Aku sedang membuat api unggun ketika mendengar sebuah jeritan tidak jauh dari tempatku beristirahat. Aku kemudian bergerak ke arah suara jeritan tersebut dan menemukan belasan bandit sedang melawan beberapa orang prajurit pengawal. Aku mulai memeriksa keadaan sekitar untuk memastikan tidak ada musuh yang sedang bersembunyi. Para bandit itu telah membunuh 6 pasukan pengawal beserta supir kereta kudanya.
Tersisa hanya satu orang wanita saja dari rombongan kereta kuda tersebut. Bandit - bandit itu mulai membicarakan tentang nilai wanita yang ada di depan mereka.
Aku kemudian memposisikan diriku di titik buta para bandit tersebut menggenggam sebuah Baselard ( sebuah pedang pendek ) lalu melesat dan memenggal kepala salah satu bandit tersebut. Setelah membunuh semua bandit tersebut, aku kemudian mendekati wanita yang sedang terduduk dan menundukkan wajahnya itu.
“Bagaimana keadaanmu?” tanyaku.
Wanita itu lalu mengangkat wajahnya. Aku lalu dapat melihat wajahnya yang memiliki luka bakar di sekitar area matanya. Terlihat pupil matanya yang berwarna putih yang mengindikasikan wanita itu mengalami kebutaan.
“Ya... Aku tidak apa - apa,” jawab wanita itu lirih. “Terima kasih telah menyelamatkanku tuan,” tambahnya.
“Yang lainnya telah terbunuh. Kau ikutlah denganku, sendirian di alam liar seperti ini dengan kondisimu hanya akan menjadi sasaran empuk bagi hewan buas dan bandit - bandit.”
“Ummm,” wanita itu mengangguk setuju.
Aku memberinya sebuah mantel agar dia tidak kedinginan. Kami lalu berjalan ke tempat peristirahatan ku tadi.
Wanita itu sepertinya tidak terlalu kesulitan berjalan di belakangku.
Setelah sampai di tempat peristirahatan ku, aku mulai kembali mempersiapkan api unggun untuk menghangatkan tubuh dari dinginnya angin malam.
Aku lalu menatap wanita buta itu yang sedang terduduk diam.
“Namaku Sirius, siapa namamu?” tanyaku.
“Kau bisa memanggilku Lena,” jawab Lena dengan datar.
Dia terlihat lebih muda sedikit dariku, usia 17 atau 18 tahun.
“Baiklah Lena, apakah ada tempat yang ingin kau tuju?” tanyaku. “ Aku akan mengantarmu jika kau memiliki keluarga atau teman di suatu tempat. Kau tidak akan bisa kemana - kemana dengan selamat hanya dengan sendirian dengan kondisimu.”
Setelah di pikir - pikir kembali, kereta kuda itu di kawal dengan pengawalan yang minim untuk kereta kuda semewah itu di jalanan seperti ini. Apakah dia hanya umpan saja? Ataukah dia memiliki identitas lain?
“Mengapa Sirius ingin membantuku? Kita hanya pertama kali bertemu dan aku tidak memiliki apapun untuk membalas kebaikanmu,” tanyanya dengan nada sedikit terkejut.
“Aku telah berjanji kepada seseorang untuk mengubah cara hidupku. Kurasa dengan membantumu adalah awal yang baik,” jawabku.
“Terima kasih,” ucap Lena singkat
Aku lalu mengambil sebuah terpal di dalam tasku dan memberikannya kepada Lena.
“Beristirahatlah. Kita harus bergerak pagi - pagi sekali jika ingin sampai di kota terdekat sebelum matahari terbenam nanti.”
“Ummm.”
Lena lalu mulai tertidur tidak lama kemudian. Aku lalu mulai memejamkan mataku dan mengingat kata – kata terakhirnya.
‘ Sirius, pergilah dari sini dan jalanilah kehidupan normal layaknya manusia biasa. Bantulah orang terdekatmu dan carilah sebuah arti dalam kehidupan ini. ’
Selama 15 tahun, Aku hanya hidup untuk melaksanakan perintah dari atasanku dan tidak pernah berpikir tentang mencari arti dan tujuan dalam sebuah kehidupan. Aku lalu mulai memejamkan mataku sambil memikirkan tentang arti dari perkataannya.
...----------------...
Keesokan harinya, Aku terbangun dan mulai merapikan barang - barang ku. Tak lama kemudian, Lena terbangun lalu merapikan terpal dan mantel yang aku berikan.
“Ambilah. Kau harus punya tenaga jika akan melakukan perjalanan.” Aku memberinya sebuah daging kering.
“Terima kasih,” ucapnya pelan.
Dia lalu mulai memakan daging kering tersebut. Di lihat dari sikapnya, kurasa dia telah mengalami kebutaan sejak lama. Dia dapat dengan baik merasakan dimana keberadaan orang - orang di dekatnya.
“Ini, minumlah.”
Sambil menunggunya selesai sarapan, aku lalu memanjat pohon – pohon untuk melihat ke arah langit. Hmm… tidak terlalu banyak awan, kurasa tidak akan ada hujan untuk hari ini. Sekembalinya aku dari atas pohon, Lena telah menyelesaikan sarapannya.
“Terima kasih atas makanannya, Sirius.”
“Tidak masalah, Ayo kita mulai bergerak.”
“Mau kemana kita?”
“Aku akan menjelaskannya dalam perjalanan,” jawabku.
Kami mulai melakukan perjalanan. Aku menyesuaikan kecepatan berjalanku dengan Lena agar jarak kami tidak terlalu jauh.
“Lena, kemanakah tujuanmu sebenarnya?” tanyaku
“Rombonganku akan menuju ke Kota Braswigh,” jawab Lena. “Rombongan kami berasal dari daerah luar Kota Fronche di Kerajaan Aquitainne,” tambahnya.
“Kami melakukan perjalanan selama 7 hari sebelum di serang para bandit itu,” jelas Lena.
Setelah mendengar ceritanya, aku merasa ada kejanggalan pada penjelasannya. Aku mengenali lambang yang ada di kereta kuda yang Lena naiki. Lambang itu adalah kode rahasia yang biasa di gunakan oleh Departemen intelejen Kekaisaran Habsburg. Dilihat dari jumlahnya, apakah mereka sebelumnya mengalami beberapa kali serbuan?
“Kita sedang berada di Hutan Elmea. Perbatasan antara Kerajaan Loraine dengan Aliansi Zona Netral Hansa. Aliansi Zona Netral adalah kota - kota pembatas berbagai negeri sebagai wilayah yang bebas di masuki oleh orang - orang di berbagai belahan Alterna.”
“Begitukah, aku tidak terlalu paham mengenai geografis tentang Benua Alterna,” ujar Lena.
“Kita akan berjalan sejauh 50 km untuk mencapai Kota Omor, yang termasuk dalam wilayah Zona Netral. Setelah dari situ, kita akan melewati perbatasan Kekaisaran Habsburg dan sampai ke Kota Braswigh,” jelasku.
“Kemana tujuan Sirius sebelum menyelamatkanku?” tanya Lena.
“Kurasa, aku akan ke Kota Wien yang ada di Archduchy Astria. Aku berencana untuk menjadi Patrol Guard di sana.”
“Kurasa, itu adalah pekerjaan yang mulia, apakah ada alasan tertentu Sirius ingin menjadi Patrol Guard?” tanya Lena.
Selama hidupku, aku hanya membunuh orang hampir setiap harinya. Pimpinan mengatakan, aku harus hidup normal dan mencari tujuan baru dalam kehidupanku. Aku ingin menjadi Patrol Guard dengan tujuan mendapatkan kehidupan normal dengan melakukan kebalikan dari apa yang kulakukan selama ini.
“Aku selama ini hidup hanya dengan melakukan hal - hal buruk dan tidak memiliki tujuan hidup. Kurasa, dengan menjadi Patrol Guard akan membuat hidupku lebih berarti bagi orang lain dan menemukan tujuan hidup yang lebih baik,” jawabku.
Membunuh, sabotase, penyiksaan dan hal - hal kotor lainnya adalah perintah - perintah yang aku terima dari Organisasi Ouroboros selama 10 tahun. Sebuah organisasi yang melatih para pembunuh professional dan mata - mata terlatih. Selama puluhan tahun, Ouroboros selalu menjadi pilihan para orang - orang berpengaruh untuk melakukan rencana kotor mereka. Namun beberapa tahun ini, Ouroboros dianggap sebagai ancaman bagi mereka karena memiliki berbagai rahasia - rahasia penting para petinggi berbagai negeri.
Satu Bulan yang lalu, Empat Negeri bersatu dalam melakukan operasi khusus untuk menghancurkan Ouroboros. Terjadi pertarungan besar - besaran di markas Ouroboros yang berada di Lembah Apenin. Aku berhasil melarikan diri akan tetapi, hampir semua anggota Ouroboros mati ataupun tertangkap.
“Semua manusia pasti memiliki kesalahan atau penyesalan mereka masing - masing,” ujar Lena dengan lembut. “Langkah pertama yang harus di lakukan adalah terus maju dan jangan terjebak di masa lalu,” tambahnya.
Apakah aku terjebak dalam kehidupanku sebagai seorang Assassin Ouroboros? Di dalam hatiku, aku masih menganggap diriku adalah seorang Assassin terlihat ketika aku tidak segera menolong para pengawal itu dari para bandit.
“Terus maju dan jangan terjebak dari masa lalu, kah?” gumamku.
Aku berhenti berjalan lalu berbalik menatap wajahnya.
"Terima kasih, Lena. Kata - kata mu membuatku lebih baik.”
“Sama-sama.” Lena lalu membalas ucapan terima kasihku dengan sebuah senyuman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
G Dreamer
salam STERIL
2023-07-16
0
G Dreamer
genre begini aku suka.
2023-07-16
0
Richie
bukan tongsis 🙄
2023-07-05
0