Zack melepas dasi kupu-kupu di kerah bajunya. ia duduk bersandar sofa di samping ibunya yang sedang menikmati teh herbal setelah pesta yang melelahkan.
Tamu undangan sudah pulang dan rumah keluarga Van Camont kembali lengang seperti biasa.
Tuan Lizard terlihat sibuk dengan ponselnya sesekali ia juga terdengar menelpon anak buahnya.
"Momm lihatlah siapa yang anak muda sebenarnya? aku atau Daddy yang sibuk dengan ponselnya? aku cemas saat ini mungkin Daddy sedang menelpon selingkuhannya" kata Zack melantur sembari menyandarkan kepalanya di bahu sang ibu.
Nyonya Lily tertawa sembari menepuk pipi anak lelakinya itu.
"Zack bagaimana pendapatmu tentang Lana?" tiba-tiba saja nyonya Lily menanyakan Lana pada Zack. ia menyadari ada getaran diantara keduanya.
"Kenapa bertanya padaku? tanya saja pada Bella dia pasien dokter Bella"
"Tapi mommy lihat kau seperti tertarik dengan gadis itu?"
"Tertarik dari mana momm? aku hanya ..." Zack tidak mungkin bilang pada ibunya jika ia bersimpatik pada Lana dan merasa bersalah karena telah menghabisi ayahnya.
"Hanya apa?"
"Hanya mencintai mommy dan Daddy!" Zack melingkarkan tangannya pada bahu sang ibu ia terlihat seperti anak kecil yang sedang bermanja pada ibunya.
Tuan Lizard selesai dengan ponselnya, ia ikut bergabung dengan istri dan anaknya.
"Daddy sedang berencana membangun resort baru bagaimana menurut mu Zack?"
"Resort baru? hmmm bagus tapi jangan meminta ku untuk mengurusi resort baru ini dadd aku sedang berkonsentrasi dengan rumah sakit yang ku bangun"
"Zack kau membangun rumah sakit?" nyonya Lily belum tahu jika Zack akan membangun rumah sakit sendiri.
"Ya momm, nanti saat peresmian mommy yang akan tampil memberi sambutan"
"Zack syukurlah mommy bangga sekali padamu"
Tuan Lizard memandang ke arah Zack sembari menggelengkan kepala. ia tidak akan bisa membayangkan akibatnya jika Lily tahu Zack itu juga mafia sama seperti dirinya. Zack membangun rumah sakitnya juga dengan uang para mafia, Zack menjadi dokter untuk mereka.
***
Lana menjalani terapi dengan dokter Ryan. Bella memantau sesi konseling siang itu dari kejauhan.
Zack yang sudah selesai praktek melepas jasnya dan menghampiri Bella di lantai 14.
"Kau sedang memandangi Lana atau Ryan?" suara Zack mengejutkan Bella dan membuatnya salah tingkah.
"Kau sudah mau pulang?" tanya Bella mengalihkan pembicaraan. ia tidak mau Zack tahu jika sejak tadi ia memang sedang memperhatikan Ryan.
"Kita ini kembar jadi aku tahu isi hatimu!"Kata Zack sembari memandang Lana yang sedang tersenyum dengan Ryan di tengah sesi konseling mereka.
"Aku saudara kembar mu Zack jadi aku juga tahu isi hatimu!" balas Bella yang menyindir Zack saat ia melihat Zack memperhatikan Lana dari kejauhan.
"Apa maksudmu?!"
"Kau ketahuan memperhatikan Lana, aku tahu kau suka pada gadis itu"
Zack terdiam, semua tidak tahu yang sebenarnya terjadi termasuk Lana. tidak ada yang tahu kenapa Zack memberikan perhatian khusus pada gadis itu.
"Aku pergi" kata Zack sembari berjalan menjauh, ia sudah di tunggu Gio di parkiran. Zack sengaja meminta Gio untuk mencari tahu tentang paman dan bibi Lana. ia memiliki rencana untuk kedua orang tua itu.
Zack akan membuat paman dan bibi Lana jera dengan caranya. ia ingin diam-diam melindungi Lana tanpa seorang pun tahu alasannya.
"Bagaimana tuan apa kita akan pergi sekarang ke rumah keluarga Dupont?"
"Aku rasa jangan menemui mereka di rumah, undang paman dan bibi itu ke restoran uncle Daniel aku akan berbicara dengan mereka disana"
"Baik tuan"
Jadilah siang itu Zack bertemu dengan paman dan bibi Lana. ia memperkenalkan dirinya sebagai pria yang sedang dekat dengan Lana.
"Jangan mengganggu gadis itu lagi, untuk pembagian harta warisan bukankah Lana berhak penuh atas semuanya?" suara Zack terdengar mengintimidasi paman dan bibi Lana yang sejak tadi memandang Zack dengaan sinis.
"Memangnya apa hak mu bicara pada kami soal harta keluarga Dupont?! kau hanya teman dekat bukan suami Lana jadi kami tidak akan takut dengan gertakan mu!"
Zack terdiam ia mencoba mengais kesabarannya menghadapi paman dan bibi Lana jangan sampai ia melakukan hal fatal untuk kedua kalinya pada keluarga Dupont. sudah cukup ia hanya menghabisi ayah Lana dan jika sekarang ia kehilangan kesabaran bisa saja ia juga melubangi kening paman dan bibi Lana.
"Apa aku harus jadi bagian dari keluarga Dupont dulu baru berhak bicara tentang Lana?!" tanya Zack menahan segenap kekesalannya.
"Tentu saja jika kau suami Lana kami akan mempertimbangkan pendapat mu tapi bukan berarti kami akan menyerahkan semuanya, Lana itu tidak akan mampu"
Zack terdiam, ide gila berkecamuk di pikirannya. memory dimana ia menembak ayah Lana kembali mengganggu nalurinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments