Daniah meninggalkan temannya yang masih saling tatap, dia berjalan ke dalam kearah dapur terus menaiki tangga disamping ruang makan naik menuju teras berniat mengangkat jemurannya . Sudah kebiasaan Daniah mencuci bajunya sehabis mandi jadi pakain kotornya ga pernah menumpuk.
Rumah kontrakan mereka tergolong cukup mewah, rumah tingkat tiga dengan fasilitas memadai, setiap kamar dilengkapi fasilitas berupa ranjang, meja belajar, dan lemari serta kipas angin besar yang tergantung dilangit-langit kamar.
Lantai satu dan dua dikontrakkan sementara lantai tiga dihuni oleh yang empunya rumah. Akan tetapi teras lantai dua yang cukup lebar menjadi tempat menjemur bagi semua pengontrak. Hanya saja harga sewa lantai satu dan dua berbeda dua kali lipat. Saat ditanya kenapa, ibu kos cuma nyaranin buat cari tempat lain jika tidak suka.
Di lantai bawah rumah kontrakan itu terdapat 4 buah kamar, 2 kamar mandi yang digabung dengan toiletnya, serta 1 dapur yang bergabung dengan ruang makan yang merupakan milik bersama semua pengontrak khusus lantai bawah.
Sementara Daniah, Della, dan Meta masing-masing menempati satu kamar dan satu kamar lagi kosong, Kamar itu tergembok dan tak pernah dibuka semenjak mereka tinggal dirumah itu. Kamar Daniah dan Della berdampingan sementara kamar Meta diseberang kamar daniah berdampingan dengan kamar kosong itu.
Sementara ruangan kosong yang mengantarai kamar Meta dan Daniah adalah ruang tengah yang terdapat sebuah sofa panjang dengan mejanya, dan menjadi tempat kumpul bagi penghuninya untuk berbincang dan bersenda gurau. Hanya saja lantai bawah itu tak berteras, sehingga teras lantai 2 lah solusi tempat menjemur.
Teras ini memang didesain khusus untuk tempat jemuran dimana desainnya memang dibuat agak luas dan lebar melamapaui bangunan dibawahnya maupun di atasnya. Sehinnga pemilik dilantai atas bisa dengan leluasa memandang ke arah teras di bawahnya.
Daniah sudah kembali dari teras turun dari tangga lalu berbelok ke kiri hendak menuju ruang tengah tentu saja melewati kamar kosong itu. Seketika langkahnya terhenti saat mendengar suara rintihan dari dalam kamar. Daniah lantas mendekat. Keningnya berkerut curiga, lalu menempelkan kupingnya di pintu kamar dan tiba-tiba saja.
“Hay”. Terdengar suara mengagetkannya.
Daniah tersentak kaget hampir melompat sambil memegang dadanya, matanya terbelalak lalu dengan cepat menoleh.
“Sialan” kata Daniah saat menyadari kalau Meta dan Della yang menegurnya reflex dia memukul lengan Meta.
“Aduuh” meta mengaduh, menahan sakit di bahunya.
“Ngapain juga kamu disitu?” sambil berlalu menuju dapur hendak mengambil minum.
Daniah hanya menoleh ke arah Meta lalu memandangi Della yang masih mematung memandanginya penuh selidik.
“Kamu kenapa?” tanyanya pada Della sambil berlalu menuju kamarnya dengan setumpuk cucian ditangannya, yang ditanya cuma angkat bahu sambil mengikutinya dari belakang.
Sampai dikamarnya Daniah menaruh cuciannya di ranjang lalu duduk hendak melipat pakainnya yang sudah kering.
sementara Della sudah sampai dan ikutan nimbrung disamping Daniah.
“Aku masih penasaran deh, kamu lagi ngapain di situ tadi?” Della terus menatap Daniah tak berkedip.
“Udah deh kan kita udah sepakat ga boleh negatif tingking, ya kan?" Balas Daniah sambil tetap pada kerjaanya melipat pakainnya.
“Apa kamu juga dengar itu?” Della masih bertanya tapi kini mulai meraih baju hendak melipat, namun Daniah buru-buru meraih bajunya.
“Udah deh, jangan pikir yang aneh-aneh, aku ga mau kepikiran, mending kamu ke kamar kamu sendiri deh, sana!” ucap Daniah dengan ketus diikuti isyarat tangannya mengusir Della.
Della kesal dengan bibir dimonyongkan dia berlalu keluar kamar. Di luar kamar dia melihat Meta datang dari arah dapur segera menghampirinya.
“Del, kamu dengar sesuatu ga?” tanya Meta begitu sampai dekat Della.
“Apaan, ga dengar tuh?” jawab Della sambil mengangkat bahu lalu menggeleng.
“Ooo tidak ya, ya sudah deh aku balik kamar aja.” Balas Meta lalu menuju kamarnya begitu juga dengan Della.
Dalam hati ia terus saja menguatkan diri.
"Positif tingking, positif tingking, mungkin cuma suara tikus."
Meta lalu masuk dalam kamar dengan kedua tangan terkepal sambil menarik nafas lalu menutup pintu kamarnya. Della sendiri masuk kamar dengan hati dipenuhi tanda tanya.
~BERSAMBUNG~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
나의 햇살
percuma positif thinking tapi gk disertai berdoa
2022-10-21
0
Miracle Tree
Mampir kak..
Salam dari "Lihat Aku, Dan Buka Hatimu"
2021-11-25
0
Triana R
5 like untukmu kak, semangat 💪
mampir karya baruku ya kak "Tak Dianggap", aku tunggu, trims
2020-10-07
0