16

DUK

DUK

DUK

Suara ketukan itu berhasil mengundang atensi para siswa yang berada di dalam sana. Para pasang mata melihat dengan jeli siapa pelaku yang mengetuk jendela. Melihat para temannya yang memandang ke arah jendela Ghez tertarik untuk segera mengikuti arah pandang mereka. Sedetik kemudian matanya membelalak mendapati Christie yang ternyata belum mati setelah ia menembaknya.

Noshi yang sudah tahu siapa gadis itu lantas mengepalkan jemari kuat-kuat dengan amarah memuncak. Benar, Christie adalah musuh bebuyutannya sejak dulu, karena gadis itu seringkali membuat dua orang tersayangnya hampir merenggut nyawa, yaitu Lucky dan Ghez.

"Bajingan itu, mau ngapain dia?" geram Noshi kesal.

"Christie, dia udah terinfeksi penyakit zombie," celetuk Vara kala melihat luka gigitan di leher Christie dengan darah mengalir dari sana.

"Hai, Ghez kita ketemu lagi!" sapa Christie sambil melambaikan tangan---membuat mereka semua merinding sebadan-badan.

"Dia masih sadar?" Noshi melirik Ghez, nampaknya Christie pun mengalami hal yang sama dengan lelaki itu. Mereka zombie, tetapi bisa mengendalikan diri.

"Oh, hai Noshi! Udah lama, ya, kita nggak ketemu! Boleh gue masuk?" sapa Christie hangat, tetapi terdengar menyebalkan di telinga Noshi.

"Lo mau ngapain lagi, sih?! Nggak ada habis-habisnya lo ganggu hidup gue!" gertak Noshi yang hanya dihadiahi tawa remeh oleh Christie.

"Oh tunggu. Lihat dong gue bawa siapa!"

Mata Noshi memanas, darahnya mendidih tatkala melihat siapa sosok yang dimaksud oleh Christie.

 Mereka semua membelalak, lalu melirik ke arah Noshi yang tampak dikuasai amarah.

"Gimana, lo izinin gue masuk kali ini?" rayu Christie sembari merangkul raga Lucky.

"Buat apa juga lo masuk? Lo mau bikin Ghez kayak Lucky?" Memandang tajam kedua mata Christie, Noshi memasang wajah menantangi.

"Oh my God, Noshi-Noshi ... keinginan gue bukan hanya milikin Lucky, tapi juga---"

"Ghez? Sasimo banget maneh teh!" sahut Jarden menyela ucapan Christie.

"Hahaha, keinginan gue cuma itu, kok! Sedari dulu gue nggak pernah dapat apa yang gue inginkan. Dan sekarang waktunya gue dapatkan apa yang gue mau!"

Praanggg

Seketika itu juga jendela kaca pecah hanya dengan satu pukulan yang dikerahkan Christie. Ghez dan Gian memberi aba-aba untuk bersiap dengan senjata masing-masing saat Christie sudah mulai masuk ke dalam ruangan.

"Sayang, sini masuk!" panggil Christie, lalu tak lama kemudian Lucky masuk menuruti perintahnya. Lelaki itu kini tampak seperti orang yang terkena hipnotis.

Kedua alis Noshi bertaut saat melihat pemandangan mengerikan itu. Mengapa kakaknya bisa menuruti kemauan Christie dan tak bersikap agresif seperti saat ia menyerang Jay waktu itu? Dengan rasa penasaran yang memuncak, Noshi berniat ingin mendekati Lucky untuk mencoba menyadarkan kakaknya itu.

Namun, baru saja hendak melangkah, Ghez sudah lebih dulu mencekal tangannya, membuat Noshi terpaksa menghentikan langkah.

"Jangan terburu-buru, kita nggak tahu apa rencananya," cekal Ghez.

"Lihat ini, Noshi. Abang lo sudah ada dalam pengaruh gue. Dia nggak akan bisa kenal lagi sama lo. Kan, gue udah pernah bilang kalau semua yang gue mau akan menjadi milik gue." Christie memasang senyum miring sembari mengelus wajah Lucky yang dihiasi oleh darah.

Noshi menatap nyalang kedua mata Christie, lalu pandangannya jatuh pada Lucky yang kini menatapnya tajam. Entahlah, hatinya sakit melihat tatapan Lucky yang terasa asing baginya. Apakah tatapan teduh yang biasanya telah menghilang?

"Lepasin Lucky," ucap Noshi, sudut matanya mulai mengeluarkan air.

Christie mendecih, lalu memutar bola mata malas. "Enak aja main lepasin. Susah-susah nih, gue dapetin Abang lo. Kalau mau, ambil aja sendiri."

"Lepasin Lucky!" jerit Noshi, hatinya tak karuan sekarang. Ghez yang ada di sebelahnya lantas mengusap bahu gadis itu.

 Christie hanya berdecih seraya mengalihkan pandangan ke samping.

"Percuma lo teriak karena lo juga ngga akan bisa rebut Lucky dari gue. Sekarang yang gue inginkan adalah ... Ghez," ucap Christie---matanya kini tertuju pada Ghez.

"Apa lo nggak puas udah dapat Lucky--"

"Siapa bilang dia dapat Lucky? Gue nggak sudi abang gue dimiliki sama cewek kotor kayak lo!" bantah Noshi memotong ucapan Altezza.

"Haha, lo remehin gue? Okay! Babe, lawan gadis itu!" perintah Christie kepada Lucky.

Tanpa membantah Lucky segera maju dan melakukan perlawanan dengan Noshi.

"Sebentar lagi, Ghez akan jadi milik gue---"

"NGGAK AKAN!!" sarkas Gian lalu menyerang Christie dengan balok kayu yang ia gunakan sebagai senjata.

Detik itu juga perlawanan hebat berlangsung di dalam ruang musik dengan suara yang amat bising. Noshi masih melawan Lucky dan mencoba menyadarkan pemuda itu agar kembali ingat padanya, dibantu oleh Jay, Vara, Joe, dan Altezza.

"Bang, gue Noshi! Gue Adek lo!" jerit Noshi sembari menahan seluruh serangan Lucky.

 Sisanya bertengkar hebat dengan Christie yang mencoba untuk bisa menggigit leher Ghez agar bisa terpengaruh seperti Lucky.

Suara-suara riuh yang ditimbulkan membuat para zombie berdatangan karena tertarik dengan suara bising. Noda darah berceceran mengotori lantai dan dinding. Sudah berapa kali mereka layangkan senjata pada Christie, tetapi gadis itu masih belum menunjukkan tanda-tanda akan tumbang.

Justru, satu per satu dari mereka terjatuh dan memiliki luka yang cukup serius akibat Christie. Entah tenaga apa yang dimiliki gadis itu hingga membuatnya bisa sekuat ini.

"Baj1ng4n ni orang," umpat Noshi sambil mengelap darah yang mengalir di pelipis.

Kurang lebih selama satu jam sudah mereka bertarung melawan Christie dan Lucky. Kini hanya Gian, Noshi, dan Ghez yang mampu bertahan. Sementara itu mereka semua sudah terluka cukup serius, dan bahkan beberapa ada yang tak sadarkan diri karena Christie membenturkan kepala mereka ke sudut meja kayu dengan keras.

Sedangkan Lucky sudah diikat kuat oleh Jarden dan Altezza pada tiang yang berada di sudut ruangan.

"Gue nggak akan kalah sama pembunuh kayak lo!" jerit Noshi frustasi.

"Coba aja," tantang Christie.

Ghez mengambil peluru secara diam-diam lalu menembakkan peluru tersebut pada jantung Christie. Namun, hal itu tetap tak membuat Christie tumbang. Sesuatu yang ada di dalam tubuhnya terbilang kuat. Entah apa yang membuat gadis itu bisa sangat kuat.

Noshi melirik Ghez dan Gian bergantian seolah sedang merencanakan sesuatu. Dengan gerakkan cepat Noshi berlari maju menghampiri Christie---membuat gadis itu turut melajukan kakinya ke arah Noshi. Saat sudah berjarak dekat dengan Christie, Noshi pun menjatuhkan tubuhnya---masuk di antara kedua kaki Christie---bersamaan dengan itu ia tarik kedua kaki Christie hingga membuat gadis itu sukses tersungkur.

"CEPAT GHEZ, GIAN!" teriak Noshi.

Detik itu juga Ghez menginjak punggung Christie,, lalu Gian segera mengikat kedua kaki dan tangan Christie. Setelahnya, Noshi memutarbalikkan tubuh Christie hingga kini gadis itu telentang.

Wajahnya dipenuhi amarah dengan tatapan nyalang pada Noshi. Dengan santai Noshi menginjak leher Christi hingga menghasilkan sebuah jeritan kuat memekakan telinga.

"LEPASIN GUE!!!" teriak Christie yang hanya dihadiahi tawa oleh Noshi.

"Setelah lo bikin abang dan teman-teman gue celaka, lo minta gue lepasin? Mimpi lo?" ejek Noshi sambil terus membesarkan tekanan pada kakinya yang masih menginjak leher Christie. Entah mengapa hasrat untuk membunuh gadis itu semakin besar kala membayangkan bagaimana ia membuat Lucky terinfeksi.

Noshi menyeringai senang melihat Christie sekarat di bawahnya.

"Lain kali kalau mau cari masalah, lihat-lihat dulu lawannya. Beruntung bukan Lucky yang ngehajar lo," hina Noshi meremehkan.

"Gue tahu kelemahan para zombie," ucap Noshi, lalu menghampiri Vara.

"Vara, gue pinjam pisau lo," pinta Noshi, lalu mengambil pisau yang telah disodorkan oleh Vara.

"Selamat menikmati siksaan selanjutnya!" seru Noshi, lalu menusuk kepala Christie.

"AARGHHH!!!"

Darah Christie bermuncratan mengotori seragam, wajah, dan leher Noshi kala ia menusuk kepala Christie beberapa kali hingga membuat gadis itu benar-benar mati. Melihat sudah tak adanya tanda-tanda kehidupan pada Christie, Noshi segera menyeret kaki gadis itu dan membuangnya ke luar jendela.

Sedikit melirik ke bawah, Noshi dapat menemukan jasad Christie yang tergeletak di bawah sana dengan beberapa zombie yang menginjak-injaknya. Ia menghela napas lega setelah berhasil menyingkirkan wanita pengganggu itu.

Setelah beberapa saat, Noshi berbalik badan lalu menghampiri Lucky yang memberontak tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dari mulutnya.

Noshi berlutut di hadapan Lucky, lalu mengusap wajah lelaki itu. Berharap Lucky akan kembali mengingatnya. Walaupun kemungkinan itu mungkin hanya sepuluh persen.

"Bang, lo nggak ingat gue?" Nadanya lirih, tak seperti Noshi yang biasanya. Yang melihat kejadian itu hany

"Sialan banget lo nggak ingat gue!" geram Noshi lalu melayangkan tamparan hambar pada Lucky.

"Shi, kayaknya setiap manusia yang tergigit, mereka cuma ingat sama pelaku yang menggigit dia. Dan bisa saja terpengaruh, tetapi apa yang bikin mereka jadi kayak gitu?" Lavana menerka-nerka sembari mengelus bahu Noshi untuk menenangkan gadis itu yang sudah menangis sejak tadi.

Tak merespon, Lucky justru menatap nyalang kedua mata adiknya dan mencoba untuk bisa menggigit Noshi dengan memberontak kuat. Meskipun begitu, Noshi tak merasakan takut sedikit pun, ia berhambur memeluk Lucky saat Vara sudah meletakkan kain pada mulut Lucky agar ia tak bisa menggigit Noshi.

Noshi terisak dan menangis cukup kuat dalam pelukan Lucky. Para temannya yang menonton kejadian itu turut terbawa akan suasana haru yang dihidangkan.

"Bang, lo serius nggak kenal gue lagi?"

Tak pantang menyerah, Noshi menunjukkan gelang lumba-lumba yang diberikan Lucky beberapa hari lalu sebagai kado ulang tahunnya. Noshi menampakkan gelang tersebut tepat di depan wajah Lucky hingga membuat pemuda itu diam sejenak dari berontakannya.

Melihat Lucky yang mulai diam seraya mengamati gelang di pergelangan tangannya, Noshi segera mengelap air mata yang membasahi wajahnya dan memasang senyum cerah seolah harapannya sudah ada di depan mata.

"Noshi ...."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!