Bab. 4. Meminta bantuan

Seperti biasanya, Sekar beraktivitas. Menjalankan perannya sebagai seorang ibu dan juga seorang istri. Sekaligus berperan sebagai tulang punggung keluarga.

Dengan semangat membara Sekar berangkat bekerja untuk mencari rejeki bagi keluarganya. Dengan berjalan kaki ia menuju ketempat dimana ia menghabiskan waktu untuk mengais pundi-pundi rupiah.

Tak ada yang Sekar pikiran selain Bekerja dengan baik, agar ia tetap diterima dan tidak di PHK oleh perusahaan.

Namun semangatnya meredup, saat teror dan ancaman kembali ia terima dari DC pinjol. Kata-kata kasar ia terima meskipun dengan berat hati.

Selama ini ia tidak habis pikir, bagaimana bisa aplikasi pinjaman online yang diawasi oleh otoritas tertentu masih bisa mempunyai DC yang sangat luar biasa seperti itu.

Pernahkah mereka berfikir, bagaimana perasaan orang-orang yang telah mereka caci maki dan mereka ancam ?. Dan pernahkah lembaga keuangan menjamin para peminjam agar mendapat perlakuan yang lebih baik ?.

Dan apakah ada jaminannya aplikasi pinjaman online yang sudah diawasi oleh otoritas tertentu tidak akan menyebarkan data diri peminjamnya ?.

Mungkin akan ada yang mengatakan bahwa aplikasi pinjaman online yang legal tidak akan melakukan pelanggaran termasuk penyebaran data pribadi dan DC yang sesuai aturan.

Tapi adakah yang bisa menjamin setiap oknum yang bekerja di perusahaan pinjaman online tersebut akan selalu amanah ?. Menjaga kerahasian data diri setiap nasabah dan tidak akan melakukan hal-hal yang bisa merugikan orang lain demi keuntungan pribadi ?.

Dan adakah jaminan DC pinjol itu tau tatakrama, dan tidak melakukan hal-hal negatif yang melanggar hukum ? baik hukum negara ataupun hukum agama atau bahkan norma sopan santun ?. Semua itu entah siapa yang bisa menjawabnya.

Sekar semakin tertekan saat, rekan kerjanya mendapatkan informasi dari oknum yang tidak bertanggung jawab dengan mengatasnamakan DC pinjaman online.

Dan menyebarkan data diri Sekar sebagai seseorang yang gagal bayar pinjol. Seperti seorang buronan, data diri Sekar dan hal-hal yang berhubungan dengan pinjol disebarkan ke seluruh nomor kontak yang ada di ponsel Sekar.

"Teman-teman tau gak berita terpanas hari ini ?." tanya salah satu rekan kerjanya.

"Apa itu ?" tanya yang lainnya.

"Sekar ternyata orang yang gak bisa bayar pinjol. Ia terjerat hutang pinjol ilegal dan sekarang jadi buronan." jelasnya tanpa ada sedikitpun keraguan.

"Masak sih ? kayaknya gak mungkin deh." ucap yang lainnya lagi.

"Kalau tidak percaya kalian boleh lihat ini, ini adalah pesan dari aplikasi pinjol tersebut." jawabnya dengan menunjukkan sebuah pesan singkat dari DC salah satu pinjaman online tersebut.

Sekar tak habis pikir bagaimana hal itu bisa terjadi. Haknya sebagai peminjam agar tidak disebarkan data pribadinya hanyalah sebuah bayangan semu.

"Ada lagi yang lebih panas dari berita itu." ucap salah seorang yang baru bergabung dengan mereka.

Semua mata tertuju kepadanya, sekan menanti sebuah berita yang lebih menarik untuk didengarkan.

"Sekar ternyata, terlibat dalam salah satu situs prostitusi online." jawabnya sambil memperlihatkan sebuah gambar dari ponselnya.

"Coba lihat."

"Iya, iya coba aku ingin lihat." ucap para rekan kerja Sekar.

Seolah mendapatkan sebuah undian berhadiah, mereka berebut dan berlomba untuk bisa menjadi yang pertama melihat hal itu.

Sekar hanya bisa meneteskan air mata melihat hal itu. Dimana kebencian yang ditebarkan begitu dengan mudahnya meluas bak sebuah hembusan angin.

Tanpa mengklarifikasi benar atau salah mereka langsung menelan bulat-bulat, informasi itu. Tanpa pernah berfikir bagaimana dengan perasaan orang yang sedang mereka perbincangkan itu.

Mengapa di negara ini menebar kebencian dan fitnah lebih mudah daripada menebar kasih sayang kepada sesama ? Bukan kah akan jauh lebih baik jika kita menebar kasih sayang kepada sesama kita ?.

Dan masih adakah orang yang perduli dengan nasib si miskin seperti Sekar ? yang dengan tulus mengulurkan tangannya untuk membantu atau sekedar menguatkannya ?.

Pasti ada, tapi entah berada di bumi bagian mana orang yang baik itu berada. Satu hal yang pasti, semuanya harus si miskin hadapi seorang diri, kecuali ada sebuah keajaiban. Atau berita tentang penderitaannya menjadi viral diberbagai media barulah akan ada yang mau memberikan pertolongan entah dengan alasan apa.

Kini, entah apa yang harus Sekar lakukan, ia hanya bisa menangis. Mencoba bertahan dengan semua yang terjadi.

Kini hinaan, caci maki bukan hanya Sekar ia dapatkan dari DC pinjol tersebut. Namun rekan kerja Sekar juga ikut melakukan hal tersebut.

Sekar menjadi topik hangat yang selalu diperbincangkan oleh rekan kerjanya. Bahkan ada yang melakukan hal gila karena begitu jijik melihat Sekar.

Seorang karyawan yang terkenal tidak memiliki catatan buruk selama ini, kini terlihat belangnya karena gagal bayar pinjol.

Seolah-olah Sekar telah melakukan sebuah kejahatan yang tidak bisa lagi diampuni. Ia seperti seperti seorang penjahat yang tidak mungkin lagi diterima dimasyarakat karena kejahatan yang telah ia lakukan.

Sekar sangat putus asa, dengan semua yang ia alami. Saat itu ia meminta ijin untuk pulang lebih awal dengan alasan harus mengurus pengobatan suaminya.

Ia seolah tidak sanggup lagi berada dilingkungan tempat ia bekerja. Tempat yang selama ini menjadi tumpuan harapannya untuk mengais rejeki seolah berubah menjadi pengadilan masa tanpa perduli salah atau benar.

Sekar pergi ke kantor Polsek terdekat, berniat mengadukan perlakuan DC pinjol yang telah melanggar UU IT yang berlaku. Karena telah menyebarkan video porno yang telah diedit seolah-olah itu adalah dirinya.

Namun Sekar harus menelan kepahitan, karena laporan tersebut tidak diterima dengan alasan untuk masalah yang Sekar hadapi hanya bisa diterima oleh Polda dengan beberapa alasan.

Tak puas sampai disitu, Sekar mengirimkan beberapa laporan ke pihak cyber Polri via email, ia juga telah melaporkan masalah yang ia hadapi ke pihak otoritas tertentu.

Hanya saja ia membuat laporan tersebut via email. Sebab tidak mungkin ia mendatangi kantor-kantor tersebut. Karena waktu Dan juga ongkos perjalanan. Dan entah apakah laporan tersebut di terima atau kapan akan diproses, Sekar tidak tau.

Sebagi seorang manusia, Sekar hanya bisa berusaha yang terbaik dan berharap mendapatkan hasil yang terbaik.

Tak cukup sampai di situ, Sekar juga mengajukan permohonan bantuan untuk katagori Gharimin dalam Badan yang memang mengelola hal tersebut.

Bukan tanpa alasan ia melakukan hal tersebut. Ia melihat dibeberapa media baik berupa video atau tulisan yang mengatakan bahwa badan tersebut akan membantu orang yang terlilit hutang baik riba atau pinjaman online.

Namun lagi-lagi Sekar harus menelan kekecewaan. Dengan alasan tertentu badan tersebut tidak bisa memberikan bantuan.

Sekar tak lantas putus asa, ia mencoba mencari informasi tentang badan atau organisasi yang bisa membantu kesulitannya.

Terpopuler

Comments

Zaqian Laili

Zaqian Laili

Ayo Thor, up lagi dongk

2023-04-07

0

Zaqian Laili

Zaqian Laili

Viral dulu baru di proses

2023-04-07

0

Zaqian Laili

Zaqian Laili

Tidak ada yang bisa menjamin akan hal itu. Semua tergantung dari manusianya.

2023-04-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!