Huek Huek Huek
"Yaz, ada apa? Kamu sakit? Kenapa kamu muntah - muntah?" tanya Ayah Saka khawatir
Yasna tampak begitu pucat. Ia merasa tidak punya tenaga sama sekali.
Melihat putrinya yang seperti itu, Ayah Saka segera mengecek suhu badan Yazna, "Tidak panas. Tapi kenapa kamu mual muntah? Bukankah selama ini kamu tidak memiliki sakit maag"
Yasna menatap ayahnya ragu. Ada sesuatu yang menggangu pikirannya
"Aku tidak mungkin hamil kan?", Yazna menggeleng pelan, "Tidak! Kejadian itu hanya sekali dan akupun dalam kondisi tidak sadar waktu itu. Jadi aku tidak mungkin hamil"
"Yaz, kenapa kamu diam saja? Kamu tidak-"
"Jangan berpikir buruk tentangku, Yah. Aku tidak mungkin melakukan hal di luar batas"
Ayah Saka menatap lekat putrinya. Jawaban Yazna justru membuatnya khawatir. "Sebaiknya kita periksa ke dokter. Ayah takut kamu memiliki sakit yang serius"
"Aku akan ke dokter nanti. Tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Lagi pula hari ini Ayah harus keluar kota bukan?"
Ayah Saka mengangguk lemah. Ia sungguh khawatir dengan keadaannya senang. Tapi dirinya juga tidak bisa menunda pekerjaannya untuk keluar kota.
"Kamu yakin akan ke dokter sendiri? Atau Ayah akan menghubungi Ken dan meminta tolong padanya untuk mengantarmu ke rumah sakit"
Yazna menatap Ayahnya jengah, "Ayah mau menyuruh Ken mengantarku ke rumah sakit setelah Ayah menyuruhku menjauhinya?"
Ayah Saka tampak bingung, benar juga. Ia memang menyuruh Yazna menjauhi putri Rani tersebut. Ia jadi bimbang, di satu sisi ia khawatir pada kondisi Yazna. Di sisi lain, ia juga memikirkan pekerjaannya.
"Sudahlah, Yah. Aku sungguh tidak apa-apa. Aku hanya telat makan saja" Yazna berusaha meyakinkan sang Ayah, "Ayah harus berangkat sekarang kan? nanti ayah bisa terlambat"
Ayah Saka menghela nafas berat. "Baiklah, Ayah akan pergi sekarang. Tapi kalau ada apa-apa kamu harus menghubungi Ayah"
"Pasti, Yah"
Yasna mengantar kepergian Ayahnya sampai ke depan pintu. Meski ia masih merasa mual dan lemas, tapi Yazna tidak boleh menunjukkan itu pada Ayahnya supaya Ayah Saka tidak semakin curiga.
"Hati-hati, Yah"
Setelah kepergian Ayahnya, Yazna kembali masuk ke dalam rumah. Ia mengambil alat tes kehamilan yang ia beli dua hari yang lalu. Meski yakin dirinya tidak akan hamil, namun Yazna harus memastikannya. Sebab sudah seminggu ini dia belum juga datang bulan.
Dengan sedikit ragu, Yazna masuk ke dalam kamar mandi. Ia menampung urine nya pada wadah kecil kemudian melakukan memasukkan alat tersebut.
Semenit kemudian
Deg
Alat itu menunjukkan garis dua
"Tidak mungkin! Aku tidak mungkin hamil" Yasna tidak menyangka jika alat itu akan menunjukkan tanda positif. Ia terlihat terkejut dan frustasi. Bagaimana bisa dirinya hamil padahal hanya melakukannya satu kali.
"Tidak! alat ini pasti salah. Mana mungkin aku hamil. Aku harus memastikannya. Ya, aku harus ke dokter untuk memastikan bahwa aku benar-benar tidak hamil!"
Yazna bergegas mengganti pakaiannya kemudian memesan ojek online untuk mengantarnya ke rumah sakit.
🌻🌻🌻
Dalam perjalanan, pikiran Yazna mengelana. Ia mulai dihinggapi rasa khawatir dan juga takut. Bagaimana jika dirinya benar-benar hamil. Ayahnya bisa marah besar jika sampai dirinya hamil di luar nikah.
Yasna terus berpikir, kemudian beberapa detik selanjutnya, Ia justru tertawa menyeringai. "Bukankah bagus jika aku hamil. Itu artinya Kristal tidak akan pernah bisa bahagia dengan Langit"
Setelah melewati ratusan km dari rumahnya menuju ke rumah sakit. Akhirnya Yazna tiba di salah satu rumah sakit kawasan Ibukota. Gadis bertongkat itu segera masuk menuju ke Poli kandungan. Usai melakukan pendaftaran, ia masih harus mengantri seperti pasien yang lain.
Banyak ibu hamil yang datang untuk periksa. Yazna sendiri mulai lelah menunggu. Apalagi melihat semua yang periksa di dampingi pasangan masing - masing. Hampir satu jam menunggu akhirnya giliran Yazna yang di panggil. Ia masuk ke dalam ruangan dokter sedikit gugup
"Selamat pagi Bu, ada yang bisa saya bantu?" tanya dokter begitu ramah
"Saya ingin melakukan pemeriksaan dok"
"Pemeriksaan kehamilan maksudnya, Bu?" tanya dokter memastikan
Yasna tampak gugup. "Saya tidak yakin. Tapi saya sudah terlambat satu minggu lebih"
"Baiklah, kalau begitu mari kita cek tensinya dan berat badannya dulu ya. Kemudian kita lakukan pemeriksaan"
Dengan dibantu oleh suster, Yazna melakukan pengecekan tensi kemudian melakukan timbang untuk mengetahui berat badannya. Begitu pemeriksaan selesai, ia mulai berbaring sesuai dengan arahan dokter.
"Sudah terlambat satu minggu ya? Baik, mari kita lihat apakah Anda memang hamil atau tidak"
Suster mulai mengoleskan gel kemudian dokter pun memutar-mutar alat transducer untuk mengetahui apakah sudah ada kantong janin atau belum dalam rahim pasien.
"Oh ternyata benar. Selamat ya Bu, ini sudah terlihat kantong janinnya" ucap dokter.
"Jadi saya hamil, dok?" tanya Yazna tak percaya
"Benar dan berdasarkan pemeriksaan, usia janinnya sudah memasuki minggu kedua"
Antara takut dan bahagia mendengar kabar tentang kehamilan dirinya. Yazna bisa memastikan seberapa besar Ayahnya akan marah padanya. Namun, membayangkan apa yang akan terjadi setelah ini, Yazna justru tersenyum.
"Jadi saya benar-benar hamil dok?" tanyanya lagi.
"Benar, selamat ya, Bu"
"Terima kasih dok"
Begitu selesai melakukan pemeriksaan, Yazna menuju ke Apotek rumah sakit untuk menebus vitamin yang dokter resepkan.
Setelah ini aku harus menemui Langit
Usai menebus vitamin, Yazna kembali memesan ojek online. Kali ini tujuannya adalah ke kantor Langit.
Kamu sudah tamat Kristal, kamu tamat! Aku akan merebut Langit darimu! Karena, jika aku tidak bisa bahagia, maka kamu pun sama.
🌻🌻🌻
Yasna menatap gedung bertingkat yang ada di depannya. Ia memang sudah tahu jika Langit adalah owner dari salah satu marketplace terkenal yang ada di Indonesia. Namun Ia tidak menyangka jika kantor pria tersebut akan semegah itu. Dengan langkah percaya diri Ia masuk ke dalam kantor, lalu menghampiri resepsionis.
"Permisi"
"Ada yang bisa saya bantu, Nona?"
"Saya ingin bertemu dengan Tuan Langit"
Si resepsionis menatap penampilan Yazna dari atas ke bawah.
"Apakah anda sudah punya janji dengan Tuan Langit?"
"Katakan saja jika Yazna ingin bertemu"
Si resepsionis terlihat enggan namun akhirnya dia tetap menghubungi atasannya melalui sambungan telepon.
"Anda dipersilakan untuk masuk. Ruangan Pak Langit berada di lantai 5"
"Oke, thanks"
Yasna berjalan melewati lobi kemudian masuk ke dalam lift dan menuju ke lantai 5. Beberapa karyawan yang satu lift dengannya tampak menatapnya aneh. Dan Yazna sungguh risih melihatnya.
Ting
Yazna segera keluar ketika lift sudah mendarat di lantai 5. Ia berjalan menghampiri seorang pria yang ia yakini adalah sekertaris Langit. "Aku ingin bertemu dengan Tuan Langit"
"Baik, silakan masuk, Nona. Tuan Langit sudah menunggu Anda" jawab sekretaris Langit.
Tak ada gurat takut atau kecemasan seperti tadi, kini Yazna tampak percaya diri. Begitu melewati pintu masuk, dia membeku saat melihat Kristal juga ada disana
"Wah wah, lihatlah siapa tamu yang datang?" ucap Kristal dengan nada dinginnya
Rasa percaya diri yang tadi menguasai dirinya perlahan menguap begitu saja.
"Ada perlu apa kamu ingin menemuiku?" ucap Langit sinis.
Melihat dua orang di hadapannya seolah tidak menginginkan kehadirannya serta meremehnya. Yazna mulai menatap keduanya dengan serius.
Mereka tidak boleh menindasmu, Yaz. Kamulah yang menang di sini. Kamu sedang mengandung anak Langit dan sebentar lagi, kamu akan melihat kehancuran Kristal. Ucap yasna dalam hati.
"Aku hamil"
Deg
Kristal dan Langit saling berpandangan.
"Kamu apa?"
"Aku hamil" ulang Yazna
"Kamu hamil?" tanya Kristal tak percaya
"Benar. Aku sedang hamil saat ini"
"Jika kamu sedang hamil, lalu kenapa kamu malah memberitahu kami? Kamu salah alamat, Yaz!"
Pertanyaan Kristal membuat Yazna menatapnya tajam. "Tentu saja aku harus memberitahu kalian. Karena anak yang ku kandung ini adalah anak Langit!"
Berharap Kristal maupun Langit terkejut, nyatanya reaksi keduanya biasa saja.
Kristal perlahan mendekati Yazna, wanita cantik itu berdiri di depan Yazna sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Kenapa kamu yakin sekali jika anak itu adalah anak Langit?!"
"Langit memperkosaku sebulan yang lalu!"
Kristal tertawa keras, membuat Yazna menggeram marah, "Kamu mabuk waktu itu. Bagaimana bisa kamu menuduh Langit sebagai pelakunya! Kamu punya bukti?!" tantang Kristal
"Meskipun aku mabuk berat, aku tidak akan salah meniduri pasanganku. Apalagi memperkosa wanita licik sepertimu!"
"Kamu harus bertanggung jawab! Aku sedang mengandung anakmu!!" teriak Yazna
Plak
Yasna terbelalak, ia tidak menyangka akan mendapat tamparan dari Kristal, "Kenapa kamu menamparku? Kamu tidak terima kekasihmu sudah tidur denganku dan sekarang aku mengandung darah dagingnya!"
Kristal menekan pipi Yazna hingga wanita itu mengerang kesakitan, "Dengarkan aku baik - baik, wanita sialan! Aku tahu jelas kejadian malam itu! Kamu berniat mencelakai kami tapi rencanamu malah menjadi senjata makan tuan! Aku sarankan kamu mencari tahu siapa Ayah dari bayi itu. Bisa jadi dia satu orang? Atau beberapa orang! Yang jelas, Langit tidak pernah menidurimu!"
"Aku akan mencari bukti! Dan jika benar anak dalam kandunganku adalah anak Langit, aku akan melaporkanmu pada polisi!"
"Silahkan saja! Kamu pikir aku takut?" Kristal mendekati suaminya, "Setelah tidak berhasil merebut Ken, sekarang kamu kamu berubah haluan ingin merebut Langit dariku? Jangan pernah mimpi, Yaz! Kubur jauh - jauh harapanmu untuk merebut suamiku!"
"S-suami?", Yazna terkejut mendengar pengakuan Kristal yang mengatakan bahwa Langit adalah suaminya.
Kristal tersenyum menyeringai, "Benar! Langit adalah suamiku! dan aku adalah istrinya. Aku peringatkan padamu, aku bisa menjadi peri jika orang lain memperlakukanku dengan baik. Dan aku juga bisa menjadi iblis jika ada yang mengusik ketenanganku! Aku bisa menghancurkan siapa saja yang menyentuh kebahagiaanku! Aku juga tidak segan - segan melenyapkannya jika mau. Jika kamu masih punya nyali, cobalah! Aku pastikan kamu akan menyesal seumur hidup!"
Deg
🌻🌻🌻
Mon maap. Aku up nya satu bab aja. Please jangan maksa. Tunggu besok aja. Okey. Ma a cih 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
good kristal.mungkin itu anak ken
2023-08-14
0
Aliyah
jangan ,jangan ken ...
2023-04-16
0
Dhika Chawla
anknya ken tuh...
2023-04-15
0