" Dad...Ayo kita pulang. Lea juga merindukan Daddy. Bukan hanya Lea saja, terutama Mama Vio. Jika Daddy mengikhlaskan Mama Vio, mungkin semua tidak akan seperti ini Dad." Brian masih berusaha berbicara Dengan Daddy-nya berharap apa yang di lakukannya bisa membuat pria itu mau bicara lebih padanya.
" Kecintaan ku telah pergi bersama jasadnya. Bukan hanya itu saja, kepergiannya juga membawa seluruh hati ku yang ikut terkubur dengannya." Ucap Daddy-nya yang semakin membuat Brian merasa bersedih dengan keadaan pria itu saat ini.
" Dad, Brian mohon ayo kita pulang. Brian bisa menjaga Daddy dan melihat Daddy di jika bersama Brian di sana. Rumah kita Dad, rumah kita yang penuh dengan kenangan itu begitu indah Dad. Makam Mama juga sangat indah Dad, Bunga mawar kesukaannya tubuh dengan subur di sana." Brian terus saja berusaha memohon pada Gale berharap pria itu mau ikut bersamanya.
" Apa aku bisa menangis tanpa harus menunggu hujan? Apa aku bisa menangisinya tanpa harus memikirkan keadaan di sekitar ku? Apa aku bisa mengatakan bahwa aku merindukannya? Apa aku bisa--"
Grep...
Brian langsung memeluk tubuh pria tua itu. Pria yang dulunya terlihat sangat gagah dan penuh karisma, kini hanya tinggal kerapuhan saja yang di milikinya.
Gale menangis di pelukan putranya. Brian, hanya Brian yang bisa mengerti dirinya tanpa dia harus mengatakan hal apapun padanya.
" Aku ingin menangis, tapi aku tidak tau harus menangis pada siapa. Satu-satunya wanita yang aku cintai pergi meninggalkan ku tanpa pamit. Bahkan dia meninggalkan cincin pernikahannya pada ku. Aku ingin menyusulnya tapi Tuhan belum membawa ku padanya. Kenapa Tuhan melakukan hal ini pada ku? Kenapa?" Tanya Gale yang terus menangis.
Air matanya terus saja mengalir dengan deras tanpa bisa di tahan olehnya lagi.
Dia menangisi dirinya yang terlihat sangat menyedihkan seperti ini.
" Percayalah bahwa Tuhan itu adil Dad. Tuhan tau apa yang terbaik untuk kita." Gale menggelengkan kepalanya karena dia tidak setuju dengan apa yang di katakan putra sulungnya ini.
" Jika Tuhan adil, dia akan membawa ku bersama kecintaan ku seperti sumpah yang pernah aku ucapkan padanya dulu. Sumpah yang aku ucapkan di saat Viona ku di ambil oleh Tuhan, maka saat itu juga aku ingin Tuhan ikut membawa ku bersamanya. Viona sudah meninggalkan ku selama 40 tahun, tapi Tuhan belum juga menyatukan ku dengan kecintaan ku. Viona ku Brian, Viona ku." Ucap Gale lagi.
Kecintaannya terhadap Viona memang sangat kuat biasa sekali. Kecintaannya memang tidak bisa di ragukan lagi karena memang sangat luar biasa.
" Kita pulang ya Dad, biarkan Brian dan Lila menjaga Daddy. Lagi pula ada Leana yang merindukan Daddy." Gale menganggukkan kepalanya setelah mendengarkan semua yang di katakan putranya.
Setelah sekian lama, akhirnya Gale mau kembali pulang ke rumah tempat dimana kenangannya bersama Viona tersimpan dengan begitu rapi.
" Sekarang ayo makan bersama, Brian sudah sangat merindukan makan bersama Daddy." Gale menggelengkan kepalanya karena dia tidak ingin makan.
Dia sama sekali tidak merasa lapar saat ini.
" Tapi Daddy harus makan. Daddy harus tetap makan karena itu memang harus. Jangan membuat Brian di musuhi oleh Lila karena tidak bisa mengurus mertuanya dengan baik." Gale akhirnya mau ikut makan bersama Brian.
Melihat Daddy-nya yang turun dari kamarnya bersama sang kakak membuat Gavio mengakui kehebatan Brian dalam membujuk Daddy mereka.
Kelembutan hati Brian memang sangat luar biasa sekali dan Gavio mengakuinya untuk itu.
...🖤🖤🖤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
Dea Fitri
aku nangis setiap baca part-nya opa Gale dan viona hhuhuhu
2023-12-15
2
ari
jd ikut sedih melihat tulusnya cinta Gale pada Viona hingga sdh 40 th msh berduka
2023-06-14
0
Ita rahmawati
40 thn di tinggal dn ttep berduka 😭😭😭😭😭😭😭
2023-05-28
1