TALI GANTUNGAN ~PART 7~

Seperti biasanya pagi-pagi sekali sehabis sholat shubuh, Zahira sudah sibuk melayani pembeli di warung tantenya. Sementara tantenya sendiri sibuk menggoreng dan mengukus kue-kuenya. Tak peduli Zahira mau ke kampus atau tidak, tantenya tetap saja meminta untuk membantunya berjualan di warung.

Tante Zahira yang tak punya anak itu tinggal sendirian di kota tanpa sanak family sejak bercerai dengan suaminya. Sikapnya yang arogan dan egois membuat semua ponakannya ga betah, termasuk Zahira sendiri.

Namun karena takut sama orang tuanya, terpaksa Zahira menjalaninya dengan sabar. Ingin sekali ia mencari kos-kosan yang dekat dengan kampusnya. Akan tetapi untuk mengatakan pada orang tuanya adalah hal yang sangat sulit.

Sesekali Zahira menoleh ke jamnya.

“Ahh sudah jam 8” Gumamnya.

“ Dek cepetan dong jangan bengong, aku buru-buru nih!" Desak seorang pelanggan.

“Iyya bu, maaf.”

Ujar Zahira sembari membungkus kue pesanan ibu tadi dengan cepat.

Jam menunjukkan pukul 8.30 saat tantenya sudah menyelesaikan kue-kuenya, Zahira melirik kearah tantenya dan bernafas lega.

“Tante udah selesai?” Tanya Zahira lalu berdiri.

“Kenapa udah mau berangkat?”

Tanya tantenya tanpa menoleh dan masih sibuk memberesakan peralatannya.

“ Iyya tante, soalnya kuliahku dimulai jam 9 dan ini sudah setengah Sembilan, jadi..."

Zahira belum selesai, tantenya sudah memotong.

“Ya sudah sana pergi, hahhh padahal aku belum selesai, aku tahu itu cuma alasan!!"

Sambil meletakkan baskom dengan kasar.

Zahira Cuma menatapnya sedih lalu pergi dengan kalut. Ingin rasanya menangis namun ditahannya air matanya lalu mengelus dadanya mencoba menyabarkan hatinya, lalu menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya.

Sementara di dekat gerbang kampus Alfian sudah berdiri di sana sambil bersandar pada batang pohon di pinggir jalan. Sambil memandangi ujung sapatu kanannya yang diketukkan ketanah, sementara kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celananya.

Sesekali memandang ke arah jalan raya kalau-kalau Zahira sudah nongol. Yang ditunggu tak kunjung datang, malah Yeni dan Nova yang datang, mereka menghampiri Alfian dengan senyum mengejek, Alfian ikutan tersenyum lalu kembali memandangi kakinya.

“Wah-wah sang bucin sedang menunggu nih?"

Kata Yeni sambil memandangi wajah Alfian dengan kepala tenggleng.

Yang dipandangi Cuma tersenyum menyeringai lalu mengangguk.

“Fian, apa kurangnya aku, sampai kamu sama sekali tidak pernah mau memperhatikan aku?”

Tanya Yeni dengan muka serius.

Alfian memandang Yeni sebentar lalu menunduk lagi memandangi kakinya yang masih diketukkkan.

“Maksud kamu, aku tidak mengerti”

Kata Fian lalu medongak sebentar lalu tunduk lagi.

“Ahh Fian kamu pura-pura atau serius?”

Gerutu yeni sambil mengibaskan kedua tangannya mengekspresikan kekesalannya.

Alfian tersenyum lalu menggeleng. Yeni mengelus rambutnya kesal.

“Oooooh ni orang”

Berpaling lalu menghadap ke Alfian lagi, menunjuknya lalu diturunkan lagi, giginya digemeretakkan, tapi kemudian tidak jadi bicara.

Nova yang melihatnya lalu angkat bicara.

“Fian, Yeni tuh udah naksir dan perhatian sama kamu dari dulu tapi kamu tak pernah peduli sedikit pun”

Jelas nova.

“Ooh benarkah?"

Tukas Fian lalu bangkit dari sandarannya tampak mulai serius.

Air muka Yeni berubah melihat Alfian serius, jantungnya deg-degan, dia mengira kalau Alfian mulai sadar akan perasaannya.

Alfian memandangi Yeni lekat yang dipandangi jadi grogi lalu pura pura menggaruk tengkuk yang tidak gatal sambil menunduk.

“Yeni..." Alfian memanggil Yeni pelan.

“Mm yaa”

Yeni mengangkat wajahnya dan tersenyum grogi.

Nova Cuma tersenyum senang melihat mereka.

“Maaf ya kalau sudah buat kamu kecewa, karena aku tidak pernah menyadari perasaan kamu” Ucap Fian serius.

Mata Yeni membulat, napasnya seakan berhenti mendengar pengakuan Fian, namun ia tetap diam.

“ Yeni aku benar-benar minta maaf”

Kata alfian sambil menundukka kepalanya dengan tangan terkatup di depan dadanya.

Yeni mundur selangkah.

“Apa-apaansih kamu”

Lalu menepis tangan Fian.

Alfian tersenyum kemudian menurunkan tangannya.

“Jadi maksudnya itu pasti mau bilang kalau dia ga suka sama kamu Yen”

Kata Nova pada Yeni membuat Yeni berpaling cepat ke arahnya lalu kembali menatap Fian.

“Apa karena aku tidak berjilab? Kalau Cuma itu aku juga bisa berjilbab Fian, aku bisa, hanya saja aku masih belum dapat hidayah”

Ucap Yeni sambil meraih tangan Fian.

Perlahan Fian melepas tangan Yeni.

“Yeni kalau mau berhijab itu jangan karena mengharap sesuatu, tapi karena kesadaran tentang kewajiban kita sebagai muslim"

Terang Fian.

“Lagi pula perasaan tidak bisa dipaksakan, kamu tahu itu kan?”

Lanjut Fian.

“Dan hidayah itu tidak akan datang dengan sendirinya tapi harus ada usaha untuk mendapatkannya”

Fian tersenyum lalu pergi meninggalkan mereka berdua, pasalnya dari arah depan Zahira sudah berjalan dengan cepat memasuki kampus.

Fian sengaja berjalan pelan agar bisa tersusul oleh Zahira seperti biasanya.

Yeni benar-benar dongkol dibuatnya. Kedua tangannya terkepal lalu di hempaskan dengan keras.

“Yen yang sabar ya, soalnya Hidayah sekarang pergi merantau ke Malaysia pasti akan susah mencarinya” Ucap Nova dengan muka polos.

“itu Hidayat bego”

Balas Yeni sewot lalu pergi.

Nova tertawa terbahak bahak lalu berlari mengejar yeni.

“Weyy tunggu”

Yeni terus berjalan dengan cepat hingga mejajal langkah Alfian dan dengan sengaja Yeni menabrak Alfian dengan kasar.

Alfianpun terhuyung dan hampir jatuh. Dia menoleh hendak menegur orang yang menabraknya tapi begitu dilihatnya dia hanya tersenyum sementara Yeni sendiri berlalu tak menoleh sedikit pun.

Dari belakang Nova yang mengejar Yeni hanya menoleh padanya tersenyum sambil terus mengejar agar bisa menjajal langkah Yeni.

Alfian berhenti lalu menoleh ke belakang.

Tampak Zahira berjalan dengan cepat menuju ke arahnya dengan kepala menunduk memperhatikan langkahnya.

“Assalamu alaikum”

Fian mencoba menyapa.

Zahira mengangkat kepala lalu tersenyum.

“Waalaikum salam”

Masih dengan langkah cepat, saat mereka sudah berdekatan Alfian segera menyusul Zahira.

“Buru-buru amat, pelan didkit napa?” ucap Alfian tersenyum senang.

“Ah iyya kak, soalnya udah telat nih, maaf ya kak aku buru-buru”

Berkata Zahira lalu berbelok menuju gedung kampusnya meninggalkan Alfian yang hanya bisa melongo.

“Ahhh lagii”. Gumam alfian melangkah lesu.

 

~BERSAMBUNG~

 

Terpopuler

Comments

Edha Alvin

Edha Alvin

hahaha.. wkwkwkwkkkkk 🤪🤪🤪

2022-05-31

0

Ita Yulfiana

Ita Yulfiana

like 24

2020-09-15

0

🎯Pak Guru📝📶

🎯Pak Guru📝📶

LIKE

2020-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 TALI GANTUNGAN ~PART 1~
2 TALI GANTUNGAN ~PART 2~
3 TALI GANTUNGAN ~PART 3~
4 TALI GANTUNGAN ~PART 4~
5 TALIG ANTUNGAN ~PART 5~
6 TALI GANTUNGAN ~PART 6~
7 TALI GANTUNGAN ~PART 7~
8 TALI GANTUNGAN ~PART 8~
9 TALI GANTUNGAN ~PART 9~
10 TALI GANTUNGAN ~PART 10 ~
11 TALI GANTUNGAN ~PART 11~
12 TALI GANTUNGAN ~PART12~
13 TALI GANTUNGAN ~PART 13~
14 TALI GANTUNGAN ~PART 14~
15 TALI GANTUNGAN ~PART 15~
16 TALI GANTUNGAN ~PART 16~
17 TALI GANTUNGAN ~PART 17~
18 TALI GANTUNGAN ~PART 18~
19 TALI GANTUNGAN ~PART 19~
20 TALI GANTUNGAN ~PART 20~
21 TALI GANTUNGAN ~PART 21~
22 TALI GANTUNGAN ~PART 22~
23 TALI GANTUNGAN ~PART 23~
24 TALI GANTUNGAN ~PART 24~
25 ~PART 25~
26 ~PART 26~
27 Part 27.
28 Part 28.
29 Part 29.
30 Part 30.
31 Part 31.
32 Part 32.
33 Part 33.
34 Part 34.
35 Part 35.
36 Part 36.
37 Part 37.
38 Part 38.
39 Part 39.
40 Part 40.
41 Part 41. Ratusan Jin.
42 Part 42. Melawan ratusan Jin.
43 Part 43. Suara tawa Amanda.
44 Part 44. Tidak tersentuh.
45 Part 45. Perang dingin.
46 Part 46. Kumat lagi.
47 Part 47. Biar adil.
48 Part 48. Di Rumah sakit.
49 Part 49. Air mata darah
50 Part 50. Terima kasih Amanda
51 Part 51. Bertubrukan
52 Part 52. Mengenal Amanda
53 Part 53. Usul Meta
54 Part 54. Rencana yang tertunda
55 Part 55. Kisah kelam Amanda
56 Part 56. Penyakit Yeni
57 PENGUMUMAN
58 Part 57. Masih sakit
59 Part 58. Jadi Imam
60 Part 59. Perkelahian
61 Part 60. Mengintip
62 Part 61. Zahira kerasukan
63 Part 62. Pucuk dicinta ulam tiba
64 Part 63. Santet lagi
65 Part 64. Kekuatan iman
66 Part 65. Makan siang
67 Part 66. Salah paham
68 Part 67. Dikerjai Amanda
69 Part 68. Makan malam
70 Part 69. Pindah
71 Part 70. Rayuan gombal
72 Part 71. Mahluk yang sama
73 Part 71. Mahluk yang sama
74 Part 72. Jatuh cinta berjuta rasanya.
75 Part 73. Sepiring berdua
76 Part 74. Berhadapan langsung
77 Part 75. Tiada Dukun, tangan yang bicara
78 Part 76. Dirawat di Rumah sakit
79 Part 77. Tak ada gading yang tak retak
80 Part 78. Dosen atau Dokter
81 Part 79. Menantu idaman
82 Part 80. Kepuasan Amanda
83 Part 81. Saudara sesusuan
84 Part 82. Di Kantor Polisi
85 Part 83. Rencana Refreshing
86 Part 84. Wisata Alam Bantimurung
87 Part 85. Mencari alamat
88 Part 86. Hantu pergi, Jin yang datang
89 Part 87. Cemburu
90 Part 88. Patah hati
91 Part 88. Patah hati
92 Part 89. Duo galau
93 Part 90. Bertemu Amanda
94 Part 91. Desakan Pak Jin
95 Part 92. Bertemu mantan
96 Part 93. Tamu spesial
97 Part 94. Jalan-jalan
98 Part 95. Melihat rumah
99 Part 96. Ngeselin
100 Part 97. Calon istri Pak Khalid
101 Part 98. Gara-gara mantan
102 Part 99. Berbaikan
103 Part 100. Melawan sakit
104 Part 101. Cenat-cenut
105 Part 102. Dilamar
106 Part 103. Melayat
107 Part 104. Melayat (Sambungan)
108 Part 105. Rindu berat
109 Part 106. Nasehat untuk pengantin baru
110 Part 107. Surat kaleng
111 Pengumuman
112 Suara Apakah Itu?
Episodes

Updated 112 Episodes

1
TALI GANTUNGAN ~PART 1~
2
TALI GANTUNGAN ~PART 2~
3
TALI GANTUNGAN ~PART 3~
4
TALI GANTUNGAN ~PART 4~
5
TALIG ANTUNGAN ~PART 5~
6
TALI GANTUNGAN ~PART 6~
7
TALI GANTUNGAN ~PART 7~
8
TALI GANTUNGAN ~PART 8~
9
TALI GANTUNGAN ~PART 9~
10
TALI GANTUNGAN ~PART 10 ~
11
TALI GANTUNGAN ~PART 11~
12
TALI GANTUNGAN ~PART12~
13
TALI GANTUNGAN ~PART 13~
14
TALI GANTUNGAN ~PART 14~
15
TALI GANTUNGAN ~PART 15~
16
TALI GANTUNGAN ~PART 16~
17
TALI GANTUNGAN ~PART 17~
18
TALI GANTUNGAN ~PART 18~
19
TALI GANTUNGAN ~PART 19~
20
TALI GANTUNGAN ~PART 20~
21
TALI GANTUNGAN ~PART 21~
22
TALI GANTUNGAN ~PART 22~
23
TALI GANTUNGAN ~PART 23~
24
TALI GANTUNGAN ~PART 24~
25
~PART 25~
26
~PART 26~
27
Part 27.
28
Part 28.
29
Part 29.
30
Part 30.
31
Part 31.
32
Part 32.
33
Part 33.
34
Part 34.
35
Part 35.
36
Part 36.
37
Part 37.
38
Part 38.
39
Part 39.
40
Part 40.
41
Part 41. Ratusan Jin.
42
Part 42. Melawan ratusan Jin.
43
Part 43. Suara tawa Amanda.
44
Part 44. Tidak tersentuh.
45
Part 45. Perang dingin.
46
Part 46. Kumat lagi.
47
Part 47. Biar adil.
48
Part 48. Di Rumah sakit.
49
Part 49. Air mata darah
50
Part 50. Terima kasih Amanda
51
Part 51. Bertubrukan
52
Part 52. Mengenal Amanda
53
Part 53. Usul Meta
54
Part 54. Rencana yang tertunda
55
Part 55. Kisah kelam Amanda
56
Part 56. Penyakit Yeni
57
PENGUMUMAN
58
Part 57. Masih sakit
59
Part 58. Jadi Imam
60
Part 59. Perkelahian
61
Part 60. Mengintip
62
Part 61. Zahira kerasukan
63
Part 62. Pucuk dicinta ulam tiba
64
Part 63. Santet lagi
65
Part 64. Kekuatan iman
66
Part 65. Makan siang
67
Part 66. Salah paham
68
Part 67. Dikerjai Amanda
69
Part 68. Makan malam
70
Part 69. Pindah
71
Part 70. Rayuan gombal
72
Part 71. Mahluk yang sama
73
Part 71. Mahluk yang sama
74
Part 72. Jatuh cinta berjuta rasanya.
75
Part 73. Sepiring berdua
76
Part 74. Berhadapan langsung
77
Part 75. Tiada Dukun, tangan yang bicara
78
Part 76. Dirawat di Rumah sakit
79
Part 77. Tak ada gading yang tak retak
80
Part 78. Dosen atau Dokter
81
Part 79. Menantu idaman
82
Part 80. Kepuasan Amanda
83
Part 81. Saudara sesusuan
84
Part 82. Di Kantor Polisi
85
Part 83. Rencana Refreshing
86
Part 84. Wisata Alam Bantimurung
87
Part 85. Mencari alamat
88
Part 86. Hantu pergi, Jin yang datang
89
Part 87. Cemburu
90
Part 88. Patah hati
91
Part 88. Patah hati
92
Part 89. Duo galau
93
Part 90. Bertemu Amanda
94
Part 91. Desakan Pak Jin
95
Part 92. Bertemu mantan
96
Part 93. Tamu spesial
97
Part 94. Jalan-jalan
98
Part 95. Melihat rumah
99
Part 96. Ngeselin
100
Part 97. Calon istri Pak Khalid
101
Part 98. Gara-gara mantan
102
Part 99. Berbaikan
103
Part 100. Melawan sakit
104
Part 101. Cenat-cenut
105
Part 102. Dilamar
106
Part 103. Melayat
107
Part 104. Melayat (Sambungan)
108
Part 105. Rindu berat
109
Part 106. Nasehat untuk pengantin baru
110
Part 107. Surat kaleng
111
Pengumuman
112
Suara Apakah Itu?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!