Pergi Dari Rumah

Yesha memeluk anaknya dengan sangat erat, sambil terus menggumamkan kata maaf kepadanya.

"Maafin mama, nak. Maafin mama. "

Mereka berdua saling berpelukan dan menangis pilu. Lalu kata-kata Aksa akhirnya membuyarkan tangisan Yesha.

"Bu, Aksa ngantuk. ayo tidur, "

Mendengar itu Yesha langsung melepaskan pelukannya, dan menuntun Aksa ke kamar. Dia sendiri pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, Lalu mulai menidurkan Aksa. Yesha sendiri tidak bisa tidur malam ini. Pipinya masih terasa panas bekas tamparan dari Dika. Dia lalu mematut diri di depan cermin, dan melihat cap lima jari di pipinya. Segera dia mengambil ponsel dan memotret pipinya yang merah karena tamparan Dika.

Yesha lalu membereskan baju-baju miliknya dan milik Aksa. Dia tidak akan menunggu waktu lebih lama lagi untuk tinggal di sini, di rumah yang selalu menorehkan luka, dan sekarang perpisahan.

Di rumah Bu Ayu.

Keluarga Dika saat ini sedang berkumpul di ruang tamu, dan membicarakan kejadian yang baru saja terjadi di rumah kontrakan Dika.

"Jadi sekarang Mas Dika sudah menceraikan Yesha? wah, bagus banget mas. Tau gitu tadi aku ikut. " Sebuah komentar bahagia dari Dila yang juga menginginkan perceraian kakaknya dan kakak iparnya.

Dila seolah melupakan satu hal, dia juga adalah seorang wanita. Yang juga bakal berumah tangga nantinya. Entah apa yang akan terjadi pada pernikahan nya kelak. Apakah karma akan berlaku padanya?

"Iya, ibu juga seneng. Akhirnya mas mu menceraikan Yesha. Wanita seperti itu tak pantas dipertahankan. " Kata bu Ayu dengan penuh rasa bahagia nya, karena berhasil menyingkirkan menantu yang tidak diinginkannya.

"Sekarang, kalian berdua bisa menikah dengan bebas. " kata bu Ayu yang dari tadi melihat Vio bergelayut manja kepada Dika.

Dika dan Vio saling berpandangan dan melemparkan senyuman.

"Nunggu mas Dika resmi bercerai dulu aja bu, Aku nggak mau di cap pelakor. " Vio seolah tidak sadar kalau dirinya memang pelakor.

Maya yang mendengar kata-kata Vio seolah muak. "Kagak nyadar diri dia. "

Sedangakan dari tadi, tanpa mereka sadari mata Bagus menatap lapar ke arah Vio, yang menggunakan rok mini dan seksi, sehingga paha mulusnya terpampang nyata, juga pakaian ketat yang membentuk lekuk tubuhnya, sehingga memperlihatkan potongan belahan dadanya.

"Terserah kalian saja, yang penting Dika sudah bercerai dengan istrinya. " kata Bu Ayu bahagia

Violet lalu melepaskan rengkuhan tangannya dari Dika, dan melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Mas, aku pamit dulu ya. Udah malam ini. " kta Vio yang hendak berpamitan.

"Mau pulang, nggak tidur di sini aja? " celetukan tak bermoral dari bu Ayu.

"Emang boleh. " kata Vio tanpa tau malu.

"Jangan, aku belum sah bercerai. Aku tidak mau kamu jadi omongan tetangga. Kamu sebaiknya pulang saja." Dika yang akhirnya angkat bicara.

Dengan sedikit cemberut, Vio pergi dari rumah bu Ayu dengan kesal.

Bu Ayu yang menyadari kalau Vio sedang merajuk akhirnya mengejarnya dan membisikan sesuatu. Yang membuta Vio langsung tersenyum senang. Dia lalu pergi dengan wajah yang berseri.

"Apa yang ibu katakan pada Vio. " tanya Dika penasaran kepada ibunya

"Kamu tidak perlu tau. " bu Ayu tidak memperdulikan Dika yang sedikit kesal mendengar jawaban darinya.

Dika masuk kamar, dan langsung merebahkan dirinya di atas ranjang yang hampir dua tahun ini tidak dia tempati. Dengan satu tangan di atas kepalanya, dia sedang menerawang jauh.

"Apakah keputusanku menceraikan Yesha sudah benar? " pikirnya.

"Tapi aku masih mentalaknya dengan talak satu. Aku bisa memintanya rujuk, jika aku berubah pikiran. " pikirnya dalam hati.

******************

Keesokan harinya, Yesha yang tidak bisa tidur semalaman, setelah melakukan sholat subuh dia langsung bergegas membangunkan Aksa. Dia dan Aksa akan meninggalkan kontrakan pagi buta, sebelum para tetangga beraktivitas dan gosip tentangnya menyebar. Yesha ingin menghindari gosip tentang rumah tangganya.

Akhirnya Yesha pergi dari rumah itu bersama Aksa. Meninggalkan semua kenangan buruk yang pernah tertoreh di sana. Yesha memutuskan untuk mampir ke rumah mantan ibu mertuanya, bukan untuk bersilaturahmi tapi untuk menggantungkan kunci rumah didepan pagar, yang sudah dia bungkus rapi dengan secarik kertas.

"Kenapa kita kesini bu? " tanya Aksa yang tidak mengerti pemikiran ibunya, yang ingin pergi ke rumah neneknya.

"Ibu hanya ingin memberikan kunci rumah ini kepada nenekmu sayang. " kata Yesha yang sudah menggantungkan kresek yang berisikan kunci rumah di pegangan pagar. Lalu ia melanjutkan perjalanannya sampai di rumah sendiri.

Bi Sumi merasa terkejut melihat majikannya datang pagi-pagi dengan menggendong tas besar. Setelah masuk ke dalam rumah, Yesha langsung berpesan kepada Aksa dan bi Sumi.

"Aksa, hari ini nurut sama bi Sumi ya? makan dan sekolah di antar bi Sumi dulu. Ibu mau tidur dulu. Kepala ibu pusing sekali. " kata Yesha kepada anaknya.

"Iya bu, Aksa akan sekolah di antar bi Sumi. Ibu tidur aja, ga usah khawatirkan Aksa. " Aksa sangat mengerti keadaan ibunya saat ini. Semalam dia juga sering terbangun dan melihat ibunya sedang menyiapkan barang-barang yang akan dibawa sekarang dengan menangis.

"Bi, aku titip Aksa dulu ya. Aku mau istirahat dulu. Nanti siang kalau Aryo sudah datang bibi bisa bangunkan aku. Untuk pekerjaan Lusi nanti aku akan mengirimkan pesan padanya. "

" Baik mbak. " jawab bi Sumi.

Setelah menyampaikan pesannya Yesha langsung masuk ke dalam kamarnya. Dia juga memberikan pesan kepada Lusi untuk melakukan pekerjaannya hari ini. Kemudian dia merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan memejamkan matanya.

Bi Sumi yang penasaran pun langsung menanyakan rasa penasarannya itu kepada Aksa.

"Den, kenapa pagi-pagi sudah datang? "

"Mulai hari ini Aksa sama Ibu akan tinggal di sini terus, bi. Aksa sama Ibu nggak akan pulang ke rumah ayah lagi. " kata Aksa dengan antusias.

Mendengar penjelasan Aksa, bi Sumi akhirnya mengerti. Dan tidak akan bertanya lagi. Karena sedikit banyak dia juga tau permasalahan di keluarga Yesha. Jadi dia akan menunggu Yesha sendiri yang akan menceritakan kepadanya nanti.

Di rumah mantan ibu mertua.

Bu ayu yang mau membuka pagar rumah, dikejutkan dengan sebuah bungkusan kresek yang di dalamnya ada sebuah amplop yang bertuliskan "Untuk Mas Dika'. Karena penasaran bu Ayu langsung membawa kantong kresek itu kepada Dika.

" Dik... Dika bangun ini ada surat untuk mu. " bu Ayu menggoyang-goyangkan tubuh Dika yang tidak mau bangun.

"Dik, bangun... "

"Apa sih, bu. ini masih pagi. " Dengan terpaksa Dika langsung membuka matanya dan duduk sambil menguap. "Hoaaammm... Apa bu? "

"Nih, cepat buka. ibu mau tau isinya. " Bu Ayu lalu menyodorkan kantong kresek itu kepada Dika.

"Ini apa? " tanya Dika tak mengerti.

"Mana ibu tau, tadi ibu nemu itu di pagar, trus ada tulisan buat mas Dika. makanya ibu membangunkanmu. Cepat buka, ibu pengen tau isinya. "

Dika menggoyang-goyangkan amplop itu dan ada gerakan disana. Karena penasaran Dika langsung membuka amplop itu, dan ternyata isinya kunci rumah. Lalu sepucuk kertas ikut jatuh, Dika langsung mengambil kertas itu, dan membaca tulisan di dalamnya.

"Assalamu'alaikum, mas Dika.

Aku Yesha sengaja aku titipkan kunci rumah ini di pagar rumah ibumu, karena aku tidak mau lagi bertemu denganmu dan keluargamu.

Terimakasih atas tujuh tahun kebersamaan kita yang kau torehkan dengan banyak cerita luka untuku. Terimakasih, karena kau sudah melepaskanku.

Aku akan menunggu surat cerai darimu. Namun jika selama satu bulan surat cerai tidak segera ku terima maka aku yang akan mengurusnya.

Jangan pernah mencariku dan Aksa. Kami akan bahagia hidup berdua tanpa dirimu.

Terimakasih

Wassalam

Yesha.

Setelah membaca isi surat itu, Dika langsung meremas nya hingga tak berbentuk. Luapan amarah, kecewa dan penyesalan dia rasakan secara bersamaan. Dia tidak pernah menyangka, Yesha akan meninggalkan nya secepat ini.

"Cih, itulah wanita yang kau pertahan kan selama ini pergi tanpa pamit. Apa maksudnya coba. Dasar ga punya sopan santun. " Bu Ayu terus mengomel membuat telinga Dika menjadi panas.

"Sudahlah bu jangan bicara lagi, aku mau tidur lagi. Masih ngantuk. Bangunkan aku jam tujuh. ' Dika langsung merebahkan tubuhnya dan memunggungi ibunya.

Bu Ayu yang mengerti pun langsung meninggalkan kamar anaknya. Dika sebenarnya tidak langsung tidur, dia memikirkan dimana Yesha dan Aksa sekarang berada. Mereka tidak punya siapapun di sini kalaupun dia pergi ke kampungnya, maka mungkin sekarang dia masih berada di perjalanan. Kini dia harus memikirkan bagaiman kelanjutan hidupnya. Apakah karirnya tetap cemerlang seperti biasanya, atau malah meredup setelah kepergian Yesha dari hidupnya.

"Sudahlah, pikirkan nanti saja. '

***************

Siang harinya di toko sekaligus rumah Yesha.

Aryo datang pukul sepuluh, dan sesuai permintaan Yesha, bi Sumi akan membangunkan Yesha ketika Aryo datang.

" Mbak, Aryo sudah datang. " kata bi sumi sambil mengetuk pintu kamar Yesha.

Yesha yang mendengar panggilan bi Sumi pun langsung terbangun. Dan sepertinya dia cukup tidur pagi ini. Yesha langsung mencuci wajahnya dan keluar menemui Aryo.

"Mbak Yesha ga kenapa-kenapa kan? wajahnya kok pucet banget. " Aryo langsung menanyakan keadaan Yesha yang seeprtinya tidak baik-baik saja.

"Aku baik, Ar cuma kurang tidur. Aku minta tolong kamu pergi ke toko ya, untuk belanja kipas angin sama kasurnya. "

"Iya, mbak. "

"Nanti , kita beli sistem transfer aja. Kamu telpon aku kalau sudah berada di tokonya biar aku bicara sama pemilik tokonya. Dan aku bisa pilih barang yang aku mau dengan cara Video call dengan kamu. "

"Iya mbak. " jawab Aryo mengerti.

"Nih buat beli es sama bensin kamu. " Yesha memberikan selembar uang kertas merah untuk Aryo.

"Duh, makasih mbak. Cuma jadi perantara aja dapet duit lumayan. hehehe... " Aryo terkekeh.

"Ya, nggak papa, lha wong kamu juga butuh bensin dan pulsa buat beli kuota. Sana buruan pergi, biar barangnya di antar hari ini. "

"Oke mbak. "

Setelah kepergian Aryo, Yesha lalu masuk ke dalam rumah dan menuju ruang makan.

"Bi... Bi sumi... " panggil Yesha .

"Ada apa mbak. Bi sumi hari ini masak apa? aku laper banget ini. "

"Bibi makas sayur sop sama ayam goreng kesukaan den Aksa mbak. "

"Oh ya sudah. Aku sarapan dulu bi. "

"Iya mbak. " Bi Sumi lalu meninggalkan Yesha diruang makan sendirian.

Setelah makan Yesha, bi Sumi dan Lusi duduk bersama sambil mengepak baju-baju yang masuk pesanan.

"Lus, Bi, mulai hari ini dan seterusnya aku akan menempati rumah ini. Karena aku sudah bercerai dengan mas Dika. "

Bi sumi dan Lusi saling berpandangan. Ternyata benar dugaan mereka tadi kalau majikannya pasti ada masalah dengan suaminya. Tapi mereka sangat tidak menyangka kalau masalahnya adalah perceraian.

to be continued

Terpopuler

Comments

himawatidewi satyawira

himawatidewi satyawira

nyempil.jd pelakor ya vio

2024-01-30

1

Modish Line

Modish Line

dasar Vio pelakor gila udh pelakor engga mau di cap jadi pelakor....

2023-07-08

1

Nur Halimah

Nur Halimah

sama Dika 🤣 salah ngetik

2023-04-06

2

lihat semua
Episodes
1 Tajamnya Lidah Mertua
2 Mencoba Melawan
3 Alasan Bekerja
4 Hari Pertama Bekerja
5 Telpon Dari Ibu
6 Pulang Kampung
7 Warisan
8 Langkah Pertama
9 Mulai Terkuak
10 Mulai Terkuak ( 2 )
11 Alasan Menikahi Yesha
12 Talak
13 Pergi Dari Rumah
14 Mengunjungi Bu Dian.
15 Penyesalan Dika
16 Kedatangan Bu Erina
17 Bekal Makan Siang
18 Surat Cerai
19 Bertemu Calon Mantan
20 Ayah Sementara
21 Desakan Dari Ibu Ayu
22 Janda Terhormat
23 Ketok Palu
24 Penyesalan dan Rasa Syukur
25 Toko Perhiasan
26 Penasaran
27 Perasaan Abhi
28 Masa Lalu Abhi
29 Hasutan Bu Ayu
30 Pertemuan Tak Disengaja
31 Pertemuan Tak Disengaja ( 2 )
32 Pertemuan Tak Di Sengaja ( 3 )
33 Keputusan Dika
34 Perjuangan dan Obsesi
35 Pernikahan Dika
36 Permintaan Papa
37 Keinginan Aksa
38 Rencana Papa Abhi
39 Harus Meyakinkan Diri
40 Bertemu Sahabat Lama
41 Alasan Abhi Menghilang
42 Keadaan Vio
43 Shock Therapy
44 Lamaran Tidak Langsung
45 Dewasa dan Kekanakan
46 Remaja Tua
47 Toko Perhiasan ( 2 )
48 Manipulasi Keadaan
49 Abhi dan Yesha
50 Tidak Tau Malu
51 CEO Baru
52 Ancaman Abhi
53 Istri Idaman
54 Menyusul Keputusan Yesha
55 Bertemu Yesha
56 Bukan Seorang Malaikat
57 Kekhawatiran Abhi
58 Obrolan Dua Pria
59 Sah
60 Resepsi
61 Hadiah Dari Jihan
62 Malam Pertama
63 Permintaan Vio
64 Pesan Terakhir
65 Karma Yang Bekerja
66 Mencari Suami Untuk Dila
67 Dila Pergi
68 Boomerang
69 Pembantu Ngelunjak
70 Hamil
71 Kabar Bahagia
72 Ketahuan
73 Dila Kabur
74 Memohon Maaf
75 Bertemu Dika
76 Bertemu Dika (2)
77 Hasil Tes DNA
78 Karma
79 Dika Mau Menikah Lagi?
80 Sadar
81 Keinginan Dua Bocah
82 Rencana Dika
83 Mempermalukan
84 Bertemu Agus
85 Ungkapan Rasa
86 Dika Dan Maya
87 Erhan dan Nisa Menyapa
88 Mario
89 Masa Lalu
90 Fakta
91 Ulang Tahun Abhi
92 Drama Suami Istri
93 Fakta Tentang Arum
94 Keputusan Arum
95 Drama Tiga Wanita
96 Pernikahan Dila dan Agus
97 Kedatangam Bu Ayu
98 Pemintaan Maaf
99 Dila Melahirkan
100 Pernikahan Maya dan Mario
101 Cerita Arum
102 Arion Menyapa
103 Akhir Dari Semua Kisah Bahagia
104 Author Menyapa
105 #S2 Dika 1
106 #S2 Dika 2
107 #S2 Dika 3
108 #S2 Dika 4
109 #S2 Dika 5
110 #S2 Dika 6
111 #S2 Dika 7
112 #S2 Dika 8
113 #S2 Dika 9
114 #S2 Dika 10
115 #S2 Dika 11
116 #S2 Dika 12
117 #S2 Dika 13
118 #S2 Dika 14
119 #S2 Dika 15
120 #S2 Dika 16
121 #S2 Dika 17
122 #S2 Dika 18
123 #S2 Dika 19
124 #S2 Dika 20
125 #S2 Dika 21
126 #S2 Dika 22
127 #S2 Dika 23
128 #S2 Dika 24
129 #S2 Dika 25
130 #S2 Dika 26
131 #S2 Dika 27 (Dika Dan Aksa)
132 #S2 Dika 28
133 #S2 Dika 29
134 #S2 Dika 30
135 #S2 Dika 31
136 #S2 Dika 32
137 #S2 Dika 33
138 #S2 Dika 34
139 #S2 Dika 35
140 #S2 Dika 36
141 #S2 Dika 37
142 #S2 Dika 38
143 #S2 Dika 39
144 #S2 Dika 40
145 Promosi Novel
146 #S2 Dika 41 (End)
147 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Tajamnya Lidah Mertua
2
Mencoba Melawan
3
Alasan Bekerja
4
Hari Pertama Bekerja
5
Telpon Dari Ibu
6
Pulang Kampung
7
Warisan
8
Langkah Pertama
9
Mulai Terkuak
10
Mulai Terkuak ( 2 )
11
Alasan Menikahi Yesha
12
Talak
13
Pergi Dari Rumah
14
Mengunjungi Bu Dian.
15
Penyesalan Dika
16
Kedatangan Bu Erina
17
Bekal Makan Siang
18
Surat Cerai
19
Bertemu Calon Mantan
20
Ayah Sementara
21
Desakan Dari Ibu Ayu
22
Janda Terhormat
23
Ketok Palu
24
Penyesalan dan Rasa Syukur
25
Toko Perhiasan
26
Penasaran
27
Perasaan Abhi
28
Masa Lalu Abhi
29
Hasutan Bu Ayu
30
Pertemuan Tak Disengaja
31
Pertemuan Tak Disengaja ( 2 )
32
Pertemuan Tak Di Sengaja ( 3 )
33
Keputusan Dika
34
Perjuangan dan Obsesi
35
Pernikahan Dika
36
Permintaan Papa
37
Keinginan Aksa
38
Rencana Papa Abhi
39
Harus Meyakinkan Diri
40
Bertemu Sahabat Lama
41
Alasan Abhi Menghilang
42
Keadaan Vio
43
Shock Therapy
44
Lamaran Tidak Langsung
45
Dewasa dan Kekanakan
46
Remaja Tua
47
Toko Perhiasan ( 2 )
48
Manipulasi Keadaan
49
Abhi dan Yesha
50
Tidak Tau Malu
51
CEO Baru
52
Ancaman Abhi
53
Istri Idaman
54
Menyusul Keputusan Yesha
55
Bertemu Yesha
56
Bukan Seorang Malaikat
57
Kekhawatiran Abhi
58
Obrolan Dua Pria
59
Sah
60
Resepsi
61
Hadiah Dari Jihan
62
Malam Pertama
63
Permintaan Vio
64
Pesan Terakhir
65
Karma Yang Bekerja
66
Mencari Suami Untuk Dila
67
Dila Pergi
68
Boomerang
69
Pembantu Ngelunjak
70
Hamil
71
Kabar Bahagia
72
Ketahuan
73
Dila Kabur
74
Memohon Maaf
75
Bertemu Dika
76
Bertemu Dika (2)
77
Hasil Tes DNA
78
Karma
79
Dika Mau Menikah Lagi?
80
Sadar
81
Keinginan Dua Bocah
82
Rencana Dika
83
Mempermalukan
84
Bertemu Agus
85
Ungkapan Rasa
86
Dika Dan Maya
87
Erhan dan Nisa Menyapa
88
Mario
89
Masa Lalu
90
Fakta
91
Ulang Tahun Abhi
92
Drama Suami Istri
93
Fakta Tentang Arum
94
Keputusan Arum
95
Drama Tiga Wanita
96
Pernikahan Dila dan Agus
97
Kedatangam Bu Ayu
98
Pemintaan Maaf
99
Dila Melahirkan
100
Pernikahan Maya dan Mario
101
Cerita Arum
102
Arion Menyapa
103
Akhir Dari Semua Kisah Bahagia
104
Author Menyapa
105
#S2 Dika 1
106
#S2 Dika 2
107
#S2 Dika 3
108
#S2 Dika 4
109
#S2 Dika 5
110
#S2 Dika 6
111
#S2 Dika 7
112
#S2 Dika 8
113
#S2 Dika 9
114
#S2 Dika 10
115
#S2 Dika 11
116
#S2 Dika 12
117
#S2 Dika 13
118
#S2 Dika 14
119
#S2 Dika 15
120
#S2 Dika 16
121
#S2 Dika 17
122
#S2 Dika 18
123
#S2 Dika 19
124
#S2 Dika 20
125
#S2 Dika 21
126
#S2 Dika 22
127
#S2 Dika 23
128
#S2 Dika 24
129
#S2 Dika 25
130
#S2 Dika 26
131
#S2 Dika 27 (Dika Dan Aksa)
132
#S2 Dika 28
133
#S2 Dika 29
134
#S2 Dika 30
135
#S2 Dika 31
136
#S2 Dika 32
137
#S2 Dika 33
138
#S2 Dika 34
139
#S2 Dika 35
140
#S2 Dika 36
141
#S2 Dika 37
142
#S2 Dika 38
143
#S2 Dika 39
144
#S2 Dika 40
145
Promosi Novel
146
#S2 Dika 41 (End)
147
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!