Bab 7

"T-tante" Yazna terlihat gugup saat melihat siapa yang datang kerumahnya pagi - pagi begini, "S-silahkan masuk, Tante"

"Siapa yang datang, Yaz?" Saka muncul dari dalam dan cukup terkejut melihat kedatangan sahabat dari mantan istrinya tersebut

"R-rani"

Mama dari Kenzie itu menatap ayah dan anak tersebut bergantian, "Apa begini cara kalian memperlakukan tamu? Membiarkannya berdiri tanpa menyuruhnya duduk?"

"Silahkan duduk, Ran?" Saka mempersilahkan tamunya duduk

"Ayah mengenal Mamanya Ken?"

"M-manya Ken?" Saka tak menyangka jika pemuda yang dekat dengan putrinya adalah anak Rani, jujur dia terkejut mengetahui fakta ini. Kenapa dia baru mengetahuinya sekarang?

Pria paruh baya itu menatap putrinya kemudian mengangguk, "Kami-"

"Dimasa lalu kami memang saling mengenal. Tapi hubungan kami tidak bisa dibilang bagus!" potong Rani cepat

Saka menghela nafas, "Emh, ada perlu apa kamu sampai datang kerumahku?"

Rani menatap Yazna sekilas kemudian menatap Saka, "Tentunya ada hal penting yang akan aku sampaikan!"

"Yaz, buatkan minum untuk Tante Rani" perintah Saka

"Tidak perlu. Sebaiknya dia ikut duduk dan mendengar apa yang akan aku katakan!"

Yazna duduk disamping Ayahnya, melihat raut wajah Mama Ken yang tidak bersahabat, Yazna yakin ini ada sangkut pautnya dengan pria itu

"Langsung saja, aku tidak akan basa - basi!" ucap Rani dengan tegas, "Aku minta, kamu bisa menjaga putrimu agar tidak mendekati putraku lagi!"

Deg

Saka menatap Yazna, dia bisa melihat jika putrinya itu terluka. Dari sorot matanya yang sendu, Saka yakin Yazna tidak baik - baik saja.

"Sebelumnya aku minta maaf, Ran. Aku tidak tahu jika Ken adalah putramu"

"Wajar jika kamu tidak tahu. Sekarang karena kamu sudah mengetahuinya, aku minta, tolong jauhkan putrimu dari putraku!"

"Tante!"

"Yaz, jangan pernah meninggikan suaramu didepan orang tua!" teguran dari sang Ayah membuat Yazna bungkam,

"Ran, sebenarnya apa yang membuatmu memintaku menjauhkan Yazna dari Ken? Mereka berdua hanya berteman"

Rani tertawa sinis, "Berteman? Tidak ada pertemanan murni antara pria dan wanita, Ka! Putrimu menyukai putraku! Dan dia menjadi penghalang kebahagiaan Kenzie!"

Yazna mengepalkan tangan, jika saja tidak ada Ayahnya, ia akan menyahuti perkataan Mama Ken

"Maksudmu bagaimana?"

"Kenzie akan aku jodohkan dengan anaknya Diandra, Kristalia! Sayangnya, kedekatan putrimu dengan putraku selalu saja menimbulkan masalah pada hubungan Ken dan Kristal. Putrimu terus saja menempeli putraku kemanapun dia pergi! Memanfaatkan dalih persahabatan untuk menghancurkan hubungan putraku dengan putri Diandra! Dan yang paling membuatku marah, gara - gara dia juga, Kristal pergi meninggalkan Kenzie!"

"Kristal pergi bukan karena kedakatanku dengan Ken, Tante. Tapi karena-"

"Jika kamu yang menjadi Kristal, bagaimana perasaanmu?!" potong Rani cepat

"Putraku berusaha keras mencari keberadaan Kristal hingga sepuluh tahun lamanya! Awalnya aku masih berharap Ken bisa kembali pasa Kristal, tapi lagi - lagi gara - gara putrimu, Ken harus kehilangan cintanya! Dan semua karena Yazna!"

"Benarkah yang di katakan Tante Rani, Yaz?"

Tidak ada jawaban dari Yazna, hanya kilatan amarah yang Saka lihat dari sorot mata putrinya. Saka menghela nafas berat.

"Aku minta maaf, Ran. Aku pastikan setelah ini, Yazna tidak akan mendekati putramu lagi!"

"Ayah!!"

"Ayah tidak pernah mengajarkanmu untuk merusak hubungan orang lain!"

"Tapi aku tidak merusak hubungan orang! Apa yang salah dengan aku bersahabat dengan Ken?!" tanya Yazna tak terima

"Salahnya karena kamu tidak sadar akan posisimu, Yaz. Bukannya mendukung Kenzie, kamu malah berharap lebih dari persahabatan yang kalian jalani!"

Yazna menatap Mama Ken dengan tatapan dingin, "Kenapa Tante melakukan semua ini padaku! Aku bersahabat dengan Ken itu tulus"

"Aku tahu semua yang kamu lakukan, Yaz"

Yazna kembali bungkam, jelas ia tak bisa berkutik jika Mama Ken mengatakan tahu semuanya.

"Kamu tidak perlu khawatir, Ran. Setelah ini, aku akan lebih memperhatikan putriku"

Rani mengangguk, "Kalau begitu aku pamit dulu", wanita paruh baya itu beranjak

"Apa karena aku cacat?"

Pertanyaan Yazna membuat Rani menghentikan langkahnya,

"Apa karena aku cacat, hingga aku bisa dipandang sebelah mata?" Yazna mengulangi pertanyaannya

"Aku tidak pernah melihat orang lain dari segi fisik. Jika dimata Allah saja semua orang itu sama, kenapa aku harus membedakan mereka"

"Lalu kenapa-"

"Yaz, sudahlah" pinta Saka yang tidak tega melihat kesedihan putrinya

"Aku ingin mendengar alasannya, Yah. Aku ingin tahu kenapa aku tidak diperlakukan sama"

Rani sebenarnya iba melihat Yazna, namun ia harus bersikap tegas. "Yang pertama, karena putraku tidak mencintaimu. Dan yang kedua, karena kamu tidak menghormati dirimu sendiri"

Yazna kembali menatap Mama Ken, namun kali ini dengan raut wajah penuh tanya

"Kamu cantik meski dengan kekurangan yang kamu miliki. Tapi bukannya menjadikan dirimu istimewa, kamu justru merendahkannya dengan menggunakan kekuranganmu sebagai alasan. Kamu ... Pasti paham maksudku"

Yazna langsung masuk kedalam rumah,

"Maaf sudah menyakiti putrimu, Ka. Aku hanya ingin yang terbaik untuk putraku", Rani mulai beranjak, namun ia kembali menoleh ke belakang, "Caramu mendidiknya sudah bagus, Ka. Tapi kamu tidak akan bisa memutus hubungan darah. Bagaimanapun, ada darah Vika yang mengalir dalam tubuh Yazna. Dan buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya"

"Ran"

"Aku harap, masa lalu kelam kalian tidak terjadi pada anak - anak kita!"

🌻🌻🌻

"Kris, ada Langit didepan!"

Teriakan Mamanya membuat Kristal yang baru saja merebahkan tubuhnya seusai luluran langsung bangun seketika. Ia lekas membuka pintu,

"Dia didepan? Mau apa dia, Ma?"

"Astaga! Kamu membuat Mama kaget saja!"

Kristal menyengir, "Jadi, mau apa begundal itu kerumah kita?"

"Hus! Kamu itu, kalau panggil orang jangan asal. Kalau orangnya dengar bagaimana?"

"Tidak akan dengar. Dia jauh!"

Mama Dian berdecak sebal, "Cepatlah siap - siap! Bukankah kamu janjian mau nonton konser? Kenapa masih seperti kunti begini?"

"Konser?"

"Pinkblack!"

"Blackpink, Ma!" Kristal baru mengingat ajakan Langit kemarin, rupanya pria itu benar - benar datang.

"Terserah lah!"

"Dia dimana sekarang?"

"Di depan, Kris! Didepan! Bukankah sudah Mama katakan berulang kali? Kenapa kamu mendadak linglung begini?!"

"Eh, Em ... Anu. Aduh ... Ya sudah Mama kedepan dulu aja deh! Aku mau siap - siap!"

Kristal segera masuk kembali ke dalam kamar. Dia senang, tentu saja. Sudah lama ia ingin melihat konser ini, tapi waktu yang belum mendukung. Dan sekarang, saat ada yang mengajaknya, kenapa harus ditolak? Kata orang, pamali nolak rezeki.

Hampir setengah jam, akhirnya Kristal siap pergi. Memakai celana jeans dan kaos warna hitam, penampilan Kristal terlihat santai. Ia segera menuruni tangga setelah memakai sling bagnya.

"Jangan senyum apalagi ketawa, nanti Langit gr!"

Kristal berjalan menuju ruang tamu, dari suaranya, ada Opa dan Omanya disana.

"Aku sudah si-", Kristal mendelik melihat penampilan Langit. Celana pendek tiga perempat, kaos warna pink dan jaket berwarna hitam. Bahkan ada kacamata setengah pink dan setengah hitam bertengker dibajunya.

"Lang!"

"Kamu sudah siap kan?" tanya Langit dengan senyum manisnya

"Aku tidak percaya, ternyata kamu fans Blackpink garis keras"

Terpopuler

Comments

Nana

Nana

yazna benar-benar anak vika

2023-07-21

0

CinWin

CinWin

jelas bukan tipe anak yg baik ini yazna. berani nyaut dan ngelawan sm org tua, dlm hal ini mamanya kenzie

2023-04-03

0

Yunie

Yunie

mantap....

2023-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!