Bab 15

"Hati - hati, Pa. Jangan lupa kabari aku jika kalian sudah sampai" kata Kristal saat keluarganya pamit pulang

"Tentu, Sayang"

"Lang, jangan terlalu memaksakan diri. Ingat, kondisi kamu masih belum memungkinkan untuk kerja rodi. Ikhtiarnya bisa sehari sekali saja"

"Mama" tegur Opa David

Bukannya marah, Oma Clara malah tertawa, "Kami pamit dulu, ya. Jangan banyak begadang. Jangan lupa jaga kesehatan"

Papa Gama dan Mama Dian hanya menggelengkan kepala, "Kami pulang dulu"

"Dada, Ma, Pa", Kristal melambaikan tangan seraya menjauhnya mobil yang di kendarai Papa Gama

"Ayo masuk"

Kristal mengekori sang suami. Tak lupa menutup gorden dan mengunci pintu. Dan terakhir mematikan lampu.

Saat kembali ke kamar, rupanya Langit berdiri di dekat jendela. "Sudah malam, sebaiknya kita istirahat"

Langit tersenyum, ia menyusul sang istri yang lebih dulu merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Besok aku harus mulai bekerja" kata Langit

"Ah ya. Masalah pekerjaanmu, aku harus tahu kan?"

Langit merebahkan kepalanya di bahu sang istri, "Tentu saja kamu harus tahu, Sayang. Aku mau kamu tahu semuanya tentang aku, termasuk soal pekerjaan"

Kristal mengangguk, "Jadi apa sebenarnya pekerjaanmu aslimu. Waktu SMA, kamu adalah vokalis band. Sekarang kamu owner marketplace sekaligus arsitek. Apa ada lagi pekerjaan lain yang kamu kerjakan?"

Langit tertawa, "Rupanya kamu mengingat betul semua tentangku dulu ya? Kamu masih ingat aku pernah menyanyikan lagu untukmu kan?"

"Ingat", Kristal mengelus kepala suaminya dengan lembut, "Saat itu aku malu sekaligus kesal. Sebab, semua fans mu menatapku tak suka"

"Kesal atau cemburu?"

"Siapa yang cemburu?! Lagipula, waktu itu kita tidak punya hubungan apapun"

"Ya, itu dulu. Kalau sekarang, apa kamu cemburu jika aku dekat dengan wanita lain?"

Kristal memencet hidung Langit dengan gemas, "Tidak ada kata cemburu! Aku hanya tidak mau berbagi apapun yang sudah sah menjadi milikku! Dan kalau sampai kamu berani macam - macam. Tamat riwayatmu!"

Langit terkekeh, "Terima kasih karena kamu sudah mulai mencintaiku, Kris"

"Ih ... Orang jawab apa, kamu nyambungnya apa!"

Langit menatap istrinya begitu lekat, "Tidak masalah kamu belum mau mengakuinya. Tapi aku bisa merasakan jika kamu sudah mulai memiliki rasa yang sama denganku"

"Kamu cukup percaya diri"

Langit mengelus pipi sang istri, "Selama aku masih bernafas, hanya kamu wanita satu - satunya dalam hatiku. Hanya kamu yang kuminta pada Allah sebagai pendampingku sampai kita dipisahkan oleh maut. Aku tidak pernah menduakanmu apapun yang terjadi"

Kristal mendengar ketulusan dari nada bicara suaminya, "Terdengar manis", Kristal berkata jujur, "Apa semua laki - laki selalu mengatakan hal manis di awal pernikahan?"

"Aku tidak tahu, tapi untukku sendiri, apa yang aku katakan barusan adalah janji dari seorang anak dan juga seorang suami"

"Kamu sangat menyayangi Mamamu?"

Keduanya bertatapan, Langit mengangguk pelan, "Mama adalah satu - satunya keluarga yang aku punya sekarang. Aku menjadi saksi bagaimana penderitaannya dulu. Dan aku tidak mau mengulang kesakitan Mama pada istriku"

"Kamu hebat, Mas"

Langit mencium perut istrinya, "Aku selalu memimpikan keluarga yang bahagia. Dan aku pastikan, aku akan selalu berusaha membuatmu bahagia"

Keduanya diam sejenak, "Oke, jadi sekarang kamu akan menceritakan pekerjaanmu?"

"Baiklah, aku akan menceritakan pekerjaan asliku padamu" Langit semakin menenggelamkan kepalanya pada perut Kristal, "Aku mempunyai marketplace dan itu pekerjaan utamaku. Lalu arsitek, itu gabungan dari beberapa orang yang bernaung dalam satu perusahaan. Bisa dibilang sampingan juga. Aku juga punya beberapa cafe"

"Kamu juga punya cafe?", Langit mengangguk, "Banyak juga ya usahamu, Mas"

"Aku terlahir bukan dari keluarga kaya. Aku juga anak broken home. Aku tahu betul bagaimana rasanya hidup kekurangan. Dan itu, rasanya sungguh menyiksa. Kami kerap kali di remehkan dan dihina. Sejak itu aku berjanji pada diriku sendiri, aku harus punya banyak harta untuk membahagiakan Mama dan pasanganku kelak. Karena, jika bukan kita yang bisa merubah segalanya, tidak akan ada orang yang peduli. Hidup itu sungguh keras dan kejam"

"Dan kamu buktikan bahwa kamu bisa meraih segalanya sekarang"

Seorang pria itu dilihat dari tanggung jawabnya, suatu saat ia pasti akan berumah tangga. Jika seorang pria berani menikahi putri orang, dia juga harus bertanggung jawab penuh atas kehidupan serta kebahagiaan pasangannya baik secara lahir maupun bathin"

"Aku baru melihat sosok lain dalam dirimu. Kamu berbeda jauh dengan Langit yang ku kenal dulu"

"Semua orang akan berubah karena keadaan"

"Ya, kamu benar"

Langit membetulkan posisinya, "Sekarang kita istirahat. Besok kamu juga akan sibuk mempersiapkan butik kan?"

"Hm"

"Atau ... Kamu mau ekstrarounde lagi?"

Kristal mencubit gemas dada suaminya,

"Kamu KDRT. Baru juga dapat jatah sekali"

Kristal melotot, "Bedakan gemas dengan KDRT"

Langit terkekeh, "Kamu semakin cantik kalau sedang kesal"

"Kamu mau tidur denganku atau tidur di kamar sebelah?!"

"Hehe, tentu denganmu lah, Sayang. Baiklah, kita istirahat sekarang. Selamat malam, Istriku. Semoga kamu mimpi indah"

"Kamu juga"

🌻🌻🌻

"Oke, sudah siap"

Langit terlihat gagah dengan setelah kemeja dan celana kain berwarna navy. Kristal sengaja tak memakaikan suaminya jas karena bahu Langit belum sembuh total. Pria itu juga masih harus mengenakan sling arm.

Kristal menutup bekas ****** di lehernya dengan bedak setelah tadi memberinya sedikit foundation.

"Kenapa di tutupi? Biarkan saja semua orang tahu kalau kamu sudah ada yang punya"

Istri Langit itu berdecak, "Aku akan bertemu beberapa orang hari ini. Apa kata mereka nanti? Lagipula, orang - orang tahunya aku belum menikah"

"Makanya aku ingin segera mengadakan resepsi agar semua orang tahu kalau Kristalia adalah istrinya Langit"

"Kita sudah membahas hal ini, Mas. Mama Maura dan keluargaku sepakat untuk mengadakan resepsi kita setelah tanganmu sembuh. Masa iya di pelaminan tanganmu digendong begitu"

"Aku hanya tidak mau kamu masih dilirik orang lain"

"Jangan cemburuan, lagipula aku sudah jadi milikmu secara utuh!"

Langit tersenyum, rasa kesalnya menguar begitu saja saat mengingat kejadian sejam lalu di kamar mandi.

"Itu karena kamu terlalu berharga untuk di anggurin. Coba lihat dirimu, pria mana yang tidak tergoda melihat lekuk tubuhmu. Kamu sungguh sempurna, Kris. Dan aku adalah pria paling beruntung karena bisa mendapatkanmu"

"Apa semua pria selalu melihat perempuan dari fisiknya?"

"Sebagian besar ya"

"Jadi kamupun seperti itu?" selidik Kristal

"Bohong jika aku bilang tidak. Tapi yang perlu kamu tahu, aku sudah menyukaimu sejak lama. Sejak kamu masih bau kencur dan rata!"

Bug

"Arrgh", Langit mengerang saat Kristal menyikut perutnya, "Tenagamu ternyata masih besar meski aku sudah membuatmu kelelahan. Apa sebaiknya kita mengulang lagi-"

"Makan, Mas. Lalu kerja. Bukankah hari ini kamu akan bertemu calon brand ambasador untuk Lariza!" potong Kristal cepat

Lariza adalah nama marketplace milik Langit

"Kenapa tidak kamu saja yang jadi Brand ambasadornya?"

"Tidak mau!"

"Kenapa? Kamu cocok menurutku"

"Aku ini bukan model atau artis, sebaiknya kamu cari orang yang tepat. Yang bisa membuat Lariza semakin berkembang dan menjadi nomor satu"

"Iya juga sih"

"Sekarang kita makan dulu, terus berangkat"

"Oke, Sayang"

🌻🌻🌻

Kristal baru saja menurunkan Langit di depan kantornya. Karena kondisi suaminya belum memungkinkan untuk mengemudi, maka Kristal yang akan antar jemput Langit. Awalnya pria itu menolak karena takut Kristal kelelahan, tapi Kristal tak kehabisan akal untuk membuat Langit setuju.

"Telepon aku jika kamu sudah pulang"

"Aku dijemput sopir saja"

"Baiklah, artinya kamu puasa satu minggu penuh!"

"Eh mana bisa. Ya sudah, nanti akan ku telepon jika aku pulang"

"Bagus. Ya sudah, kalau begitu aku pergi dulu. Selamat bekerja, Mas"

"Selamat bekerja juga istriku"

Tanpa mereka sadari, Yazna melihat keduanya. Gadis itu kebetulan akan pergi ke makam Oma. Dan lagi - lagi ia melihat kebersamaan Kristal dengan Langit. Tak menyia - nyiakan kesempatan, ia juga sempat mengambil beberapa foto mereka berdua. "Aku yakin mereka memiliki hubungan, jika tidak, mana mungkin Kristal mengantar Langit bekerja sepagi ini", Yazna tampak berfikir kemudian tersenyum sinis, "Aku tahu apa yang akan aku lakukan!"

Terpopuler

Comments

aca

aca

anak. pelakor hatinya busuk

2024-04-21

0

Aliyah

Aliyah

dasar anak pelakor ..sama aja ..kelakuanya sama emanya.

2023-04-15

1

Ana_Mar

Ana_Mar

heii yazna...mudahan loeee segera kena karma buat ulah jahatmu itu. ga tahuu apa kalo langit dan kris uda nikah hahaaa

2023-04-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!