Bab 18

Ken menatap Yazna penuh curiga, "Kamu ... Mau membantuku mendapatkan Kristal?"

Yazna mengangguk, "Kamu meragukan aku?"

"Tidak. Hanya saja, bukankah selama ini-"

"Aku tidak boleh memaksakan perasaanku pada orang yang mencintai wanita lain, bukan?" ucap Yazna meyakinkan Ken

"Kamu ... Tidak apa- apa?", tanya Ken sekali lagi

"Aku baik - baik saja. Sudahlah Ken, jangan khawatir padaku. Intinya, kamu mau kubantu atau tidak?"

Ken menatap Yazna sekali lagi, jujur dia merasa ragu dan sedikit aneh, namun keinginannya memiliki Kristal jauh lebih penting dibanding kecurigaannya, "Baiklah. Jadi ... Apa rencanamu?"

Yazna tersenyum menyeringai,

🌻🌻🌻

"Kamu terlihat begitu cantik, Sayang", Langit mencium leher Kristal begitu mesra

"Hentikan, Mas. Aku harus datang tepat waktu agar acaranya tidak molor"

"Memangnya aku melakukan apa? Aku hanya memuji kecantikan istriku"

Kristal mencubit gemas hidung suaminya, "Kamu menyebalkan" Langit terkekeh pelan, "Aku harus bersiap - siap sekarang"

Hari ini adalah pembukaan K'Buotique, butik miliknya yang akan launching malam ini. Setelah semapt tertunda dua minggu dari perkiraan, akhirnya Kristal bisa meresmikan butiknya. Semua persiapan sudah siap. Pesta pembukaan juga dipersiapkan dengan cukup meriah. Tentu si pemilik acara tidak boleh terlambat bukan? Apalagi Kristal mengundang beberapa tamu penting dan juga wartawan.

"Aku menyiapkan beberapa penjaga untuk mengamankan acara"

"Harus sampai seperti itukah?" tanya Kristal menatap suaminya lewat cermin

"Hanya untuk berjaga - jaga. Acaramu harus aman hingga selesai"

"Terima kasih, suamiku"

"Sama - sama istriku"

Langit memperhatikan istrinya yang sedang merias wajahnya

"Kamu mengundang Ken juga?"

"Tidak di undangpun dia pasti datang"

"Tidak tahu malu juga ya?"

Kristal terkekeh, "Begitulah. Kamu ... Tidak masalah kan?"

"Mau bagaimana lagi, dia masih keluargamu" ucap Langit sedikit keberatan, "Jangan pakai yang itu!" cegah Langit saat Kristal memilih gaun tanpa lengan, "Pakai yang satunya saja"

"Dasar posesif!"

"Aku tidak rela dadamu terekspos dan dilihat banyak pria. Hanya aku yang boleh melihatnya. Karena aku pemiliknya"

"Baiklah suamiku tercinta. Puas?"

"Tentu saja!"

🌻🌻🌻

Jam sudah menunjukkan pukul enam petang, Kristal dan suaminya sudah siap untuk pergi. Keduanya tampak sangat serasi, tampan dan cantik.

"Biar aku saja yang bawa mobilnya"

"Kamu yakin, Mas? Apa bisa menyetir dengan satu tangan?"

"Kamu lupa siapa suami ini, hm?"

"Hahaha, aku lupa jika kamu setannya sirkuit. Jangankan hanya satu tangan, menyetir dengan mata tertutup pun kamu bisa. Baiklah, kamu saja yang menyetir kalau begitu"

"Sudah siap kan?", Kristal mengangguk, "Kalau begitu, kita pergi sekarang"

Langit segera menjalankan mobilnya ke tempat acara. Perjalanan menuju ke butik harus ditempuh dengan waktu tiga puluh lima menit. Setibanya disana, Kristal dan Langit masuk lewat pintu belakang. Langit akan menunggu di lantai dua, tempat yang menjadi kantor sekaligus tempat istirahat untuk istrinya. Sementara dilantai bawah adalah butiknya, dibagian belakang ada tempat istirahat untuk para pegawai juga.

"Kamu yakin mau tidak mau ikut bersamaku?"

"Aku akan turun kalau waktunya tiba"

"Baiklah, kalau begitu, aku akan menyapa para tamu dulu"

Kristal keluar untuk menyapa beberapa tamu yang sudah datang, tak lupa ia menyapa para wartawan yang meliput acaranya. Begitu selesai menyapa para tamu, Kristal menghampiri keluarganya.

"Selamat atas pembukaan butikmu, Sayang. Semoga selalu sukses" Mama Dian memberikan bucket bunga untuk putrinya

"Thank you, Ma. Terima kasih atas kedatangan kalian semua"

"Kamu ini bicara apa? Sebagai keluargamu, tentu kami pasti datang" ucap Papa Gama

"Thank you, Pa"

"Selamat ya cucu Opa. Semoga usahamu selalu sukses", Opa David memeluk Kristal

"Terima kasih, Opa"

Kini giliran Oma Clara yang menyapa Kristal "Oh, Cucuku yang cantik. Kamu sudah dewasa sekarang. Selain sebagai seorang istri, kamu juga menjadi wanita karier. Selamat atas pencapaianmu, Sayang"

"Terima kasih banyak, Omaku Sayang"

"Oh ya, dimana Langit?"

"Dia di atas, Pa"

Papa Gama dan Mama Dian saling menatap kemudian mengangguk. Melihat tamu kembali berdatangan, Kristal izin pada keluarganya.

"Aku tinggal menemui tamu lainnya dulu ya"

"Tentu Sayang"

Kristal kembali menyapa tamu - tamunya. Senyum ramah ia berikan kepada semua orang. Tak sedikit yang memuji sikapnya. Selain itu, pesona dan kecantikannya tidak perlu diragukan lagi. Sebagian tamu pria bahkan berharap bisa berkenalan dengan wanita cantik itu. Mereka terhipnotis akan pesona seorang Kristal. Begitupun dengan Kenzie yang baru saja datang bersama keluarganya.

"Kristal"

Sapaan keluarga Mama Rani mau tak mau membuat Kristal harus menghampiri mereka,

"Selamat atas acaramu, Sayang. Kamu terlihat berkilau malam ini"

"Terima kasih, Ma"

"Selamat ya", Ken memberikan bucket bunga mawar merah pada Kristal, sebelum menerimanya, Kristal menatap ke arah tangga dan ia yakin, suaminya melihat semuanya.

"Terima kasih"

Karena sudah jam delapan kurang sepuluh menit, dan acara akan segera dimulai, Kristal pamit. MC sudah mulai menyapa para tamu dan siap untuk memulai acara. Kristal terlihat gelisah karena Langit tak kunjung turun.

Tiba akhirnya, MC membuka acara, setelah memberikan sedikit sambutan, Kristal akan memotong pita pertanda butiknya telah dibuka secara resmi.

"Silahkan potong pitanya, Kris" seru Papa Gama

Kristal menatap satu persatu keluarganya, semua hadir disana, kecuali suaminya. Istri Langit itu mengambil gunting dan bersiap memotong pita. Lalu saat ia mulai mengarahkan guntingnya, Sebuah tangan menyentuh tangannya. Rupanya Langit yang memegang tangan Kristal, mereka sempat saling menatap kemudian tersenyum bersama.

Pita pun telah di potong, acara sudah resmi dibuka. Kemunculan Langit membuat para tamu bertanya - tanya. Siapakah sosok yang ikut potong pita di acara Kristal.

Berbeda dengan banyak orang yang penasaran tentang sosok tampan itu, Ken justru tengah terbakar cemburu. Bagaimana tidak, rivalnya ikut memotong pita. Jika tidak memiliki hubungan dekat, tidak mungkin Kristal memperbolehkan Langit dekat dengan dirinya.

Ken segera menghampirinya keduanya, "Ada hubungan apa antara kalian berdua?"

Langit malah menarik pinggang Kristal hingga keduanya semakin menempel, "Apa urusanmu bertanya hubungan orang?"

Wajah Ken berubah merah, "Aku tidak peduli apapun hubungan kalian. Yang jelas, kalian tidak akan pernah bersama!"

Ken pergi begitu saja meninggalkan Kristal dan Langit. Ia kesal bukan main. Sambil mengepalkan tangan Ken menghubungi seseorang.

[Kamu sudah ditempat kan? Baiklah, lakukan sekarang! Ingat, jangan sampai ada yang tahu dan jangan sampai gagal!]

🌻🌻🌻

Kira - kira, apa rencana Ken ya?

Terpopuler

Comments

Yunie

Yunie

yazna yg py rencana...emakny rubah anakny jg pasti bisa lah

2023-04-14

0

Ana_Mar

Ana_Mar

mudahan apapun rencana jahat ken dan yaz gagal semua. cukup kelakuan mamanya yaz di masa lalu yang menghancurkan mamanya kris..meski akhirnya mama kris bahagia dengan ketemu jodohnya alias papa kris heheee

2023-04-14

0

Noey Aprilia

Noey Aprilia

lnjt kk...

2023-04-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!