Part 15 Kejutan

Malam itu Zack menemui Lana di rumah keluarga Dupont. paman dan bibi Lana yang terkejut mendapati Zack berada di depan pintu rumah mereka hanya bisa saling melempar pandangan.

"Selamat malam, aku ingin bertemu Lana" kata Zack.

"Tunggu sebentar" kata paman Lana ia pergi untuk memanggil keponakannya itu. bibi Lana sengaja tidak mempersilahkan Zack masuk kedalam rumah mereka. ia memang kurang suka dengan dokter yang suka ikut campur itu.

Tidak berapa lama Lana muncul di hadapan Zack. gadis itu terlihat salah tingkah karena masih mengenakan piama pendek dan rambutnya juga terlihat berantakan karena ia tidak sempat menyisir rambut saking gugupnya. Lana tidak menyangka Zack mendatangi rumahnya malam itu.

"Ada apa dokter? apa aku harus ke rumah sakit?" tanya Lana cemas.

"Bisa kita bicara sebentar?"

Lana mengangguk dan mempersilahkan Zack masuk ke ruang tamu. Zack menyerahkan sebuah kotak berhias pita kecil berisi gaun untuk Lana. gadis itu terpukau saat melihat gaun yang di belikan Zack untuknya. gaun berwarna gelap tapi terlihat elegan dan manis.

"Ganti bajumu dengan gaun itu, aku ingin mengajakmu makan malam"

Wajah Lana memerah ia sedikit mencubit lengannya pertanda ini bukanlah mimpi. Lana tidak tahu sejak kapan dokter Zack tertarik mengajaknya makan malam. Lana pikir di kota itu banyak wanita cantik yang pasti mengejar dokter Zack untuk sekedar makan malam bersama tapi pria itu malah mendatangi Lana dan mengajaknya pergi.

"Baiklah tunggu sebentar" kata Lana yang langsung pergi ke kamarnya. Zack menunggunya selama setengah jam.

Tidak berapa lama Lana muncul dengan tampilan memukau di balut gaun indah dan riasan wajah yang natural. rambutnya ia ikat rapi karena tidak sempat untuk sekedar blow atau merapikan dengan catok rambut.

Zack tersenyum kecil melihat penampilan Lana. ia mengajak Lana pergi dengan mobilnya.

"Kita akan kemana dokter?" tanya Lana yang tidak bisa menutupi rasa gugupnya.

"Makan malam, ke restoran paman ku. kau pasti suka ia chef handal dan semua masakannya enak"

Lana mengangguk sembari tersenyum, ia tidak bertanya lagi. kedatangan Zack yang tiba-tiba dan mengajaknya makan malam itu saja sudah membuatnya terlalu senang. Lana tidak peduli dengan makanan malam enak atau apapun lagi.

Tidak berapa lama mobil yang di kendarai Zack tiba di pelataran restoran milik chef Daniel.

"Ayo.." Zack membukakan pintu mobil untuk Lana.

Zack sengaja tidak menggandeng tangan Lana, ia membiarkan gadis itu berjalan di belakangnya.

"Hai Zack..." chef Daniel terlihat berjalan dari arah dapur restoran menghampiri Zack.

"Hai Uncle"

Chef Daniel memandang Lana, ia tersenyum sumringah sembari memperkenalkan diri.

"Silahkan kalian duduk aku akan membuatkan menu spesial" kata chef Daniel lalu berbisik pada Zack.

"Pilihan mu bagus sekali"

Zack tersenyum sembari sedikit menggaruk dagunya. sejak tadi matanya tak lepas memandangi Lana. bukan karena terpesona dengan kecantikan gadis di hadapannya itu tapi ia sedang berpikir bagaimana cara menolong Lana mendapatkan haknya.

Zack benar-benar ingin menebus kesalahannya pada Lana. jika sekarang ayah Lana masih hidup mungkin akan berbeda cerita. Lana tidak akan menderita dan depresi seperti kemarin.

Zack menunggu momen yang tepat untuk bicara pada Lana, ia meraba kotak cincin di saku jasnya.

Makanan tiba di meja Zack dan Lana. keduanya menikmati makan malam tanpa obrolan panjang. Zack sibuk dengan ide dan langkah yang akan ia lakukan pada Lana. sementara Lana sendiri masih tidak percaya jika Zack mengajaknya makan malam bersama.

"Lana kau pasti bingung kenapa aku tiba-tiba mengajakmu makan malam seperti ini". kata Zack setelah keduanya selesai menghabiskan makanan mereka.

Lana terdiam memandang Zack sambil mendengarkan dan menebak arah pembicaraan pria itu.

"Aku tahu kau pasti mengira aku sudah gila tapi..maukah kau menikah dengan ku"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***