Perasaan apa ini?

"AKU MENYUKAIMU, SEJAK AWAL KITA KENAL 4 TAHUN YANG LALU," isak Rendi.

Seketika Laluna terdiam dan

"Jangan beromong kosong, kau bahkan pernah membuangku dua kali."

Laluna pun langsung pergi dari hadapan Rendi dengan langkah yang begitu cepat.

"Kau menyukaiku sejak 4 tahun yang lalu? cihh bohong sekali," gumam Laluna.

***

Sementara itu di depan cafe biasa tampak Latu sudah menunggu kedatangan Laluna dengan jaket hitam nya. anak SMA itu berpakaian dengan begitu keren hingga membuat banyak mata menatap ke arahnya.

"Kakak cantik kemana si? katanya jam sembilan udah pulang," ujar Latu sambil terus memperhatikan jam tangannya.

"Hey," Laluna datang sambil menepuk pundak Latu.

"Akhirnya datang juga."

"Maaf ya udah buat kamu nunggu lama, ada sedikit masalah tadi makanya lama."

"Gapapa kak ayo naik."

****

Di tengah dinginnya angin malam kedua remaja berbeda usia itu asik keliling-keliling berdua tanpa arah tujuan, mereka bercerita bahkan hingga tertawa bareng di atas motor.

"Kaka seneng?" tanya Latu.

"Seneng banget malah, makasih loh udah mau ajak aku keliling-keliling kayak gini," jawab Laluna dengan tawa bahagianya.

"Syukur kalo kakak seneng, aku juga ikut seneng."

"Tapi kamu ngelakuin ini gak ada niat apa-apa kan?" tanya Laluna.

"Hehe nggak lah, aku cuma mau kenal lebih akrab aja sama kakak makanya aku ajak kakak keliling-keliling kayak gini."

"Ohh iya-iya aku paham! kebetulan aku gak punya temen main jadi kamu datang di waktu yang tepat."

"Benarkah? aku tidak percaya wanita secantik kakak tidak punya temen."

"Emm jujur saja kehidupan sosial ku sangat buruk, aku terhitung sulit beradaptasi dengan orang-orang."

"Kenapa?"

"Sudah ku bilang, aku muak berinteraksi dengan manusia."

"Lalu bagaimana denganku? kakak juga muak berinteraksi denganku?" tanya Latu.

"Entah kenapa rasanya berbeda saat denganmu, bahkan selama seminggu kemarin saja aku terus datang ke cafe dengan harapan bisa ketemu kamu lagi," jawab Laluna.

"Benarkah?"

"Iya."

"Waahh aku merasa terhormat sekali, di tungguin tiap malam sama wanita secantik kakak," rayu Latu.

"Astaga apa-apaan si?" Laluna mulai tersipu.

Setelah beberapa menit mereka tiba di sebuah taman dengan air mancur di tengahnya.

"Kita duduk disini dulu ya kak," ucap Latu.

"Ya udah boleh."

****

Di pinggir air mancur, Laluna dan Latu duduk berdampingan di atas rerumputan hijau, Gemuruh suara anginpun menjadi penghias kisah mereka berdua pada malam itu.

Di tengah damainya suasana malam itu, Latu kini mulai membuka bicara

"Kak."

"Hmmm."

"Apa kebetulan kakak punya pacar?" tanya Latu sambil menatap ke arah Laluna.

"Tidak!" jawab Laluna singkat.

"Ah benarkah?"

"Hmm! aku tidak ada minat pacaran untuk sekarang atau bahkan bisa saja sampai seterusnya," jelas Laluna.

"Kenapa? bukankah bagus jika punya pacar setidaknya kakak tidak akan merasa kesepian."

"Andai seperti itu," ucap Laluna dan langsung tersenyum seraya menunduk seolah dia merasa sedih.

"Kenapa kak?"

"Kamu tau? 9 dari 10 wanita yang punya pacar mereka selalu merasa kesepian," ujar Laluna.

"Mereka punya pacar tapi kenapa kesepian? aneh banget," celoteh Latu.

"Tentu saja, sulit di jelaskan tapi hal ini hanya para wanita yang bisa mengerti."

"Apa Kaka juga merasa kesepian kalo punya pacar?" tanya Latu lagi.

"Entahlah aku bahkan lupa seperti apa rasanya punya pacar hehe, sejak 4 tahun terakhir aku tak pernah punya pacar lagi," jawab Laluna.

"Selama itu?"

"Hemm."

"Kenapa tak pernah pacaran lagi?"

"Cihh kau ini banyak tanya juga ya," ujar Laluna sambil tersenyum.

"Hehe."

"Kau tau Latu?"

"Iya apa kak?"

"Di dunia ini ada yang namanya trauma."

"Trauma?"

"Benar trauma. dan trauma ku adalah menjalin hubungan asmara dengan seorang pria," ujar Laluna dengan mata yang berkaca.

"Apa pria di masa lalu Kakak menyakiti kakak?"

Laluna hanya tersenyum sambil menatap Latu.

"Hmm jangan sedih ya kak, itu hanya terjadi di masa lalu Kaka, aku pastikan buat kedepannya gak bakal ada lagi pria yang bisa nyakitin Kaka," tegas Latu sambil memegang kedua pipi Laluna.

"Kenapa bisa begitu?" tanya Laluna.

"Karna kakak sekarang punya aku jadi, jangan takut ya kak."

"Cihh lihatlah anak kecil ini, lucuk sekali."

"Sudah ku bilang aku lebih dewasa dari kakak."

"Hihi iya-iya kamu lebih dewasa dariku."

"Cantik sekali," gumam Latu yang tak henti menatap wajah Laluna.

...---------------...

Ke esokan harinya di depan kantor

"Laluna," panggil Rendi.

Laluna pun melirik ke arah Rendi

"Laluna, aku membuangmu dua kali apa maksudnya itu? setelah ku pikirkan semalaman juga tetap aku tak mengingat apa-apa," tanya Rendi.

"Lupakan saja jika memang kau tak mengingat apapun, lagi pula itu masa lalu kan?"

"Apa aku benar-benar menyakitimu?" tanya Rendi lagi.

"Apa aku akan bersikap seperti ini jika itu tak menyakitkan?"

"Iya si, tapi apapun itu kesalahanku aku minta maaf Laluna, aku sangat menyukaimu dan itu benar bukan main-main."

"Jaga ucapanmu kita di kantor sekarang, aku pergi dulu," ketus Laluna dan langsung masuk kedalam kantor.

Dengan kesal Laluna masuk ke kantor dan dia bahkan kembali tak memperdulikan sapaan-sapaan orang sekitar.

Sementara Rendi terus memikirkan hal yang Laluna katakan semalam dengan perasaan gelisah.

Setibanya Laluna di ruangan kerja.

Ddrrttt...ddrrttt ..

💌Latu: Selamat pagi kakak cantik

Dalam sekejap raut wajah Laluna berubah menjadi senyum bahagia setelah membuka DM singkat dari Latu saat itu.

💌Laluna: Emm pagi juga Latu

💌Latu: kakak udah sarapan?

💌Laluna: Sudah, kamu?

💌Latu: Sudah juga! kakak cantik semangat kerjanya ya

"Cihhh anak ini." Laluna tersipu malu.

Akhirnya suasana hati Laluna pun kembali seperti semula, dia kembali tersenyum dengan bahagia dan kembali bersikap ramah pada rekan yang lainnya.

......................

"Entah apa yang sebenarnya terjadi padaku, tapi ini kali pertama aku merasakan debar jantung yang tak pernah ku rasakan lagi selama 4 tahun terakhir ini. aku selalu merindukan pria yang dengan tak sengaja ku temui di cafe malam itu, bahkan pesan-pesan singkat yang dia kirim saja selalu berhasil membuatku bahagia. ada apa denganku? jika ini di sebut cinta, apa iya aku jatuh cinta pada pria yang usianya 5 tahun lebih dariku?" batin Laluna.

Sementara itu di sekolah Latu.

"Latu, nanti malam ada acara apa?" tanya teman Latu.

"Gak ada si tapi sepertinya aku akan menemui Kakak cantik lagi nanti malam," jawab Latu semringah

"Kakak cantik? siapa itu?"

"Entahlah, akhir-akhir ini dia selalu saja menggumamkan Kaka cantiknya, entah siapa yang dia maksud," sambung teman yang lainnya.

"Latu! secantik itukah?"

"Tentu saja, dia cantik bahkan sangat cantik."

"Ah baiklah-baiklah, kapan-kapan kenalin ke kita kalau ada waktu oke? aku jadi penasaran secantik apa wanita itu sampe terus di gumamkan oleh anak ini," ujar temannya.

"Hehe."

Sepertinya dua remaja yang berbeda usia ini kini mulai saling mengandalkan, dan bahkan kehidupan sosial Laluna pun mulai berubah walaupun dia masih belum berani berteman dengan orang lain juga setidaknya dia sudah berani untuk menyapa orang lain dengan begitu ramah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!