Bab 2

"Kristal adalah milikku. Kami akan segera menikah. Jadi jangan ganggu calon istriku!"

Ken menatap Langit dengan tajam. "Jadi ini alasan sebenarnya?" Ken berganti menatap Kristal, lalu tersenyum sinis "Rupanya memang benar karena dia. Kamu bersikap seolah - olah tersakiti, padahal disinilah kamu yang menyakitiku Kris. Kamu!!"

"Hei Bung, jangan melimpahkan kesalahanmu pada orang lain! Aku sudah pernah merelakan Kristal untukmu. Tapi buktinya, kamu menyakiti dia!"

"Semua hanya salah paham! Masalahku dengan Kristal dan Yazna sebenarnya bukan masalah besar! Tapi, kini aku tahu jika alasan sebenarnya adalah kau!" Ken menunjuk Langit

"Ken" seru Yazna, gadis itu terlihat khawatir saat melihat Ken dan Langit bersitegang

Langit tersenyum, "Bukankah aku sudah pernah memperingatkanmu, jika kamu menyakiti Kristal maka aku akan merebutnya kembali!"

Bug

"Ken!" teriak Yazna

Bug

Bug

Tak terima di pukul oleh Langit, Ken membalas pukulan pria tersebut hingga terjadi baku hantam antar keduanya.

Jika Yazna terlihat khawatir, Kristal justru terlihat santai

"Kamu yang mengkhianati Kristal dengan wanita itu! Kenapa memutarbalikkan fakta! Bangun pecundang!!"

Bug

"Aku dan Yazna tidak ada hubungan apapun!" sahut Ken seraya bangun lalu membalas pukulan Langit

Bug

"Hentikan!" teriak Yazna, dua orang security membantu melerai keduanya namun tidak berhasil

Yazna menatap Kristal yang malah asyik menonton perkelahian mereka, "Semua ini gara - gara kamu! Kenapa kamu selalu menjadi penyebab pertikaian mereka berdua!"

"Wah ... Aku tidak percaya kamu bisa mengatakan hal itu. Akhirnya tuan putri Yazna menunjukkan sikap aslinya!" ucap Dian sinis

"Kamu terlalu naif Kris! Kamu terlalu sombong! Kamu senang kan di perebutkan oleh mereka?!"

Kristal tertawa remeh, "Tentu saja! Kamu tahu apa artinya jika aku di perebutkan? Mereka berdua menyukaiku!"

Yazna mengangkat tangan untuk melayangkan tamparan pada Kristal, tapi Kristal lebih dulu menamparnya

"Yazna!!"

Pertikaian keduanya yang bahkan tidak bisa di pisahkan oleh security seketika berhenti saat mendengar suara tamparan

"Kris, apa yang kamu lakukan?!! Kenapa kamu menamparnya?!" sentak Ken

"Dia yang lebih dulu akan menamparku! Aku hanya lebih cepat darinya" bela Kristal

"Yaz, kamu tidak apa - apa?" tanya Ken terlihat khawatir pada sahabatnya itu. Apalagi bekas tamparan yang Kristal berikan meninggalkan bekas

"Aku tidak menyangka kamu bisa berubah menjadi wanita bar - bar sekarang!"

Langit berdecak mendengar cibiran Ken, "Rupanya kamu belum mengenal Kristal dengan baik!"

"Diamlah! Aku tidak bicara denganmu!"

Langit mengangkat tangan tanda diam

"Kalian adalah pasangan yang sangat serasi. Manipulatif dan jago akting!" ucap Kristal

Ken akan bicara namun disela oleh mantan kekasihnya itu

"Terkadang untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, tidak masalah memanfaatkan kelemahan yang kita punya! Bukankah begitu Yaz?"

"Kamu sungguh keterlaluan Kris! Apa seperti ini kamu yang sesungguhnya? Apa seperti ini didikan-"

"Didikan orang tuanya! Begitu maksudmu Ken?"

Deg

"Papa!"

"O-om Gama"

Ken mematung melihat kedatangan Gama, pria paruh baya itu berjalan mendekat kemudian menatap Ken dan Yazna bergantian, lalu menatap Langit sekilas.

"O-om maksud saya bukan-"

"Kamu tahu apa soal didikan saya pada Kristal hingga dengan mudahnya kamu menjudge dia seperti itu?!"

"Om saya hanya-"

"Bersyukur saya tidak jadi mempercayakan Kristal pada pria sepertimu!!"

"Om saya bisa jelaskan"

"Dengarkan aku baik - baik! Sampai kapanpun jangan pernah berharap untuk bisa kembali dengan putriku! Kubur jauh - jauh impianmu itu!"

"Tapi Om, Om tahu betul bagaimana saya berusaha mencari Kristal selama ini! Om tidak bisa menutup mata atas usaha yang sudah saya lakukan!"

"Pencarianmu tidak berguna dimataku! Apa gunanya kamu mencari putriku jika dalam hatimu tidak ada namanya! Aku lebih ikhlas Kristal bersama pria lain!" Gama menatap putrinya, "Sayang, ayo pulang! Mama dan yang lain pasti senang melihat kepulanganmu!"

"Tentu, Pa"

Sebelum benar - benar pergi, Gama menoleh ke belakang. Ken mengira, pria paruh baya itu akan menyapanya

"Kau! Datanglah kerumah jika kamu memang serius dengan putriku!" ucap Gama pada Langit

"Aku akan datang nanti malam bersama Mamaku"

"Aku akan menunggu kedatanganmu!"

Gama melangkah pergi bersama putrinya, setelah kepergian mereka. Langit menatap Ken remeh, "Kau lihat bukan? Aku sudah memperoleh lampu hijau. Aku tidak akan menyia - nyiakan kesempatan sepertimu. Dan aku pastikan, kamu adalah orang pertama yang aku undang di pernikahanku dengan Kristal!"

"Kamu terlalu percaya diri, Lang. Kamu belum tahu seperti apa Om Gama"

Langit mengangguk, "Kamu benar. Tapi aku tidak akan menyerah. Terlebih aku sudah mendapat dukungannya. Aku pastikan dia akan memilihku. Aku sarankan kamu menyerah saja, bukankah sudah ada wanita itu?" tunjuk Langit pada Yazna, "Aku yakin, kalian akan saling melengkapi. Sama - sama manipulatif!"

Ken mengepalkan tangan seraya kepergian Langit yang tersenyum mengejek kepadanya.

"Ken"

"Kamu bisa pulang sendiri kan? Aku masih ada urusan!"

Ken meninggalkan Yazna begitu saja,

🌻🌻🌻

"OMG Kris! Kamu pulang?" Dian yang sedang menyiram bunga begitu terkejut melihat Kristal turun dari mobil suaminya

"Mama!!"

Kristal memeluk wanita yang telah melahirkannya, "Akhirnya kamu mau pulang! Ayo masuk, Oma dan Opa pasti senang melihat kedatanganmu!"

"Papa jadi terabaikan" Gama sok merajuk

"Astaga, sudah tua juga. Aku sedang melepas rindu dengan putriku!"

Dian mengabaikan suaminya dan membawa Kristal masuk ke dalam rumah. Kedatangannya yang tiba - tiba tentu saja membuat semua orang terkejut tapi senang.

"Anak nakal. Akhirnya kamu pulang juga" Oma Clara sampai menangis haru karena akhirnya setelah sekian lama cucunya itu mau pulang

"Jangan menangis, Oma. Nanti Oma nggak cantik lagi. Opa bisa ngelirik yang lain"

"Gadis nakal. Beraninya kamu membicarakan aku!"

"Opa!!"

Kristal bergantian memeluk Opa David

"Opa sangat merindukanmu, Sayang"

"Aku juga merindukan Opa"

Suasana berubah menjadi haru, tentu saja. Sepuluh tahun bukan waktu yang sebentar. Meski mereka yang mengunjungi Kristal jika ada kesempatan. Rasa rindu mereka tak bisa terobati dengan sempurna

"Pokoknya kamu tidak boleh pulang. Opa akan menahanmu disini selamanya!"

"Aku memang akan menetap disini Opa"

"Benarkah? Oma senang sekali mendengarnya"

"Kamu bisa mulai bekerja di kantor Papa kalau mau" tawar Papa Gama

"Aku akan membuka cabang K'Fashion disini. Boleh kan?"

"Tentu saja, Sayang. Kami akan mendukung apapun yang menurutmu baik"

"Thank you"

"Sebaiknya kamu istirahat dulu, Sayang. Kamu pasti lelah kan?"

"Aku ingin mengobrol dengan Opa"

"Baiklah, kalau begitu Oma dan Mama akan memasak makanan kesukaanmu dulu"

"Tentu Ma"

"Papa akan ganti baju dulu lalu menyusul"

"Oke"

Opa David membawa Kristal duduk di ruang tamu, rasa rindu yang tersimpan di dalam dada akhirnya terobati sudah, banyak hal yang mereka bicarakan.

"Sekarang katakan pada Opa, apa yang akhirnya membuatmu berubah pikiran dan mau pulang?"

"Kristal akan segera menikah"

"Papa!!"

Terpopuler

Comments

Aliyah

Aliyah

ko upnya cuma dikit ka 💪💪 ya
aku tunggu lanjutanya

2023-03-29

0

Nanda Jihan

Nanda Jihan

up

2023-03-29

0

Wahyu Setyoningsih

Wahyu Setyoningsih

nanti Ken bakalan nyesel sendiri kayak saka
hahahahaha

2023-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!