Bab 8

Setelah nonton konser bersama beberapa hari yang lalu, hubungan Kristal dan Langit menjadi sedikit dekat. Garis bawahi, sedikit. Yang artinya tidak banyak perkembangan. Entah kenapa Kristal belum bisa membuka hatinya meskipun Langit sudah menunjukkan semua usaha untuk memikat hatinya. Memberikan kejutan-kejutan kecil yang menurut wanita lain terlihat begitu romantis. Sayangnya, dimata Kristal hanya seperti bualan semata.

Namun, bukan Langit namanya jika dia menyerah. Dia memanfaatkan kerjasamanya dengan Kristal untuk lebih sering mengajak bertemu wanita itu. Seperti siang ini, mereka kembali bertemu untuk membahas desain akhir dari butik milik Kristal. Langit sengaja mengajak Kristal makan di restoran seberang Butik milik wanita itu karena ia tahu Kristal sedang berada didaerah sana.

"Kamu hanya alasan kan? Hal ini sudah pernah kita bahas kemarin!"

"Setengah desain sudah dikerjakan. Tinggal bagian akhir. Kamu tidak ingin melihat hasilnya?"

"Aku bukan orang yang ribet, Lang! Jika aku sudah mempercayakan semuanya padamu, artinya aku percaya padamu sepenuhnya"

"Aku suka pemikiranmu. Dan kamu benar, aku sengaja memintamu bertemu karena ingin mengajakmu makan siang"

Kristal berdecak, "Karena aku sudah makan, sekarang aku akan pulang" perempuan cantik itu berdiri lalu mulai melangkah pergi

"Setidaknya ucapkan terima kasih dulu, cantik"

Kristal berbalik lalu menatap Langit, pria itu tersenyum sambil menaik-turunkan alisnya

"Dasar pamrih!" sahut Kristal kesal, "Terima kasih, Tuan Langit"

Langut terkekeh, makanan yang mereka majan sudah ia bayar tadi. Sekarang pria itu akan mengikuti Kristal sampai wanita itu masuk kedalam mobil dengan aman.

"Berhenti mengikutiku, Lang"

"Dih, jangan gr dulu. Aku mau melihat pekerjaan para pegawaiku"

Langit masih berjalan dibelakang Kristal, saat mereka akan menyeberang jalan, dari arah kanan ada mobil yang melaju kencang.

"Kris, awas!!", Langit mendorong Kristal sementara pria itu tertabrak hingga terpental beberapa meter.

"Langit!!" teriak Kristal melihat Langit tertabrak. Pria itu masih bergerak, ia segera menghampiri begitupun beberapa orang yang berada disana.

"Lang, kamu masih bisa mendengarku?" tanya Kristal khawatir

Hanya erangan yang terdengar dari mulut pria itu.

"Bantu saya bawa dia kerumah sakit!" pinta Kristal panik

Mobil yang menabrak Langit berhenti setelah menabrak pagar pembatas restoran. Pengemudinya segera turun dan menghampiri orang yang saja ia tabrak.

"Ini dia yang nabrak! Tanggung jawab, Mas! Kalau tidak, kami akan melapor pada polisi!" seru seorang pegawai restoran

"S-saya akan tanggung jawab. Tapi tolong jangan panggil polisi. Saya benar - benar nggak sengaja nabrak Mas ini. Rem mobil saya blong"

"Ya sudah, ayo bawa dia. Jangan banyak bicara lagi! Dia harus segera mendapat penanganan medis!" bentak Kristal

Beberapa orang membantu memasukkan Langit ke dalam mobil. Lalu mobil segera berangkat menuju ke rumah sakit.

Selama perjalanan, Kristal terus mengajak Langit berbicara. Ia tidak membiarkan pria itu untuk menutup mata.

"Lang, jangan tidur ya. Kamu harus tetap sadar sampai kita berada di rumah sakit"

Di tengah kesadarannya Langit masih bisa tersenyum menatap Kristal. "Aku baik-baik saja Kris, tidak perlu khawatir" ucapnya dengan nada rendah

"Kalau kamu baik - baik saja, kamu tidak akan kesakitan begini!" omelnya, Langit tidak menyahut,

"Pak tolong bawa mobilnya lebih cepat lagi" ucap kristal sedikit panik ketika melihat Langit tampak menahan sakit

"B-baik nona"

Perjalanan menuju ke rumah sakit tidak semulus yang mereka harapkan. Beberapa kali mereka harus berhenti ketika terjebak lampu merah. Jalanan yang padat pun menjadi kendala untuk mempercepat mereka sampai di rumah sakit.

"Pak, apa tidak ada jalan lain? jalan tikus misalnya, supaya kita cepat sampai ke rumah sakit. Teman saya sudah sangat kesakitan" ucap Kristal pada si sopir

"Aduh Maafkan saya Nona, Saya ini orang baru. Saya baru seminggu berada di Jakarta"

Kristal berdecak dalam hati. Jujur, ia tak tega melihat Langit yang tampak kesakitan. Ia menarik bahu pria itu untuk bersandar ke bahunya, niat hati ingin membuat posisi Langit lebih nyaman, sayangnya, serangan dari mulut langit terdengar lebih keras.

"Maafkan Aku Lang, aku tidak tahu kalau bahumu sakit"

Langit tidak menjawab. Ia mulai menyandarkan kepalanya di bahu Kristal, kemudian mulai memejamkan mata. Kristal yang melihat itu segera menepuk pipi langit. "Lang Aku mohon jangan tidur. Kamu harus tetap sadar"

"Kenapa?" tanya langit lemah.

"Aku hanya tidak mau kamu tidak bangun lagi"

Langit tersenyum meskipun Kristal tidak melihatnya. Ia merasa bahagia karena kristal khawatir padanya. Dan mendengar apa yang wanita itu ucapkan, Langit menyadari sesuatu, Kristal takut kehilangan dirinya.

"Kita sudah sampai, Nona" ucap si penabrak.

Dengan dibantu sopir yang menabrak Langit tadi, Kristal menurunkan Langit dari mobil kemudian membawanya masuk ke ruang gawat darurat untuk segera ditangani.

"Pasien kenapa?" tanya suster.

"Korban tabrakan tunggal", jawab Kristal.

"Baiklah, kami akan segera menanganinya. Kalian bisa menunggu di luar"

Mau tak mau Kristal harus menunggu di luar. Meski ia merasa khawatir, namun ia juga harus menahan diri.

"Saya sungguh minta maaf Nona. Saya tidak bermaksud menabrak teman Anda"

"Bapak kan sudah bertanggung jawab. Semoga saja kondisi Langit tidak parah" jawab Kristal.

"Mobil saya baru saja selesai di servis. Saya tidak tahu kenapa malah semakin tidak bagus kondisinya. Saya akan meminta pertanggungjawaban dari pihak bengkel. Sebagai bentuk pertanggungjawaban saya, saya akan menanggung semua biaya pengobatan teman Anda sampai sembuh"

"Terima kasih, Pak. Kita bisa bicarakan itu lagi nanti"

Drrtt Drrrt Drrrt

Kristal membuka tas kemudian mengambil ponselnya. Rupanya banyak notifikasi panggilan tak terjawab.

"Papa"

[Ya, Pa?]

[Kamu ada dimana? Mama bilang, kamu tidak mengabarinya sama sekali. Panggilannya juga tidak kamu jawab]

Kristal menghela nafas, [Aku ada dirumah sakit. Lang-]

[Kamu kenapa? Apa yang terjadi?], tanya Papa Gama memberondong

[Dengarkan dulu makanya, Pa]

[Baiklah. Tapi kamu tidak kenapa - napa kan?]

Astaga, Kristal menjadi kesal sendiri

[Aku baik - baik saja, Pa. Tadi aku dan Langit makan siang bersama. Saat akan pulang, ada mobil yang melaju cepat. Langit mendorongku hingga akhirnya dia yang tertabrak]

[Lalu bagaimana keadaan Langit sekarang?]

[Masih diperiksa dokter]

[Baiklah, Papa akan segera kesana. Chat Papa kamu ada dirumah sakit mana]

[Baiklah, Pa]

Kristal segera mengirim alamat rumah sakit kepada Papanya.

🌻🌻🌻

Setelah setengah jam lebih menunggu, akhirnya dokter keluar.

"Bagaimana keadaan teman saya, dok?"

"Pasien mengalami retak bahu dan beberapa luka memar diwajah serta tangan dan kakinya"

Kristal cukup terkejut mendengar kondisi Langit, "Berapa lama dia akan sembuh dok?"

"Untuk memar, bisa satu mingguan, sedangkan untuk retak bahunya bisa sampai enam bulan untuk sembuh total bahkan bisa lebih. Sementara pasien harus menggunakan arm sling. Dan disarankan untuk melakukan fisioterapi rutin selama dua bulan"

Kristal menghela nafas, "Apa dia perlu dirawat dirumah sakit, dok?"

"Untuk beberapa hari ini, ya. Pasien akan segera di pindahkan ke ruang perawatan. Di kamar Tulip No 2. Jika dalam tiga hari keadaannya lebih baik, maka dia diperbolehkan pulang", Kristal mengangguk paham, "Kalau begitu, saya permisi dulu"

"Terima kasih dok"

Kristal menatap sopir tadi yang terlihat lesu.

"Pak, Bapak tidak perlu cemas. Kami tidak akan menuntut Bapak sampai Langit sembuh. Bapak sudah mau mengantar kami kemari saja, sudah merupakan tanggung jawab"

"Tapi Nona-"

"Kejadian ini diluar kendali Bapak. Tenang saja, Pak. Kami tidak akan memperpanjang kasus ini"

"T-terima kasih banyak, Nona. Terima kasih"

"Saya mau masuk dulu, Pak"

"S-saya mau ikut. Saya mau melihat keadaan teman Nona"

Kristal mengangguk, mereka berdua berjalan ke ruang perawatan Langit.

"Kris"

"Papa, Mama. Opa dan Oma juga ikut datang?", tanya Kristal cukup terkejut

"Kami ingin tahu bagaimana keadaan Langit" sahut Oma

"Bagaimana bisa terjadi kecelakaan ini, Kris"

"S-semua salah saya, Tuan. Saya yang sudah menabraknya"

Kristal menatap Papanya seolah meminta untuk tak bertanya banyak. Dan Papa Gama memahami itu

"Ceritanya panjang, Pa. Nanti saja aku ceritakan. Sekarang, ayo kita lihat dulu keadaan Langit" ujar Kristal

"Ya sudah, ayo kita lihat keadaan Langit"

Mereka semua masuk kedalam ruangan. Langit sedang bersandar dan di tangannya sudah terpasang arm sling.

"Bagaimana keadaanmu, Lang?" tanya Papa Gama

"Sudah lebih baik, Om"

"Kondisi Langit terlihat cukup parah. Apakah kamu sudah menelpon orang tuamu?" tanya Mama Diandra

Langit menggeleng, "Mama sedang ada kerjaan diluar kota"

"Kasihan sekali" pernyataan yang keluar dari mulut Oma membuat semua orang menatap ke arahnya, "Kenapa kalian semua menatapku seperti itu? Yang aku katakan benar, kan? Dan seharusnya, Kristal lah yang bertanggung jawab atas Langit. Langit jadi seperti ini karena menolong Kristal kan?"

"Maksudnya bertanggung jawab seperti apa, Ma?" tanya Opa David

"Ya merawatnya sampai sembuh lah. Luka begini biasanya sembuhnya lama. Dan Langit sedang tidak ada Mamanya. Jadi ya harus Kristal yang merawatnya"

"Kok aku, Oma?"

"Ya masak Mamamu! Papamu bisa marah. Kalau Oma juga sudah tua. Yang jelas, kamulah yang paling cocok merawat Langit"

"Aku bisa merawat diriku sendiri kok, Oma" ucap Langit

"Mana bisa! Kondisimu ini akan menyulitkanmu melakukan semua aktivitas. Jadi harus ada yang membantumu"

"Ya masa aku yang bantu dia dalam segala hal, Oma. Tidak boleh laki - laki dan perempuan-"

"Kalian harus menikah!"

🌻🌻🌻

Maaf baru up. Kemarin wifi trouble. Terima kasih buat yang masih setia membaca LANGIT KRISTAL. LOVE KALIAN SEMUA 🥰🥰

Terpopuler

Comments

Kurniasih Asih

Kurniasih Asih

doubel up Thor setuju langsung nikah aja langit sama kristal

2023-04-05

1

Nanda Jihan

Nanda Jihan

up

2023-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!