Mendengar penjelasan Meta, Yeni jadi kesal. “Haah, sial banget sih tuh orang, dia pikir tuhan berpihak sama dia kali ya” ucap yeni berkacak pinggang.
“Atau emang dia orang pilihan Allah kali” timpal Nova.
“Jangan sembarang bacot lo ya, orang pilihan Allah tuh Cuma nabi Muhammad doang, emang dia nabi gitu?” Yeni semakin marah. "Ooh jadi kamu tahu juga tentang Nabi Muhammad ya, kirain kamu ga tahu?” balas Nova bercanda.
“Ya tahulah, emang kamu pikir aku ini orang apa? pokoknya Kita lihat aja nanti, apa ada yang bakal lindungi dia atau tidak” ucap Yeni berapi-api sambil berlalu diikuti Nova yang terbelalak begitu juga yang lainya.
“Yeni, tunggu, apa maksud kamu bilang begitu? Jangan bilang kamu punya rencana lain? Kamu jangan konyol dong, aku merinding tau ga?” cegat Nova, tapi Yeni tak peduli dan terus saja berlalu.
Daniah masuk ke dalam kelas, melewati Zahira yang lagi asyik membaca buku pelajarannya. Setelah melewati Zahira, daniah berhenti dan menoleh memandangi Zahira dari belakang, rasa penasaran muncul di dalam hatinya.
“Benarkah dia dilindungi Allah, makanya dia tidak bisa diganggu hantu? Apa karena dia Cuma takut pada Allah jadi hantu benar takut sama dia?” Daniah membatin lalu meneruskan langkahnya ke kursi belakang.
“Ehmm, asyik banget liatin Zahira, ada apa?” tanya teman di samping bangku Daniah.
“Eh ga papa kok, Cuma penasaran aja dia lagi baca apaan” jawabnya ketus.
Sementara temannya itu terus memandanginya sambil tersenyum, tapi Daniah pura-pura tidak melihatnya, dia menyibukkan dirinya dengan HP seperti biasanya.
Tak berapa lama dosen pun masuk dan memulai pelajaran. Akan tetapi kali ini mereka mendapatkan tugas membuat makalah tentang masalah-masalah seputar pertanian.
Sepeninggal pak Dosen, rasti sibuk menyusun kelompok untuk tugas mereka.
"Ra, kamu mau masuk kelompok yang mana?” tanya rasti seraya menoleh ke Zahira.
“Aku sih terserah aja, kelompok mana aja boleh” ujarnya. “sama aku aja, lagian kita kan serumah, jadi bisa bareng kerjanya.” Kata daniah yang datang tiba-tiba.
“Kalian tinggal bareng? Lo bukannya kamu ga senang sama Zahira, aku lihat waktu lalu kamu marah-marah sama Zahira” tukas Rasti heran.
“Iyya, aku tinggal di kos-kosannya, kemarin baru pindah” ungkap Zahira. “Jadi, aku gabungin kalian nih?” “Iyyalah, kami udah akur kok, ya kan Ra?” ucap Daniah tersenyum ke Zahira. Zahira Cuma mengangguk.
“Baiklah, tapi di kelompok aku aja ya, soalnya aku belum ada teman, sibuk urus kelompok orang, lupa kalau aku belum punya anggota?” jelas Rasti.
“Boleh” ucap Zahira.
“Eiittt, aku juga masuk ya” sambil mengedip ke Daniah dengan senyum nakal.
Daniah Cuma memonyongkan mulut melihat aksi cowok yang tiba-tiba nongol diantara mereka. Cowok yang senang sekali mencuri pandang pada daniah setiap hari, apalagi kursi mereka berdekatan. Tapi Daniah tidak pernah menggubrisnya dan tidak perduli. “ok, ga masalah” jawab rasti. Sementara daniah Cuma mendengus kesal.
Acara pembentukan kelompok selesai, mereka semua pun bubar dan meninggalkan kelas, demikian juga Zahira, “Rasti aku duluan ya,” Zahira pamit sambil menenteng tas punggungnya.
“Jadi kita mau kerja dimana nih, di kafe, atau di retoran atau dimana nih?” tanya cowok tetangga kursi daniah.
“Di rumahku aja, biar mata kamu yang suka mengedip itu jadi terbelalak pas ketemu sama hantu penunggu rumahku” timpal daniah lalu menyeret Zahira keluar.
“Eh bentar, kalau benar ada hantu, aku ga jadi deh dirumah lo, serem ah” bantah Rasti tiba-tiba.
Zahira berheti dan menoleh, “ga ada kok, dia Cuma bercanda” sambil mencubit lengan Daniah agar tidak bicara lagi.
“Beneran nih” tanya Rasti seakan tak percaya.
“Jangan takut kan ada aku” .
“Idiiiiiiih Adrian, emang kamu berani gitu?sama kecoak aja takut, apalagi sama hantu.” Balas Rasti melirik adrian lalu tersenyum mengejek. Pasalnya Rasti pernah memergoki Adrian meloncat kaget pas ada kecoak di depan toilet.
Seketika Daniah tertawa “hahaha sama kecoak takut, aduuh mending ga usah kerumahku deh, soalnya disana ada hantu kecoak, hahahhaah”.
“Siapa bilang aku takut kecoak, Cuma jijik doang kok, kecoak kan kotor, bau lagi”. Balas adrian, semua tertawa, kecuali Zahira yang Cuma tersenyum.
Wajah Adrian benar-benar merah padam, marah campur malu karena cewek yang sudah ditaksirnya meremehkannya.
“Terserah deh, dimanapun kamu meminta aku pasti akan ikut, jangankan hantu kecoak, hantu dinosaurus pun aku jabanin asal bisa terus bersamamu,” sambil tersenyum nakal memandang Daniahm
“Uuuuuuhhhhhhhhh” Rasti dan Zahira hampir besamaan, sementara Daniah hanya menganga kesal. Secepat kilat meninggalkan mereka semua. Zahira hanya bisa mengikuti dari belakang.
Alfian asyik dengan handphonnya sambi duduk di kursi panjang di koridor kampus hingga tidak sadar kalau Yeni sudah duduk disampingnya.
“Sibuk amat dari tadi” sapa Yeni. “Mmm” lalu menoleh “oh Yeni, ada apa?” tanyanya “ga papa, Cuma mau tanya, kamu udah punya rencana di daerah mana kamu akan KKLp nanti?”. “Iyalah, tinggal menunggu persetujuan, kamu?”.
“Belum, aku boleh ikut kamu gak, soalnya aku ga ada perencanaan sama sekali.” Jawab Yeni sambil memandangi kakinya yang diayun-ayunkan.
“Aku lihat nanti ya, soalnya kami sudah ada 7 orang sih, lagian ini daerahnya pedalaman banget, aku rasa kamu tidak akan betah disana.” Jelas Alfian sambil terus memandangi Hpnya.
“Waahh punya rencana KKLP tapi aku ga diajak-ajak ya.”celetuk Nova yang tiba-tiba nongol.
“Ya elaaah, mana mungkin aku setega itu, ini juga baru minta ikut, belum pasti juga kalii” terang Yeni dongkol.
“Fian, kami diikutkan ya, pliiiiis, kasihanilah kami, kami ga tau apa-apa soal kampung” pinta Nova memelas sambil bersimpuh di depan Alfian.
“Apaan sih kamu Nova, memalukan tau” bentak Yeni.
“Oke-oke kalian boleh ikut, tapi jangan protes kalau nanti di sana ga ada kamar mandi” kata Fian lalu beranjak dari kursi saat melihat Zahira di kejauhan.
“Haaaaa” kata Yeni dan Nova bersamaan. Mulutnya menganga lebar dan matanya membulat hampir keluar datri tempatnya.
Zahira berjalan cepat menyusul daniah yang berjalan terburu-buru karena kesal.
"Daniah, aku ke perpus dulu ya, kamu duluan aja” ujarnya.
“Ke perpus ngapain?”
“Ya cari bukulah, buat tugas kita” terangnya.
“Ya ampun hari gini, pinjam buku buat apa? Susah amat,
tinggal tanya om gugel aja, beres.
"Rempong amat lo” balas Daniah. sambil berlau pergi.
“Tapi terserah lo deh, aku duluan” sambungnya sambil mengangkat tangannya sebagai uacapan selamat tinggal.
“Zahira” terdengar seseorang memanggilnya. Diapun menoleh keasal suara,
“kak Fian?” sambil tersenyum.
Alfian berlari kecil mendapatkan Zahira, lalu berhenti disampingnya. “Kamu udah mau pulang?” tanyanya, “Tidak, aku mau keperpus dulu, mau cari buku referensi soal masalah seputar pertanian” jawab Zahira sambil berjalan.
“kamu udah punya kartu anggota?” tanyanya lagi,
“Haa, beluumm, ahh aku lupa” sambil memukul jidatnya.
“kalau belum punya ga usah pinjam ke perpus, pake punya aku aja. Aku ada banyak buku di rumah” tawar Alfian. “Benarkah?” wajah Zahira berseri, Alfian Cuma mengangguk tersenyum lalu berhenti menghadap Zahira, terpaksa Zahira juga berhenti.
Merasa dipandangi, Zahira merasa sedikit grogi lalu menunduk membenahi jilbabnya yang ga salah.
“Boleh bicara sebentar ga, ada yang mau aku omongin” pinta Alfian.
“Boleh ka, silahkan aja” jawabnya. “Tapi bukan disini, giamana kalau di kantin aja, mumpung dosen aku belum datang” Zahira Cuma mengangguk setuju. Mereka pun melangkah menuju kantin.
Dari kejauhan tampak Yeni semakin dongkol menyaksikan kedekatan mereka. Sebuah rencana telah bersarang di kepalanya. Nova yang tau arti tatapan temannya itu semakin merinding memikirkan kira-kira ide gila apa yang bakal dilakukan oleh temannya itu.
“Jangan bilang kamu punya rencana gila Yen?” tanyanya penasaran, sementara Yeni Cuma tersenyum menyeramkan.
~BERSAMBUNG~
hai teman -teman, author kembali lagi nih...semoga teman teman pembaca tidak bosan dengan ceritaku....pantengin terus,jangan lupa like vote dan komen yaaa😘😘😘
~SALAM PECINTA NOVEL~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
auristela
makin ke sini makin penasaran....
semangat kakak...
salam dari dua sisi mata uang
2020-10-21
2
🎯Pak Guru📝📶
Like Karyamu
Feedback ya
Pendekar Tak Pernah Kalah🙋
2020-09-16
0
Ita Yulfiana
like 16
2020-09-15
0