Bab 17

"Kristal!"

Deg

"Yazna"

Gadis bertongkat itu tersenyum, "Tidak disangka kita bisa bertemu disini"

Kristal tersenyum malas, berbeda dengan Langit yang langsung menunjukkan wajah dinginnya.

"Kalian makan disini juga?"

"Kami baru saja akan makan, semenit sebelum kamu datang"

Yazna terlihat canggung, "Em ... Maaf kalau aku mengganggu kalian. Tapi, apakah aku boleh bergabung? Aku kemari juga mau makan. Tidak enak kalau makan sendirian"

Kristal menatap Langit yang tampak keberatan, "Tentu saja"

Yazna tampak sumringah, ia duduk disamping Kristal. Mereka memutari meja kotak dengan alas karpet tersebut.

"Makanlah lebih dulu, nasi goreng kalian keburu dingin nanti" ucap Yazna

Langit mulai menyantap makanannya tanpa menghiraukan kehadiran Yazna, begitu pula dengan Kristal. "Mau kerupuk lagi, Mas?"

"Boleh", jawab Langit tersenyum. Kristal kembali membukakan kerupuk untuk suaminya

Sepertinya mereka memang punya hubungan khusus. Kristal bahkan memanggilnya Mas

"Bukankah dia Langit?"

"Benar. Kamu jelas tidak asing dengannya. Bukankah kita pernah bertemu dulu" jawab Kristal langsung

"Ah ... Iya"

Tak lama pesanan Yazna datang, "Silahkan Neng"

"Terima kasih, Mang"

Yazna mulai menyantap makanannya, tentu saja sesekali memperhatikan pasangan didepannya.

"Kalian tampak begitu akrab? Apa kalian pacaran?"

"Bagaimana menurutmu?!" tanya Kristal balik

"Sepertinya kalian memang memiliki hubungan khusus. Artinya, kamu dan Ken-?"

"Bukankah seharusnya kamu senang Kristal bersamaku! Kamu jadi punya kesempatan besar untuk mendekati Kenzie!" jawaban Langit membuat Yazna membeku

"Aku-"

"Kami sudah selesai. Kami pulang dulu" ucap Langit dengan nada datar

"Kami pulang dulu, Yaz"

"I-iya"

Setelah kepergian Langit dan Kristal, Yazna mengepalkan tangan, "Aku pastikan kalian berdua tidak akan berakhir bahagia!"

🌻🌻🌻

"Kenapa terus menatapku begitu, istriku" tanya Langit karena Kristal terus menatapnya

"Kamu terlihat berbeda di depan Yazna. Kamu seperti tidak menyukainya"

Langit menatap istrinya, "Meski aku tak mengenalnya, aku bisa melihat jika dia itu tidak sepolos penampilannya"

Kristal mengangguk, "Kamu benar"

"Lalu kenapa kamu mempersilahkan dia semeja dengan kita?"

"Dia pasti penasaran dengan kedekatan kita. Dan terbukti kan? Dia bertanya langsung soal hubungan kita"

"Saranku, jangan beritahu dulu tentang hubungan kita pada siapapun. Termasuk wanita itu" ucap Langit serius

"Kenapa?" tanya Kristal sambil mengernyitkan dahi

"Belum saatnya", Kristal tak menyahut, "Kamu keberatan?"

"Tidak. Benar juga yang kamu katakan, Mas. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi besok. Kita harus tetap waspada meski pada orang yang kita kenal. Aku tahu seperti apa watak Yazna"

"Aku akan mencari tahu soal wanita itu"

"Tidak perlu! Aku saja! Kamu tidak perlu mencari tahu tentang Yazna!" jawab Kristal ketus

"Kamu cemburu lagi?"

"Ck! Jangan mencari tahu apapun soal wanita lain! Aku tidak memberi izin! Awas saja kalau kamu masih melakukannya!"

Langit tersenyum bangga, "Siap Nyonya Langit. Aku akan melaksanakan perintahmu"

🌻🌻🌻

Langit dan Kristal sampai dirumah jam setengah tujuh petang. Setelah menghidupkan lampu, Kristal segera menyusul suaminya ke kamar.

"Aku sudah menyiapkan airnya"

"Kamu mau mandi sendiri? Apa sudah bisa?"

"Bahuku masih agak sakit sih"

Kristal gegas menghampiri sang suami, "Aku akan membantumu mandi"

"Bagaimana kalau kita mandi bersama?" Langit mengedipkan sebelah matanya dan Kristal paham kode itu

"Tadi pagi sudah!"

"Tapi sekarang sudah malam. Lagipula, aku harus bekerja keras seperti yang Oma katakan. Berusaha sambil berdoa"

Kristal berdecak, "Jangan bawa - bawa Oma. Bilang saja kamu ketagihan"

Tawa Langit menggema, "Kamu benar, Sayang. Aku sudah candu denganmu. Membiarkanmu menganggur hanya akan membuatku gila. Kamu terlalu indah untuk tidak di apa -apakan"

Langit menarik pinggang istrinya, "Kamu cantik, Kris. Sangat cantik"

"Jangan menggombal"

"Aku serius" bisik Langit, hembusan nafas Langit menyapu lehernya, Kristal membeku. Seperti ada gelenyar aneh dalam dirinya. Hal itu selalu ia rasakan setiap kali Langit memberikan sentuhan

"Kami milikku. Hanya milikku dan selamanya hanya akan menjadi milikku"

🌻🌻🌻

Langit mencium perut rata istrinya, "Semoga kamu segera hadir dalam rahim Mama, Nak. Papa berdoa semoga Allah segera mengabulkan doa Papa"

Kristal memeluk pinggang sang suami, "Kamu ingin segera memiliki anak, Mas?" tanya Kristal lemah

"Aku serahkan semua pada Yang Maha Kuasa. Tapi kalau boleh meminta, semoga kita segera diberi kepercayaan untuk menjadi orang tua"

Kristal hanya diam, ia memilih menatap langit - langit kamarnya,

"Kamu belum siap memiliki anak denganku?"

Putri Mama Dian dan Papa Gama itu menatap suaminya lalu menggeleng pelan, "Jika aku tidak siap, aku tidak akan membiarkanmu keluar didalam"

"Lalu kenapa?", Langit membelai wajah ayu istrinya

"Mama dan Papa baru memiliki aku setelah dua tahun pernikahan. Bagaimana kalau aku juga sama? Atau bahkan, bisa saja lebih lama dari mereka"

Langit tersenyum, ia mulai memahami kekhawatiran sang istri, "Kamu khawatir tidak bisa cepat hamil?"

Kristal mengangguk, "Sebagai seorang istri, tentu aku ingin memberikan suamiku keturunan. Tapi aku tidak bisa memastikan kapan itu akan terwujud. Bisa atau tidak? Karena banyak orang diluar sana harus menanti hingga belasan tahun bahkan harus rela menjalani berbagai rangkaian medis yang cukup menyiksa demi bisa memiliki buah hati. Aku takut akan seperti itu juga"

Langit memeluk istrinya, "Kris, keinginanku jangan sampai membuatmu terbebani. Memiliki anak ataupun tidak, aku akan tetap mencintaimu. Anak bukan prioritas dalam hubungan kita"

Kristal membalas pelukan suaminya, "Kamu yakin?"

"Pasti", Langit mengeratkan pelukannya, "Apa kamu sekarang mulai mencintaiku?"

Langit menatap suaminya, "A-aku tidak tahu"

"Aku bisa merasakannya, Kris. Kamu mulai mencintaiku"

"Aku merasa nyaman berada di dekatmu. Aku tak suka jika ada wanita lain yang memujimu. Aku sendiri tidak tahu kenapa aku seperti ini. Yang jelas, aku seperti tidak rela saja. Aku juga lebih terbuka mengatakan banyak hal padamu. Bahkan tanpa ada kecanggungan. Padahal kita tidak lama bertemu", pandangan Kristal menerawang, "Dulu aku membencimu. Kita ini musuh bebuyutan. Bahkan setelah kita kembali bertemu, aku menolakmu mentah - mentah. Aku pernah berjanji pada diriku sendiri bahwa sampai kapanpun aku akan hidup sendiri. Semua karena aku mampu secara finansial dan aku nyaman sendirian. Aku berfikir, tidak butuh seorang pria sebagai pendamping. Tapi nyatanya, aku wanita lemah. Aku kalah dengan prinsip hidupku sendiri"

"Kamu tidak kalah, Sayang. Hanya saja, doaku lebih kuat"

"Doamu?"

"Setelah kamu menghilang, aku mulai ikut mencarimu, sama seperti Ken. Tapi keberadaanmu sama sekali tidak bisa ditemukan. Sejak itu hanya doa yang bisa aku panjatkan. Aku selalu berdoa, semoga kelak Allah akan mempertemukan kita kembali dan menyatukan kita dalam ikatan suci pernikahan"

"Kamu berdoa seperti itu?", Kristal terkejut sekaligus tak percaya

Langit mencium kening Kristal, "Aku bukan orang yang mengerti banyak tentang agama. Tapi, yang aku tahu, suami yang baik akan selalu memuliakan istrinya, tidak pernah menyakiti istrinya secara fisik maupun hatinya. Dan caraku memuliakanmu adalah dengan selalu memberimu banyak cinta, kesetiaan juga kebahagiaan"

"Lang, aku-"

"Aku mencintaimu. Dulu, sekarang dan sampai nanti"

Kristal terharu, antara bahagia juga tak menyangka. Pria yang dulu merupakan rivalnya, kini menjadi suaminya. Di balik sikapnya yang terkesan dingin, Langit memiliki sisi hangat dan penyayang. Dan Kristal beruntung karena di nikahi oleh pria seperti Langit

"Aku beruntung menjadi istrimu, Mas"

"Akulah yang beruntung mendapatkanmu. Kamu wanita sempurna, baik hati dan juga rupa. Memilikimu sungguh membuatku bahagia. Dan sampai kapanpun, aku akan terus mencintaimu"

🌻🌻🌻

[Datanglah ke Art Cafe jika kamu menginginkan informasi mengenai Langit dan Kristal]

Ken tak membuang waktu, ia segera menuju ke tempat tersebut. Nomor misterius yang kemarin mengiriminya foto Kristal dengan Langit, kini mengirima pesan. Tanpa pikir panjang, Ken meninggalkan kantor begitu saja

Menempuh setengah jam perjalanan, akhirnya Ken tiba di cafe itu. Saat akan menghubungi nomor misterius tadi, seseorang lebih dulu menyapanya

"Ken!"

"Yazna", Ken cukup terkejir melihat sahabatnya ada disana, "Sedang apa kamu disini?"

"Kamu sedang mencari seseorang kan? Akulah orang itu"

"A-apa!"

Yazna mengeluarkan beberapa foto dari dalam tasnya, "Mereka adalah sepasang kekasih"

Tangan Ken mengepal hingga urat tangannya terlihat.

"Kamu mencintai Kristal, bukan?", Ken tak menjawab, "Aku bisa membantumu kembali pada Kristal.

🌻🌻🌻

Kira - kira, yang akan Yazna rencanakan ya?

Terpopuler

Comments

Siti Nurjanah

Siti Nurjanah

memang yasna menuruni sikap dr ibunya yg jd pelakor.

2023-08-14

0

Yunie

Yunie

dduuuhhh kondisi jasmani gak sempurna malah hati ny pun kotor ...yazna...yazna...aq menunggu balasan utk mu Yazna...sama seperti ibumu....

2023-04-13

1

Ana_Mar

Ana_Mar

tuhh kan kelakuan mamanya nular tu ke yazna...hmmm kudu tak tabok ae kamu yaz...mudahan aja ya looeeee ga bisa jalan full selamanya uda ga bisa jalan pake tongkat lagi. jadi orang jahat banget looee...

2023-04-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!