KE RUMAH TANTE INDRI

Aku sama ibu pun pergi ke rumah tante Indri  dengan jalan kaki, di sepanjang perjalanan aku menggandeng tangan ibu ku, hingga di tengah perjalanan tiba tiba ada penjual es krim lewat dengan sepeda yang di tumpangi nya serta bunyi speacker kecil yang memanggil pembeli.

"Bu boleh minta es krim gak." ucap Ku dengan memohon kepada ibuku.

"Boleh, beli dua sama ibu ya sayang. " ucap ibuku dengan memberiku uang.

Lalu aku langsung menyuruh penjual es krim itu untuk berhenti, kemudian aku langsung menghampiri penjual itu dan ibu mengikuti ku dari belakang.

"Pak beli es krim dua ya." ucap ku.

"Iya nak." ucap penjual es krim itu.

Kemudian penjual itu membuat kan es krim pesananku.

"Ini es krim nya nak." ucap penjual itu dengan memberikan dua es krim pesanan ku.

"Ini uang nya pak. " ucap ku sambil menyerahkan uang ke penjual es krim itu.

"Terima kasih nak." ucap penjual es krim itu.

"Sama sama pak." balas ku.

Lalu aku dan ibuku melanjutkan perjalanan menuju ke rumah tante Indri, tak lupa aku memberikan satu es krim kepada ibu, lalu ibu langsung memakan es krim itu.

"Ibu, tante Indri pernah pacaran sama ayah ya?. " tanya ku dengan penasaran.

Ibuku terlihat kaget mendengarkan pertanyaanku.

"Masih kecil, gak boleh bahas pacar pacar gitu." ucap ibuku dengan tersenyum.

"Tapi iya kan ibu?. " tanya ku lagi.

"Iya sayang." jawab ibuku.

"Kok bisa tiba tiba ayah nikah sama ibu, padahal kan ibu sama tante Indri kan sahabat dekat." ucap ku dengan bingung.

"Ada deh ceritanya, tapi ibu gak bisa ceritain ke kamu sekarang." ucap ibuku dengan memakan es krim yang ada di tangan nya.

"Emang kenapa bu?. " tanya ku dengan penasaran.

"Kamu masih kecil, Arsyan." jawab ibuku dengan tersenyum.

"Tapi kan aku udah kelas lima." ucap ku.

"Tapi masih sd kan." ucap ibuku dengan tersenyum.

"Emang kalau udah gede itu kelas berapa sih bu?. " tanya ku lagi.

"Sma." jawab ibuku.

"Berarti kurang berapa tahun lagi aku gede?. " tanya ku lagi.

"Masih lama, sekarang kamu sekolah aja yang pintar." ucap ibuku dengan tersenyum.

Kemudian kami pun sampai di rumah tante Indri, aku dan ibu pun langsung ke teras rumah tante Indri, lalu ibu mengetuk pintu rumah tante Indri.

"Tok tok tok. " bunyi ketukan pintu ibu ku.

Kemudian tak lama setelah itu ada yang membuka pintu dari dalam, yang tak lain adalah tante Indri dengan menggendong bayi nya.

"Eh Indah sama Arsyan, ayo masuk." ucap tante Indri.

Kemudian kami berdua masuk, dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu rumah tante Indri,Sementara tante Indri pergi ke dapur.

" Di pipi ibu ada es krim nya." ucap ku dengan menunjuk pipi ibu ku.

"Masa sih." ucap ibuku dengan mengusap pipinya.

"Ibu kek anak kecil, makannya es krim belepotan." ucap ku dengan tersenyum ke arah ibu.

Ibu ku hanya tersenyum mendengar perkataanku itu.

"Kalah dong aku sama Arsyan." ucap ibuku dengan tersenyum.

"Ya jelaslah aku aja gak belepotan." ucap ku dengan tersenyum.

Kemudian tante Indri datang menghampiri kami berdua dengan membawa roti dan minuman.

"Yaelah repot repot sih Indri." ucap ibuku.

"Gak apa apa kali Indah." ucap tante Indri dengan tersenyum.

"Oh iya katanya Lina mau beli rumah Rani ya?. " tanya ibuku.

"Kamu tau dari mana?. " tante Indri bertanya balik.

"Kata suami Rani, kemarin  ke rumah nya." jawab ibuku.

"Ya kalau benar, bagus dong tetanggaan sama teman sendiri lagi." ucap  tante Indri dengan tersenyum.

"Tapi kamu , kangen gak sih sama teman teman." ucap ibuku.

"Kangen sih Indah." ucap tante Indri.

"Kita juga udah lama tau gak ketemu sama Lina." ucap ibuku.

Aku hanya menyimak pembicaraan ibu ku, tapi aku lihat lihat tante Indri lebih cantik dari ibuku, tapi kenapa ayah ku lebih memilih ibu?. Lalu aku mengambil roti yang di hidangkan tante Indri.

"Ndri suami kamu mana?. " tanya ibu.

"Suami aku lagi kerja." jawab tante Indri.

"Bukannya ini hari minggu ya." ucap ibu.

"Suami aku libur nya gak tentu Indah." ucap tante Indri.

"Ohh gitu ya." ucap ibu.

"Tante ,nama dedek bayinya siapa?. " tanyaku ke tante Indri.

"Arsyan belum tau nama anak tante?." Tanya tante Indri.

"Belum tante." jawab ku dengan penasaran.

"Nama anak tante, Sania." ucap tante Indri.

"Ohh ." ucapku dengan mengangguk faham.

"Cantik kan anak tante." ucap tante Indri dengan tersenyum ke arahku.

"Iya tante cantik, mirip tante Indri." ucap ku dengan tersenyum ke arah tante Indri.

Kemudian ibu ku meminta untuk menggendong anak tante Indri.

"Aku minta gendong anak kamu dong." ucap ibu ku.

"Ini Indah." ucap tante Indri dengan memberikan bayinya ke ibu.

Kemudian ibu menggendong Sania anak tante Indri, sementara aku tetap duduk di sofa dengan memakan roti.

"Aku ke dalam dulu bentar ya Indah." Ucap tante Indri.

" Iya Indri." ucap ibuku.

Tak lama setelah itu kemudian tante Indri datang dengan membawa dompetnya, lalu tante Indri duduk, tante Indri membuka dompetnya,dan mengeluarkan uang seratus ribu dari dompetnya.

"Ini Arsyan buat jajan." ucap tante Indri dengan memberikan uang kepadaku.

Seketika aku pun kaget,lalu aku menoleh ke ibuku yang sedang menggendong anak tante Indri, ibuku hanya tersenyum kepadaku.Lalu aku menerima uang yang di beri tante Indri.

"Makasih tante Indri." ucap ku dengan tersenyum.

"Sama sama sayang." ucap tante Indri dengan mengelus rambut ku.

"Indri, jadi ngerepotin." ucap ibuku.

"Gak apa apa kali Indah." ucap tante Indri dengan tersenyum.

"Ndri lo ingat gak waktu sma dulu." ucap ibuku.

"Kita sering jajan gorengan di samping sekolahan kan." ucap tante Indri.

"Iya, sama Lina dan Rani juga." ucap ibuku dengan tersenyum.

"Sekarang gak kerasa ya, kita udah tiga puluh tahun." ucap tante Indri dengan tersenyum.

"Iya Indri." ucap ibuku.

Aku pun menyimak dengan baik pembicaraan mereka berdua, walau pun tidak terlalu faham apa yang mereka bicarakan.

"Ndri aku masih malu deh, dengan kejadian berapa tahun lalu." ucap Ibu ku.

"Udah gak usah di ingat ingat lagi kali Indah, lagi pula aku udah ikhlas kok." ucap tante Indra dengan tersenyum.

  Aku pun penasaran apa yang sedang di sembunyikan oleh ibu dan ayah, tapi aku gak berani bertanya pada ibu maupun ayahku, sama saja jika aku bertanya pasti jawabanya, aku masih kecil, padahal aku sudah faham kalau ada yang di sembunyikan.

"Indri aku pulang dulu ya." ucap ibuku dengan mengembalikan anak tante Indri yang di gendongnya.

"Iya deh hati hati." ucap tante Indri.

"Maaf  ya ngerepotin." ucap ibuku.

"Gak apa apa, Indah." ucap tante Indri.

Kemudian aku dan ibu memutuskan untuk kembali ke rumah, tapi sebelum itu aku terlebih dahulu mencium tangan tante Indri kemudian aku melambaikan tanganku dan tante Indri membalasnya.

"Bu aku pengen deh punya adik." ucap ku dengan polosnya.

"Semoga sebentar lagi ibu dan ayah di  karuniai anak lagi ya sayang." ucap ibuku dengan tersenyum.

"Gimana sih bu caranya bikin anak?. " tanya ku dengan polosnya.

"Pasti kamu nanti akan tau sendiri kok sayang." ucap ibuku dengan tersenyum dan mengelus pipiku.

"Mudah gak bu?. " tanyaku lagi.

Tapi ibuku hanya membalasnya dengan tersenyum, dan terus mengelus pipiku.Di tengah jalan kami bertemu dengan ibu Yanti, tetangga yang rumah nya sebelahan dengan rumah keluargaku,dan beliau menghampiri kami.

"Rumah nya Rani udah laku ya?." tanya bu Yanti.

"Masa sih bu." ucap Ibu ku.

"Gak tau Indah." ucap bu yanti dengan yakin.

"Mungkin itu teman aku bu." ucap Ibuku.

"Teman kamu beli rumah nya Rani?. " tanya bu Yanti.

"Iya bu katanya." ucap ibuku.

"Oh gitu ya, yaudah aku pergi ke warung dulu." ucap bu Yanti.

"Iya bu hati hati." ucap ibuku.

Kemudian aku dan ibuku melanjutkan perjalanan pulang,  dan ibuku berjalan agak cepat.Aku pun mengikutinya .Hingga akhirnya kita sampai di rumah kami, dan ternyata di depan rumah tante Rani, sudah terparkir sebuah mobil, lalu ibuku mengajakku pergi ke rumah itu.

"Indah." panggil wanita yang ada di teras rumah.

Sehingga aku dan ibuku pun menghampiri nya yang berdiri di teras rumah.

....................... ..BERSAMBUNG...........................

Terpopuler

Comments

Erarefo Alfin Artharizki

Erarefo Alfin Artharizki

semangat bang

2023-05-02

1

Weng Candra

Weng Candra

semangat kak

2023-04-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!