Gadis Pilihanku
Tok tok tok
Arrash mengetuk pintu ruang kerja papahnya yang bernama Ridwan Akbar dengan sopan.
"Masuk" ucap papa Ridwan dari dalam ruangan.
Ceklek..
Pintu ruang kerja papa Ridwan pun dibuka oleh Arrash. Arrash segera masuk dan duduk dikursi yang ada disebrang meja papah Ridwan.
Namun papah Ridwan justru berdiri dan berjalan kearah Arrash yang sedang duduk dan segera menuntun putranya agar duduk disofa.
"Duduk nak" pinta papah Ridwan pada Arrash.
Arrash pun menurut dan duduk disebelah papah Ridwan.
"Begini nak, tadi malam mamah dan papah membicarakan kamu. Usia kamu sudah 28 tahun, usia yang matang untuk menikah. Apa kamu sudah punya kekasih ?" tanya papah Ridwan kemudian setelah mengutarakan maksud memanggil Arrash keruangannya.
Arrash terdiam.
"Apa kamu sudah punya kekasih ?" tanya papah lagi.
"Belum punya pah" jawab Arrash singkat.
Ceklek..
Pintu ruangan kerja papah Ridwan terbuka lagi, dan munculah mamah kandung Arrash yang bernama Noviana Akbar.
Mamah Novi segera duduk disofa tepatnya disebelah Arrash, jadi posisi Arrash ditengah-tengah kedua orang tuanya.
"Kalau kamu belum punya kekasih gimana kalau mamah dan papah jodohkan kamu dengan anak teman mamah ?" tanya papah Ridwan kemudian.
"Tapi pah_" belum selesai Arrash bicara mamah Novi sudah buka suara.
"Arrash sayang, kamu mau yah mamah kenalin sama anak teman mamah. Kalau kamu merasa tidak cocok ya sudah tidak usah dilanjut lagi perjodohannya. Mengingat umur kamu sudah 28 tahun dan siap untuk menikah, kamu harus sering-sering mamah kenalin dengan anak-anak teman mamah, siapa tau ada yang nyantol dihati kamu" rayu mamah Novi.
"Aku gak yakin si mah" ragu Arrash.
"Harus yakin dong sayang" rayu mamah Novi lagi.
"Memangnya dengan siapa Arrash akan dijodohkan mah pah?" tanya Arrash kepada kedua orang tuanya.
Mamah Novi pun tersenyum senang mendengar pertanyaan dari Arrash yang ia anggap putranya itu antusias dengan perjodohan itu.
"Ada 4 kandidat calon menantu yang sudah mamah pilih untuk dikenalkan denganmu nanti mamah yang atur pertemuannya" ucap mamah Novi.
"Iya deh terserah mamah saja" ucap Arrash.
"Nanti malam kamu dinner ya dengan Nadia anak tante Mona, tempatnya direstorant briliant" ucap mamah Novi.
"Arrash usahakan mah" ucap Arrash segera.
"Karena Arrash sudah setuju untuk kita kenal-kenalkan dengan anak teman-teman mamah, papah berharap nanti akan ada salah satu gadis yang cocok denganmu Arrash" Pinta Papah Ridwan lagi.
"Iya Pah. Tapi kalau tidak ada satupun yang cocok denganku Arrash mohon mamah dan papah berhenti untuk menjodohkan aku lagi" ucap Arrash.
"Tergantung sayang, selagi kamu belum memiliki kekasih maka mamah dan papah akan terus menjodohkan kamu dengan anak-anak teman mamah dan papah" ucap mamah Novi.
Arrash sebenarnya malas membahas ini, orang tuanya itu selalu saja memintanya segera memiliki kekasih dan menikah.
Namun Arrash hendak protes pada orang tuanya tidak berani takut menyakiti hati kedua orang tuanya dengan penolakan itu.
Akhirnya Arrash memutuskan untuk pamit.
"Pah, mah, Arrash berangkat kerja dulu ya ini sudah setengah 8 lewat" pamit Arrash.
"Ingat ya sayang kamu harus datang, nanti malam akan menjadi dinner pertama kamu bersama Nadia" ucap mamah Novi mengingatkan.
"Iya mah, Arrash berangkat" pamit Arrash.
"Iya sayang" "Iya nak" ucap papah Ridwan dan mamah Novi bersamaan.
Arrash segera keluar dari ruang kerja papah Ridwan dan menuju kamar sebentar untuk mengambil tas kerja dan kebutuhan lainnya.
Setelah semua siap Arrash segera berangkat kerja menggunakan mobil mewahnya.
Dijalan arah keluar kompleks ponsel Arrash terus terusan berdering, Arrash segera mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya.
Ternyata panggilan itu dari sahabat yang merangkap jadi sekretarisnya, Yogi namanya.
"Hallo Yog" jawab Arrash.
"Kamu dimana Rash 10 menit lagi jam 8, tumben sekali kamu belum sampai kantor" tanya yogi penasaran dan khawatir terjadi sesuatu dengan sahabatnya.
"Aku lagi dijalan ini yog, baru keluar kompleks" jawab Arrash.
"Aku cuma mau mengingatkan kalau jam 8 pas kita ada meeting dengan pak Rudi dikantor, ini beliau sudah datang dan lagi menunggu di ruang meeting" ucap Yogi.
"Pak Rudi ya?" tanya Arrash memastikan.
"Iya Arrash beliau sudah memiliki janji dengan kita, beliau hendak mengajukan kerja sama dengan perusahaan kita" jawab Yogi.
"Ahh iya, aku hampir lupa. Oke sebentar lagi aku sudah akan sampai kantor" ucap Arrash
"Iya Arrash hati-hati dijalan" ucap Yogi.
"Oke Yog" ucap Arrash kemudian mematikan panggilan teleponnya.
Setelah menutup panggilan teleponnya, Arrash melajukan mobilnya dengan menambahkan kecepatan laju mobil.
Awalnya dia bisa mengendalikan laju mobilnya namun sekelebet bayangan orang tuanya yang memberi tahu akan menjodohkannya membuat fokus Arrash pecah.
Dan tidak disangka-sangka dari sisi kiri mobil Arrash menyenggol seorang pengendara motor Matic.
Pengendara tersebut jatuh.
Brakkk..
Ckittt..
Suara benturan dan suara rem mobil beriringan.
"Asstagfirullah, kenapa aku bisa tidak fokus" ucap Arrash kaget.
"Aduuuhh ya Allah sakittt" ucap pengendara motor matic tersebut yang ternyata seorang gadis berhijab.
Warga yang melihat kejadian tersebut langsung menghampiri, ada yang membantu korban, ada yang mengamankan sepedah motornya memindahkan ketepi jalan, dan ada yang menghampiri mobil Arrash yang masih terparkir dilokasi.
Karena syok yang dirasakan oleh Arrash, ia masih belum keluar dari mobil.
Arrash menenangkan diri didalam mobilnya.
Tok tok tok
Seseorang mengetuk mobil Arrash.
Ceklek.. Arrash membuka pintu mobil dan turun.
"Mas ini gimana sih, udah nyerempet orang malahan diam saja dimobil, lainnya bantuin dan tanggung jawab sama korbannya" seorang warga yang mengetuk mobil Arrash tersebut terus menggerutu dan geleng-geleng.
"Ma-Maaf pak, tadi saya masih syok jadi belum bisa keluar mobil" ucap Arrash dengan raut wajah yang masih syok.
"Ya sudah tidak papa, yang penting itu korbanya diobatin bawa kerumah sakit soalnya tangan kanan dan kaki kanannya luka parah kena mobil si mas" ucap bapak tersebut.
"Baik pak saya akan tanggung jawab, saya akan bawa korban kerumah sakit. Dimana tadi korbannya ya pak?" tanya Arrash kemudian.
"Korbannya sudah dibawa kepinggir jalan biar tidak menghalangi jalan pengendara lain. Ayo kita kesana, saya juga mau kesana" ucap bapak tersebut dan langsung jalan mendahului Arrash.
"Iya pak" ucap Arrash.
Arrash menjawab singkat ajakan bapak itu.
Arrash kemudian berjalan mengikuti bapak tersebut.
Sesampainya ditepi jalan Arrash melihat seorang wanita dengan pakaian serba tertutup dan menggunakan hijab sedang duduk dengan kaki dan tangan yang luka-luka bahkan mungkin ada tulang yang patah saat motor maticnya jatuh menindih pengendara itu.
"Maaf mbak atas kecelakaan ini. Saya akan tanggung jawab. Mari mbak ikut saya kerumah sakit" ucap Arrash.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Canty Thea
cerita yang apik baguus
2023-07-29
0
Uni
kereeen teteh😍
2023-04-02
1
E-ra
Semangat berkarya.
2023-03-28
2