BERDAUN RINDU BERBUNGA SUNYI
Cinta tidak pernah membutuhkan alasan apapun bentuknya, karena akan tetap hadir secara misterius dalam sebuah kehidupan. Datang tanpa pernah di duga sebelumnya dan percayalah akan kekuatan cinta, karena dalam kehidupan tidak pernah tahu seberapa besar akan membuat hidup dalam kebahagiaan dan sebaliknya.
Kisah ini gue awali saat pertama kali mengenal cinta kalau orang tua bilang "cinta monyet", tapi sampai saat ini masih menjadi tanda tanya di hati gue, apa penyebabnya cinta di zaman sekolah dulu itu di sebut sedemikian? Apakah sudah cukup mewakili dengan kisah cinta yang masih hanya mengikuti logika tanpa adanya peran sebuah hati di dalamnya?
Kisah ini hanya sepenggal dari sekian banyak kisah kehidupan yang gue jalani dan hanya fokus dengan kisah cinta yang gue alami saja, sedangkan kisah lainnya yang nantinya terkisah pula di dalam cerita ini anggap saja hanya tambahan bumbu belaka yang membuat semakin sedap rasanya dengan menawarkan sebuah jalur benang merah di antara kisah cinta yang satu dengan yang lainnya.
Nama dan Tempat hanya ilusi saja, nikmati kisahnya lupakan yang lainnya... Tetap Fokus!
Tahun 1991
Kisah ini gue mulai dengan masa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri satu Kotabumi, Lampung Utara dimana di daerah inilah tempat gue lahir dan di besarkan, gue sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri satu Kotabumi, Lampung Utara termasuk sekolah katagori favorite di zaman itu karena banyak sekali ya mungkin bisa gue anggap ribuan deh yang mendaftar tapi yang di terima hanya sepuluh kelas yang masing-masing kelas sekitar tiga puluh dua siswa maupun siswi sudah di total semua dengan hitungan yang sebenar-benarnya.
Kelas satu A itu nama kelas gue awalnya, kumpulan orang-orang pintar atau dulu itu di sebut "Kelas Proyek". Dari sepuluh kelas yang di wakili dengan huruf A sampai dengan hurif J maka terciptalah ada dua "Kelas Proyek" proyek satu kelas A dan proyek dua kelas F.
Dan dari kelas satu sampai kelas tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut gue masuk di kelas A dalam kurun tiga tahun mengejar pendidikan di sana tidak ada kata pindah kelas dan dari kelas satu sampai dengan kelas tiga, ada lima orang yang tidak pernah berpisah Rosa Pratiwi, Nelly Lia, Intan Putri, Nur Fitri dan gue sendiri Fakih Qathi Alfarizi.
Tiga tahun selalu dalam kebersamaan membuat gue dan ke empat cewe' tersebut terjalin sebuah persahabatan bagai kepompong kalau kata keren saat ini. Semua kegiatan kami ikuti walau terkadang saling bergantian atau pun saling bersama. Dari belajar kelompok, mengerjakan tugas, pengurus osis, kegiatan pramuka, kegiatan PMR, cerdas cermat, latihan karate sampai dengan pelajar teladan tingkat kabupaten dan tingkat provinsi pun kami ikuti, menjadi perwakilan dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri satu Kotabumi, Lampung Utara di mana sekolah ini sudah masuk dalam bagian kehidupan yang gue jalani dan bukti nyata dengan sebuah ijazah yang gue dapatkan sebagai alumni Sekolah Menengah Pertama di sana.
Diantara ke empat mahluk manis yang bernama cewe' itu adakah yang gue suka?
Nah ini dia yang jadi permasalahannya, apakah rasa di hati gue saat itu bisa di namakan cinta atau hanya sebuah rasa persahabatan yang terjalin dengan sangat indah?
Tentunya nggak dengan ke empat cewe' tersebut dong, hanya salah satu saja yang membuat perasaan waktu itu terasa seperti ini "kalau Gue mau sekolah nih, terus ngebayangin doi tiba-tiba pengen cepet-cepet berangkat. Ketika sudah sampai di kelas, kalau ada si doi perasaan gue pengennya ganggu dia mulu, ada aja keisengan yang gue lakuin ke doi dan seterusnya kalau si doi nggak masuk sekolah, perasaan ada yang hilang atau ada yang kurang pada hari itu di diri gue."
Jujur nih para pembaca yang budiman kalau di tanya waktu dulu, gue nggak ngerti itu perasaan apa ya namanya? Harap di maklumi masih anak ingusan yang bisa di bilang nihil pengalaman. Tapi kalau sekarang gue inget-inget dengan rasa yang ada di hati gue waktu itu ya gue jawab itu mungkin namanya cinta.
Bagaimana pada setuju dengan pendapat gue?
Lanjut...!!!
"Cha, elo udah dapat kabar belum, kalau akan ada seleksi cerdas cermat yang ngadain Bank Pendidikan Daerah?" Tanya Fakih pada Rosa.
"Belum tuh Kih, elo emang dapat kabar dari siapa!?" Balas Rosa bertanya.
"Pak Budi Waluyo bagian kesiswaan, Cha! Kemarin gue di panggil ke ruangannya dan menjelaskan hal ini ke gue!" Jawab Fakih.
"Elo aja kali yang ikut!" Ucap Ocha.
"Aah apa iya Cha?, biasanya elo duluan yang di kabari kalau masalah cerdas cermat, makanya gue tanya ke elo!" Jelas Fakih.
"Serius gue belum dapat kabar apa-apa soal ini!" Jelas Rosa.
"Wow... Pagi-pagi buta sudah pacaran aja nih anak padaan!" Ucap Intan Putri yang tiba-tiba muncul ikut dalam percakapan.
"Apaan sih lo tan, kalau gue pacaran ama Ocha, abang dia mau di kemanain!" Canda Fakih.
"Abang gue apaan Kih, jangan nyebar gosib yang nggak-nggak ya!" Ucap Rosa bergaya marah.
"Gue sih kata anak-anak cha, kalau salah atau bener juga kaga ngaruh ma gue kan!" Ejek Fakih.
"Iya Cha, elo yang punya pacar! Nikmati aja pengekangan elo. Selamat menikmati habisnya masa kebebasan!" Jawab Intan.
"Udah ah, gue jelasin ke elo-elo pada ya, berita yang beredar di sekolah tentang gue itu salah besar tahu!" Jelas Rosa menjelaskan.
"Bodo amat, emang gue pikirin!" Jawab Intan dan Fakih serempak sambil mencibir Rosa.
"Kompak banget elo pada ya, sengaja nih ngajakin ribut?" Tanya Rosa.
"Sorry Cha, kaga level kita kalau mau ribut ama elo, ntar adanya elo langsung nangis tuh di pojokan kelas!" Ejek Fakih bercanda.
"Siapa yang nangis! Enak aja!" Balas Rosa nggak mau mengakui vonis dari Fakih.
"Yuk Tan, kita ke kantin aja, biarin aja Ocha mikir dengan omongannya sendiri!" Ajak Fakih.
"Ayuk, tapi elo yang traktir ya Kih, nggak banyak kok gue makannya yakin deh nggak bakal ngabisin uang jajan elo!" Ucap Intan.
"Gue ikut dong Kih, Tan! Masa iya elo orang tega ninggalin gue sendirian di kelas!" Pinta Rosa.
"Tenang aja Cha, ntar kalau kita pada temu abang tersayang, kita bilangin deh kalau elo sendirian menunggu kehadiran abang seorang yang tersayang!" Ejek Intan.
Rosa hanya terdiam dengan muka cemberut dan kesal sepertinya atas kelakuan dua sahabatnya berbeda jenis ini yang seakan-akan dengan sengaja membuat dia merasa terpojok akan gosip yang beredar.
Sementara Fakih dan Intan pura-pura tidak melihat ngeluyur pergi begitu saja menuju kantin yang menjadi target dan sasaran mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
YUSIKO
Lanjut Bos!!!
2023-04-06
1