Bab 17. Melepaskanmu

...Bukanlah Kesabaran Jika masih Mempunyai Batas, Dan Bukanlah Keikhlasan Jika masih Merasakan Sakit....

Vira melangkah masuk ke rumah dengan langkah pelan. Apa lagi yang harus aku lakukan, gumam Vira dalam hati.

Bicara dengan Weny sangat menguji kesabarannya. Setelah berdebat cukup panjang, Weny dengan sandiwara yang dia lakukan akhirnya menerima permintaan Vira untuk memjadi istri keduanya.

***

Malam ini ibu Desy tampak antusias untuk pergi melamar Weny pada kedua orang tuanya. Vira menatap suaminya yang sedang berpakaian.

Pandangan wanita itu tampak kosong. Bibirnya tersenyum, tapi mungkin hatinya menangis.

Yudha mendekati istrinya. Berlutut di hadapan wanita itu. Menggenggam tangan Vira.

"Aku ingin pergi melamar Weny dengan ibu. Sekali lagi aku mohon maaf jika ini sangat melukai hatimu. Percayalah Sayang, sampai detik ini tetap kamu yang bertahta di hati ini."

Vira tersenyum mendengar ucapan suaminya. Menatap mata suaminya. Saat ini memang masih tampak kejujuran dari mata pria itu.

"Cukup, Mas. Jangan katakan cinta lagi. Aku tidak butuh kata-kata saja. Aku ingin bukti dari semua ucapanmu. Aku bukan anak remaja yang akan melambung saat dikatakan cinta."

"Vira, aku bukan hanya sekadar berkata. Tapi itu adalah ungkapan dari hati ini. Aku memang sangat mencintaimu," ucap Yudha.

Ibu Desy yang mengintip dari pintu kamar yang terbuka sebagian, tampak sinis mendengar anaknya mengungkapkan cinta pada sang menantu. Tanpa permisi wanita paruh baya itu melangkah masuk.

"Sedang apa kamu? Kenapa berlutut dihadapan istrimu. Nanti makin melonjak saja dia. Tidak ada seorang suami yang memohon maaf dan ampun pada istri. Yang ada itu istri yang memohon maaf pada suaminya. Ingat Vira, surga istri itu ada pada suami dan surga anak laki-laki ada pada ibunya. Jika kamu ingin selamat dunia akhirat patuhi suamimu!" ucap Ibu mertuanya dengan ketus.

Vira menarik napas dalam mendengar ucapan ibu mertuanya. Memegang dadanya yang terasa sesak. Bersabarlah Vira, mulai hari ini kesabaran kamu akan makin diuji. Ucapnya dalam hati.

Belajarlah mengalah sampai tak seorangpun yang bisa mengalahkanmu. Masalah yang kamu hadapi bukan untuk menjatuhkanmu, tetapi agar kamu bisa berpikir lebih dewasa dari hari ini, kemarin dan sebelumnya.

"Bu, aku tidak pernah meminta Mas Yudha agar berlutut dihadapanku. Ini semua atas kemauannya," ucap Vira pelan, menahan emosinya.

"Sudahkah! Kapan kamu tidak membantah. Jika orang tuamu masih ada, pasti kamu sering melawan ucapannya."

"Bu, jika ingin menghinaku, lakukanlah. Jangan bawa-bawa orang tuaku. Walau aku tidak pernah tahu dan tidak pernah merasakan kasih sayang dari kedua orang tuaku, tapi aku tidak bisa terima mereka dihina," ujar Vira.

"Sadar kamu jika orang tua itu harga dirimu, jadi jangan salahkan Yudha jika dia lebih membelaku dan menuruti apa keinginan dariku!"

Yudha berdiri dan menghampiri ibunya. Dia tidak ingin perdebatan antara istri dan ibu Desy, ibu kandungnya. Bagi Yudha keduanya begitu berarti. Tidak akan bisa dia memilih diantara ibu dan Vira istrinya.

"Bu, sudahlah. Apa yang dikatakan Vira itu benar. Aku yang menginginkan semua ini. Bukan Vira yang meminta," ujar Yudha.

"Kamu juga, Yudha. Kamu itu kepala keluarga. Harus tegas. Jangan menye-menye. Jangan jadi suami takut istri. Buat emosi saja. Ayo, kita berangkat. Nanti kemalaman. Weny dan kedua orang tuanya pasti telah menanti kehadiran kita," ucap Ibu.

Ibu Desy menarik tangan putranya untuk melangkah meninggalkan kamar. Di ambang pintu, wanita yang telah melahirkan suaminya Vira itu berbalik. Dia menatap ke arah menantunya.

"Seharusnya kau bersyukur karena Yudha tidak meminta kamu hadir untuk melamar Weny secara resmi," ujarnya.

"Bu, sudah cukup. Kenapa selalu berkata kasar dengan Vira," ujar Yudha.

Ibu memandangi Yudha dengan tatapan tidak suka. "Jangan membela istrimu terus. Setelah menikahi Weny istri kamu ada dua orang. Jangan hanya membela Vira terus!" ucap Ibu.

Wanita itu melangkah dengan cepat. Diikuti Yudha dibelakangnya. Ketika terdengar suara mesin mobil, Vira melangkah menuju jendela. Mengintip kepergian suaminya.

Ada waktu untuk berharap, dan ada waktu untuk berhenti. Ada masa untuk memperjuangkan, namun ada juga untuk mengiklaskan. Jika mengingatnya membuatmu merasa sesak, maka tidak perlu melakukannya lagi. Tak perlu teteskan air mata untuk dia yang telah meninggalkanmu. Luka terdalam adalah ketika kamu tak mampu melihat dengan mata, dan kesedihan terpendam adalah ketika kamu tak mampu mengucapkan dengan kata-kata.

...****************...

Sementara menunggu novel ini update bisa mampir ke novel teman mama di bawah ini.

Terpopuler

Comments

Lia Fitria

Lia Fitria

Ya itu memang benar surga laki" d telapak kaki ibu.Tapi ya ga harus mau" aja d atur sama ibu nya.Laki" yang sudah menikah itu sudah punya tanggung jawab.Bukan hanya pada ibu nya saja tapi juga pada istri nya

2024-02-04

5

ria

ria

preet

2023-07-12

4

Ummi Na Ssya

Ummi Na Ssya

eta si weni bd cicing di bumi si yudha?kan rumah itu rumah vira ya?
gak malu gitu mereka?

2023-06-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perdebatan Dengan Ibu Mertua
2 Bab 2. Resign Dari Kerja
3 Bab 3. Pertengkaran Dengan Yudha
4 Bab 4. Apa Yang Diinginkan Ibu Mertuaku?
5 Bab 5. Sandiwara Weny
6 Bab 6. Permintaan Ibu Mertua
7 Bab 7. Makan Malam
8 Bab 8. Cobaan Dalam Rumah Tangga
9 Bab 9. Permintaan Yudha
10 Bab 10. Hujan Basuh Lukaku
11 Bab 11. Aku Ikhlas Membagi Cintamu
12 Bab 12. Jangan Berharap Pada Manusia
13 Bab 13. Maaf, Maaf dan Maaf
14 Bab 14. Mengapa Ibu Membenciku?
15 Bab 15. Pertemuan Dengan Weny
16 Bab 16. Meminta Weny Menjadi Madu
17 Bab 17. Melepaskanmu
18 Bab 18. Lamaran.
19 Bab 19. Perdebatan Yudha dan Ibu Desy
20 Bab 20. Pertengkaran Ibu dan Vira.
21 Bab 21. Sandiwara Ibu Desy
22 Bab 22. Pernikahan Yudha dan Weny
23 Bab 23. Ijab Kabul
24 Bab 24. Hubungan Terakhir Kali
25 Bab 25. Kembali Bekerja
26 Bab 26. Kembali ke Perusahaan
27 Bab 27. Makan Siang
28 Bab 28. Stres
29 Bab 29. Pertengkaran Yudha dan Vira
30 Bab 30. Kecewanya Vira
31 Bab 31. Telah Terbiasa
32 Bab 32. Rapat
33 Bab 33. Memanjakan Weny
34 Bab 34. Meminta Cerai
35 Bab 35. Positif Hamil
36 Bab 36. Melupakan Semua
37 Bab 37. Makan Bersama
38 Bab 38. Lelah Dengan Semua Ini
39 Bab 39. Pertengkaran Vira dan Weny
40 Bab 40. Kecewa dan Marah
41 Bab 41. Semua Berubah
42 Bab 42. Positif Hamil
43 Bab 43. Pindah ke Kontrakan
44 Bab 44. Di Rumah Kontrakan
45 Bab 45. Berbagi Cerita
46 Bab 46. Menemui Yudha
47 Bab 47. Aku Hamil
48 Bab 48. Keputusan
49 Bab 49. Paket Dari Raka
50 Bab 50. Ibu Desy dan Weny
51 Bab 51. Move On
52 Bab 52. Penyesalanku
53 Bab 53. Cemburu
54 Bab 54. Kakak Yuni
55 Bab 55. Pertengkaran Yuni dan Weny
56 Bab 56. Meyakinkan Yudha
57 Bab 57. Bertemu Lagi
58 Bab 58. Mengetahui Kebenarannya
59 Bab 59. Pengakuan Weny
60 Bab 60. Penyesalan Yudha
61 Bab 61. Menemui Vira
62 Bab 62. Pertemuan Dengan Yudha
63 Bab 63. Aku Bukan Cadangan
64 Bab 64. Makan Siang Bareng Raka
65 Bab 65. Kedatangan Yuni
66 Bab 66. Ke Apartemen Raka
67 Bab 67. Berkenalan dengan Kedua Orang Tua Raka
68 Bab 68. Bertemu Alex
69 Bab 69. Kembali ke Rumah
70 Bab 70. Di Taman Kota
71 Bab 71. Pernyataan Cinta
72 Bab 72. Membeli Pakaian Baby
73 Bab 73. Persalinan
74 Bab 74. Kunjungan Yudha
75 Bab 75. Rencana Pernikahan
76 Bab 76. Diizinkan Pulang
77 Bab 77. Mama Raka
78 Bab 78. Kembali Ke Apartemen
79 Bab 79. Kedatangan Yudha Kembali
80 Bab 80. Pesta Pernikahan
81 Promo novel MY POSSESSIVE BAD BOY
82 Bab 81. Permintaan Ibu Desy
83 Bab 82. Perabot Rumah Tangga
84 Bab 83. Permainan Dimulai
85 Bab 84. Vira sakit
86 Bab 85. Rencana Syukuran
87 Novel CINTA TERLARANG ANAK TIRI
88 Bab 86. Vira Sakit
89 Bab 87. Melahirkan
90 Bab 88. Pasca Melahirkan
91 Bab 89. Kebahagiaan Vira
92 Bonchap
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1. Perdebatan Dengan Ibu Mertua
2
Bab 2. Resign Dari Kerja
3
Bab 3. Pertengkaran Dengan Yudha
4
Bab 4. Apa Yang Diinginkan Ibu Mertuaku?
5
Bab 5. Sandiwara Weny
6
Bab 6. Permintaan Ibu Mertua
7
Bab 7. Makan Malam
8
Bab 8. Cobaan Dalam Rumah Tangga
9
Bab 9. Permintaan Yudha
10
Bab 10. Hujan Basuh Lukaku
11
Bab 11. Aku Ikhlas Membagi Cintamu
12
Bab 12. Jangan Berharap Pada Manusia
13
Bab 13. Maaf, Maaf dan Maaf
14
Bab 14. Mengapa Ibu Membenciku?
15
Bab 15. Pertemuan Dengan Weny
16
Bab 16. Meminta Weny Menjadi Madu
17
Bab 17. Melepaskanmu
18
Bab 18. Lamaran.
19
Bab 19. Perdebatan Yudha dan Ibu Desy
20
Bab 20. Pertengkaran Ibu dan Vira.
21
Bab 21. Sandiwara Ibu Desy
22
Bab 22. Pernikahan Yudha dan Weny
23
Bab 23. Ijab Kabul
24
Bab 24. Hubungan Terakhir Kali
25
Bab 25. Kembali Bekerja
26
Bab 26. Kembali ke Perusahaan
27
Bab 27. Makan Siang
28
Bab 28. Stres
29
Bab 29. Pertengkaran Yudha dan Vira
30
Bab 30. Kecewanya Vira
31
Bab 31. Telah Terbiasa
32
Bab 32. Rapat
33
Bab 33. Memanjakan Weny
34
Bab 34. Meminta Cerai
35
Bab 35. Positif Hamil
36
Bab 36. Melupakan Semua
37
Bab 37. Makan Bersama
38
Bab 38. Lelah Dengan Semua Ini
39
Bab 39. Pertengkaran Vira dan Weny
40
Bab 40. Kecewa dan Marah
41
Bab 41. Semua Berubah
42
Bab 42. Positif Hamil
43
Bab 43. Pindah ke Kontrakan
44
Bab 44. Di Rumah Kontrakan
45
Bab 45. Berbagi Cerita
46
Bab 46. Menemui Yudha
47
Bab 47. Aku Hamil
48
Bab 48. Keputusan
49
Bab 49. Paket Dari Raka
50
Bab 50. Ibu Desy dan Weny
51
Bab 51. Move On
52
Bab 52. Penyesalanku
53
Bab 53. Cemburu
54
Bab 54. Kakak Yuni
55
Bab 55. Pertengkaran Yuni dan Weny
56
Bab 56. Meyakinkan Yudha
57
Bab 57. Bertemu Lagi
58
Bab 58. Mengetahui Kebenarannya
59
Bab 59. Pengakuan Weny
60
Bab 60. Penyesalan Yudha
61
Bab 61. Menemui Vira
62
Bab 62. Pertemuan Dengan Yudha
63
Bab 63. Aku Bukan Cadangan
64
Bab 64. Makan Siang Bareng Raka
65
Bab 65. Kedatangan Yuni
66
Bab 66. Ke Apartemen Raka
67
Bab 67. Berkenalan dengan Kedua Orang Tua Raka
68
Bab 68. Bertemu Alex
69
Bab 69. Kembali ke Rumah
70
Bab 70. Di Taman Kota
71
Bab 71. Pernyataan Cinta
72
Bab 72. Membeli Pakaian Baby
73
Bab 73. Persalinan
74
Bab 74. Kunjungan Yudha
75
Bab 75. Rencana Pernikahan
76
Bab 76. Diizinkan Pulang
77
Bab 77. Mama Raka
78
Bab 78. Kembali Ke Apartemen
79
Bab 79. Kedatangan Yudha Kembali
80
Bab 80. Pesta Pernikahan
81
Promo novel MY POSSESSIVE BAD BOY
82
Bab 81. Permintaan Ibu Desy
83
Bab 82. Perabot Rumah Tangga
84
Bab 83. Permainan Dimulai
85
Bab 84. Vira sakit
86
Bab 85. Rencana Syukuran
87
Novel CINTA TERLARANG ANAK TIRI
88
Bab 86. Vira Sakit
89
Bab 87. Melahirkan
90
Bab 88. Pasca Melahirkan
91
Bab 89. Kebahagiaan Vira
92
Bonchap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!