Ch. 20 Penjelasan Sean 2

Flash back enam tahun lalu…

Universitas kesehatan X merupakan universitas yang termasuk dalam jajaran universitas kelas elit dengan nilai akreditasi yang tinggi.

Karena beberapa kejadian terakhir kali, membuat universitas itu menjadi naik daun dan menduduki posisi sebagai universitas terbaik dikota B. salah satunya adalah karena munculnya bibit unggul generasi muda di Universitas itu.

Sean Kingston, seorang pria muda yang tampan merupakan salah satu faktor terbesar naiknya akreditasi Universitas itu. Dalam beberapa bulan saja, karena keberadaaan anak itu, banyak Lomba dan penghargaan yang diterima oleh Universitas kesehatan X. dia sangat jenius dan membuat dosen yang mendidiknya merasa berkecil hati. Karena kejeniusannya itulah Sean mendapat banyak perhatian dari pihak Universitas dan membiarkan pemuda itu berkuliah dengan gratis di Universitas X. jadi Sean sama sekali tidak membayar biaya kuliah dan karena partisipasinya yang besar dalam berbagai kegiatan kampus, dia juga mendapat beasiswa hingga lulus kulian.

Tidak ada seorangpun yang tidak mengenal nama Sean Kingston diuniversitas itu. Dia merupakan panutan bagi seluruh siswa.

Selain tampan, dia juga sangat ramah. Setiap kali dia tersenyum, seperti dia dikelilingi oleh aura kejeniusan yang membuatnya disegani banyak pihak, terlepas dari usianya yang masih muda.

Dia disukai oleh semua orang, namun tidak ada yang benar-benar dekat dengannya karena kebiasaan Sean yang selalu mengurung diri didalam Laboratorium pribadi miliknya.

Hari itu, awalnya sama seperti hari biasanya. Saat tiba-tiba sebuah peristiwa menggemparkan seluruh Universitas X.

Sebuah penampakan mayat yang tak utuh tergeletak di depan gedung pusat penelitian universitas kesehatan X. mayat itu sudah kaku, pada tubuhnya terdapat luka tusukan yang dalam dan menembus tubuhnya. Jubah putih kedokteran diwarnai dengan warna merah pekat dan bau amis. Wajah mayat itu menampilkan wajah pria muda yang tampan, rambutnya yang halus dinodai darah menetes kedalam matanya yang masih terbuka membuat orang yang melihatnya merasa bahwa mata orang itu berwarna merah, semerah darah.

Pada jas kedokteran itu terdapat papan nama berwarna hitam dengan karakter kecil bertuliskan ‘Sean Kingston’ yang tidak terlalu jelas karena dihiasi dengan darah.

Semua orang yang melihat ini merasa tidak bisa mempercayai apa yang telah terjadi.

Nama Sean sudah menjadi legenda tersendiri di kampus itu, dan dengan kejadian ini apakah dia benar-benar hanya akan menjadi legenda?

Para dosen merasa bahwa harapan besar mereka tentang kejayaan Universitas ikut sirna dengan kematian dari jenius terbaik sepanjang sejarah Universitas X.

“Bagaimana ini bisa terjadi?”

“Itu kak Sean…bagiamana..bagaimana ini bisa terjadi?..”

“Apa yang akan aku lakukan sekarang?....aku ingin masuk Universitas ini karena kak Sean, sekarang dia sudah tidak ada apa yang akan aku lakukan sekarang?....”

Banyak siswa yang terpukul dengan kejadian ini. Sebagai pria tampan dan jenius Sean merupakan mahasiswa paling populer dikampus X dan banyak yang mengidolakannya. Sekarang dihadapannya, idola mereka sudah tiada, apa yang bisa mereka lakukan?...

Bersamaan dengan kejadian itu, para guru mengadakan rapat mendadak dan memutuskan untuk menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian.

Segera setelah kejadian itu, Universitas X ditutup selama beberapa hari untuk penyelidikan lebih lanjut.

Beberapa saat kemudian setelah penyelidikan, para dosen dan kemahasiswaan kembali dikejutkan oleh mayat lainnya.

Pada koridor lantai empat, ditemukan seorang gadis kecil yang berbalut seragam SMP, tergeletak tak berdaya dilantai. Pada kakinya terdapat luka tusukan dan sayatan yang dalam, meninggalkan kesan yang mengerikan saat melihatnya ditubuh seorang gadis kecil.

“Ada seseorang disini! Cepat periksa dia?” ucap seorang pria paruh baya dalam balutan seragam polisi.

Seorang wanita dengan cepat datang dan memeriksa gadis itu. Ada luka goresan dalam dikepala gadis itu, hingga seperti otaknya akan keluar, tepat dibawah kaki gadis itu, terdapat genangan darah yang sepertinya masih baru. Dibelakang gadis itu terdapat jejak darah seperti sesuatu yang diseret, jelas itu adalah jejak yang dibuat oleh gadis itu, karena jejaknya juga berakhir disana. Sepertinya dia mencoba untuk keluar dari tempat itu dan meminta pertolongan, namun dengan keadaannya yang seperti itu, bernafas pun terasa seratus kali lebih berat dari biasanya.

“Dia masih hidup, tapi detak jantungnya semakin melemah. Dia harus segera dibawa kerumah sakit” jelas seorang wanita, dan memerintahkan rekannya untuk memanggil ambulance dan membawa gadis itu kerumah sakit terdekat dengan segera.

Beberapa polisi yang tersisa masih terus menyelidiki. Mereka mengikuti jejak darah yang dibuat oleh gadis kecil dilantai empat, dan sampai diatap gedung.

Atap gedung itu luas, namun tidak ada apa-apa disana. Sehingga dalam sekali pandang, seluruh atap akan terlihat dalam pandangan mata.

“Ada orang lain lagi disini!!” teriak seorang polisi dan mendekati mayat itu.

Saat melihat ini, semua orang menahan nafas mereka. Sosok yang mereka temukan sekarang terlihat sangat mengenaskan. Dia memiliki luka sobekan dikepal dan tubuhnya, dan tepat dimana jantungnya berdetak, sebuah linggis tertanam sangat dalam hingga menembus tubuhnya. Namun itu bukan yang terburuk dari kondisinya, tapi sosok itu sekarang memiliki kepala yang terkulai, hanya tinggal sedikit daging yang menempel pada lehernya. Urat dan tulang penghubung antara kepala dan lehernya sudah hancur dan mencuat keluar dari tengah-tengah daging.

Tidak ada dari para petugas polisi yang tidak mengenal sosok yang terbaring mengenaskan itu.

Dia adalah salah satu investor Universitas X. tuan Daniel Hemsworth.

***

Semua Dosen dan petugas kampus dikumpulkan untuk menyampaikan hasil dari investigasi pihak kepolisian.

Mereka menginterogasi para tersangka yang terlibat tentang apa hubungan mereka dengan ketiga korban, apakah ketiganya memiliki konflik sebelumnya dan beberapa hal yang dibutuhkan untuk memecahkan kasus ini.

Beberapa jam berlalu dan proses introgasi telah selesai. Para dosen, dan mahasiswa yang memiliki hubungan dengan ketiga korban.

“Menurut laporan para saksi, tuan Hemsworth ini yang paling memiliki kemungkinan memulai semua peristiwa. Semua orang mengatakan bahwa dia tidak pernah datang kesekolah sebelumnya jika sudah malam hari, namun dia tetap datang juga. Sedangkan Sean sudah sering menginap dikampus karena banyaknya pengamatan yang dia lakukan, sementara anak kecil ini….apa yang dia lakukan?” tanya ketua polisi dengan wajah heran.

Dua orang dewasa masih bisa dimaklumi, karena mereka orang yang super sibuk membanting otak untuk mencari nafkah. Tapi untuk anak gadis kecil yang keuniversitas malam-malam seperti itu….

***

Beberapa hari setelah kejadian itu, polisi kembali mendatangi Universitas kesehatan X.

Mereka menyampaikan kepada para Dosen karena kurangnya bukti dan saksi satu-satunya dari kejadian itu sedang jatuh koma dan dirawat di rumah sakit, untuk sementara kasus ini akan dihentikan. dan akan dilanjutkan saat pihak saksi telah sadar.

Para dosen menyetujui permintaan pihak kepolisian.

Namun karena kejadian itu. Gedung pusat penelitian Universitas kesehatan X ditutup dan masih dikelilingi oleh garis polisi. mereka menyampaikan kepada seluruh penduduk Universitas kesehatan X agar tidak mendekati area tempat kejadian, agar apabila ada bukti atau semacamnya yang tertinggal disana dan menghilang, maka akan semakin memperumit masalah yang ada.

Mereka semua mematuhi perintah pihak kepolisian dan merasa tidak ingin terlibat dengan kasus ini juga...

________

Buat yang sudah membaca sejauh ini silahkan berikan vote dan like pada setiap chapternya.

Dukung author dengan memberikan vote like tip dan share ke teman-teman kalian agar semakin banyak yang bisa menikmati ceritanya 😇

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***