4 : Tawar rumah

"Lah sama kaya anakku yang bungsu juga begitu Nia, diam aja dikamar. Pas masih sekolah sampai kuliah dia cuma belajar terus." tante Vida malah menyamakan aku dan anak bungsunya.

Mengurung diri dikamar? benar sih aku banget. Tapi aku mengurung diri karena sedang maraton drakor. Kalau belajar ada waktunya sih, waktu ku ya lebih banyak nonton para cogan biar jernih pikiran ku terus bisa mikir enak deh.

"Iya sama, Ruby juga begitu. Kalau Safira banyak mainnya, kadang rumah ini jadi tempat ngumpul jadi ramai gitu. " ibu kini menceritakan Safira.

"Loh duduk kamu Ruby berdiri terus." tante Vida nyuruh aku duduk.

Aku duduk disamping ibu, mendengarkan perbincangan mereka siapa tau masih mau ngomongin aku lagi.

"Putra sulungku juga begitu, tapi lebih nggak pernah pulang sih. Pulang-pulang kalau uangnya habis, aduh pokoknya selalu bikin aku jengkel ada aja kelakuannya." oh baiklah kali ini tante Vida yang cerita mengenai anaknya.

"Ya begitulah, anak satu dengan yang satunya berbeda sifat. Apalagi anakmu yang ada jaraknya lah anakku yang kembar saja beda banget sifatnya. " ibu menambahkan.

Sepertinya pembicaraan ini tidak menarik bagiku mereka membicarakan tentang kehidupan mereka. Ok, aku akan pergi saja dari sini.

tok tok tok

"Assalamu'alaikum." ada suara mengucap salam, sepertinya ada yang datang.

"Waalaikumsalam."jawabku sambil berdiri lalu melangkah ke pintu, kebetulan pintu terbuka tapi tidak ada orangnya. Mungkin ada di teras.

Setibanya di pintu ada Pak Jamal yang berada di teras sambil mengamati tiang-tiang teras rumah. Dia ini semacam makelar gitu kerjaan, teman ayah juga. Tapi tidak sering datang cuma aku tahu dia karena dulu tetanggaan, sekarang sudah pindah ke mana gitu aku nggak paham.

"Nyari ayah ya pak? "

Pak Jamal tersentak menoleh ke arahku. "Iya, mana ayah kamu. "

Lalu ibu ikut keluar, "Ada apa pak nyari ayahnya anak-anak? "

"Katanya rumah ini mau dijual, ya saya mau lihat-lihat dan difoto biar tak tawarkan ke pembeli nantinya. " jelas pak Jamal.

Denger rumah ini mau dijual saja baru tadi pagi, kenapa bisa pak Jamal yang rumahnya jauh sudah tahu dan sudah mau menawar rumah ini. Hatiku sakit mendengarnya.

"Sebentar, pak Jamal masuk dulu biar tak panggil ayahnya. "ibu mempersilahkan pak Jamal masuk.

Aku ngikut masuk juga, ibu masuk kedalam untuk membangunkan ayah.

Tante Vida mungkin agak bingung ada bapak-bapak masuk dan duduk juga di kursi ruang tamu kami yang terbuat dari kayu berukiran.

"Ini temannya ayah tante. "walau tante nggak nanya biarin siapa tahu dia bertanya-tanya.

"Ibu ini yang punya mobil diluar itu? " tanya pak Jamal sok akrab.

"Iya pak" jawab tante Vida.

Lalu muncullah ayah dengan masih muka bantal walau sudah cuci muka.

"Hah? kamu mal, ya udah lihat-lihat aja. Kamu foto nggak papa kok" Ayah langsung mengijinkan pak Jamal melihat-lihat rumah.

Ayah nggak lihat apa ada tamunya ibu? mungkin ibu malu dengan temannya ini. Lama nggak ketemu eh ketemu malah rumahnya lagi dilihat-lihat orang.

"Ada apa Nia? " tante Vida beneran kan pasti ingin tahu.

"Itu temannya mas Fuad, bukan apa-apa kok. " Jawab ibu tidak niat memberi tahu yang sebenarnya.

"Bangunan nya sudah tua, memang mau harga berapa? "Pak Jamal bicaranya tu nggak pelan jadi semua orang pada dengar termasuk tante Vida.

"Rumah ini mau dijual? " tante Vida sepertinya memang mempunyai otak pintar makanya langsung bisa menangkap situasi ini.

Ibu menunduk dan mengangguk.

"Memang kalian mau pindah gitu? " tante Vida malah ngiranya seperti itu.

"Iya, kami akan cari yang lebih kecil saja. " jawab Ibu.

"Lah, anak-anakmu makin dewasa kalau nyari yang lebih kecil apa nyaman." tante Vida tidak setuju jawaban ibu.

"Lagian kedua putriku nantinya akan menikah juga kan, pasti ikut suaminya jadi aku dan mas Fuad tinggal berdua saja jadi sekamar cukup. " ibu ternyata memiliki pemikiran itu, pemikiran yang sekali. Entah kapan aku mau nikahnya.

"Ohh,memangnya mereka akan menikah dalam waktu dekat ya? " tante Vida mengerti tapi kenapa tanya pertanyaan itu.

Ibu diam sejenak,"Tidak juga sih "

"Ya nanti tak tawarkan delapan ratus ya Fuad, tapi aku dapet dari kamu ya nantinya. " suara pak Jamal menggema lagi di seluruh ruangan.

"Kurang itu Jamal, kalau bisa satu em.Nanti aku harus cari rumah lagi soalnya. " ayah sepertinya menawarkan harga rumah.

Mendengar ucapan ayah, baru aku yakin kalau rumah ini memang akan dijual.

"Ok, nanti tak kabari lagi. " pak Jamal mau pergi. "Bu mari ya" lalu dia pergi setelah pamit ibu.

Terpopuler

Comments

Dewi Zahra

Dewi Zahra

lanjut

2023-09-23

1

lihat semua
Episodes
1 Pertama : Visualnya
2 2 : Sebelumnya
3 3 : Tante Vida
4 4 : Tawar rumah
5 5 : Nunggu Safira
6 6 : Bicara serius
7 7 : Si Sulung dan Si Bungsu
8 8 : Mas Ganteng
9 9 : Mana calonnya?
10 10 : Hari H
11 11 : Mobil pengantin
12 12 : Pesta Pernikahan
13 13 : Malam pertama
14 14 : Mas?
15 15 : Sarapan Dengan Mama
16 16 : Emang
17 17 : Ayah menyesal
18 18 : Kamar K-popers
19 19 : Ngobrol Sebelum tidur
20 20 : Pangeran tidur
21 21 : Kelaparan
22 22 : Ke Rumah Mama
23 23 : Pagiku
24 24 : Penampilan
25 25 : Kehidupanku Dimulai
26 26 : Ngobrol dengan Karel
27 27 : Uang Karel
28 28 : Nasihat Ibu
29 29 : Sekasur
30 30 : Bersiap Sekolah
31 31 : Hari pertama sekolah
32 32 : Pak Zain
33 33 : Percaya Karel
34 34 : Friendzone
35 35 : Ngemall
36 36 : Nyebelin
37 37 : Tidur
38 38 : Salah Tingkah
39 39 : Jangan Bingung
40 40 : Tiga bulan berlalu
41 41 : Salah mengenali
42 42 : Pembalasan
43 43 : Pacar Halu?
44 44 : Maaf Nggak Bisa
45 45 : Noda
46 46 : Sepertinya Cinta
47 47 : Safira yang agak lain
48 48 : Mama Tahu
49 49 : Tubuh remaja
50 50 : Aku Mencintaimu Ruby
51 51 : Ayam
52 52 : Punggung Safira
53 53 : KDRT
54 54 : Salah paham
55 55 : Marah
56 56 : Hari Raya
57 57 : Mantan Mereka
58 58 : Kamar amburadul
59 59 : Waduh? cinta?
60 60 : Seminggu Jadi Babu
61 61 : Dijemput
62 62 : Mengingat
63 63 : Pulang Siang
64 64 : Ketemu Mantan Lagi
65 65 : Sudah Cerai
66 66 : Cerita mantan
67 67 : Cewek ke delapan
68 68 : Antagonis
69 69 : Suara Cewek
70 70 : Aku tidak akan menyakitimu
71 71 :Masih Penasaran
72 72 : Ternyata Safira
73 73 : Dunia Karel
74 74 : Dua Pria Bodoh
75 75 : Bareng Keenan
76 76 : Ngidam?
77 77 : Ayah dan Karel
78 78 : Anak Laki-laki
79 79 : Bantuin Gina
80 80 : Cuek Dicuekin
81 81 : Baikkan
82 82 : Membaik
83 83 : Tidak Bisa Tidur
84 84 : Karel dan Safira
85 85 : Antara Percaya dan Tidak
86 86 : Sesudah Prahara
87 87 : Teman-teman Karel
88 88 : Kumpul Keluarga
89 89 : Tukar Suami?
90 90 : Terimakasih
91 91 : Karna Sandradinata
92 92 : Ke Pantai
93 93 : Tinggal Di Rumahku
94 94 : Bertemu Mama
95 95 : Seperti Anak-anak
96 96 : Lupa
97 97 : Masalah Tiket
98 98 : Andreas?
99 99 : Niat Bahagia
100 100 : Konser
101 101 : Sesudah Konser
102 102 : Pulang
103 103 : Ayah dan Ibu Tahu
104 104 : Tidak Berujung
105 105 : Lagi
106 106 : Kembali
107 107 : Keenan
108 108 : Rahasia Mama
109 109 : Zonk
110 110 : Saham Turun
111 111 : Butik
112 112 : Rumah Sakit
113 113 : Dibalik Kabar Gembira
114 114 : Cerita Karel
115 115 : Menangis
116 116 : Mommy Dori
117 117 : Kelakuan Safira
118 118 : Jangan Di batin
119 119 : Antar Jemput
120 120 : Adik Kakak Menyebalkan
121 121 : Jangan Diam Saja
122 122 : Tetap dirahasiakan
123 123 : Pergi Kamu Karel
124 124 : Kami Pergi
125 125 : Kita Akan Tinggal Dimana?
126 126 : Kosan Niko
127 127 : Kumpul Di Kosan
128 128 : Klaim Warisan
129 129 : Aku Bahagia Ibu
130 130 : Gendut
131 131 : Memberitahu Ayah Ibu
132 132 : Lapar
133 133 : Kesabaran
134 134 : Jualan
135 135 : Seseorang
136 136 : Ingat dulu
137 137 : Ruby Sedang Hamil
138 138 : Aku suka diperhatikan
139 139 : Niko
140 140 : Telpon Mama
141 141 : Rencana Acara
142 142 : Acara
143 143 : Yakin Anak Karel?
144 144 : Karel Kemakan Fitnah
145 145 : Membingungkan
146 146 : Pulang Ke Rumah
147 147 : Kesel
148 148 : Batas Kesabaran
149 149 : Harus Sabar
150 150 : Nggak Mau Ngaku
151 151: Gelap
152 152 : Kasih Sayang
153 153 : Pulang Ke Mana?
154 154 : Terserah
155 155 : Ibu Khawatir
156 156 : Safira Terluka
157 157 : Tidak Kapok
158 158 : Malas dan Nggak Niat
159 159 : Kata Maaf Dari Safira
160 160 : Berdebat Lagi
161 161 : Gendut
162 162 : Aku Juga
163 163 : Cerita Tahun Baru
164 164 : Doa
165 165 : Menangis
166 166 : Berjalan Perlahan
167 167 : Ikhlaskan
168 168 : Berlalu
169 169 : Beberapa Hari Kemudian
170 170 : Mama Terheran
171 171 : Jahil
172 172 : Mama Menangis Lagi
173 173 : Ancaman Karel
174 174 : Panas Lagi
175 175 : Beberapa Hari Kemudian
176 176 : Dengan Keenan
177 177 : Beneran Tukar Suami
178 178 : Bersama Karel
179 179 : Istirahat
180 180 : Sama Keenan
181 181 : Kakak
182 182 : Obrolan Kakak Dan Adik
183 183 : Menguji Kesabaranku
184 184 : Curhat
185 185 : Peperangan
186 186 : Bayi
187 187: Nekat
188 188 : Baikan
189 189 : Mama Vida
190 190 : Belum Makan
191 191: Akhirnya makan juga
192 192 : Apa yang salah
193 193 : Terimakasih Ruby
194 194 : Terimakasih Semuanya
Episodes

Updated 194 Episodes

1
Pertama : Visualnya
2
2 : Sebelumnya
3
3 : Tante Vida
4
4 : Tawar rumah
5
5 : Nunggu Safira
6
6 : Bicara serius
7
7 : Si Sulung dan Si Bungsu
8
8 : Mas Ganteng
9
9 : Mana calonnya?
10
10 : Hari H
11
11 : Mobil pengantin
12
12 : Pesta Pernikahan
13
13 : Malam pertama
14
14 : Mas?
15
15 : Sarapan Dengan Mama
16
16 : Emang
17
17 : Ayah menyesal
18
18 : Kamar K-popers
19
19 : Ngobrol Sebelum tidur
20
20 : Pangeran tidur
21
21 : Kelaparan
22
22 : Ke Rumah Mama
23
23 : Pagiku
24
24 : Penampilan
25
25 : Kehidupanku Dimulai
26
26 : Ngobrol dengan Karel
27
27 : Uang Karel
28
28 : Nasihat Ibu
29
29 : Sekasur
30
30 : Bersiap Sekolah
31
31 : Hari pertama sekolah
32
32 : Pak Zain
33
33 : Percaya Karel
34
34 : Friendzone
35
35 : Ngemall
36
36 : Nyebelin
37
37 : Tidur
38
38 : Salah Tingkah
39
39 : Jangan Bingung
40
40 : Tiga bulan berlalu
41
41 : Salah mengenali
42
42 : Pembalasan
43
43 : Pacar Halu?
44
44 : Maaf Nggak Bisa
45
45 : Noda
46
46 : Sepertinya Cinta
47
47 : Safira yang agak lain
48
48 : Mama Tahu
49
49 : Tubuh remaja
50
50 : Aku Mencintaimu Ruby
51
51 : Ayam
52
52 : Punggung Safira
53
53 : KDRT
54
54 : Salah paham
55
55 : Marah
56
56 : Hari Raya
57
57 : Mantan Mereka
58
58 : Kamar amburadul
59
59 : Waduh? cinta?
60
60 : Seminggu Jadi Babu
61
61 : Dijemput
62
62 : Mengingat
63
63 : Pulang Siang
64
64 : Ketemu Mantan Lagi
65
65 : Sudah Cerai
66
66 : Cerita mantan
67
67 : Cewek ke delapan
68
68 : Antagonis
69
69 : Suara Cewek
70
70 : Aku tidak akan menyakitimu
71
71 :Masih Penasaran
72
72 : Ternyata Safira
73
73 : Dunia Karel
74
74 : Dua Pria Bodoh
75
75 : Bareng Keenan
76
76 : Ngidam?
77
77 : Ayah dan Karel
78
78 : Anak Laki-laki
79
79 : Bantuin Gina
80
80 : Cuek Dicuekin
81
81 : Baikkan
82
82 : Membaik
83
83 : Tidak Bisa Tidur
84
84 : Karel dan Safira
85
85 : Antara Percaya dan Tidak
86
86 : Sesudah Prahara
87
87 : Teman-teman Karel
88
88 : Kumpul Keluarga
89
89 : Tukar Suami?
90
90 : Terimakasih
91
91 : Karna Sandradinata
92
92 : Ke Pantai
93
93 : Tinggal Di Rumahku
94
94 : Bertemu Mama
95
95 : Seperti Anak-anak
96
96 : Lupa
97
97 : Masalah Tiket
98
98 : Andreas?
99
99 : Niat Bahagia
100
100 : Konser
101
101 : Sesudah Konser
102
102 : Pulang
103
103 : Ayah dan Ibu Tahu
104
104 : Tidak Berujung
105
105 : Lagi
106
106 : Kembali
107
107 : Keenan
108
108 : Rahasia Mama
109
109 : Zonk
110
110 : Saham Turun
111
111 : Butik
112
112 : Rumah Sakit
113
113 : Dibalik Kabar Gembira
114
114 : Cerita Karel
115
115 : Menangis
116
116 : Mommy Dori
117
117 : Kelakuan Safira
118
118 : Jangan Di batin
119
119 : Antar Jemput
120
120 : Adik Kakak Menyebalkan
121
121 : Jangan Diam Saja
122
122 : Tetap dirahasiakan
123
123 : Pergi Kamu Karel
124
124 : Kami Pergi
125
125 : Kita Akan Tinggal Dimana?
126
126 : Kosan Niko
127
127 : Kumpul Di Kosan
128
128 : Klaim Warisan
129
129 : Aku Bahagia Ibu
130
130 : Gendut
131
131 : Memberitahu Ayah Ibu
132
132 : Lapar
133
133 : Kesabaran
134
134 : Jualan
135
135 : Seseorang
136
136 : Ingat dulu
137
137 : Ruby Sedang Hamil
138
138 : Aku suka diperhatikan
139
139 : Niko
140
140 : Telpon Mama
141
141 : Rencana Acara
142
142 : Acara
143
143 : Yakin Anak Karel?
144
144 : Karel Kemakan Fitnah
145
145 : Membingungkan
146
146 : Pulang Ke Rumah
147
147 : Kesel
148
148 : Batas Kesabaran
149
149 : Harus Sabar
150
150 : Nggak Mau Ngaku
151
151: Gelap
152
152 : Kasih Sayang
153
153 : Pulang Ke Mana?
154
154 : Terserah
155
155 : Ibu Khawatir
156
156 : Safira Terluka
157
157 : Tidak Kapok
158
158 : Malas dan Nggak Niat
159
159 : Kata Maaf Dari Safira
160
160 : Berdebat Lagi
161
161 : Gendut
162
162 : Aku Juga
163
163 : Cerita Tahun Baru
164
164 : Doa
165
165 : Menangis
166
166 : Berjalan Perlahan
167
167 : Ikhlaskan
168
168 : Berlalu
169
169 : Beberapa Hari Kemudian
170
170 : Mama Terheran
171
171 : Jahil
172
172 : Mama Menangis Lagi
173
173 : Ancaman Karel
174
174 : Panas Lagi
175
175 : Beberapa Hari Kemudian
176
176 : Dengan Keenan
177
177 : Beneran Tukar Suami
178
178 : Bersama Karel
179
179 : Istirahat
180
180 : Sama Keenan
181
181 : Kakak
182
182 : Obrolan Kakak Dan Adik
183
183 : Menguji Kesabaranku
184
184 : Curhat
185
185 : Peperangan
186
186 : Bayi
187
187: Nekat
188
188 : Baikan
189
189 : Mama Vida
190
190 : Belum Makan
191
191: Akhirnya makan juga
192
192 : Apa yang salah
193
193 : Terimakasih Ruby
194
194 : Terimakasih Semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!