Part 10 Asisten Baru

Siang itu ada banyak perubahan pada diri Lana Dupont. ia mulai merasa membaik setelah Zack mengajaknya berbicara banyak hal dan membawanya duduk di taman berdua.

Diam-diam Lana terpesona dengaan dokter Zack yang baik kepadanya. selain ia merasa dokter Zack ada sedikit kemiripan dengan Jason, pria itu juga terlihat sabar memperlakukan Lana dengan kondisinya sekarang.

Entah kenapa Lana merasa ia seperti menemukan sesuatu yang baru dan mulai bersemangat untuk memperjuangkan dirinya agar tetap sehat dan waras.

***

Selesai dengan urusan di rumah sakit Zack bergegas pergi ke klub malam untuk menemui calon anak buahnya. ia merekrut seorang asisten karena ia tida leluasa jika harus bergerak sendirian.

"Aku mencari seorang asisten yang seperti paman Tim, apa masih ada orang seperti itu di dunia ini?" gumam Zack sembari meletakkan gelas minumannya ketika seorang pria muda berdiri dengan sopan di hadapannya.

Pria itu bisa di katakan layak secara fisik sebagai asisten Zack. ia juga menguasai sabuk hitam beladiri Judo. jelas pria muda itu pandai berkelahi, tapi secara IQ dan EQ Zack belum terlalu yakin pada calon asistennya itu.

"Siapa namamu?" tanya Zack pada pria dia hadapannya.

"Giovani tuan, anda bisa memanggil saya Gio"

"Baiklah Gio, aku akan melakukan uji coba padamu sebelum memastikan kau akan menjadi asistenku, kau akan ku beri pekerjaan pertamamu"

"Baik tuan, saya persilahkan"

"Aku sedang menyelidiki seorang gadis beserta latar belakangnya, aku ingin kau melaporkan semua padaku! ini foto gadis itu"

Zack menyerahkan ponselnya pada Gio, dengan sedikit canggung Gio menerima ponsel Zack.

"Waktumu dua hari sejak malam ini" kata Zack sembari meraih ponselnya kembali dan berjalan pergi keluar dari klub.

Sebenarnya ada kekhawatiran besar yang mengganggu pikiran Zack. Beberapa tahun yang lalu Zack menembak seorang pria paruh baya pimpinan mafia. pria itu memiliki bisnis di bidang kosmetik yang terkenal seantero negeri. Zack hanya tidak ingin ada kenyataan yang membuatnya terkejut, ia tidak ingin menduga-duga bahwa Lana adalah putri dari pria yang ia habisi dulu.

Zack menghabisi pria itu juga karena ada alasan besar. ia harus melakukannya demi menyelamatkan banyak orang.

Ponsel Zack berbunyi membuatnya terkejut dan tersadar dari lamunan. Zack tersenyum mengamati nama Mommy tertera di layar ponselnya.

"Ya momm?"

"Zack kemana saja, kenapa sulit sekali di hubungi?" suara mommy Lily terdengar di telepon.

"Maaf momm ada sedikit urusan"

"Zack jangan lupa ya besok malam mommy dan Daddy merayakan anniversary"

Zack menepuk pelan keningnya, ia memang lupa dengan acara anniversary yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari. akhir-akhir ini ia banyak pekerjaan di luar rumah sakit yang menyita waktunya.

"Mommy ku tercinta tidak mungkin Zack lupa hari penting mommy dan Daddy"

"Baiklah, besok kerumah ya mommy tunggu untuk fitting jas"

"Iya mom"

Zack mematikan telepon dan menyimpan ponselnya di saku kemejanya. ia melaju dengan mobil sport miliknya menuju apartemen untuk beristirahat. besok pagi ia ada pasien yang harus di tangani.

Setibanya di apartemen Zack terduduk di sofa lalu merebahkan dirinya dan memandang langit-langit ruang tamu. pikirannya terus saja memutar memory dimana ia menembak pria paruh baya yang merupakan ketua mafia. entah kenapa feeling Zack begitu yakin jika Lana adalah putri dari gembong mafia itu.

Tapi kenapa aku risau jika gadis itu memang anak mafia yang telah aku habisi? seharusnya aku biasa saja! toh gadis itu juga bukan siapa-siapa dalam hidupku, kenapa aku malah mencemaskan jika Lana sampai tahu yang sebenarnya?!

Zack meremas rambutnya yang tertata rapi, ia tidak habis pikir dengan dirinya saat ini, sejak Bella mengenalkannya pada gadis itu di rumah sakit, pikiran Zack jadi sedikit terganggu karena ia banyak mencari tahu dan penasaran dengan Lana Dupont.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***