BAB 3 | Ulang tahun Cindy

Soundtrack Raiders of the lost Ark mengalun.

Sara terbangun karena bunyi musik alarm dari handphonenya. Sara masih merasakan berada di alam mimpi, matanya terasa setengah watt akibat semalam tidur terlalu larut.

Dengan enggan Sara mematikan alarm lalu duduk di pinggir tempat tidur, memulihkan kesadarannya secara perlahan. Lalu dia menoleh ke arah meja belajar, melihat tumpukan buku-buku yang berantakan diatas meja. Lalu matanya tertuju pada kalendar diatas meja, hari ini Jumat tanggal 25 Maret 2022 yang dilingkari warna merah.

Sara tertegun, lalu dia melompat dari tempat tidur sambil mengusap matanya untuk memperjelas pandangan pada kalendar di atas meja. Oh Tuhan, aku hampir lupa. Iya, hari ini adalah hari ulang tahun Cindy, gumamnya. Sara pun segera bergegas membersihkan diri, lalu mempersiapkan buku pelajaran hari ini dan perbekalan kuliah.

Dalam perjalanan menuju kampus Sara mampir di sebuah toko perhiasan untuk membelikan sebuah hadiah. Matanya tertarik pada untaian gelang perak yang cukup bagus lalu membeli dan membungkusnya dengan rapi. Sara pun langsung menuju kampus sambil tersenyum puas setelah membeli hadiah untuk Cindy.

Sesampainya di kampus, seperti biasa Sara menuju loker penyimpanan barang-barang dan menaruh perbekalan disana serta beberapa buku jam berikutnya. Pagi ini jam pelajaran Ibu Cindy yang mengajarkan sejarah dunia. Waktu menunjukkan hampir pukul 9 pagi, Sara segera menuju ruang kuliah untuk mengikuti pelajaran.

Di dalam ruang kuliah, Cindy baru saja datang dan sedang mempersiapkan bahan kuliah hari ini. Sara tersenyum menyapanya, “Pagi bu Cindy” lalu seperti biasa Sara pun mengambil posisi duduk di deretan paling depan.

“Hari ini kita membahas sejarah dunia tentang suku-suku dari amerika latin beserta peninggalan-peninggalannya yang masih ada.” kata Cindy memulai pelajaran.

Selanjutnya, Sara mendengarkan penjelasan dari Cindy dengan bersemangat. Iya, sejarah memang pelajaran favorit Sara sejak bangku sekolah dasar. Tak terasa, satu setengah jam sudah berlalu, waktu kuliah pagi sudah berakhir. Sara pun bersiap untuk istirahat, lalu dia menghampiri Cindy sebelum pergi.

“Pulang kuliah sore ini kita jadi makan bareng bu?” tanya Sara pada Cindy.

“Jadi donk, kita makan di Pokeworks yuk” ajak Cindy

“Ok” sahut Sara dengan penuh semangat.

Setelah mengikuti semua kuliah hari ini, Sara pun menunggu Cindy di gerbang universitas. Tak lama Cindy pun muncul, lalu mereka berangkat menuju Pokeworks untuk bersantap.

“Selamat ulang tahun Bu” ucap Sara setelah duduk di meja dan memesan makanan.

“Hush, sudah berkali-kali aku katakan kalo di luar kampus jangan panggil ibu, panggil kakak aja kan. Tapi terima kasih Sara adikku” kata Cindy yang terlihat cemberut oleh panggilan itu kemudian dia tersenyum manis.

“Hahaha, iya kak Cindy. Maaf aku lupa ” sahut Sara sambil tertawa.

“Ohya kak, ulang tahun yang ke 32 tahun kan. Bagaimana? Apakah sudah punya calon kakak ipar?” tanya Sara menggodanya.

Cindy kembali cemberut mendengar godaan dari Sara, lalu dia menjawab “Jangan sebutkan umur seorang wanita sis”.

“Aku masih belum berpikir untuk itu” lanjutnya kemudian dia melihat keluar jendela restoran, namun dari wajahnya terlihat tekanan yang cukup berat.

Sara pun membayangkan jika dirinya berusia 32 tahun, belum punya pasangan, tentu akan tertekan seperti Cindy. Tidak. Sara lalu menggelengkan kepalanya.

Cindy Johnson namanya dari keluarga pengusaha hotel Johnson yang cukup berada di kota Terrace. Dari penampilannya, Cindy termasuk cantik, anggun, pintar, kaya, apalagi yang kurang sebagai calon istri pikir Sara. Bahkan Sara terlihat sedikit cemburu oleh karenanya. “Hihihihi..” tidak sengaja Sara cekikikan memikirkan hal itu, lalu Cindy memelototinya

“Apa yang lucu sis?” tanya Cindy pada Sara yang membuyarkan pikirannya.

“Tidak kak. Ohya ini ada hadiah kecil dariku untuk kakak” kata Sara sambil menyerahkan bingkisan hadiah yang tadi dibelinya.

“Terima kasih Sara” jawabnya sambil membuka hadiahnya. Cindy terlihat senang melihat gelang sederhana pemberian Sara, lalu langsung memakainya di pergelangan tangannya.

“Maaf Kak, boleh kah aku tahu mengapa kakak belum mencari pasangan?” tanya Sara penasaran

Cindy lalu menoleh ke arah Sara dan menjawab “Nanti kalau kamu sudah lulus baru aku memikirkan pacar” sambil tangannya menunjuk hidung Sara.

“Aduh kak, jangan membebaniku ah” protes Sara.

Kemudian hidangan datang, mereka pun makan bersama sambil berbicang. Sara dan Cindy bertemu di kampus, karena sama-sama berasal dari kota Terrace, mereka pun jadi akrab seperti kakak dan adik.

Tak berapa lama, perbincangan mereka dihentikan oleh dering handphone Cindy. “Mama” tertera di layar handphone nya. Lalu Cindy pun menjawab telpon nya.

“Halo ma, ada apa ma? tanya Cindy pada mamanya.

“Selamat ulang tahun sayang” terdengar suara mama Cindy dari seberang telpon.

“Terima kasih ma.” sahut Cindy selanjutnya.

“Kamu bisa pulang ke rumah Sabtu besok?” tanya mamanya Cindy.

“Mama sudah bicara dengan papamu, besok keluarga Pattison ingin bertemu untuk makan malam dengan kita. Anaknya yang seumuran denganmu ingin bertemu denganmu. Jangan sampai tidak datang ya!” kata mama Cindy yang terlihat memaksanya.

“Ok ma, aku akan datang” sahut Cindy dengan wajah sedih tanpa dilihat oleh mamanya.

“Kakak akan dijodohkan?” tanya Sara pada Cindy. Cindy mengangguk perlahan, namun wajahnya tidak terlihat gembira.

“Kenapa kakak tidak senang? Keluarga Pattison kan salah satu keluarga kaya di Kanada kak. Pasti kakak akan menjadi ratu di sana” goda Sara kembali.

Robert Pattison, generasi ketiga keluarga Pattison yang mungkin akan mewarisi kekayaan keluarga Pattison di masa depan. Ayah Cindy adalah teman lama dari Ayah Robert jadi Cindy sudah lama mengenal Robert. Cindy tidak terlalu suka dengan karakter Robert yang terlalu manja menurutnya.

Lagipula ada sesuatu yang mengganjal di hati Cindy. Cinta pertamanya yang misterius.

“Kakak masih memikirkan pemuda misterius yang pernah kakak ceritakan padaku itu ya?” tanya Sara pada Cindy.

Cindypun menghela nafasnya, dia mengangkat wajahnya melihat ke arah jendela, matanya menerawang melihat kejauhan. Dia berusaha mengingat masa lalunya pada cinta pertamanya, namun ingatan itu sudah memudar. Sudah lebih dari 10 tahun yang lalu.

Tiba-tiba matanya tertuju pada seseorang yang melintasi pokeworks di depan mereka.

“John” kata Sara hampir berteriak. Orang yang membuatnya tidak bisa tidur semalam.

Cindy kaget, “benar itu John?” sahutnya.

Sara pun langsung keluar restoran dan memanggilnya. John berhenti mendengar teriakan Sara. John membalikkan badannya dan melihat ke arah Sara sambil tersenyum.

“Hai nona Sejarah” goda nya yang membuat hati Sara berdegup.

“Kamu mau kemana John” tanya Sara kemudian

“Aku sedang mencari tempat untuk makan” sahutnya

“Kebetulan. Maukah kamu bergabung makan bersama kami?” ajak Sara padanya.

John melihat ke dalam restoran dan melihat Cindy duduk di meja menatapnya. Lalu dia bertanya “Apa tidak mengganggu acara makan kalian?”

“Oh tidak, kami hanya sedang berbincang masalah pelajaran kuliah aja” sahut Sara mencari alasan

“Pelajaran sejarah ya?” katanya kembali

“Iya. Kalo kamu tidak keberatan, ayo bergabung sama kami sambil berbincang sejarah” kata Sara kembali

“Baiklah jika kehadiranku tidak mengganggu kalian” sahut nya sambil berjalan mendekati Sara. Lalu mereka pun masuk dan menghampiri meja.

“Kak Cindy, perkenalkan ini John, orang yang kita temui tempo hari di taman” kata Sara memperkenalkan John pada Cindy.

Cindy tertegun, dia memandang John dengan mata yang aneh, seolah-olah melihat sesuatu yang menakutkan. Sara bingung melihat hal itu. Lalu menoleh ke arah John, apakah ada sesuatu yang salah pikirnya.

“Maaf, apakah ada yang salah dengan diriku?” tanya John sambil melihat pakaiannya.

“Oh maaf, aku Cindy. Cindy Johnson” kata Cindy sambil mempersilahkan John untuk duduk.

Cindy terlihat gugup, entah kenapa dia tiba-tiba seperti itu. Sara pun merasa tidak enak hati.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***