Ch. 14 Kenyataan masa lalu 1

Saat bersamaan dalam pikiran Louis, dia saat ini berada ditengah-tengah kampusnya.

Namun kampus itu terlihat berbeda, arsitekturnya terlihat kuno, dan masih belum banyak bangunan dan gedung-gedung tinggi disana, hanya bangunan kecil dengan tingkat terendah dan mendominasi adalah bangunan dua tingkat dan bangunan tertinggi yaitu bangunan lantai lima.

Louis menatap bangunan yang paling menonjol diantara yang lainnya. Diatas bangunan itu terdapat karakter bertuliskan ‘Laboratorium Kesehatan Universitas X’.

Louis menatap bangunan itu dengan seksama dan menemukan bangunan itu sedikit familiar, terlihat seperti…

Itu adalah gedung tua dibelakang gedung utama!!

Saat itu matahari sudah hampir tenggelam, dan seharusnya sebentar lagi mahasiswa akan kembali kerumah mereka masing-masing.

Louis melangkahkan kakinya menyusuri kampus tua itu. Gedung utama yang dikampus Louis masih belum ada disana, itu berarti ini masa sebelum gedung utama dibangun lima tahun yang lalu.

Louis berjalan memasuki gedung tua yang saat itu menjadi tempat penelitian utama.

Gedung tua itu masih tampak baru, belum ada lumut atau tanaman merambat disana, halamannya juga bersih dan asri. Terdapat banyak pohon yang rindang disekitar gedung itu, menciptakan tempat yang nyaman untuk orang bersantai.

Ting Tong!!

Tiba-tiba suara bel terdengar dari salah satu gedung dibelakang Louis dan menyita perhatiannya.

‘mengapa ada bel disini?’ ditengah kegelisahan Louis, tiba-tiba sekumpulan anak-anak kecil berlarian keluar dari bangunan itu. Dari seragam yang mereka kenakan, itu seperti anak sekolah menengah. Louis masih menatap saat tiba-tiba seorang anak berlari kearahnya.

Louis terlambat menyadarinya. Dia tidak bisa ditemukan sekarang. Apa yang akan dia katakan jika ada yang bertanya ‘kau dari mana?’. Tidak mungkin dia untuk menjawab aku dari masa depan bukan?.

Disela-sela keinginannya untuk bersembunyi, anak itu semakin dekat dengan Louis dan membuat Louis jatuh dalam kepanikan.

“A..aku hanya sedang lewat. Jangan hi_” Louis ingin mengatakan pada anak itu untuk tidak menghiraukannya dan menghindari kesalah pahaman saat setengah kata-katanya terhenti ditenggorokannya.

“….” Louis mematung ditempat saat merasakan sensasi aneh pada tubuhnya ketika anak kecil itu berlari dan menembus tubuhnya seakan tidak ada apa-apa disana. Louis melihat papan nama anak itu dan melihat karakter dengan tulisan ‘Elisabet islan’.

“Apa aku yang menjadi hantu sekarang?” tanya Louis dalam hati.

Dia mengalihkan tatapannya dari anak gadis itu dan memandang dirinya sendiri. Menatap kekedua tangannya dan menemukan itu tampak tembus pandang hingga dia bisa melihat rumput dari balik tangannya.

Louis melangkah maju dan mencoba menyentuh dinding, namun hasilnya sama saja. Itu tembus seperti tangannya hanya angin yang lewat. Tidak menimbulkan apa-apa.

Louis menemukan dirinya mungkin benar-benar menjadi hantu saat ini dan merasa bodoh sendiri. Apa dia sudah mati sekarang? Saat pandangannya jatuh pada sebuah kalender didekat loker mahasiswa. Itu adalah tahun 2013!!

Itu adalah enam tahun yang lalu, awal dari terjadinya terror diseluruh universitas X.

Dia benar-benar dari masa depan. Apa yang terjadi? Mengapa dia dikirim kemari?. Hal terakhir yang Louis ingat adalah saat dia ditusuk diperut saat tiba-tiba pandangannya menjadi gelap dan dia kehilangan kesadarannya.

Louis mengangkat pakaiannya dan melihat bahkan tubuhnya tembus pandang, namun dia melihat luka diperutnya sudah tidak ada.

Saat Louis masih merenungi dirinya sendiri, suara langkah terdengar dibelakangnya. Dia segera berbalik dengan tenang karena sudah mengetahui bahwa dia tidak dapat dilihat.

Namun saat dia berbalik, kejutan lain menghiasi pandangannya. Seorang pemuda segar dan tampan rambut hitamnya terlihat halus dan lembut ditiup angin, wajahnya halus sehalus giok dan senyum lembut menghiasi wajahnya. Dia mengenakan kacamata tipis dengan bingkai hitam, namun itu tidak menyembunyikan mata yang tersenyum hingga membentuk bulan sabit dengan indahnya.

Mata Louis terbelalak, bukan karena ketampanan pemuda itu, namun wajah familiar yang dikenalnya. Itu adalah Sean Kingston!!!

Pemuda itu berjalan dan melewati Louis seakan tidak mengetahui siapa dirinya, bahkan mungkin tidak pernah menganggapnya ada karena mereka memang tidak bisa melihatnya.

Louis melihat papan nama pada jas kedokteran pemuda itu dan menemukan nama ‘Sean kingston’ tertulis dengan rapi di papan namanya.

Itu benar-benar Sean, namun Sean ini berbeda dengan Sean yang Louis kenal. Pemuda bernama ‘Sean’ itu sangat ramah dan murah senyum berbeda dengan Sean yang dingin dan cuek yang dia kenal, dan satu hal lagi yang membedakan mereka berdua, ‘Sean’ ini memiliki mata hitam yang jernih tidak seperti Sean yang memiliki mata semerah darah dan menakutkan.

Louis memutuskan untuk mengikuti pemuda itu. dan berakhir disebuah laboratorium forensic. ‘Sean’ terlihat sedang melakukan penelitian pada mayat dihadapannya. Dia mengutak-atik mayat itu entah sedang melakukan apa.

Louis menatap ‘Sean’ hingga dua jam, dan menemukan bahwa ‘Sean sedang melakukan otopsi pada mayat itu.

Selama dua jam terakhir Louis menemukan dari bisikan-bisikan didekatnya. Bahwa ‘Sean’ ini merupakan mahasiswa terbaik dikampus ini, dia begitu berwawasan diusianya yang masih muda dan dapat memprediksi hal-hal dengan tepat.

Mayat yang sedang diotopsi merupakan mayat dari salah satu anggota penting investor Universitas X. mereka mengetahui prestasi Sean dan meminta bantuannya untuk mengidentifikasi mayat itu.

Sean mengamati mayat itu. Dari penglihatan sekilas dia tampak mati dengan sangat baik, wajahnya damai dan dihiasi senyum. Tidak ada tanda-tanda perjuangan , dia terbunuh dalam tidurnya dan bahkan dalam kematiannya dia masih tampak tenang.

Dalam ruangan itu kebanyakan merupakan pria paruh baya, sekitar 60 an, namun mereka semua masih tampak segar dan bugar. Jelas mereka tipe orang tua berjiwa muda.

“Apakah itu serangan jantung?” tanya seorang pria paruh baya yang dikenal dengan tuan Hemsworth.

“Ya, tuan Hems memiliki riwayat penyakit jantung dan tekanan darah tinggi selama bertahun-tahun” seorang lelaki tua disebelahnya berkata.

“Dia minum obatnya tepat waktu setiap hari dan melakukan operasi jantung sebelumnya. dan katanya dia punya stent!"

Tiga pria paruh baya disebelahnya menyatakan bahwa tuan Hems memiliki penyakit jantung.

‘Sean’ menatap mereka dan menjelaskan. “Operasi penempatan stent pada umumnya digunakan untuk penyakit arteri koroner” ‘Sean’ berbalik dan memperlihatkan paha dari tuan Morrison.

“Kalian bisa melihatnya disini, kaki kanan korban memiliki bekas luka bedah, dokter memasukkan stent melalui pembuluh darah arteri feromalis dan kedalam pembuluh darah jantung. Jenis operasi ini sangat umum dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Stent yang ditanamkan menyangga pembuluh darah sempit dan aliran darah jantung dari pasien akan kembali normal”

‘Sean’ memeriksa wajahnya, pupil, otot, dan kulit korban dan menyimpulkan. “Dia tidak mati karena serangan jantung mendadak. Bintik-bintik ditubuh korban yang meninggal karena terkena serangan jantung pada umumnya berwarna ungukemerahan. Karena banyak organ dalam tubuh dengan jaringan yang padat, tubuhnya menjadi kaku lebih cepat. Dan akan ada pendarahan yang tersebar secara signifikan. “ ‘Sean’ menggelengkan kepalanya. “situasi tuan Morrison tidak sesuai dengan ini, dan jelas dia mati bukan karena serangan jantung mendadak”

____________

**Buat yang sudah membaca sejauh ini silahkan berikan vote dan like pada setiap chapternya.

semoga kalian menikmati ceritanya.

Dukung author dengan memberikan vote, like, tip dan share ke teman-teman kalian agar semakin banyak yang bisa menikmati ceritanya 😇**

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***