TALI GANTUNGAN ~PART 3~

Alfian yang baru masuk hendak memesan makanan hampir bertabrakan dengan Daniah kaget, lalu berhenti sejenak memandangi Daniah, yang dipandangi tidak peduli dan berlalu begitu saja begitu pula yang lainnya.

Alfian hanya tersenyum kecut dan geleng-geleng kepala melihat mereka berlalu. Zahira asyik menyantap makanannya seketika berhenti saat ada orang yang meletakkan makanan di depannya lalu mendongak dan tersenyum, ” Eh kak Fian, mau makan juga kak?” Tanya Zahira dengan senyum.

“ Tidak, mau masak”balas Alfian dengan senyum, Zahira Cuma tertawa ringan.

” Iya makanlah, mau apalgi coba,mm”ucapnya lagi sembari menatap Zahira jahil.

Zahira Cuma tertawa lalu melanjutkan makan, Alfian pun mulai makan tanpa basa basi lagi.

Sementara di meja seberang agak dipinggir dua pasang mata tak berhenti menatap mereka berdua, mereka tak lain adalah Yeni dan Nova dua sahabat yang setingkat dengan Alfian.

Sejak dari awal opac sampai sekarang Yeni benar-benar kesal dengan kelakuan Alfian yang semakin hari semakin nempel sama Zahira, bahkan bela-belain berdiri lama dekat gerbang Cuma buat nunggu Zahira,

“ Katanya anak pesantren tapi mereka selalu berduaan gitu, cihhh sok alim” gerutu yeni dengan badan agak dicondongkan kedepan agar suaranya yang berbisik bisa jelas terdenganr oleh nova.

”Yaaa tapi kan mereka ga deket-deketan apalgi pegeng-pegangan kan, juma jalan sama duduk doang itupun ada jarak, iya kan” jelas novi juga setengah berbisik.

”Eh Nov kamu bela mereka yaa?" balas yeni sewot.

”Bukan gitu, Cuma kan tadi kamu bilang mereka sok alim, jadi ya aku cuma jelasin kekamu aja kali aja kamu ga faham." Nova mencoba menjelaskan.

” Ya itu sama aja kamu bela mereka dodol, kamu pikir aku ga tahu apa syariat islam, ga perlu dijelasin." Yeni semakin sewot.

”Tapi Yen, kamu kan tau kalau Alfian itu anak pesantren, jadi so pastilah nyari cewenya anak pesantren juga kan?”jelas nova.

”Pesantren ga pesantren apa bedanya coba, sama juga kali islam,” Yeni semakin kesal.

”Ya tapi kan anak pesantren alim sementara kamu ...ti dak,” timpal nova dengan menggit lidah takut yeni tambah marah.

” Apa coba bedanya alim ma tidak?”ucap Yeni dengan mata melotot ke nova.

” Yaaahhh, dia berhijab, rajin sholat, terus kamuuu?” Nova menghentikan ucapannya sambil menatap yeni dengan senyum penuh takut.

Yeni Cuma diam terus menatap Nova kesal.

” Coba perhatiin deh,” sambung Nova sambil memperbaiki posisi duduknya.

”Alfian itu kalau ketemu sama cewek yang ga berjilbab, pasti nunduk, kalau ga nunduk pasti natapnya sebentar terus buang muka sembarang arah gitu, menurut kamuu gimana?” tanya Nova penuh selidik.

“Maksud kamu Alfian benci sama cewe yang ga berhijab, gitu?” balas Yeni penasaran.

” Bukan gitu, ,maksudku Alfian itu cowo alim jadi selalu menundukkan pandangan kalau ada aurat terbuka,” jelas nova.

“Arrrggggh” Yeni menyeringai sambil mencekeram sendoknya kuat-kuat lalu menarik nafas.

” Apa aku berhijab juga ya?”tanya Yeni.

Yang ditanya cuma angkat bahu dengan bibir dimonyongkan.

Sementara itu Zahira sudah menyudahi makanannya, “aku duluan ya kak” sambil berdiri dan mengambil tasnya di meja.

”Kamu udah selesai? udah mau pulang?”Alfian mendongak menatap Zahira.

Yang ditanya malah tertawa ”ga Kak aku mau nginap,” ujarnya.

”Waah aku dibalas nih,”sambil ikut tersenyum menyadari pertanyaan konyolnya. Mereka berdua tertawa.

”Kak aku duluan , silahkan lanjutin makannya yah, assalamu alaikum,"

” Ya wa alaikum salam” jawab Alfian sembari menatap punggung zahira yang berlalu pergi. Alfian hanya menarik nafas lalu tersenyum getir.

Bagaimana pun dia sudah bela-belain datang kekantin cuma buat makan bareng tapi ujung-ujungnya ditinggal pula. Bukan karena Zahira tega atau tidak memiliki perasaan, hanya saja, dia tidak tahu bagaimana caranya bersahabat.

Selama hidup, Zahira belum pernah punya seorang sahabat atau teman yamg benar-benar dekat dengannya. Dia selalu melakukan semua sendiri, bukan berarti dia tidak punya teman. Dia punya banyak teman, dia kenal sama semua orang tapi dia tidak pernah punya teman khusus yang harus ditunggunya atau diperlakukan istimewa.

Baginya semua orang sama dimatanya. Mungkin karena didikan orang tunya yang mengharuskannya hidup mandiri tidak bergantung pada orang lain apalagi menyusahkan orang lain.

Dia tidak pernah dibolehkan pergi sama teman-temanya meskipun dengan teman perempuan sekalipun. Yang zahira tahu Cuma sekolah-rumah dan rumah-sekolah. Selama di pesantren pun Zahira lebih senang jika sendiri, baginya belajar bersama teman sangat mengganggu konsentrasinya, membuatnya tidak fokus menghafal setiap materi belajarnya.

Dia hanya mendatangi temannya jika memang ada keperluan yang mengahruskan dirinya bersama teman. Dan itu sudah mendarah daging ditubuhnya.

Sepeninggal Zahira, Alfian segera menyelesaikan makannya lalu beranjak keluar kantin.

Diluar kantin, sudah menunggu Yeni dan Nova, begitu Alfian keluar segera diikuti oleh yeni. “Fian, tunngu!!" paggil Yeni sambil berjalan mendekatinya, Alfian menoleh,”Yeni, Ada apa?”ucapnya sambil tetap melangkah.

”Bisa kita bicara sebentar?” tanya Yeni sembari memegamg tangan Fian, mereka berhenti, Alfian melepas tangan Yeni pelan,

”Ya silahkan” sambil mundur selangkah karena tubuh Yeni sangat dekat didepannya.

”Ada apa denganmu Fian?" tanya Yeni menatap Alfian tak bergeming.

”Maksudnya?”alis Fian mengerut tak mengerti maksud yeni.

”Kamu pura-pura atau memang ga tahu?” Yeni mulai sewot, Alfian cuma menggeleng tak mengerti.

“Maksud Yeni tuh kamu dari awal ketemu sama Zahira tuh," belum selesai ucapan Nova.

”Jangan sebut namanya!!" Yeni membentaknya.

”Ya ya sejak ketemu sama cewek sok alim itu kamu kayaknya jadi bucin, gitu maksudnya” ucap Nova menjelaskan pada Alfian.

”Sok alim, bucin, apaansi kalian ini?” Alfian cuma tersenyum dan menarik nafas, mengelus rambutnya dengan perasaan tidak senang.

“Ya kamulah, apa coba kalau bukan bucin haa, setiap hari menunggu dekat gerbang, bahkan rela telat masuk, asalkan bisa bareng dengannya, iyya kan?”yeni kesal.

”Bucin?” Alfian tersenyum,”bucin itu, kalau udah jadian atau kalau kita pacaran terus ngelakuin apa saja yang diinginkan pasangan, iyya kan, tapi aku sama Zahira ga ada hubungan spesial, kami hanya kebetulan bertemu dan arah yang dituju sama jadi kami barengan ada masalah dengan itu?”

“Haah, ahhahh”, Yeni membuang nafas kesal

”Kebetulan apanya jelas-jelas kamu menunggunya, atau mencarinya, apa itu yang kebetulan?” tanya yeni masih kesal.

”Terus kalau tidak kenapa kamu yang sewot?”Alfian balik bertanya membuat Yeni kaget dan terdiam seribu bahasa, Nova yang menyaksikan mereka hanya bisa melongo.

Alfian meninggalkan mereka yang terdiam seribu bahasa. “Aaaarggggghhhh” Yeni mengerang sambil mengepalkan kedua tangannya dan mengacungkannya ke udara.

 

~BERSAMBUNG~

 

Terpopuler

Comments

Lena Sari

Lena Sari

aku mampir thorr.

2023-09-10

0

Santhy Liem

Santhy Liem

maknyesssss dalemmm banget ucspan fian ke yani

2021-12-27

0

Sanny Rama

Sanny Rama

aku mampir kak

2020-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 TALI GANTUNGAN ~PART 1~
2 TALI GANTUNGAN ~PART 2~
3 TALI GANTUNGAN ~PART 3~
4 TALI GANTUNGAN ~PART 4~
5 TALIG ANTUNGAN ~PART 5~
6 TALI GANTUNGAN ~PART 6~
7 TALI GANTUNGAN ~PART 7~
8 TALI GANTUNGAN ~PART 8~
9 TALI GANTUNGAN ~PART 9~
10 TALI GANTUNGAN ~PART 10 ~
11 TALI GANTUNGAN ~PART 11~
12 TALI GANTUNGAN ~PART12~
13 TALI GANTUNGAN ~PART 13~
14 TALI GANTUNGAN ~PART 14~
15 TALI GANTUNGAN ~PART 15~
16 TALI GANTUNGAN ~PART 16~
17 TALI GANTUNGAN ~PART 17~
18 TALI GANTUNGAN ~PART 18~
19 TALI GANTUNGAN ~PART 19~
20 TALI GANTUNGAN ~PART 20~
21 TALI GANTUNGAN ~PART 21~
22 TALI GANTUNGAN ~PART 22~
23 TALI GANTUNGAN ~PART 23~
24 TALI GANTUNGAN ~PART 24~
25 ~PART 25~
26 ~PART 26~
27 Part 27.
28 Part 28.
29 Part 29.
30 Part 30.
31 Part 31.
32 Part 32.
33 Part 33.
34 Part 34.
35 Part 35.
36 Part 36.
37 Part 37.
38 Part 38.
39 Part 39.
40 Part 40.
41 Part 41. Ratusan Jin.
42 Part 42. Melawan ratusan Jin.
43 Part 43. Suara tawa Amanda.
44 Part 44. Tidak tersentuh.
45 Part 45. Perang dingin.
46 Part 46. Kumat lagi.
47 Part 47. Biar adil.
48 Part 48. Di Rumah sakit.
49 Part 49. Air mata darah
50 Part 50. Terima kasih Amanda
51 Part 51. Bertubrukan
52 Part 52. Mengenal Amanda
53 Part 53. Usul Meta
54 Part 54. Rencana yang tertunda
55 Part 55. Kisah kelam Amanda
56 Part 56. Penyakit Yeni
57 PENGUMUMAN
58 Part 57. Masih sakit
59 Part 58. Jadi Imam
60 Part 59. Perkelahian
61 Part 60. Mengintip
62 Part 61. Zahira kerasukan
63 Part 62. Pucuk dicinta ulam tiba
64 Part 63. Santet lagi
65 Part 64. Kekuatan iman
66 Part 65. Makan siang
67 Part 66. Salah paham
68 Part 67. Dikerjai Amanda
69 Part 68. Makan malam
70 Part 69. Pindah
71 Part 70. Rayuan gombal
72 Part 71. Mahluk yang sama
73 Part 71. Mahluk yang sama
74 Part 72. Jatuh cinta berjuta rasanya.
75 Part 73. Sepiring berdua
76 Part 74. Berhadapan langsung
77 Part 75. Tiada Dukun, tangan yang bicara
78 Part 76. Dirawat di Rumah sakit
79 Part 77. Tak ada gading yang tak retak
80 Part 78. Dosen atau Dokter
81 Part 79. Menantu idaman
82 Part 80. Kepuasan Amanda
83 Part 81. Saudara sesusuan
84 Part 82. Di Kantor Polisi
85 Part 83. Rencana Refreshing
86 Part 84. Wisata Alam Bantimurung
87 Part 85. Mencari alamat
88 Part 86. Hantu pergi, Jin yang datang
89 Part 87. Cemburu
90 Part 88. Patah hati
91 Part 88. Patah hati
92 Part 89. Duo galau
93 Part 90. Bertemu Amanda
94 Part 91. Desakan Pak Jin
95 Part 92. Bertemu mantan
96 Part 93. Tamu spesial
97 Part 94. Jalan-jalan
98 Part 95. Melihat rumah
99 Part 96. Ngeselin
100 Part 97. Calon istri Pak Khalid
101 Part 98. Gara-gara mantan
102 Part 99. Berbaikan
103 Part 100. Melawan sakit
104 Part 101. Cenat-cenut
105 Part 102. Dilamar
106 Part 103. Melayat
107 Part 104. Melayat (Sambungan)
108 Part 105. Rindu berat
109 Part 106. Nasehat untuk pengantin baru
110 Part 107. Surat kaleng
111 Pengumuman
112 Suara Apakah Itu?
Episodes

Updated 112 Episodes

1
TALI GANTUNGAN ~PART 1~
2
TALI GANTUNGAN ~PART 2~
3
TALI GANTUNGAN ~PART 3~
4
TALI GANTUNGAN ~PART 4~
5
TALIG ANTUNGAN ~PART 5~
6
TALI GANTUNGAN ~PART 6~
7
TALI GANTUNGAN ~PART 7~
8
TALI GANTUNGAN ~PART 8~
9
TALI GANTUNGAN ~PART 9~
10
TALI GANTUNGAN ~PART 10 ~
11
TALI GANTUNGAN ~PART 11~
12
TALI GANTUNGAN ~PART12~
13
TALI GANTUNGAN ~PART 13~
14
TALI GANTUNGAN ~PART 14~
15
TALI GANTUNGAN ~PART 15~
16
TALI GANTUNGAN ~PART 16~
17
TALI GANTUNGAN ~PART 17~
18
TALI GANTUNGAN ~PART 18~
19
TALI GANTUNGAN ~PART 19~
20
TALI GANTUNGAN ~PART 20~
21
TALI GANTUNGAN ~PART 21~
22
TALI GANTUNGAN ~PART 22~
23
TALI GANTUNGAN ~PART 23~
24
TALI GANTUNGAN ~PART 24~
25
~PART 25~
26
~PART 26~
27
Part 27.
28
Part 28.
29
Part 29.
30
Part 30.
31
Part 31.
32
Part 32.
33
Part 33.
34
Part 34.
35
Part 35.
36
Part 36.
37
Part 37.
38
Part 38.
39
Part 39.
40
Part 40.
41
Part 41. Ratusan Jin.
42
Part 42. Melawan ratusan Jin.
43
Part 43. Suara tawa Amanda.
44
Part 44. Tidak tersentuh.
45
Part 45. Perang dingin.
46
Part 46. Kumat lagi.
47
Part 47. Biar adil.
48
Part 48. Di Rumah sakit.
49
Part 49. Air mata darah
50
Part 50. Terima kasih Amanda
51
Part 51. Bertubrukan
52
Part 52. Mengenal Amanda
53
Part 53. Usul Meta
54
Part 54. Rencana yang tertunda
55
Part 55. Kisah kelam Amanda
56
Part 56. Penyakit Yeni
57
PENGUMUMAN
58
Part 57. Masih sakit
59
Part 58. Jadi Imam
60
Part 59. Perkelahian
61
Part 60. Mengintip
62
Part 61. Zahira kerasukan
63
Part 62. Pucuk dicinta ulam tiba
64
Part 63. Santet lagi
65
Part 64. Kekuatan iman
66
Part 65. Makan siang
67
Part 66. Salah paham
68
Part 67. Dikerjai Amanda
69
Part 68. Makan malam
70
Part 69. Pindah
71
Part 70. Rayuan gombal
72
Part 71. Mahluk yang sama
73
Part 71. Mahluk yang sama
74
Part 72. Jatuh cinta berjuta rasanya.
75
Part 73. Sepiring berdua
76
Part 74. Berhadapan langsung
77
Part 75. Tiada Dukun, tangan yang bicara
78
Part 76. Dirawat di Rumah sakit
79
Part 77. Tak ada gading yang tak retak
80
Part 78. Dosen atau Dokter
81
Part 79. Menantu idaman
82
Part 80. Kepuasan Amanda
83
Part 81. Saudara sesusuan
84
Part 82. Di Kantor Polisi
85
Part 83. Rencana Refreshing
86
Part 84. Wisata Alam Bantimurung
87
Part 85. Mencari alamat
88
Part 86. Hantu pergi, Jin yang datang
89
Part 87. Cemburu
90
Part 88. Patah hati
91
Part 88. Patah hati
92
Part 89. Duo galau
93
Part 90. Bertemu Amanda
94
Part 91. Desakan Pak Jin
95
Part 92. Bertemu mantan
96
Part 93. Tamu spesial
97
Part 94. Jalan-jalan
98
Part 95. Melihat rumah
99
Part 96. Ngeselin
100
Part 97. Calon istri Pak Khalid
101
Part 98. Gara-gara mantan
102
Part 99. Berbaikan
103
Part 100. Melawan sakit
104
Part 101. Cenat-cenut
105
Part 102. Dilamar
106
Part 103. Melayat
107
Part 104. Melayat (Sambungan)
108
Part 105. Rindu berat
109
Part 106. Nasehat untuk pengantin baru
110
Part 107. Surat kaleng
111
Pengumuman
112
Suara Apakah Itu?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!