Zahira kebingungan melihat tingkah temannya, lalu berdiri celangak celinguk saat menyadari tak seorang pun di dekatnya lagi. Mereka semua telah lari dan bersembunyi di dalam kamar Daniah. Begitu juga dengan perempuan berbaju hitam yang kini telah berdiri di samping Zahira.
“Ada apa dengan mereka?” Tanya sang wanita tua.
“Ahh aku juga ga tau bu, maaf ya bu, tingkah temanku aneh.” Zahira minta maaf.
“Memangnya aku ini mirip hantu ya?” Tanya sang ibu agak kesal. Zahira Cuma nyengir kuda.
“Siapa yang mau nyewa?” Tanya si ibu sekali lagi.
“Saya yang mau kontrak di sini bu, maaf ibu siapa ya?” Tanya zahira.
“Saya yang punya rumah” jelas ibu kos. “Oooh” jawab Zahira singkat.
Sementara di dalam kamar Daniah, anak-anak berkumpul di ranjang saling peluk ketakutan. Lalu Meta tersadar kalau Zahira tidak ada.
“Eh bentar, Zahira mana?” tanyanya. Yang lain melepaskan pelukannya satu sama lain.
“Eh iyya ya” nova ikutan sadar. “jangan-jangan sudah dimakan hantu kali?” ucap Yeni.
“intip yuk” ajak Daniah.
Mereka pun mulai beringsut pelan dari tempat tidur menuju pintu. Wajah mereka benar\-benar tegang.
Dengan perasaan was-was, Daniah memb uka pintu, lalu melongok keluar, namun betapa kagetnya saat melihat Zahira tengah asyik berbincang dengan si ibu.
Daniah membuka pintu lebar-lebar, lalu menoleh ke teman-temannya dengan muka kesal, yang lain saling pandang. Daniah melangkah keluar sementara yang lain penasaran ikutan keluar dengan perasaan tak karuan.
Tapi saat melihat keadaan yang jauh dari dugaan, mereka bernafas lega namun sedikit kecewa.
“kalian kenapa sih, pada lari lihat ibu datang, emangnya mukaku kayak hantu apa?” kata ibu itu kesal.
“Oooh maaf bu, tadi kami kaget banget, habisnya, ibu tiba-tiba muncul sih” ucap Daniah malu-malu sekaligus takut sama sang ibu.
“siapa Dan?” Tanya Yeni pelan pada Daniah.
“Saya yang punya rumah, kalian siapa? Setahu ibu hanya ada tiga orang di sini kenapa malah lima orang?” tanya si ibu sdikit gusar.
“Anu bu, ini temanku, mereka Cuma mampir sebentar kok, mau belajar bareng” terang Daniah.
Sang ibu memandangi mereka satu persatu dengan wajah tidak senang. “kalian tahu kan aturan di sini, tidak boleh ribut, tidak boleh membuat acara atau pesta, apalagi membawa teman lelaki ngerti?” kata ibu kos ketus.
“Iyya bu, kita ingat kok, lagian kita ga bikin pesta, mereka juga perempuan semua kok” terang Daniah.
“baiklah” ujar si ibu lalu memandangi Zahira.
“Kamu yakin ingin tinggal di kamar itu?” tanyanya lalu melihat ke arah kamar tetutup dekat dapur.
“iyya bu, saya mau” jawab Zahira penuh keyakinan.
Sang ibu menarik nafas dalam, lalu mengangguk pelan.
“Baiklah, tapi dengan satu syarat, kamu tidak boleh protes, apalagi minta uangmu kembali meski apapun yang terjadi, karena semua itu atas keinginan kamu sendiri” tukas ibu kos sambil memandangi Zahira lekat, seakan ada maksud yang terkandung dalam ucapannya.
Zahira tersenyum “iyya bu saya setuju” lalu mengangguk pasti lalu bernafas lega.
“Baiklah ini kuncinya, uang sewa dibayar dimuka, ada uang ada kunci” katanya sambil memarkan kunci di depan Zahira.
Zahira lalu membuka tasnya, mengeluarkan dompet, lalu mengambil beberapa uang ratusan ribu.
“Dua juta setahun kan bu?” tanya Zahira meyakinkan diri lalu menyodorkan uang ditangannya. Ibu kos menerima uang itu lalu menghitungnya. “Pas, ini kuncinya, ingat jangan pernah buat keributan, dan apapun yang terjadi uang kalian tak akan aku kembalikan, menegrti?” jelasnya. “Mengertiiiii” jawab mereka serempak. Bahkan Yeni yang bukan penyewa ikutan ngomong.
Ibu kos lalu memasukkan uang di saku bajunya, lalu melangkah mendekati kamar tertutup itu.
“Kemarilah” panggilnya pada Zahira.
Zahira pun menarik kopornya kesana diikuti oleh Daniah and the gank. Sampai depan kamar Zahira berhenti.
“maaf ya, kamar ini mungkin sedikit berdebu, karena sudah lama ga ada penghuninya, tapi ibu ga mau masuk kedalam, jadi kamu bersihin kamar ini sendiri, minta sama teman kamu buat bantuin ya” jelasnya.
Zahira Cuma manggut-manggut.
“hey kalian bantuin dia ya, ibu pergi dulu” ucapnya lalu pergi meninggalkan mereka menuju tangga di samping kamar itu.
Sepeninggal si ibu, Zahira meraih gagang pintu lalu mencoba membukanya. “Tunngu bentar deh,” cegat Meta takut.
“Kenapa?” tanya Zahira heran.
“Kamu yakin ingin membukanya?” tanya Nova cemas sambil memegang lengan Zahira.
“Iyyalah, inikan kamarku” ucap Zahira. “Iiya deh, terserah” kata Nova sedikit gugup lalu melepaskan lengan Zahira.
Zahira pun mulai membuka kunci pintu, sementara yang lain mundur agak kebelakang saling berpegangan tangan dengan wajah penuh ketegangan.
Mereka Cuma bisa saling pandang. Dan tak berapa lama pintu itu pun terbuka. Hawa pengap menyeruak keluar dari kamar. Bau debu memenuhi rongga hidung. Zahira masuk kedalam lalu mencari-cari tombol lampu untuk menyalakan lampu.
Temannya mengikuti dari belakang dengan mengendap-endap. Dan tiba-tiba saja sesosok tubuh jatuh tepat di depan mereka, tak ayal lagi mereka langsung histeris.
“Aaaaaghhh” teriak mereka lalu saling peluk. Zahira terkejut dan menoleh, heran dengan tingkah temannya, dia Cuma mengernyitkan alisnya lalu menekan tombol lampu yang sudah ditemukannya.
Setelah lampu menyala, mereka pun segera melepaskan pelukan masing-masing dan mencoba mengangkat kepala, tampak Zahira tengah memandangi mereka dengan alis berkerut.
“Kalian kenapa?” tanyanya heran.
“Ada hantu tadi di sini, iyya di sini” nova mencoba menjelaskan dan meyakinkan Zahira. Yang dikasi tahu Cuma tersenyum.
“Ga ada kok” ujarnya lalu menarik kopornya ke dekat ranjang.
“Waaaah benar-benar ya. Kamu benar ga lihat hantunya?” Yeni seakan tidak percaya.
“Maaf kalau aku sudah membuat kalian kesal, tapi aku memang ga ngeliat hantunya” jelas Zahira lagi.
“Tapi bolehkah saya minta tolong dibantu beresin kamarku?” pinta Zahira.
“Maaf ya, aku disini Cuma sebentar, jadi aku permisi dulu ya, Meta kamu gih yang bantuin, kita mau cabut, udah malam” tukas Yeni lalu nyelonong keluar diikuti Nova yang Cuma nyengir kuda.
“Kok aku” Meta cemberut.
“Ya kamulah, kita kan mau masak, ya kan Della” ucapnya sembari menarik lengan Della keluar dari kamar. Kini tinggal mereka berdua disana.
Sepeninggal Daniah dan Della, Zahira mencoba mengitari seluruh ruangan kamar. Mencoba menguak tirai jendela, lalu membuka jendela. Angin dingin masuk ke dalam terasa segar. Rasa pengap berangsur-angsur berkurang. Meta yang ketakutan Cuma bisa mengekor di belakangnya.
Zahira mengedar pandang, lalu mendekati lemari pakaian yang ada disamping ranjang. Ya memang hanya ada lemari dan ranjang disana juga ada kipas angin besar diatasnya. Dia mencoba membuka pintu lemari, dan tampak lemari itu masih kosong.
“Ra, aku mesti ngapain?” tanya Meta memecah keheningan.
“Mmm aku juga ga tau, kayaknya kamar ini cukup bersih.
“Iyya, padahal tadi waktu pintu dibuka, baunya kayak banyak debunya, tapi kok semua bersih” ucapnya heran.
“kayaknya Cuma perlu ganti sepreinya deh” ujar Zahira lalu berjongkok membuka kopernya.
Sementara Meta mulai membuka seprei di atas ranjang. Selesai mengganti seprei, Zahira membongkar pakaiannya dalam kopor lalu memasukkannya dalam lemari dibantu oleh della.
“Makasih ya,udah dibantu” kata Zahira sambil merapikan kopornya lalu meletakkannya di atas lemari.
“Iyya sama-sama, aku keluar dulu ya” ucapnya lalu melangkah keluar.
Zahira sendiri bersiap-siap untuk sholat magrib karena bentar lagi waktunya berakhir. Dia pun segera keluar menuju kamar mandi yang terletak antara kamarnya dan kamar meta.
~bersambung~
Terima kasih untuk tetap menanti kelajutan ceritaku. Jangan lupa vote, like dan komen nya. Ditunggu ya...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Ummu Istiqomah
seram tapi lucu dengan tingkah daniah cs 😂😂😂😂
2021-09-26
0
New Monica
aq tambah semangat bacanya..seru
2021-03-01
0
auristela
syuka banget ceritanya
penasaran....
2020-10-20
0