...Meet Again...
...*****...
“Apa!? Kalian berdua tidak menemukan kak Qin? Kenapa bisa? Kalian gak becus banget sih.”
Dua orang bodyguard itu menunduk mendengar ocehan dari nona mereka.
Lucy mendengus. Setelahnya melengos pergi.
...*****...
“Masih tidak lepas tangan?”
Sontak saja Qin langsung bangkit dari tubuhnya.
“Aduh, maaf ya kakak sayang, sekejap tanganku tergelincir, aku benar-benar tidak sengaja.”ucap Qin menyatukan dua tangan di depan wajah meminta maaf.
“Aku pasti akan membayar kerugian rohanimu, kerugian kemurniamu, terus kerugian karena sudah memegang 'anu'mu, tapi aku tidak bawa uang hari ini, aku ngutang dulu ya.”
Air wajah pria itu merah padam kemakan marah.
“Kalo nggak ada urusan lain, aku pamit dulu ya...”
“Mau kabur?”Tangan kekar dengan sisa tenaga itu mampu menarik baju Qin hingga membuatnya jatuh.
“Aduh!”Lagi-lagi tanpa sengaja Qin memegang milik si pria dan tampaknya tegang. “Maaf ya kak!”
Kali ini tingkat kemarahan pria itu sudah berada di level tinggi, darah naik sampai ke ubun-ubun kepala. Sebentar lagi dia bakal meledak.
“Kau mau ganti rugi seperti apapun, pasti akan aku bayar”
“Maka bayar dengan nyawamu!”
Qin tertegun. Sudah lemah begitu masih saja bicara setinggi langit.
“Kalo ngomong yang bener dong kak, masak minta bayar pakai nyawa? Aneh-aneh saja ”
“Apalagi yang kau punya aku juga punya, pegang sebentar nggak masalah ya~”
Sebenarnya aku sih nggak punya, hahahaha!
“Tidak semudah itu.”lelaki itu mencekal tangannya, lalu memegang dagu Qin dengan tatapan intimidasi. “Sudah kubilang bayar dengan nyawamu... Maka bayarlah dengan nyawamu!”
Qin melototkan mata.
Krak! Pintu kamar mandi dibuka, mereka menoleh, seorang wanita montok keluar dengan memakai handuk tampak terkejut melihat ada satu pria lagi di kamarnya.
“Kau siapa? Kenapa ada di kamarku?”
“Maaf, ya Tante. Aku cuma numpang sembunyi doang. Aku akan segera keluar.”Ucap Qin dengan mimik wajah tidak enak.
Tapi yang wanita itu khawatirkan adalah pemuda itu akan memberitahu ke semua orang apa yang dilakukannya.
“Cepat pergi. Apa yang kau lihat anggap saja tidak melihat apapun, dan kita tidak pernah bertemu.”Pekik si wanita tajam.
“Tapi aku punya mata dan kita emang bertemu, kenapa Tante centil harus marah?”Ucap Qin santai tetapi menohok dan menyebalkan.
“Bajingan kecil!”Wanita itu geram, ia berniat mau memukul Qin tapi dengan gerakan cepat Qin menotok titik vitalnya, dimana darah berhenti mengalir.
Si pria terpana melihatnya.
“Tante centil, jangan bermain-main denganku.”
“Kau mau apa?”gumam wanita itu kala Qin menyeret tubuh.
“Istirahat dululah.”
Qin membaringkan tubuhnya di sofa, lalu menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Wanita itu berontak tapi nihil dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
“Lepaskan... Bajingan. Kau belum tahu siapa aku...”
“Tahu dong, masak tidak. Kau adalah seorang wanita centil yang energik.” Qin menarik selimut hingga menutupi kepalanya.
“Ummm... Toloooongg.... Lepaskan...!!”
Qin menutup telinga, wanita itu berisik sekali. Kini tatapannya tertuju pada lelaki yang sudah tidak bisa menahan diri lagi.
Mengapa wajahnya tidak asing?
What teh **** men! Dia adalah lelaki yang sudah menghancurkan imagenya dan membuat semua orang menganggapnya adalah seorang gay, karena lelaki ini menciumnya dengan paksa di depan umum 3 tahun lalu.
Yang membuat Qin geram adalah caranya pergi tanpa maaf.
Hehehe! Aku akan membalas apa yang dia lakukan dengan mencuri ciuman pertamaku.
Si pria mengerutkan kening melihat pemuda itu menyunggingkan senyum aneh. Darahnya berdesir ke arah yang salah. Persetan dengan minuman ****** itu.
“Pergi”
“Hohoho aku sudah disini, kenapa harus pergi? Bersenang-senang dulu kali ah.”Qin naik ke atas ranjang menindihi tubuhnya pria itu.
“Cari mati ya!”
Qin tidak memperdulikan ancaman yang tidak main-main itu, dia justru semakin menjalankan aksinya.
“Aduh duh duh... aku takut sekali~”Ucap Qin dengan nada centil.
“Karena mau mati mending main-main dulu kali ya, hehehe...”Qin terkekeh jahil.
“Lancang! Berani melakukan hal rendahan seperti ini padaku. Aku akan buat hidupmu sengsara!”Teriak si pria marah besar. Tapi Qin malah mengusap pipinya dengan cengiran watados.
“Hehe, kakak cantik~ Aku sama sekali tidak mengerti lho apa yang kau katakan melakukan hal rendahan? Coba kau jelasin dulu padaku?”Layaknya seorang ****** murahan tidak tahu malu tangan indah Qin menyusuri dada bidang si pria, keras dan berotot.
Plas! Semburat kemerahan mewarnai pipi si pria karena ulah lancang Qin.
“Kakak cantik, Jelasin dong~”Ucap Qin sambil menahan tangannya.
“Kau... Tidak tahu malu!”
Saat Qin memegang pergelangan tangannya, dia terkejut bukan main. Fisik lelaki ini bagus, tapi kenapa dari denyut nadinya Qin merasa aneh.
Selain terkena obat perangsang lelaki ini juga terkena racun, racun yang dalam buku medis Keluarganya lumayan langka.
Racun dingin adalah sejenis racun langka, hanya ada beberapa orang di dunia yang mengidapnya. Dimana si pengidap akan merasakan sekujur tubuh menjadi dingin, sedingin es yang membuat susunan saraf seperti tercekat, darah berhenti mengalir dan membeku.
Seluruh organ dalamnya akan merasakan nyeri luar biasa seperti tertusuk ribuan belati tajam. Dari sepuluh orang mengidap pasti akan memilih mati daripada harus merasakan sakit yang tak tertahankan.
Bahkan para ilmuwan masih mengkaji tentang racun langka ini, mereka belum bisa menemukan obat yang efektif untuk menyembuhkan, tapi mereka berhasil membuat obat pereda sakit yang nyaris sempurna.
Obat tersebut berasal dari berbagai jenis tanaman langka yang salah satunya berasal dari Indonesia.
“MINGGIR!!”Suara berat itu menyadarkan Qin dalam lamunannya.
Si pria tampak tidak senang dengan sikap senonoh yang pemuda ini lakukan, hal rendahan yang melecehkannya.
“Minggir, apa kau tidak mengerti bahasa manusia!?”Cibir si pria.
Qin mendengus, sudah penyakitan ngomongnya bikin nyeletuk untung ganteng. Bukan Qin namanya kalo nggak bikin orang darting.
“Sedikit. Tapi, karisma mu ini, gampang sekali membuat orang tergoda sih~”
Si pria melotot, apa yang dilakukan pemuda ini dengan membuka kancing bajunya.
Gluk! Qin meneguk ludahnya, bongkahan dada bidangnya sengat menggoda, kulitnya putih bersih dan berotot membuat siapa pun tidak bisa menahannya lagi. Pria ini benar-benar memiliki daya tarik yang besar.
Ini pertama kalinya aku melihat postur tubuh yang sempurna selama hidup di permukaan bumi.
“Kau... mau apa!?”
Qin menyeringai. Membuat pria itu bergidik ngeri. Entah sejak kapan Qin memegang sebuah pil dan memasukkannya ke mulut si pria.
“Apa ini!”
“Hadiah terakhir dariku. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi, babay~”
Qin memberi play kiss sebelum keluar.
Wajahnya memerah, tiba-tiba tenggorokan tercekat dengan jantung yang berdetak dua kali lebih cepat bukan karena jatuh cinta tapi karena obat itu.
“Akh!!”Desahnya menahan rasa sakit.
Tiba-tiba pintu dibuka kasar. Brakk!! Seorang pria dua puluhan masuk tergesa dengan wajah cemas.
“Bos!”Dia segera menghampiri pria yang adalah bosnya ini sambil menangis berlebihan.
“Maaf, bos, aku datang terlambat. Kau tidak kenapa-kenapa'kan? Aku cemas sekali, huhuhu...”
“Kenapa kau bisa begini, huhuhu...”
“Ck! Cee...pat bantu aku... akhhh!”nafasnya terengah-engah.
“Baik, bos!”Dia segera menyeka air matanya. Lalu membantu bosnya meninggalkan tempat ini.
Sementara itu, wanita yang Qin tutupin dengan selimut hanya berteriak-teriak meminta tolong.
“Bagaimana dengan nona Lin?”
“Apa peduliku. Cepat!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments