TALI GANTUNGAN ~PART 16~

 

Sampai di kantin mereka segera menuju tempat pemesanan, “Ra, kamu mau makan apa?” .

“Mm minum aja kak, soalnya masih kenyang, habis sarapan sih tadi” ucap Zahira meraba perutnya.

“Ya tapi kan sekarang sudah siang” balas Fian.

"Ga deh minum aja”.

“Ya sudah” tukas Alfian.

“Bu satu capucino, dan…” lalu menoleh ke Zahira menunggu pilihan Zahira, “Aku jus lemon aja”. Ucap Zahira.

“Baik silahkan tunggu sebentar ya” ucap pelayan kantin.

Setelah membayar pesanan, merekapun menuju kursi yang tak jauh dari tempat pemesanan.

“Oh ya Ra, aku masih penasaran dengan teman kamu itu, ko bisanya kalian tinggal bareng?” Tanya alfian sambil memperbaiki posisi kursinya lalu duduk.

“Apa itu yang ingin kakak bicarakan?” balas Zahira. Alfian tertawa merasa pertanyaanya balik menyerangnya. “Kamu tuh ya bisanya merecokin terus, ada aja cara kamu bikin aku mati kutu”ucapnya sambil terus tertawa. Kening Zahira mengerut,

“hhmm aku ga merecokin kok, aku Cuma Tanya balik, kan tadi kakak bilang ada yang mau dibicarakan, apa Cuma soal Daniah gitu?” terang Zahira.

“Aaah gitu,”sambil menahan tawanya. “Bukan masalah itu sih ada yang lain, ya Cuma sekedar sambil menyelam minum air, begitu kata pepatah” jelas Fian senyum.

“Apa masalah utamanya?” kembali Zahira bertanya.

“Ayolah, apa kamu harus terus bertanya tanpa menjawab dulu, dimana-mana kalau orang bertanya ya harus dijawab kan, habis itu baru tanya balik” gerutu Alfian.

Zahira terdiam sejenak sambil memandangi Alfian,

“apa aku harus bergosip gitu, lagian apa pentingnya cerita masalahku keorang lain, yang ada nanti Daniah pikir aku mengadu, tapi ga dikasi tahu pasti kak fian penasaran terus” Zahira membatin dengan mata terus menatap Fian tak berkedip.

Semenatara yang ditatap merasa keki “Apa wajahku segitu menariknya sampai-sampai kamu menatap aku tak berkedip?” tanya Alfian dengan senyum jenaka membuat Zahira tersadar dari pikirannya.

"Aaa,” Zahira terbelalak.

"ah maaf kak, bukan maksud aku begitu, aku Cuma sedang berfikir bagaimana caranya aku jawab pertanyaan kakak, biar ga disalah artikan, mm maksudku, supaya tidak terdengar seperti mengadu, itu yang aku pikir” ujarnya sambil tersenyum kecut.

Seketika muka Alfian memerah sejenak menahan malu, mengira Zahira memperhatikannya. Lalu tertawa mencoba mengimbangi wajah malunya, “Haha, aku Cuma bercanda kok, lagian kamu ngeliatinnya gitu, ya kekilah, ya kan.”

Zahira Cuma mengangguk mengiyakan sambil tersenyum.

Percakapan mereka terhenti saat pesanan datang diantar pelayan, dengan sigap mereka meraih minumannya lalu mengaduknya perlahan.

“Apa aku tidak boleh tahu masalahmu walau hanya sedikit, Ra?” tanya Alfian sedikit memelas.

“Mm gimana bilangnya ya, mm aku Cuma berfikir itu kan bukan masalah serius yang harus dibagi keorang lain kak, aku takut terkesan orang yang suka mengadu, nanti malah jadi melebar terus jadi gosip, kan dosa kak.” Tukas Zahira sambil menyeruput jus lemonnya.

Seketika Alfian terdiam seribu bahasa, dia tak mengira kalau Zahira bahkan tidak suka bergosip walau hanya sekedar memberitahu masalah sepele. Akhirnya dia cuma bisa manggut manggut. “iyya sih benar juga, maaf ya kalau aku banyak tanya, aku hanya takut ada apa-apa sama kamu nanti, soalnya dari apa yang saya lihat tempo hari, sepertinya Daniah sama sekali tidak bersahabat banget kayaknya.” Sembari mereguk capuchino miliknya.

“Terus apa yang sebenarnya mau kakak bicarakan?” lanjut Zahira.

“Oh itu, iyya aku hampir lupa, mm ini soal rencana pelaksanaan kegiatan KKLP yang sebentar lagi akan kami lakukan” jelas Alfian sembari meletakkan cangkirnya.

“Apa ada hubungannya denganku kak?”.

“Iyya ada, sebenarnya aku mau minta izin sekalian minta tolong sama kamu” balas Alfian, “apa itu kak, selama aku bisa sih pasti aku bantu” jawab Zahira dengan wajah serius. “aku rencananya mau berKKLP di kampung kamu Ra, itupun jika kamu setuju”. Ujar Fian sembari menatap Zahira penuh harap. Rencana itu memang sudah ada dibenaknya saat dia tahu kalau Zahira berasal dari daerah pedesaan.

“Ooooh gitu, ya pastilah kak, kenapa tidak, aku malah senang kampungku didatangi peserta KKLP dari kampusku, jadi bisa sekalian mengenalkan ke orang sekampung teman-temanku. Aku yakin mereka semua pasti senang”. Ucap Zahira bersemangat dan tentu dengan senyumnya yang merekah membuat lesung pipitnya yang mahal menampakkan diri.

 

Mata Alfian seakan tak mau berpaling melihat pemandangan itu.

“Masya Allah manisnya” batin Alfian. “kak Fian” panggil Zahira heran melihat alfian senyum tak berkedip memandangnya, keningnya mengerut lagi.

Alfian mendehem sebentar lalu mengalihkan pandangan ke cangkirnya, mengangkat lalu mereguknya.

“Kenapa kak, ada yang salah dengan ucapanku tadi?” tanya Zahira, dia mengira diamnya Alfian karena memikirkan sesuatu, seperti halnya dia tadi.

“Tidak apa-apa kok, aku Cuma sedikit terlena melihat wajah manis kamu” ucapnya jujur sambil tersenyum malu, yang membuat wajah Zahira bersemu merah, lalu menunduk menahan senyum malunya yang dikulum, sambil membenahi jilbabnya yang tidak kusut. jantungnya berdebar tidak karuan membuat nafasnya susah di keluarkan, ini adalah pertama kalinya Zahira dirayu laki-laki.

Melihat tingkah Zahira yang terus menunduk diam, Alfian merasa tidak enak hati, menyesal sudah berterus terang. Untung hpnya berdering, sebuah sms, disana, dibuka lalu dibacanya.

“Oh ya Ra, makasih ya udah diizinkan KKLP di kampungmu” ujarnya tersenyum, Zahira mendongak sebentar lalu menunduk lagi.

“Iyya kak sama-sama, lagian bukan hak aku ngasih ijin kok, aku kan bukan pak kades” .

“Iyya ya, tapi kalau udah ada ijin dari seorang warga setempat berarti jalan menuju kesana bakal lancar kan” ujarnya, Zahira Cuma senyum sambil menyeruput minumannya masih dengan wajah ditekuk.

“Ra, aku duluan ya, dosenku udah masuk” ujarnya lalu berdiri.

“Iyya kak, aku juga mau pulang” sambil ikut berdiri.

Sementara di luar kampus, Yeni tampak asik berbincang dengan seseorang yang berpakaian kumuh.

“Nih bang aku bayar 500 ribu asal abang mau kerjain temanku” kata yeni sambil menyodorkan lima lembar uang ratusan ribu.

“Tapi dek, teman kamu mau diapakan?” tanya si abang, Yeni lalu berbisik ke abang itu tapi jelas terdengar oleh Nova.

“Yeni kamu jangan kelewatan dong, aku takut kualat” cegah Nova.

“Kamu ini apa-apaa sih, siapa yang kelewatan, kita kan Cuma mau ngetes dia doang, dia itu disayang tuhan atau tidak”. Ucapnya bengis.

“Aduhh maaf ya dek, aku tidak mau masuk penjara” ujar si abang sambil mengembalikan uang Yeni.

“Aduuuh siabang, ga ada yang tahu kalau abang sengaja, kan pura-pura aja tergesa-gesa terus menyenggol temanku, yang ada bukan abang yang tanggung jawab, tapi mobil yang manabraknya.” Ucap Yeni meyakinkan.

“Gimana bang?” lanjut Yeni.

“Yeni ini kebangetan yen, gimana kalau Zahira ma.....”Nova menahan nafasnya tak sanggup melanjutkan kata-katanya, Cuma giginya yang gemeretuk. “Oohh ya Allah, ampuni temanku ini, dia benar-benar tidak mengerti akan adanya dirimu.”

Doa Nova sembari menegadah kelangit lalu mengusap wajah.

“Sialan lo, berpihak sama siapa sih, aku atau dia?” bentak Yeni.

“Ya sama kamu lah, ini juga aku lagi doain kamu biar ga kena karma” balas Nova ketus.

 

~bersambung~

 

Udahan lagi,, tunggu lanjutan ceritanya besok malam, yaah biasalah emma –emma kalau siang banyak kerjaan jadi waktu nulisnya Cuma malam, selamat malaaam.

Terpopuler

Comments

Peni Setyowati

Peni Setyowati

kebangetan sibueni..pdhl Zahira ga ada salah sedikitpun sm Yeni..lagian Zahira ga pernah bermasalah dg siapapun..hati" kena karma Yeni..smua perbuatanmu kmbl pd km...

2022-11-14

0

auristela

auristela

like.. like... like....
semoga zakira taaruf ama fian

2020-10-21

3

🎯Pak Guru📝📶

🎯Pak Guru📝📶

like karyamu Feedback ya

Pendekar Tak Pernah Kalah

2020-09-16

0

lihat semua
Episodes
1 TALI GANTUNGAN ~PART 1~
2 TALI GANTUNGAN ~PART 2~
3 TALI GANTUNGAN ~PART 3~
4 TALI GANTUNGAN ~PART 4~
5 TALIG ANTUNGAN ~PART 5~
6 TALI GANTUNGAN ~PART 6~
7 TALI GANTUNGAN ~PART 7~
8 TALI GANTUNGAN ~PART 8~
9 TALI GANTUNGAN ~PART 9~
10 TALI GANTUNGAN ~PART 10 ~
11 TALI GANTUNGAN ~PART 11~
12 TALI GANTUNGAN ~PART12~
13 TALI GANTUNGAN ~PART 13~
14 TALI GANTUNGAN ~PART 14~
15 TALI GANTUNGAN ~PART 15~
16 TALI GANTUNGAN ~PART 16~
17 TALI GANTUNGAN ~PART 17~
18 TALI GANTUNGAN ~PART 18~
19 TALI GANTUNGAN ~PART 19~
20 TALI GANTUNGAN ~PART 20~
21 TALI GANTUNGAN ~PART 21~
22 TALI GANTUNGAN ~PART 22~
23 TALI GANTUNGAN ~PART 23~
24 TALI GANTUNGAN ~PART 24~
25 ~PART 25~
26 ~PART 26~
27 Part 27.
28 Part 28.
29 Part 29.
30 Part 30.
31 Part 31.
32 Part 32.
33 Part 33.
34 Part 34.
35 Part 35.
36 Part 36.
37 Part 37.
38 Part 38.
39 Part 39.
40 Part 40.
41 Part 41. Ratusan Jin.
42 Part 42. Melawan ratusan Jin.
43 Part 43. Suara tawa Amanda.
44 Part 44. Tidak tersentuh.
45 Part 45. Perang dingin.
46 Part 46. Kumat lagi.
47 Part 47. Biar adil.
48 Part 48. Di Rumah sakit.
49 Part 49. Air mata darah
50 Part 50. Terima kasih Amanda
51 Part 51. Bertubrukan
52 Part 52. Mengenal Amanda
53 Part 53. Usul Meta
54 Part 54. Rencana yang tertunda
55 Part 55. Kisah kelam Amanda
56 Part 56. Penyakit Yeni
57 PENGUMUMAN
58 Part 57. Masih sakit
59 Part 58. Jadi Imam
60 Part 59. Perkelahian
61 Part 60. Mengintip
62 Part 61. Zahira kerasukan
63 Part 62. Pucuk dicinta ulam tiba
64 Part 63. Santet lagi
65 Part 64. Kekuatan iman
66 Part 65. Makan siang
67 Part 66. Salah paham
68 Part 67. Dikerjai Amanda
69 Part 68. Makan malam
70 Part 69. Pindah
71 Part 70. Rayuan gombal
72 Part 71. Mahluk yang sama
73 Part 71. Mahluk yang sama
74 Part 72. Jatuh cinta berjuta rasanya.
75 Part 73. Sepiring berdua
76 Part 74. Berhadapan langsung
77 Part 75. Tiada Dukun, tangan yang bicara
78 Part 76. Dirawat di Rumah sakit
79 Part 77. Tak ada gading yang tak retak
80 Part 78. Dosen atau Dokter
81 Part 79. Menantu idaman
82 Part 80. Kepuasan Amanda
83 Part 81. Saudara sesusuan
84 Part 82. Di Kantor Polisi
85 Part 83. Rencana Refreshing
86 Part 84. Wisata Alam Bantimurung
87 Part 85. Mencari alamat
88 Part 86. Hantu pergi, Jin yang datang
89 Part 87. Cemburu
90 Part 88. Patah hati
91 Part 88. Patah hati
92 Part 89. Duo galau
93 Part 90. Bertemu Amanda
94 Part 91. Desakan Pak Jin
95 Part 92. Bertemu mantan
96 Part 93. Tamu spesial
97 Part 94. Jalan-jalan
98 Part 95. Melihat rumah
99 Part 96. Ngeselin
100 Part 97. Calon istri Pak Khalid
101 Part 98. Gara-gara mantan
102 Part 99. Berbaikan
103 Part 100. Melawan sakit
104 Part 101. Cenat-cenut
105 Part 102. Dilamar
106 Part 103. Melayat
107 Part 104. Melayat (Sambungan)
108 Part 105. Rindu berat
109 Part 106. Nasehat untuk pengantin baru
110 Part 107. Surat kaleng
111 Pengumuman
112 Suara Apakah Itu?
Episodes

Updated 112 Episodes

1
TALI GANTUNGAN ~PART 1~
2
TALI GANTUNGAN ~PART 2~
3
TALI GANTUNGAN ~PART 3~
4
TALI GANTUNGAN ~PART 4~
5
TALIG ANTUNGAN ~PART 5~
6
TALI GANTUNGAN ~PART 6~
7
TALI GANTUNGAN ~PART 7~
8
TALI GANTUNGAN ~PART 8~
9
TALI GANTUNGAN ~PART 9~
10
TALI GANTUNGAN ~PART 10 ~
11
TALI GANTUNGAN ~PART 11~
12
TALI GANTUNGAN ~PART12~
13
TALI GANTUNGAN ~PART 13~
14
TALI GANTUNGAN ~PART 14~
15
TALI GANTUNGAN ~PART 15~
16
TALI GANTUNGAN ~PART 16~
17
TALI GANTUNGAN ~PART 17~
18
TALI GANTUNGAN ~PART 18~
19
TALI GANTUNGAN ~PART 19~
20
TALI GANTUNGAN ~PART 20~
21
TALI GANTUNGAN ~PART 21~
22
TALI GANTUNGAN ~PART 22~
23
TALI GANTUNGAN ~PART 23~
24
TALI GANTUNGAN ~PART 24~
25
~PART 25~
26
~PART 26~
27
Part 27.
28
Part 28.
29
Part 29.
30
Part 30.
31
Part 31.
32
Part 32.
33
Part 33.
34
Part 34.
35
Part 35.
36
Part 36.
37
Part 37.
38
Part 38.
39
Part 39.
40
Part 40.
41
Part 41. Ratusan Jin.
42
Part 42. Melawan ratusan Jin.
43
Part 43. Suara tawa Amanda.
44
Part 44. Tidak tersentuh.
45
Part 45. Perang dingin.
46
Part 46. Kumat lagi.
47
Part 47. Biar adil.
48
Part 48. Di Rumah sakit.
49
Part 49. Air mata darah
50
Part 50. Terima kasih Amanda
51
Part 51. Bertubrukan
52
Part 52. Mengenal Amanda
53
Part 53. Usul Meta
54
Part 54. Rencana yang tertunda
55
Part 55. Kisah kelam Amanda
56
Part 56. Penyakit Yeni
57
PENGUMUMAN
58
Part 57. Masih sakit
59
Part 58. Jadi Imam
60
Part 59. Perkelahian
61
Part 60. Mengintip
62
Part 61. Zahira kerasukan
63
Part 62. Pucuk dicinta ulam tiba
64
Part 63. Santet lagi
65
Part 64. Kekuatan iman
66
Part 65. Makan siang
67
Part 66. Salah paham
68
Part 67. Dikerjai Amanda
69
Part 68. Makan malam
70
Part 69. Pindah
71
Part 70. Rayuan gombal
72
Part 71. Mahluk yang sama
73
Part 71. Mahluk yang sama
74
Part 72. Jatuh cinta berjuta rasanya.
75
Part 73. Sepiring berdua
76
Part 74. Berhadapan langsung
77
Part 75. Tiada Dukun, tangan yang bicara
78
Part 76. Dirawat di Rumah sakit
79
Part 77. Tak ada gading yang tak retak
80
Part 78. Dosen atau Dokter
81
Part 79. Menantu idaman
82
Part 80. Kepuasan Amanda
83
Part 81. Saudara sesusuan
84
Part 82. Di Kantor Polisi
85
Part 83. Rencana Refreshing
86
Part 84. Wisata Alam Bantimurung
87
Part 85. Mencari alamat
88
Part 86. Hantu pergi, Jin yang datang
89
Part 87. Cemburu
90
Part 88. Patah hati
91
Part 88. Patah hati
92
Part 89. Duo galau
93
Part 90. Bertemu Amanda
94
Part 91. Desakan Pak Jin
95
Part 92. Bertemu mantan
96
Part 93. Tamu spesial
97
Part 94. Jalan-jalan
98
Part 95. Melihat rumah
99
Part 96. Ngeselin
100
Part 97. Calon istri Pak Khalid
101
Part 98. Gara-gara mantan
102
Part 99. Berbaikan
103
Part 100. Melawan sakit
104
Part 101. Cenat-cenut
105
Part 102. Dilamar
106
Part 103. Melayat
107
Part 104. Melayat (Sambungan)
108
Part 105. Rindu berat
109
Part 106. Nasehat untuk pengantin baru
110
Part 107. Surat kaleng
111
Pengumuman
112
Suara Apakah Itu?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!