Ketika Aku Jatuh Cinta Lagi
"Pagi Laluna."
"Pagi Luna."
"Laluna makin hari makin cantik aja."
"Laluna udah sarapan?"
"Hai Luna."
Sapaan-sapaan itu hanya di jawab dengan senyum tipis tanpa berkata apa-apa lagi. ya seperti itulah dia, seorang wanita yang malas bergaul dengan people manapun tapi terpaksa harus terjun ke dunia yang ramai karna sebuah pekerjaan.
Sebut saja dia Laluna, dii usianya ke 22 sekarang, dia berhasil menjadi Staff editor di perusahaan ternama. dia terkenal sebagai karyawan yang paling tekun, namun tak di di sukai banyak orang karna kepribadiannya yang begitu dingin.
***
Setelah bekerja selama 7 jam, akhirnya waktu istirahat pun tiba. waktu yang sangat di sukai Laluna di tempat kerja. karna dia bisa menikmati waktu yang tenang di atap perusahaan tanpa adanya gangguan people manapun.
Saat Laluna sedang berjalan menuju lift,
"Laluna," seseorang memanggilnya dari belakang.
Laluna hanya meliriknya tanpa menjawab sepatah katapun lalu dengan tiba-tiba orang itu merangkul Laluna sambil bertanya.
"Mau makan siang apa? nasi Padang kayaknya enak."
"Tidak usah, kamu makan sendiri saja," jawab Laluna seraya melepaskan rangkulannya.
"Hah?"
"Makan sendiri saja, aku pergi dulu ya."
"Astaga, kau bahkan mengasingkan dirimu di tempat kerja yang berisi ratusan orang ini, mau sampai kapan kau akan hidup seperti itu hah?" celotehnya sambil berteriak hingga membuat semua orang menatap ke arah mereka.
Laluna hanya diam tanpa menjawab apapun sambil masuk ke dalam lift menuju atap.
****
Di atap
Sambil menatap kosong ke arah jalan, gadis itu bergumam
"Muak sekali, entah apa yang salah dengan semua ini, aku hanya sudah muak. berinteraksi dengan orang lain bagaikan pekerjaan berat bagiku, menjalani hari demi hari adalah pekerjaan berat bagiku."
...----------------...
Hari berganti malam, setelah melewati hari yang lelah diapun membaringkan tubuhnya ke atas ranjang kesayangannya tanpa mengganti pakaiannya.
"Ahh sampai kapan aku hidup seperti ini? berada di lingkungan yang ramai benar-benar membuatku muak," gumam Gadis itu.
Waktu terus berputar, tak terasa gadis itu tertidur dengan pakaian kerja nya hingga pada tengah malam dia terbangun.
Tangan lembutnya mengambil handphone dari tas kerja di sampingnya, setelah menekan tombol kunci gadis itu tersadar bahwa waktu sudah begitu larut, dengan kaget dia terbangun sambil berkata
"Jam satu malam? perasaan aku hanya merem sebentar, tapi sudah semalam ini? ah aku bahkan tak mengganti pakaianku: menyebalkan sekali."
****
Singkat cerita Gadis itu selesai mandi dan mengganti pakaiannya, tak langsung kembali ke tempat tidur dia malah membuka jendela kamar dan duduk di sana sambil menikmati angin sepoy di malam hari.
"Tenang sekali, tak ada suara kendaraan maupun ocehan orang-orang," gumam Gadis itu.
Ddddrrttt....dddrrtt....
Handphone Laluna bergetar
"Siapa yang mengirimiku pesan tengah malam begini?" ujar Laluna.
💌Nomor tak di kenal
•sudah tidur?."
"Siapa ini?" gumamnya sambil menyimpan kembali handphonenya tanpa membalas pesan tersebut.
Dddrrtt...dddrrtt...
Lagi-lagi handphone nya berbunyi
💌Nomor tak di kenal
•kau membaca pesanku
•Kau belum tidur kan?
•kenapa tak membalas pesanku?
Tak berpikir panjang Laluna langsung memanggil nomor tak di kenal tersebut.
"Hallo." seorang pria mengangkat telpon.
"wah kau langsung menelpon, kenapa? apa kau kesepian?"
"Siapa kamu?"
"Wah Laluna, kehidupan sosialmu benar-benar sangat buruk, bahkan nomorku saja tak kau simpan."
...----------------...
Ke esokan harinya di kantor.
"Pagi Lun!" sapa salah satu rekan kerja pria nya.
Seperti biasa Laluna hanya tersenyum tanpa menjawab sapaan tersebut. lalu pria itu berjalan ke arah Laluna dan mengikuti kemanapun Laluna melangkah.
"Ada perlu apa?" tanya Laluna kesal.
"Akhirnya kau bicara padaku juga," jawab pria itu.
Laluna hanya diam.
"Apa kau tau namaku?" tanya pria itu.
"Rendi."
"Itu tau, lalu kenapa kau tak menyimpan nomorku?"
"Nomor yang mana?"
"Yang kau telpon semalam."
"oh itu nomormu."
"Iya, kau akan menyimpannya kan?"
"Gak penting."
Laluna pun berlalu dari hadapan pria itu. sebut saja dia Rendi, rekan kerja Laluna yang diam-diam menyukai Laluna namun sifatnya sangat menyebalkan.
"Di tolak Ren? hahaha," ejek temen Rendi.
"Apaan si."
"Gak penting hahaha, to the point banget tu anak, ya kalo di pikir-pikir pentingnya nyimpen nomormu apa coba haha," ejeknya lagi.
"Bisa diem gak si?"
"Ampun haha."
****
Di ruangan kerja Laluna.
Tukk..tukk..
"Masuk."
Seseorang masuk ke ruangan Laluna.
"Ada masalah apa?" tanya Laluna.
"Anu, anak-anak mau makan siang bareng di restoran baru depan kantor, kamu mau ikut?" tanya orang itu.
"oh itu, emmm sepertinya aku gak ikut, kalian makan aja tanpa aku," jawab Laluna.
"oke."
Di luar ruangan.
"Gimana-gimana?"
"Kalian sudah tau sendiri kan jawabannya apa? masih saja menyuruhku buat bertanya pada anak itu, menyebalkan sekali."
"Melihat wajahnya saja aku sudah muak."
"Sabar-sabar, ya udah kita makan tanpa Editor Luna aja."
****
Singkat cerita jam istirahat makan siang pun tiba. Seperti yang sudah di rencanakan rekan team ini makan siang bareng di tempat yang sudah di tentukan sebelumnya.
Saat sedang makan
"Kau tau editor Luna?"
"Iya iya, kenapa?"
"Aku benar-benar tidak menyukainya, dia selalu menolak ajakan makan bareng atau yang lainnya, dia pikir dia siapa?"
"Oh iya bener, dia juga gak pernah menjawab sapaan orang-orang kantor, aku sering melihatnya dan itu benar-benar menyebalkan."
Begitulah kira-kira para gadis di team itu membicarakan Laluna dan tiba-tiba..
PLAAKKKkk......
Rendi memukul meja dengan begitu keras.
"Astaga kaget, Rendi apa-apaan si?"
"Kalian kesini untuk bergosip? makan saja dengan tenang, ga usah peduliin karakter orang lain, seolah karakter kalian bagus aja," celoteh Rendi.
"Lihatlah pria itu berusaha membela gadis yang dia sukai, padahal Laluna juga sering mengabaikannya hahaha," ejek salah satu wanita disana.
"Apa kau bilang? Lihat saja aku pasti akan bisa meluluhkan hati Laluna suatu hari nanti," ucap Rendi dengan begitu yakin.
"Ya ya.. terserah kamu saja."
...Sementara itu di kantor ...
"Andai suasana kantor tiap hari seperti ini," gumam Laluna yang berjalan menuju pintu keluar dari ruangannya.
...----------------...
Hari berganti malam, saat di perjalanan menuju pulang, Laluna mampir ke sebuah cafe untuk menjernihkan pikirannya dengan secangkir kopi.
Saat sedang meminum kopi sambil memperhatikan jalan, seseorang menghampirinya sambil berkata
"Permisi kak, boleh ikut duduk gak?"
"Hah?" Laluna melirik ke arah suara itu dan..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...~Bersambung~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Mawar_Jingga
halo kak salam kenal,
aku mampir nih🤭
mampir dan tinggalkan jejak juga"sepotong sayap patah" di tunggu kak 🤗
2023-08-23
0