Ch. 16 Kenyataan masa lalu 3

Pada saat ini, ‘Sean’ terus berlari dari kejaran tuan Hemsworth. Dia berlari menuju kepintu keluar hanya untuk menemukan bahwa pintu pagar itu sudah tertutup.

Pagar itu sangat tinggi dan sebelum ‘Sean’ masuk sebelumnya itu samasekali tidak terkunci, namun saat dia disini sekarang pagar itu sudah digembok!!

Hemsworth terus berjalan mendekati ‘Sean’ sambil menyeret linggis ditangan kanannya. ‘Sean’ terpojok dipintu pagar berbalik dan menemukan hemsworth sudah berada didepannya dan melayangkan linggis kearahnya. ‘Sean’ ingin menghindar namun tidak ada tempat disana saat ujung linggis itu mendarat tepat didadanya mengukir garis panjang dan lebar disana.

‘Sean’ terjatuh saat melihat luka itu. saat berikutnya Hemsworth ingin menyerang lagi, ‘sean’ meraih kakinya dan mengangkatnya hingga membuat tubuh pria itu terhuyung dan membuatnya terjatuh. Pada dasarnya pria itu memang sudah tua dan hal itu membuatnya berteriak kesakitan, tapi dia masih bisa bangkit.

Pada saat bersamaan Sean tidak menghilangkan kesempatan emas dan langsung pergi dari sana.

Louis mengikuti ‘Sean’ memasuki gedung pusat penelitian dan melihat pemuda itu memasuki laboratorium yang biasa dia gunakan. ‘Sean’ menanggalkan pakaiannya dan menemukan obat dan kapas, dia menyeka luka didadanya dan melilitnya dengan perban.

Wajahnya yang sebelumnya memang sudah pucat menjadi lebih pucat karena kehilangan banyak darah. Luka itu jelas menyakitkan namun ‘Sean’ menahan untuk mengeluarkan suara sedikitpun, bahkan ringisan tidak keluar dari mulutnya.

Louis menatap iba pada ‘Sean’, entah kenapa dia menjadi merasa bersalah pada Sean yang dikenalnya, walaupun hanya sedikit kemungkinan bahwa ‘Sean’ ini adalah Sean yang sama dengan yang dia kenal.

Suara linggis diseret menggema diseluruh koridor gedung pusat penelitian. mendengar suara itu ‘Sean’ membelalakkan matanya, keringat dingin memenuhi tubuhnya yang halus dan putih. ‘Sean’ melirik kesekitarnya dan menemukan kursi besi yang sudah rusak, dia memisahkan bagian-bagian kursi dan mengambilnya sebagai pemukul ditangannya.

‘Sean’ melangkah kepintu dan bersembunyi dibaliknya. Dia bernafas sangat perlahan, merasa bahwa sedikit saja suara akan membuatnya ketahuan.

Hemsworth mengikuti jejak darah yang berceceran dilantai koridor gedung pusat penelitian, dan berhenti didepan laboratorium dilantai tiga.

Hemsworth juga mengetahui kejeniusan ‘Sean’ dan tahu bahwa anak itu memiliki laboratoriumnya sendiri untuk melakukan penelitian. memang berlebihan untuk memikirkannya, memberikan sebuah laboratorium khusus untuk mahasiswa adalah hal tabu, namun berbeda ceritanya jika itu adalah mahasiswa jenius yang hanya muncul seribu tahun sekali.

Hemsworth menendang pintu hingga terbuka, ruangan itu gelap dan hemsworth tidak bisa melihat semua dengan jelas. Dia melangkah masuk kedalam ruangan itu.

“Aku memikirkan ini. Apa yang akan terjadi jika mahasiswa terjenius ditemukan meninggal dikampusnya sendiri?......aku menjadi penasaran dengan hal ini…” suara Hemsworth terdengar bertanya-tanya namun jelas kata-kata bukan hanya sekedar omong kosong belaka. Dia sudah memutuskan untuk mengakhiri hidup ‘Sean’ malam ini juga dan menjadikan hari ini merupakan hari terakhir ‘Sean’ melihat matahari terbit.

Saat dia masih terus mengamati ruangan itu, ‘Sean’ melayangkan pukulannya pada kepala Hemsworth dan membuat pria itu menjerit kesakitan. Namun itu hanya besi dari kursi yang biasanya digunakan untuk mahasiswa duduk. Walaupun dari suaranya terdengar bahwa tengkorak pria tua itu hampir pecah, namun hanya menyebabkan luka lebam yang parah dan darah mengalir dari luka itu. Tentu saja itu berbeda dengan linggis yang terbuat dari baja dan memiliki berat patut diperhitungkan.

Hemsworth terjatuh kedepan dan menahan serangan lain dari ‘Sean’. Besi bertemu baja, sudah jelas siapa yang akan kalah dari duel ini. Itu seperti seseorang sedang berusaha memecahkan batu dengan telur!

Besi ditangan ‘Sean’ bengkok dengan cara yang buruk, sementara Hemsworth masih berada dalam kondisi yang termasuk baik, dan menatap Sean dengan senyum penuh makna.

Melihat bahwa itu tidak bisa digunakan lagi, ‘sean melemparnya dan melarikan diri.

Hemsworth tentu saja memperhatikannya dan mengetahui niat Sean yang ingin melarikan diri. Dia mengangkat linggis ditangannya dan mengambil ancang-ancang, saat berikutnya sebuah linggis terbang dan menusuk kepunggung pihak lain, membuat ‘Sean’ menghentikan langkahnya.

‘Sean’ jatuh berlutut dilantai dan darah segar mengalir keluar dari mulutnya. Luka didadanya sebelumnya masih basah, ditambah dengan tusukan linggis yang baru saja diterimanya dengan tiba-tiba-tiba,a membuat luka yang sebelumnya telah dililit perban kembali dihiasi dengan warna merah pekat. darah yang mengalir memenuhi perban dengan kecepatan yang bisa terlihat dengan mata telanjang.

Mata ‘Sean’ terbelalak dan menatap pada linggis yang menembus tubuhnya, sebelum dirinya sepenuhnya terjatuh dalam posisi menyamping dilantai. Wajahnya menghadap pada Louis yang mematung melihat pemandangan didepannya.

Louis tahu itu bukan Sean yang dia kenal, namun melihat orang itu sekarang seperti ini dihadapannya. Louis merasakan kemarahan dan kebencian memenuhi hatinya. Dia menatap pada Hemsworth yang tersenyum puas dengan hasil kerjanya sendiri.

Louis melangkah maju dan melayangkan pukulan pada wajah pria tua tiu, hanya untuk menemukan tangannya menembus tubuh pria itu.

Melihat itu, Louis menjadi semakin marah, tangannya terus memukul pada pria itu, mungkin berharap satu pukulannya saja mengenai wajah senang pria tua itu.

Namun semua usahanya seperti dia sedang mencoba membuat lelucon pada dirinya sendiri.

Saat itu Hemsworth mendekati ‘Sean’ mencabut linggis dari dada pria tampan itu, darah segar terpercik ke pakaian dan wajah Hemsworth.

Dia menarik keras rambut ‘Sean’ dan membawanya keatap gedung pusat penelitian.

Louis tidak tahu apakah ‘Sean' masih hidup atau tidak, dia hanya bisa mengikuti mereka dari belakang.

“Kau mengatakan ingin melaporkanku pada polisi? Membuatku dipenjara seumur hidup?” tawa Hemsworth terdengar menggema diseluruh kampus X.

"Lihat sekarang apa yang terjadi? siapa yang akan membusuk sekarang?! aku harus berterima kasih padamu karena kau telah datang sendiri kesini dan mengantarkan nyawamu padaku, walaupun sedikit merepotkan tapi aku cukup menikmatinya..." Hemsworth terus mengocehkan sesuatu yang membuatnya senang sambil menatap Sean dengan wajah merencanakan.

Louis yang tidak bisa melakukan apa-apa hanya bisa terduduk ditempatnya menatap ‘Sean’ dengan wajah linglung.

Saat itu, tiba-tiba matanya menangkap sebuah bayangan melewati pintu menuju keatap. Dan menemukan seorang gadis kecil yang sebelumnya dia lihat saat pertama kali memasuki dunia ini.

Mata Louis terbelalak dan segera menyadari sesuatu yang hampir tidak dia perhatikan sebelumnya. Gadis kecil, memakai seragam SMP, itu seperti anak yang diceritakan oleh Laura hanya saja gadis kecil ini masih memiliki matanya dan rambutnya masih hitam.

‘Apakah gadis kecil ini kehilangan matanya karena hemsworth?’ Louis tiba-tiba merasa kepalanya terasa sakit dan saat dia menemukan tubuhnya berangsur-angsur menghilang dan padangannya menjadi putih sepenuhnya.

Saat berikutnya dia mendengar suara-suara samar seseorang yang memanggil namanya.

“Louis….Louis apa yang terjadi padamu?” itu suara Laura..

Dia juga mendengar suara-suara lain disana dan tahu itu adalah suara teman-temannya, yang mengkhwatirkannya. Disela suara-suara itu, Louis mendengar suara dingin yang berkata….

“Dia akan baik-baik saja, kalian terlalu khawatir” dan saat berikutnya suara marah Adolf terdengar.

Entah kenapa tapi mendengar suara Sean membuat perasaan Louis menjadi campur aduk. Dia merasa bahwa Sean ini mungkin sean yang baru saja dilihatnya terlepas dari matanya yang merah, namun karena hal itu juga dia menjadi dipenuhi rasa bersalah.

Dia selalu membully anak itu dan saat melihat sendiri bagaimana dia ditusuk dengan linggis Louis merasa telah menjadi orang paling menyebalkan didunia ini, lebih menyebalkan lagi dari si tua Hemsworth itu.

_____________

**Buat yang sudah membaca sejauh ini silahkan berikan vote dan like pada setiap chapternya.

Author Sangat berterima kasih kepada kalian yang terus memberikan dukungan kepada author.

Dukung author dengan memberikan vote like tip dan share ke teman-teman kalian agar semakin banyak yang bisa menikmati ceritanya 😇**

Terpopuler

Comments

Sahrul Nisyam

Sahrul Nisyam

Louis-Sean.....

2020-08-05

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!