tinggal beberapa hari lagi Alfi akan meninggalkan sang ibu untuk pergi merantau mengadu nasib di negri orang.
sesekali dia menatap raut wajah sang mama yang kelihatan sudah makin keriput, tak terasa sebutir embun jatuh dari kelopak matanya lalu dia segera menghapusnya agar tak di lihat sang mama, namun di dalam hatinya perih bagai di iris pisau yang sangat tajam.
** andaikan aku terlahir dari keluarga yang kaya raya, aku tidak mungkin meninggalkan bidadariku di saat umurnya yang sudah tua ini, tapi apa daya aku hanyalah seorang anak yang terlahir dari keluarga kurang mampu, maaf kan aku ma, jika untuk saat ini aku harus meninggalkanmu untuk mencari pekerjaan demi membahagiakanmu **
Sang ibu yang masih asik dengan mengikat rotan di benang pun sesekali memperhatikan sang putri yang terlihat sedang menghapus sesuatu dari wajahnya tampak bertanya kepada sang putri..
" ada apa sama mata mi fi, ??
" anu ma, kelilipan bohong alfi yang tak ingin sang ibu tau bahwa dirinya baru saja menghapus airmata..
Baru saja kedua anak dan mama tersebut saling berbincang tiba tiba terdengar dari luar rumah terdengar seseorang memanggil nama sang ibu.
Ayu,,,, ayu ,,,, alfipun melihat dari jendela rumahnya, ada apa sama tu tante naya??? Kok teriak teriak padahal pintu terbuka juga oceh Alfi.
Sedangkan sang ibu pun lalu berdiri mendekati suara yang memanggil dirinya..
" ada apa naya?? Tanya ibu dengan nada lembut. ( tante naya adalah saudari perempuan almarhum papa )
" halaman rumahku sudah banyak daun daun yang jatuh, entar kamu bersihin ya, soalnya aku mau ke kota ujar nya sambil berlalu tanpa menunggu jawaban sang ibu..
** tante naya orangnya sangat sombong, apapun dia selalu sesukanya memerintahkan ibu ku, dengan Alasan sebagai balas budi pengobatan bapak yang sewaktu sakitnya selalu di belikan obat untuk bapak..
Jika di bilang, bapak adalah kakaknya jadi sepantasnya dia sebagai saudari harus ikhlas merawat saudaranya, tapi kenyataanya kata ikhlas tidak berlaku bagi tante naya.
Aku yang waktu itu masih belum tau apa hanya bisa melihat dia memperlakukan ibuku sesuka hatinya, tapi untuk saat ini aku tidak akan membiarkanya untuk menyakiti ibuku..
Ibu yang hendak kerumahnya pun sudah melangkahkan kaki, aku yang melihat itu segera bertanya pada ibu..
" mama, mau kemana???
" kerumah naya dulu nak, kan tadi tantenya nyuruh bersihkan rumahnya, jawab sang ibu..
" tidak, mama tidak boleh melakukan itu, sudah cukup dia memperlakukan mama seperti itu, jawabku..
" entar tantemu marah loh.
" alfi gak takut ma,,, biarin aja dia marah, dia gak berhak memperlakukan mama seperti itu.
Sang ibu yang yang melihat aku tidak suka dengan perlakuan tanteku pun menarik tanganku untuk duduk mendengar apa katanya alias membujukku, tapi aku tetap pada pendirianku yang melarang ibuku untuk melangkah ke rumahnya...
****
Hingga pukul 6 tiba tante naya sudah dari kota, dia melihat halamanya masih banyak daun daun yang berserakan.
* ooh tu Ayu sudah berani gak dengar apa yang aku bilang ya, dasar gak tau berterimakasih umpatnya sambil berjalan mendatangi rumah iparnya..
Di rumah Alfi bersama sang ibu pun nampak duduk di tikar usang yang terbentang di bawah lantai sambi menunggu azan magrib..
" ayu, lo kok gak nyapu tu halaman?? Dasar gak tau berterimakasih teriaknya dari luar pagar...
Aku yang mendengar nama ibu di teriakin sama tante naya langsung menjawab.
" mama ku bukan pembantu mu tante, itu kan rumahmu, bersih aja sendiri ngapain nyuruh orang lain yang membersihkanya, emangnya tante mau lobang pantat tente di cebokin sama mama kalau tante masih sehat gitu ?? Teriaku gak kalah dari suara tante naya yang teriakin ibu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ayano
BAGUS NAK, TERUSIN 👍👍🤗🤗
2023-04-03
1