Sisi
Pagi yang cerah, di ikuti dengan suara burung berkicau, ayam berkokok, angin sejuk yang menyegar kan. Aku pun terbangun tepat jam setengah lima pagi, aku pun langsung keluar dari kamarku dan langsung pergi ke dapur menghampiri ibuku yang sedang memasak.
"Eh anak ibu udah bangun." ucap Ibu ku yang sedang memasak.
"Ayah udah berangkat ya?. " tanyaku dengan mengucek mataku.
"Ini kan hari minggu sayang,ayah kan libur." jawab ibuku dengan tersenyum ke arahku.
"Oh iya ya, tapi ayah kemana ya bu?." tanyaku lagi dengan penasaran.
"Keluar tadi gak tau kemana." Jawab ibuku.
Kemudian aku pun duduk di kursi yang ada di dapur.
"Kok malah duduk sih, kan kamu belum sholat sayang." ucap Ibuku.
"Nanti aja bu, masih ngantuk nih Arsyan." ucap ku dengan keadaan yang masih ngantuk.
"Udah jam setengah lima loh, gak boleh nunda nunda sholat sayang." ucap ibuku.
"Tapi ibu,Arsyan masih ngantuk." ucap ku.
"Arsyan, nanti ibu marah loh." ucap ibuku.
"Iya deh bu, aku mandi dulu." ucap ku kemudian berdiri dan pergi ke kamar mandi.
Setelah beberapa saat akhirnya aku pun sudah mandi dan sholat,lalu aku kembali lagi ke dapur menghampiri ibuku yang sedang memasak.
"Ibu udah selesai masak nya?. " tanya ku dengan penasaran.
"Udah dong sayang." jawab ibuku dengan tersenyum.
"Emang ibu masak apasih?. " tanya ku lagi.
"Ayam goreng sayang. " jawab ibu ku dengan tersenyum.
"Wah enak itu bu." ucap ku dengan tersenyum.
"Makanya sini bantuin ibu bawa makanan ini ke meja makan." perintah ibuku.
"Siap bu." ucapku dengan tersenyum.
Kemudian aku mengambil piring yang berisi ayam goreng kemudian membawanya ke meja makan, sementara ibuku membawa wakul yang berisi nasi.
"Sayang sama sayur dan sambal nya bawa kesini ya!. " perintah ibuku.
"Siap ibu." ucap ku dengan tersenyum.
Kemudian aku pergi ke meja dekat kompor, untuk mengambil piring yang berisi sayur dan sambal, kemudian membawanya ke meja makan.
"Ini ibu." ucap ku dengan meletakkan piring yang aku bawa itu.
"Makasih sayang." ucap ibuku dengan tersenyum.
"Sama sama ibu." ucap ku dengan tersenyum.
Kemudian setelah itu terdengar bunyi motor dari luar tak lain adalah suara motor ayahku yang sudah kembali. Aku dan ibu pun langsung menghampiri ayah yang baru datang entah dari mana, aku langsung memeluk ayahku yang baru datang.
"Eh anak ayah." ucap ayah ku dengan tersenyum.
Kemudian ibu ku mencium tangan ayah ku.
"Yah,masakan nya udah matang tuh kita makan ya." ajak ibu ku.
"Masak apa kamu hari ini bu?. " tanya ayah ku.
"Ayam goreng yah." jawab ibu ku dengan tersenyum.
Kemudian ayah ku langsung menggendong aku, dan membawaku lari menuju ke meja makan.
"Ayo kita tinggal ibu nak." ucap ayah ku yang berlari dan menggendong ku.
"Eh awas ya kalian." ucap ibuku yang kemudian berlari mengejar aku dan ayah.
Kemudian ayah ku menurunkan ku di kursi yang ada di samping meja makan, lalu kemudian ayah ku duduk di samping ku, dan mengambil piring kosong yang ada di meja makan dan hendak mengambil nasi dan ayam goreng. Tapi ibu tiba tiba melarang ayah ku.
"Tunggu dulu." ucap ibuku.
"Ada apa?. " tanya ayahku dengan bingung.
"Aku dong yang ngambilin nasi nya." ucap ibuku.
Kemudian ibu ku mengambilkan nasi dan ayam goreng untuk ayah.
"Segini cukup kan mas." ucap ibuku.
"Cukup sayang." ucap Ayahku.
Kemudian ibuku mengambilkan lagi nasi dan ayam goreng untuk aku.
"Segini cukup kan sayang." ucap ibuku.
"Cukup bu." ucap ku dengan tersenyum.
Lalu ibuku mengambil satu lagi, untuk dirinya sendiri, kemudian ibuku duduk di samping ayah ku.
"Masakan kamu selalu enak banget loh,apalagi kalau masak ayam goreng gini." ucap ayahku dengan memakan makananya.
"Istrinya siapa dulu dong." ucap ibuku dengan tersenyum.
Ayah ku tersenyum ke arah ibuku.
"Ayah, ibu, aku kemarin di sekolahan lihat pengemis loh." ucapku.
"Terus , Arsyan kasih uang gak ke pengemis itu?." tanya ibuku.
"Iya, tapi cuma lima ratus perak, aku kasihan bu sama pengemis itu." jawab ku.
Lalu ayahku mengelus rambutku.
"Bagus, anak ayah udah belajar berbagi." ucap ayahku dengan tersenyum.
"Anak ibu pintar." ucap ibuku dengan tersenyum ke arahku.
Tak lama setelah itu kami pun selesai sarapan. Lalu ayahku sedang membaca koran dan duduk di teras rumah, sementara ibu aku membersihkan seluruh rumah agar terlihat bersih dan rapi, sedangkan aku sedang bermain di halaman rumah sendirian, dengan mobil mobilan yang baru di belikan ayah ku saat di kota.
"Ngeng ngeng." ucap ku dengan menjalan kan mobil mainan ku.
Aku pun memutari halaman rumah, dengan membawa mobil mobilanku itu.
"Ngeng" ucap ku .
Kemudian pandanganku tertuju dengan rumah kosong yang ada di samping rumahku, yang dulunya milik tante Rani teman ibuku, tapi sekarang beliau menjual rumah itu dan pindah ke kota. Tapi sampai saat ini rumah itu belum juga laku.
"Arsyan sayang." panggil ibuku.
"Iya bu." balas ku.
Kemudian aku langsung menghampiri ibu ku yang ada di dalam rumah.
"Ada apa ibu?. " tanya ku dengan penasaran.
"Ini ada robot mainan, tadi baru di belikan ayah." ucap ibuku dengan tersenyum.
Aku pun bahagia melihat nya, robot mainan yang selama ini aku inginkan kini aku sudah memilikinya.
"Bilang makasih dong sama ayah." ucap ibuku dengan tersenyum.
"Iya bu." ucap ku.
Kemudian aku keluar menghampiri ayahku yang duduk di teras rumah, sedang membaca koran.
"Makasih ayah sudah membelikan aku mainan." ucap ku dengan tersenyum ke ayahku.
"Iya nak, tapi Arsyan suka kan mainan nya?. " tanya ayahku.
"Suka banget yah, itu robot yang aku inginkan selama ini." jawabku dengan tersenyum.
Lalu aku kembali lagi ke dalam untuk membuka bungkus robot mainan yang di berikan ayahku di kota.
"Wah." ucap ku dengan tersenyum.
Kemudian ibu ku menghampiri ku yang sedang duduk, lalu ibu ku ikut duduk di sampingku.
"Arsyan suka kan?. " tanya ibuku.
"Iya ibu." jawab ku dengan tersenyum.
"Kalau ibu ikut main boleh gak?. " tanya ibu ku.
"Boleh bu." jawabku.
Kemudian aku memencet tombol yang ada di punggung robot itu, dan robot itu pun berbunyi.
"Aku robot pemusnah kejahatan." bunyi robot itu.
"Bisa bunyi robotnya Arsyan." ucap ibuku dengan terkagum.
"Iya ibu." ucap ku dengan tersenyum.
Kemudian ibu ku mengelus pipi ku, dan bertanya padaku.
"Sekolah nya aman kan sayang?. " tanya ibuku.
"Aman kok bu." jawabku dengan tersenyum.
"Gak kerasa ya, kamu udah kelas lima sd." ucap Ibuku dengan tersenyum.
"Iya bu." balas ku dengan tersenyum.
Kemudian ayah ku pun masuk kedalam rumah, dan ikut duduk di samping kami berdua.
"Sedang apa kalian?. " tanya ayah ku.
"Sedang main yah, sama ibu. " jawab ku dengan tersenyum.
"Mas anak kita sebentar lagi mau smp mas." ucap Ibu ku dengan tersenyum.
"Iya ya, padahal perasaan baru kemarin masuk sd." ucap ayahku dengan tersenyum.
Namun aku terus memainkan mainan robot ku itu dengan bahagia.
"Kita sekolah kan di kota aja kali ya." ucap ibuku.
"Aku gak mau sekolah di kota bu." ucap ku.
"Tapi di desa ini gak ada smp sayang." ucap ibu ku dengan tersenyum.
"Kan di desa sebelah ada." ucap ku dengan tersenyum.
"Iya gak apa apa." ucap ayahku dengan tersenyum.
Kemudian aku hanya mengangguk.
"Ada pr gak sayang?. " tanya ibuku.
"Gak ada bu." jawabku dengan tersenyum.
"Beneran." ucap ibuku.
"Iya ibu." ucap ku.
"Yaudah kalau begitu, ibu mau keluar sebentar ya." ucap ibuku.
"Mau kemana Indah?. " tanya ayahku.
"Ke rumah mantan kamu." jawab ibuku dengan tersenyum.
"Hah mantan?." ucap ku dengan bingung.
"Eh,ibu mau ke rumah tante Indri, mau ikut gak sayang?. " tanya ibu ku.
Aku pun paham dengan perkataan ibu, ternyata ayah pernah berpacaran sama tante Indri sahabat ibu aku, yang rumahnya tak jauh dari sini.
"Aku ikut ibu." ucap ku.
"Aku anterin ya." ucap ayahku.
"Gak usah aku jalan kaki aja sama Arsyan, kamu jaga rumah aja ya mas." ucap Ibuku dengan tersenyum.
"Iya deh." ucap ayah ku.
Kami berdua pun bersiap siap untuk pergi ke rumah tante Indri, sahabat dekat ibu.
............................ BERSAMBUNG..........................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Erarefo Alfin Artharizki
keren bang
2023-05-02
1
Weng Candra
baca juga novel ku kak
2023-04-01
2