Bab 10

"Ini rumahmu?", Kristal menatap bangunan berlantai dua tersebut. Tidak terlalu besar, tapi terlihat nyaman.

Setelah semalam hari di rawat dirumah sakit, paginya Langit diperbolehkan pulang. Mama Maura meminta maaf karena belum bisa pulang. Ia sudah terikat kontrak dan baru bisa pulang dua minggu lagi. Karena Kristal dan Langit sudah menikah, Papa Gama menyuruh Kristal ikut pulang ke rumah suaminya.

"Iya, ayo masuk"

Kristal mengambil tas dari tangan Langit, pria itu menatapnya, "Biar aku yang bawa"

"Terima kasih, istriku", Langit mengatakannya sambil tersenyum

"Hm!",

Deheman Kristal membuat Langit terkekeh pelan, setelah membuka pintu, Langit masuk lebih dulu.

"Kamu tinggal sendiri disini?", pertanyaan Kristal bukan tanpa alasan. Melihat rumah ini tertata begitu rapi, tentu membuat Kristal merasa heran. Tidak mungkin Langit kan yang merawat rumah ini sendiri?

"Tentu saja. Ini rumahku"

"Lalu Mamamu?"

"Mama punya rumah sendiri. Memangnya kenapa? Tanya langit sambil menatap istrinya, "Kamu mulai penasaran, ingin tahu banyak tentangku?" godanya

"Percaya diri sekali! aku hanya bertanya!"

Langit berbalik kemudian menatap istrinya dengan kekehan. Kristal yang di tatap tentu saja merasa risih. "Jangan menatapku seperti itu!"

"Baiklah", suami Kristal itu terus masuk kedalam rumah hingga mereka tiba di ruang tamu.

"Kenapa tidak ada orang? Dimana asisten rumah tanggamu?"

Langit duduk di sofa single dan menyandarkan punggungnya, "Aku tinggal sendiri"

"Benarkah? Lalu apa kamu juga yang membersihkan rumah ini? Pastinya tidak kan?" cibir istri Langit itu

"Jika aku tidak sibuk, aku membersihkannya sendiri. Tapi saat aku banyak pekerjaan, akan ada orang yang membersihkannya setiap sore"

Kristal hanya beroh ria. Dia akhirnya ikut duduk berseberangan dengan suaminya.

"Di lantai bawah ada dua kamar, kamar tamu dan kamar asisten rumah tangga. Dapurnya dibelakang sebelah kanan. Dibelakang dapur ada pantry. Dan di lantai atas, ada dua kamar, perpustakaan dan ruang kerjaku"

"Oke"

"Kamu bisa menempati kamar satunya. Karena satunya lagi adalah kamarku"

Kristal memandang Langit dengan tatapan sengit

"Ada yang salah dengan ucapanku?" tanya pria itu

"Kamu menyuruhku tinggal dikamar yang terpisah?"

"Kamu pasti risih kalau harus sekamar denganku"

"Kalau begitu, kenapa aku harus menikah denganmu!"

Langit tak berkedip, antara kaget dan heran

"Dengarkan aku Lang! Meskipun aku belum memiliki perasaan padamu saat ini. Tapi bukan berarti aku akan mengabaikan tugasku sebagai seorang istri! Sudah menjadi tugasku untuk merawatmu! Kalau aku berada dikamar yang berbeda, apa aku tahu kamu sedang membutuhkan bantuan atau tidak!"

"Maksudku-"

"Jangan kekanakan! Kita hidup di dunia nyata. Cerita ini bukan cerita novel yang dimana kita tinggal seatap tapi tidak bersama! Pernikahan bukan sebuah permainan! Kalau kamu berniat main - main, sebaiknya hentikan sekarang. Mumpung buku nikah kita belum jadi!"

Senang dan berbunga, itulah yang Langit rasakan. Harapannya hidup bahagia bersama Kristal sepertinya bisa terwujud.

"Terima kasih"

"Untuk apa?" tanya Kristal

"Karena kamu sudah mau menerimaku sebagai pasanganmu. Dan aku berharap, kita bisa menua bersama sampai maut memisahkan"

"Semoga saja aku lekas bisa membuka hati untukmu. Kalau tidak, maka perjalananmu akan sangat panjang" ejeknya pada sang suami

Langit justru tertawa, "Kamu lupa? Aku punya Oma yang akan mempermudah perjalananku. Dan aku akan berusaha supaya tahun depan, kita yang hanya berdua ini, bisa jadi bertiga atau berempat"

"Langit!!"

🌻🌻🌻

"Selamat pagi, Om" sapa Kenzie. Sudah dua hari ini dia terus mendatangi kediaman Gama

"Kristal tidak ada!"

"Kemana sebenarnya Kristal, Om? Sudah dua hari ini aku tidak melihatnya"

Papa Gama mendengus kesal, "Aku tidak harus memberitahumu dimana putriku berada!"

"Oh, ada Ken. Mau sarapan bareng?" tawar Mama Dian yang baru saja keluar

"Saya-"

"Dia pasti sudah makan, Sayang. Kalaupun belum, kekasihnya itu sudah pasti membuatkannya bekal"

Kenzie tidak menjawab, sejak perjodohannya dengan Kristal di batalkan, ia kerap kali mendapat sindiran dari Papa Kristal. Sayangnya, yang dikatakan pria itu memang benar.

"Saya dan Yazna-"

"Ayo masuk, Ma" ajak Papa Gama

"Tapi Ken"

"Kalau dia mau masuk ya ayo. Kalau tidak, dia bisa pulang!"

Ken sungguh merasa tidak enak mendengar ucapan Papa Gama. Akhirnya dia memilih untuk pamit.

Pemuda itu menjalankan mobilnya membelah jalanan yang masih tidak terlalu padat. Melewati ratusan kilo yang entah tujuannya kemana. Terbersit satu tempat, lalu Ken segera menuju kesana. Bermenit - menit ia lalui hingga akhirnya sampa. Sayangnya disanapun Kristal tidak terlihat. Sempat putus asa, akhirnya Ken kembali melajukan mobilnya tak tentu arah.

"Bukankah itu Yazna? Dia mau kemana?" tanya Ken pada dirinya sendiri. Begitu sampai di belakang gadis itu, Ken menghentikan mobilnya lalu turun.

"Yaz, sedang apa kamu disini? Sudah beberapa hari kamu tidak masuk, apa kamu sakit?"

Jika biasanya Yazna akan menjawab, kali ini gadis itu terlihat cuek. Dia berlalu begitu saja, tertatih dengan tongkatnya meninggalkan Ken.

"Yaz, ada apa? Kenapa kamu menghindariku?"

Yazna masih tak menggubris, hingga akhirnya Ken menarik tangan gadis itu.

"Apa?!!", tanyanya sinis

"Kamu kenapa?"

Yazna tertawa masam, "Jangan pedulikan aku lagi! Jika kita bertemu, anggap saja kita tidak saling mengenal!"

"Kenapa begitu?"

"Aku bilang jangan tanya! Ya, jangan tanya!"

Yazna meninggalkan Ken lagi, sayangnya Ken terus saja mengejar sahabatnya itu.

"Yaz, tunggu!"

"Pergilah, Ken"

"Aku akan pergi tapi ceritakan dulu ada apa?"

Yazna menggeleng keras, "Aku hanya minta padamu untuk bersikap tidak mengenalku. Kenapa kamu susah sekali untuk mengiyakannya!"

"Aku butuh alasan!"

"Tapi aku tidak perlu alasan!"

"Jangan bersikap kekanakan, Ken. Pergilah!"

Ken semakin merasa curiga, ada sesuatu yang tidak beres dengan Yazna. Apa mungkin semua ini karena percakapan terakhir mereka? Percakapan dimana ia menolak perasaan Yazna

"Yaz, katakan apa yang sebenarnya terjadi. Pasti ada sesuatu yang kamu tutupi dariku"

"Apa itu penting?!"

Ken tidak lagi mengikuti gadis itu, dia berhenti melangkah namun masih memperhatikan sahabatnya.

"Apa semua ini karena aku menolak perasaanmu?" tanya Ken pelan

"Aku sudah mengubur dalam - dalam soal itu"

"LALU KAMU KENAPA??!!!", mendengar teriakan Ken, langkah Yazna terhenti. Kemudian dia menghentikan angkot yang kebetulan lewat didepannya dan benar - benar meninggalkan Ken

"Kenapa semua jadi kacau begini!"

Ken kembali ke mobilnya, karena cukup jauh ia berjalan mengikuti Yazna. Kini ia kembali memikirkan banyak hal. Dimana keberadaan Kristal dan kenapa Yazna menghindarinya

Dalam gulungan pikiran yang semakin kacau, Ken mengingat seseorang. "Apa jangan - jangan, Kristal sedang bersama Langit? Aku harus menyelidikanya!"

Ken bergegas menuju ke kediaman rivalnya itu. Sebagai saingan beratnya, Ken sudah mencari semua hal tentang Langit. Alamat, pekerjaan bahkan tentang keluarganya.

Ratusan kilo sudah ia lalui, kini mobilnya berada di kawasan perumahan elit. Ken mencari nomor rumah sesuai informasi yang dia dapatkan. Rumah berlantai dua bercat putih gading dengan pagar besi hitam menjulang tinggi, akhirnya ia temukan.

Ia segera turun kemudian bertanya pada penjaga rumah. "Langitnya ada?"

"Tuan Langit tidak ada dirumah ini"

"Apa dia punya rumah yang lain?"

"Saya tidak di izinkan memberikan informasi apapun pada orang asing!"

Ken berdecak, "Katakan padanya, Kenzie mencarinya!"

"Jika urusan pekerjaan, Anda bisa menghubunginya secara pribadi!"

"Jika aku bisa menghubunginya, aku tidak akan mencarinya kemari!!"

"Kalau begitu silahkan pergi!"

Ken tersulut emosi, tangannya sudah mengepal dan bersiap memukul penjaga tersebut

"Ada apa kamu mencariku!"

Terpopuler

Comments

Aya Hadad

Aya Hadad

Gimn reaksinya Ken ye klu tau Langit rivalnye udeh menikah dengan Kristallia, penasaran nich 🙄🤨🤨😜😱😱 lanjut lg trs double updatenye dong Kak jangan lama" selalu ditungguuu....................👌👌😘🙏🙏 tetap semangaaat 💪💪

2023-04-06

1

Nanda Jihan

Nanda Jihan

lnjut

2023-04-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!