TALI GANTUNGAN ~PART12~

 

Zahira kebingungan melihat tingkah temannya, lalu berdiri celangak celinguk saat menyadari tak seorang pun di dekatnya lagi. Mereka semua telah lari dan bersembunyi di dalam kamar Daniah. Begitu juga dengan perempuan berbaju hitam yang kini telah berdiri di samping Zahira.

“Ada apa dengan mereka?” Tanya sang wanita tua.

“Ahh aku juga ga tau bu, maaf ya bu, tingkah temanku aneh.” Zahira minta maaf.

“Memangnya aku ini mirip hantu ya?” Tanya sang ibu agak kesal. Zahira Cuma nyengir kuda.

“Siapa yang mau nyewa?” Tanya si ibu sekali lagi.

“Saya yang mau kontrak di sini bu, maaf ibu siapa ya?” Tanya zahira.

“Saya yang punya rumah” jelas ibu kos. “Oooh” jawab Zahira singkat.

Sementara di dalam kamar Daniah, anak-anak berkumpul di ranjang saling peluk ketakutan. Lalu Meta tersadar kalau Zahira tidak ada.

“Eh bentar, Zahira mana?” tanyanya. Yang lain melepaskan pelukannya satu sama lain.

“Eh iyya ya” nova ikutan sadar. “jangan-jangan sudah dimakan hantu kali?” ucap Yeni.

“intip yuk” ajak Daniah.

Mereka pun mulai beringsut pelan dari tempat tidur menuju pintu. Wajah mereka benar\-benar tegang.

 

Dengan perasaan was-was, Daniah memb uka pintu, lalu melongok keluar, namun betapa kagetnya saat melihat Zahira tengah asyik berbincang dengan si ibu.

Daniah membuka pintu lebar-lebar, lalu menoleh ke teman-temannya dengan muka kesal, yang lain saling pandang. Daniah melangkah keluar sementara yang lain penasaran ikutan keluar dengan perasaan tak karuan.

Tapi saat melihat keadaan yang jauh dari dugaan, mereka bernafas lega namun sedikit kecewa.

“kalian kenapa sih, pada lari lihat ibu datang, emangnya mukaku kayak hantu apa?” kata ibu itu kesal.

“Oooh maaf bu, tadi kami kaget banget, habisnya, ibu tiba-tiba muncul sih” ucap Daniah malu-malu sekaligus takut sama sang ibu.

“siapa Dan?” Tanya Yeni pelan pada Daniah.

“Saya yang punya rumah, kalian siapa? Setahu ibu hanya ada tiga orang di sini kenapa malah lima orang?” tanya si ibu sdikit gusar.

“Anu bu, ini temanku, mereka Cuma mampir sebentar kok, mau belajar bareng” terang Daniah.

Sang ibu memandangi mereka satu persatu dengan wajah tidak senang. “kalian tahu kan aturan di sini, tidak boleh ribut, tidak boleh membuat acara atau pesta, apalagi membawa teman lelaki ngerti?” kata ibu kos ketus.

“Iyya bu, kita ingat kok, lagian kita ga bikin pesta, mereka juga perempuan semua kok” terang Daniah.

“baiklah” ujar si ibu lalu memandangi Zahira.

“Kamu yakin ingin tinggal di kamar itu?” tanyanya lalu melihat ke arah kamar tetutup dekat dapur.

“iyya bu, saya mau” jawab Zahira penuh keyakinan.

Sang ibu menarik nafas dalam, lalu mengangguk pelan.

“Baiklah, tapi dengan satu syarat, kamu tidak boleh protes, apalagi minta uangmu kembali meski apapun yang terjadi, karena semua itu atas keinginan kamu sendiri” tukas ibu kos sambil memandangi Zahira lekat, seakan ada maksud yang terkandung dalam ucapannya.

Zahira tersenyum “iyya bu saya setuju” lalu mengangguk pasti lalu bernafas lega.

“Baiklah ini kuncinya, uang sewa dibayar dimuka, ada uang ada kunci” katanya sambil memarkan kunci di depan Zahira.

Zahira lalu membuka tasnya, mengeluarkan dompet, lalu mengambil beberapa uang ratusan ribu.

“Dua juta setahun kan bu?” tanya Zahira meyakinkan diri lalu menyodorkan uang ditangannya. Ibu kos menerima uang itu lalu menghitungnya. “Pas, ini kuncinya, ingat jangan pernah buat keributan, dan apapun yang terjadi uang kalian tak akan aku kembalikan, menegrti?” jelasnya. “Mengertiiiii” jawab mereka serempak. Bahkan Yeni yang bukan penyewa ikutan ngomong.

Ibu kos lalu memasukkan uang di saku bajunya, lalu melangkah mendekati kamar tertutup itu.

“Kemarilah” panggilnya pada Zahira.

Zahira pun menarik kopornya kesana diikuti oleh Daniah and the gank. Sampai depan kamar Zahira berhenti.

“maaf ya, kamar ini mungkin sedikit berdebu, karena sudah lama ga ada penghuninya, tapi ibu ga mau masuk kedalam, jadi kamu bersihin kamar ini sendiri, minta sama teman kamu buat bantuin ya” jelasnya.

Zahira Cuma manggut-manggut.

“hey kalian bantuin dia ya, ibu pergi dulu” ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka menuju tangga di samping kamar itu.

Sepeninggal si ibu, Zahira meraih gagang pintu lalu mencoba membukanya. “Tunngu bentar deh,” cegat Meta takut.

“Kenapa?” tanya Zahira heran.

“Kamu yakin ingin membukanya?” tanya Nova cemas sambil memegang lengan Zahira.

“Iyyalah, inikan kamarku” ucap Zahira. “Iiya deh, terserah” kata Nova sedikit gugup lalu melepaskan lengan Zahira.

Zahira pun mulai membuka kunci pintu, sementara yang lain mundur agak kebelakang saling berpegangan tangan dengan wajah penuh ketegangan.

Mereka Cuma bisa saling pandang. Dan tak berapa lama pintu itu pun terbuka. Hawa pengap menyeruak keluar dari kamar. Bau debu memenuhi rongga hidung. Zahira masuk kedalam lalu mencari-cari tombol lampu untuk menyalakan lampu.

Temannya mengikuti dari belakang dengan mengendap-endap. Dan tiba-tiba saja sesosok tubuh jatuh tepat di depan mereka, tak ayal lagi mereka langsung histeris.

“Aaaaaghhh” teriak mereka lalu saling peluk. Zahira terkejut dan menoleh, heran dengan tingkah temannya, dia Cuma mengernyitkan alisnya lalu menekan tombol lampu yang sudah ditemukannya.

Setelah lampu menyala, mereka pun segera melepaskan pelukan masing-masing dan mencoba mengangkat kepala, tampak Zahira tengah memandangi mereka dengan alis berkerut.

“Kalian kenapa?” tanyanya heran.

“Ada hantu tadi di sini, iyya di sini” nova mencoba menjelaskan dan meyakinkan Zahira. Yang dikasi tahu Cuma tersenyum.

“Ga ada kok” ujarnya lalu menarik kopornya ke dekat ranjang.

“Waaaah benar-benar ya. Kamu benar ga lihat hantunya?” Yeni seakan tidak percaya.

“Maaf kalau aku sudah membuat kalian kesal, tapi aku memang ga ngeliat hantunya” jelas Zahira lagi.

“Tapi bolehkah saya minta tolong dibantu beresin kamarku?” pinta Zahira.

“Maaf ya, aku disini Cuma sebentar, jadi aku permisi dulu ya, Meta kamu gih yang bantuin, kita mau cabut, udah malam” tukas Yeni lalu nyelonong keluar diikuti Nova yang Cuma nyengir kuda.

“Kok aku” Meta cemberut.

“Ya kamulah, kita kan mau masak, ya kan Della” ucapnya sembari menarik lengan Della keluar dari kamar. Kini tinggal mereka berdua disana.

Sepeninggal Daniah dan Della, Zahira mencoba mengitari seluruh ruangan kamar. Mencoba menguak tirai jendela, lalu membuka jendela. Angin dingin masuk ke dalam terasa segar. Rasa pengap berangsur-angsur berkurang. Meta yang ketakutan Cuma bisa mengekor di belakangnya.

Zahira mengedar pandang, lalu mendekati lemari pakaian yang ada disamping ranjang. Ya memang hanya ada lemari dan ranjang disana juga ada kipas angin besar diatasnya. Dia mencoba membuka pintu lemari, dan tampak lemari itu masih kosong.

“Ra, aku mesti ngapain?” tanya Meta memecah keheningan.

“Mmm aku juga ga tau, kayaknya kamar ini cukup bersih.

“Iyya, padahal tadi waktu pintu dibuka, baunya kayak banyak debunya, tapi kok semua bersih” ucapnya heran.

“kayaknya Cuma perlu ganti sepreinya deh” ujar Zahira lalu berjongkok membuka kopernya.

Sementara Meta mulai membuka seprei di atas ranjang. Selesai mengganti seprei, Zahira membongkar pakaiannya dalam kopor lalu memasukkannya dalam lemari dibantu oleh della.

“Makasih ya,udah dibantu” kata Zahira sambil merapikan kopornya lalu meletakkannya di atas lemari.

“Iyya sama-sama, aku keluar dulu ya” ucapnya lalu melangkah keluar.

Zahira sendiri bersiap-siap untuk sholat magrib karena bentar lagi waktunya berakhir. Dia pun segera keluar menuju kamar mandi yang terletak antara kamarnya dan kamar meta.

~bersambung~

Terima kasih untuk tetap menanti kelajutan ceritaku. Jangan lupa vote, like dan komen nya. Ditunggu ya...😘

Terpopuler

Comments

Ummu Istiqomah

Ummu Istiqomah

seram tapi lucu dengan tingkah daniah cs 😂😂😂😂

2021-09-26

0

New Monica

New Monica

aq tambah semangat bacanya..seru

2021-03-01

0

auristela

auristela

syuka banget ceritanya
penasaran....

2020-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 TALI GANTUNGAN ~PART 1~
2 TALI GANTUNGAN ~PART 2~
3 TALI GANTUNGAN ~PART 3~
4 TALI GANTUNGAN ~PART 4~
5 TALIG ANTUNGAN ~PART 5~
6 TALI GANTUNGAN ~PART 6~
7 TALI GANTUNGAN ~PART 7~
8 TALI GANTUNGAN ~PART 8~
9 TALI GANTUNGAN ~PART 9~
10 TALI GANTUNGAN ~PART 10 ~
11 TALI GANTUNGAN ~PART 11~
12 TALI GANTUNGAN ~PART12~
13 TALI GANTUNGAN ~PART 13~
14 TALI GANTUNGAN ~PART 14~
15 TALI GANTUNGAN ~PART 15~
16 TALI GANTUNGAN ~PART 16~
17 TALI GANTUNGAN ~PART 17~
18 TALI GANTUNGAN ~PART 18~
19 TALI GANTUNGAN ~PART 19~
20 TALI GANTUNGAN ~PART 20~
21 TALI GANTUNGAN ~PART 21~
22 TALI GANTUNGAN ~PART 22~
23 TALI GANTUNGAN ~PART 23~
24 TALI GANTUNGAN ~PART 24~
25 ~PART 25~
26 ~PART 26~
27 Part 27.
28 Part 28.
29 Part 29.
30 Part 30.
31 Part 31.
32 Part 32.
33 Part 33.
34 Part 34.
35 Part 35.
36 Part 36.
37 Part 37.
38 Part 38.
39 Part 39.
40 Part 40.
41 Part 41. Ratusan Jin.
42 Part 42. Melawan ratusan Jin.
43 Part 43. Suara tawa Amanda.
44 Part 44. Tidak tersentuh.
45 Part 45. Perang dingin.
46 Part 46. Kumat lagi.
47 Part 47. Biar adil.
48 Part 48. Di Rumah sakit.
49 Part 49. Air mata darah
50 Part 50. Terima kasih Amanda
51 Part 51. Bertubrukan
52 Part 52. Mengenal Amanda
53 Part 53. Usul Meta
54 Part 54. Rencana yang tertunda
55 Part 55. Kisah kelam Amanda
56 Part 56. Penyakit Yeni
57 PENGUMUMAN
58 Part 57. Masih sakit
59 Part 58. Jadi Imam
60 Part 59. Perkelahian
61 Part 60. Mengintip
62 Part 61. Zahira kerasukan
63 Part 62. Pucuk dicinta ulam tiba
64 Part 63. Santet lagi
65 Part 64. Kekuatan iman
66 Part 65. Makan siang
67 Part 66. Salah paham
68 Part 67. Dikerjai Amanda
69 Part 68. Makan malam
70 Part 69. Pindah
71 Part 70. Rayuan gombal
72 Part 71. Mahluk yang sama
73 Part 71. Mahluk yang sama
74 Part 72. Jatuh cinta berjuta rasanya.
75 Part 73. Sepiring berdua
76 Part 74. Berhadapan langsung
77 Part 75. Tiada Dukun, tangan yang bicara
78 Part 76. Dirawat di Rumah sakit
79 Part 77. Tak ada gading yang tak retak
80 Part 78. Dosen atau Dokter
81 Part 79. Menantu idaman
82 Part 80. Kepuasan Amanda
83 Part 81. Saudara sesusuan
84 Part 82. Di Kantor Polisi
85 Part 83. Rencana Refreshing
86 Part 84. Wisata Alam Bantimurung
87 Part 85. Mencari alamat
88 Part 86. Hantu pergi, Jin yang datang
89 Part 87. Cemburu
90 Part 88. Patah hati
91 Part 88. Patah hati
92 Part 89. Duo galau
93 Part 90. Bertemu Amanda
94 Part 91. Desakan Pak Jin
95 Part 92. Bertemu mantan
96 Part 93. Tamu spesial
97 Part 94. Jalan-jalan
98 Part 95. Melihat rumah
99 Part 96. Ngeselin
100 Part 97. Calon istri Pak Khalid
101 Part 98. Gara-gara mantan
102 Part 99. Berbaikan
103 Part 100. Melawan sakit
104 Part 101. Cenat-cenut
105 Part 102. Dilamar
106 Part 103. Melayat
107 Part 104. Melayat (Sambungan)
108 Part 105. Rindu berat
109 Part 106. Nasehat untuk pengantin baru
110 Part 107. Surat kaleng
111 Pengumuman
112 Suara Apakah Itu?
Episodes

Updated 112 Episodes

1
TALI GANTUNGAN ~PART 1~
2
TALI GANTUNGAN ~PART 2~
3
TALI GANTUNGAN ~PART 3~
4
TALI GANTUNGAN ~PART 4~
5
TALIG ANTUNGAN ~PART 5~
6
TALI GANTUNGAN ~PART 6~
7
TALI GANTUNGAN ~PART 7~
8
TALI GANTUNGAN ~PART 8~
9
TALI GANTUNGAN ~PART 9~
10
TALI GANTUNGAN ~PART 10 ~
11
TALI GANTUNGAN ~PART 11~
12
TALI GANTUNGAN ~PART12~
13
TALI GANTUNGAN ~PART 13~
14
TALI GANTUNGAN ~PART 14~
15
TALI GANTUNGAN ~PART 15~
16
TALI GANTUNGAN ~PART 16~
17
TALI GANTUNGAN ~PART 17~
18
TALI GANTUNGAN ~PART 18~
19
TALI GANTUNGAN ~PART 19~
20
TALI GANTUNGAN ~PART 20~
21
TALI GANTUNGAN ~PART 21~
22
TALI GANTUNGAN ~PART 22~
23
TALI GANTUNGAN ~PART 23~
24
TALI GANTUNGAN ~PART 24~
25
~PART 25~
26
~PART 26~
27
Part 27.
28
Part 28.
29
Part 29.
30
Part 30.
31
Part 31.
32
Part 32.
33
Part 33.
34
Part 34.
35
Part 35.
36
Part 36.
37
Part 37.
38
Part 38.
39
Part 39.
40
Part 40.
41
Part 41. Ratusan Jin.
42
Part 42. Melawan ratusan Jin.
43
Part 43. Suara tawa Amanda.
44
Part 44. Tidak tersentuh.
45
Part 45. Perang dingin.
46
Part 46. Kumat lagi.
47
Part 47. Biar adil.
48
Part 48. Di Rumah sakit.
49
Part 49. Air mata darah
50
Part 50. Terima kasih Amanda
51
Part 51. Bertubrukan
52
Part 52. Mengenal Amanda
53
Part 53. Usul Meta
54
Part 54. Rencana yang tertunda
55
Part 55. Kisah kelam Amanda
56
Part 56. Penyakit Yeni
57
PENGUMUMAN
58
Part 57. Masih sakit
59
Part 58. Jadi Imam
60
Part 59. Perkelahian
61
Part 60. Mengintip
62
Part 61. Zahira kerasukan
63
Part 62. Pucuk dicinta ulam tiba
64
Part 63. Santet lagi
65
Part 64. Kekuatan iman
66
Part 65. Makan siang
67
Part 66. Salah paham
68
Part 67. Dikerjai Amanda
69
Part 68. Makan malam
70
Part 69. Pindah
71
Part 70. Rayuan gombal
72
Part 71. Mahluk yang sama
73
Part 71. Mahluk yang sama
74
Part 72. Jatuh cinta berjuta rasanya.
75
Part 73. Sepiring berdua
76
Part 74. Berhadapan langsung
77
Part 75. Tiada Dukun, tangan yang bicara
78
Part 76. Dirawat di Rumah sakit
79
Part 77. Tak ada gading yang tak retak
80
Part 78. Dosen atau Dokter
81
Part 79. Menantu idaman
82
Part 80. Kepuasan Amanda
83
Part 81. Saudara sesusuan
84
Part 82. Di Kantor Polisi
85
Part 83. Rencana Refreshing
86
Part 84. Wisata Alam Bantimurung
87
Part 85. Mencari alamat
88
Part 86. Hantu pergi, Jin yang datang
89
Part 87. Cemburu
90
Part 88. Patah hati
91
Part 88. Patah hati
92
Part 89. Duo galau
93
Part 90. Bertemu Amanda
94
Part 91. Desakan Pak Jin
95
Part 92. Bertemu mantan
96
Part 93. Tamu spesial
97
Part 94. Jalan-jalan
98
Part 95. Melihat rumah
99
Part 96. Ngeselin
100
Part 97. Calon istri Pak Khalid
101
Part 98. Gara-gara mantan
102
Part 99. Berbaikan
103
Part 100. Melawan sakit
104
Part 101. Cenat-cenut
105
Part 102. Dilamar
106
Part 103. Melayat
107
Part 104. Melayat (Sambungan)
108
Part 105. Rindu berat
109
Part 106. Nasehat untuk pengantin baru
110
Part 107. Surat kaleng
111
Pengumuman
112
Suara Apakah Itu?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!