Talak

Yesha sudah sampai di rumahnya sendiri, setelah mengantar Aksa ke sekolah. Dia Bersiap-siap kerja untuk hari ini walau hatinya tidak baik-baik saja. Lagipula sudah ada bi sumi dan Lusi yang membantunya. Toko sembako sudah dibuka dan yang menjaga adalah bi sumi, Lusi di minta Yesha untuk mengepak barang pesanan yang masuk.

"Mbak, kelihatannya hari ini ga semangat. " tanya Lusi saat melihat keadaan Yesha yang tidak baik-baik saja.

"Iya nih, Lus. Agak ga enak badan aku. " jawab Yesha sekenanya. padahal yang ga enak adalah hatinya.

"Istirahat aja mbk, ini biar aku yang urus. "

"Enggak deh lus, kalau dibuat diem malah ga enak. Mbak minta tolong kamu jemput Aksa aja nanti ya?" pinta Yesha.

"Oke deh mbak. "

Mereka masih meneruskan acara mengepak barang pesanan karena nanti siang akan ada kurir yang akan datang untuk mengambil paket yang akan dikirim.

"Assalamu'alaikum.... " Terdengar ucapan salam dari luar pagar rumah Yesha.

"Coba kamu lihat siapa yang datang Lus. "

Lusi keluar untuk melihat siapa yang datang, dan tak lama dia kembali lagi.

"Pak mador yang ngerjain bangunannya mbak. Katanya ada perlu sama mbak. " Lusi memberi tahu kepada Yesha, siapa yang datang.

Mendengar itu, Yesha langsung keluar dan menemui mandor yang dia tugaskan untuk mengerjakan proyeknya.

"Selamat siang, bu. "

"Siang pak, ada apa ya? "

"Maaf, bu. Saya hanya mau menyampaikan kalau pembangunannya sudah selesai. Ibu bisa memeriksanya sekarang. "

"Alhamdulillah, Beneran pak? " tanya Yesha yang masih belum percaya.

"Beneran bu. Karena kami mengerjakannya siang malam, jadi bisa kami selesaikan dalam waktu singkat. " jelas pak mandor.

"Baiklah pak, ayo kita periksa. Saya mau nitipin toko dulu ke Lusi. " Dengan semangat Yesha langsung masuk ke dalam rumah, dan memberitahukan kepada Lusi dia mau keluar sebentar.

Setelah berpamitan kepada Lusi dan bi sumi, Yesha langsung pergi ke tempat bangunan yang di maksud pak Mandor. Sebuah bangunan yang cukup luas dan bersekat-sekat. Ya, bangunan itu adalah sebuah tempat kost yang di bangun Yesha. Setelah membeli rumah bu Dian, Yesha tertarik membeli tanah kosong disebelah rumah yang dibeli nya. Tanah dengan panjang 10 meter dan lebar 15 meter itu Yesha sulap menjadi enam buah kamar kos khusus putri. Dimana ada kamar mandi di setiap kamar, tempat parkir dibawah dan tempat menerima tamu juga di bawah. Jadi kalau ada tamu pria datang, tidak boleh masuk ke dalam kamar.

"Bagus pak, saya ptuar dengan kinerja bapak. Terimakasih atas kerjasamanya. " Yesha berterimakasih kepada pak mandor yang telah bekerja keras untuk mewujudkan impiannya.

"Sama-sama bu. Senang juga bekerja sama dengan anda. "

"Untuk sisa pembayarannya nanti saya transfer. "

"Baik, bu. "

Yesha sangat puas dengan pencapaiannya kali ini. Dia tidak menyia-nyiakan uang yang diberikan bapaknya untuk berfoya-foya, namun ia gunakan untuk mengembangkan usahanya. Mulai dari toko sembako, pakaian online dan sekarang kos-kosan masih tersisa uang di tabungan Yesha yang akan dia gunakan untuk membuka usaha lainnya, jika urusannya dengan Dika sudah selesai.

Yesha berkeliling tempat kost putri tersebut sambil berpikir. 'Apakah ini buah dari kesabaran ku selama ini. Allah mengujiku terlebih dahulu, menjatuhkanku dengan semua hinaan mereka. Dan jika aku bisa sabar Allah akan mengangkat derajatku? ' pikir Yesha. 'Aku akan menunggu kejutan darimu lagi, ya Rob. ' Yesha akhirnya bisa tersenyum lebar, kemudian dia mengunci pagar rumah kostnya. Dan kembali ke rumahnya.

Sesampainya di rumah, Yesha mencari Lusi untuk menanyakan sesuatu.

"Lus, si Aryo masih nganggur ga?

" Masih mbak, belum dapat kerjaan dia. Lulusan SMA kayak kita mah, susah dapat kerja mbak. Emang kenapa mbak. "

"Aku mau nawarin kerjaan, sama Dia. "

"Beneran mbak. "

Yesha mengangguk. "Coba kamu hubungi dia sekarang suruh kemari. "

Dengan semangat Lusi langsung menghubungi sahabatnya itu.

Dan tak lama, Aryo yang rumahnya memang tak jauh dari rumah Yesha langsung datang dengan sepeda motornya.

"Ada apa mbak? " tanya Aryo tak sabaran.

"Duh, ucapin salam dulu kek. " ketus Lusi.

"Oh, Iya, Assalamu'alaikum. Ada apa mbak Yesha manggil saya, ya? " Aryo mengulangi sapaannya, yang membuat Yesha geleng-geleng kepala melihat kekonyolan dua orang di depannya ini.

"Begini, Ar. Mbak punya kejaan buat kamu. "

"Apa mbak. " tanya Aryo tak sabaran.

"Jadi satpam di rumah kost mbak yang baru jadi. apa kamu mau? "

"Wah, mau banget mbak. Apalagi kalau kost putri." kata Aryo dengan semangat.

"baguslah. Tapi sebelum kostnya terisi manusia, kita harus mengisinya dengan barang-barang dulu. mbak minta tolong sama kamu, beli kasur sama kipas angin dan lemari buat ngisi tiap kamar kost. Apa kamu mau bantu? "

"Mau dong mbak, yang penting kan dapat cuan. " jiwa matre pemuda yang belum matang itu pun meronta-ronta.

"Tentu saja, Ar. pasti dapat bayaran. Besok kamu belanja ya? Soalnya mbak sibuk di toko. "

"Oke deh mbak. "

Yesha sangat bersyukur karena dikelilingi orang-orang baik. Meski mereka meminta imbalan akan kerja kerasnya, tentu saja bukankah kita bekerja untuk mendapat kan imbalan yang sesuai dengan kerjaan kita? Satu masalah sudah terselesaikan.

Kina dia tinggal fokus mengurusi masalah keluarganya saja. Sedangkan masalah lainnya sudah teratasi dengan baik oleh Yesha.

Seperti biasa Yesha pulang pada sore hari bersama dengan Aksa. Selama perjalanan senyuman selalu tersungging dibibirnya. Hingga ada sebuah mobil yang hampir menyerempetnya. Mobil itu kemudian berhenti tak jauh dari Yesha dan Aksa yang hampir oleng. Pemilik mobilpun keluar dan menghampiri Yesha dan Aksa yang masih gemetar.

" Kalian tidak apa-apa? " tanya seorang pria dengan pakaian rapi menghampiri mereka berdua.

"Ti... tidak apa-apa tuan. " jawab Yesha yang masih berusaha mengontrol keterkejutannya dia tidak memandang wajah pria itu sama sekali.

Pria tadi lalu berlari menuju mobilnya, dan kembali lagi dengan membawa sebotol air mineral.

"Minumlah, kau pasti masih shock. " Pria tadi memberikan air mineral yang dia bawa kepada Yesha.

Dengan ragu Yesha meminumkannya kepada Aksa lalu Yesha juga meminumnya.

"Maafkan aku, tadi aku kurang fokus menyetir. Tiba-tiba kapalaku pusing. " terang pria tadi.

"Jika ada yang terluka, ayo aku antar ke rumah sakit."

"Tidak perlu tuan, saya dan anak saya baik-baik saja. Terimakasih karena sudah memberikan air minum kepada kami. "

"Baiklah. Sekali lagi saya minta maaf nona" pria bertubuh tinggi tegap tadi masih merasa sangat bersalah.

Yesha menganggukkan kepalanya tanda tidak apa-apa. Lalu mereka berdua melanjutkan perjalanan nya pulang yang sebenarnya sudah tidak jauh lagi. Tanpa mengenal satu sama lain.

Pria tadi memperhatikan kemana wanita yang hampir ditabraknya tadi dengan pandangan yang, Entah.... Ketika dia hendak berbalik, dia seperti menginjak sesuatu. Sebuah kartu nama?

Tertera nama "Aksa Olshop" lengkap dengan barang apa saja yang dijual secara online maupun di toko. Tertulis juga nomor ponsel dan media sosial yang bisa dihubungi disana.

Pria tadi tersenyum lalu menyimpan kartu nama itu di dompetnya. Lalu kembali ke mobilnya dan segera pergi dari sana.

Tanpa Yesha ataupun pria itu sadari, ada sepasang mata yang melihat gerak gerik mereka berdua sejak tadi, dan berhasil mengabadikannya di ponsel miliknya.

Setelah makan malam, Yesha yang berada di kamar Aksa terkejuy saay mendengar suara pintu rumah yang dibuka dengan kasar, siapa lagi pelakunya kalau bukan Dika. Tapi sepertinya kali ini dia tidak pulang sendiri tapi ibu mertuanya dan simpanannya juga ikut, 'Ada apa ini. '

"Yesha, dimana kamu? " Dika memanggil Yesha dengaan suara lantang.

Setelah Yesha keluar dari kamarnya. Tanpa aba-aba Dika langsung menampar Yesha dengan keras.

"Plak." bunyi tamparan terdengar nyaring ditelinga Yesha.

"Dasar wanita murahan. Pantas saja kamu sering pulang malam kalau aku tidak ada di rumah, dan kemarin dengan lantang kamu meminta cerai dari ku. Ternyata, kelakuanmu di luar sana sangat di luar dugaan. Kau memiliki pria simpanan kan? " Dika mencecar Yesha dengan hinaannya.

"Apa maksudmu. " tanya Yesha tak mengerti, setelah diberindinh tuduhan oleh Dika.

"Kau telah menuduhku punya simpanan, sedangkan kau sendiri apa? Maling teriak maling."

"Aku nggak ngerti maksudmu, mas. " tanya Yesha yang masih bingung.

Dika lalu mengambil ponselnya dan memperlihatkan foto Yesha yang diberi minuman oleh seorang pria yang tidak diketahui wajahnya. Mata Yesha membola melihat fotonya bersama dengan pria yang akan menabraknya tadi.

"Dari mana kau dapat foto ini. " tanya Yesha yang ikut kesal setelah melihat foto tadi.

"Kamu tidak perlu tau, Yang penting sekarang aku tau kamu juga sama bejatnya dengan aku. Dasar munafik. "

"Tapi apa yang kau tuduhkan tidak benar, orang tadi tanpa sengaja mau menabrakku. Aku dan Aksa hampir jatuh, lalu orang itu memberi kami minum. "

"Cerita yang menarik." ujar bu Ayu yang ikut bicara kali ini.

"Pasti kau sudah memiliki banyak alasan di otakmu itu kan? agar tidak mau dituduh yang tidak-tidak. Dasar wanita licik." kata bu Ayu lagi.

"Terserah kalian mau bicara apa, aku tidak peduli. Mau percaya atau tidak aku juga tidak peduli. Sekarang apa mau kalian datang kesini rame-rame. " tanya Yesha yang sudah mengembalikan keberaniannya.

"Sudahlah Dik, tunggu apa lagi. Cepat ceraikan dia. Pria kalau selingkuh masih bisa di maafkan, tapi kalau wanita sudah selingkuh itu tidak bisa di maafkan. " kata bu Ayu mengompori dengan menggebu.

"Oh, jadi kalian ikut kemari karena ingin jadi saksi saat mas Dika menjatuhkan talak padaku. Baiklah dengan senang hati. Ayo, cepat keluarkan kata talakmu itu mas, aku sudan siap. " tantang Yesha.

Kini Dika yang merasa ragu untuk mengucapkan ikrar talaknya. Karena dia masih belum tau apa yang di inginkan hatinya. Dika masih belum mau menceraikan Yesha.

"Tunggu apa lagi, Dik. Cepat lakukan dan segera singkirkan wanita itu dari hidupmu. " kata bu Ayu tak sabaran.

"Dika, cepat lakukan. Aku akan memberikan apapun padamu, setelah kau bercerai dengannya. Kita akan menikah secepatnya." Pinta Vio yang juga mendorong Dika untuk menceraikan istrinya itu.

Mendengar kalimat dari Vio, Dika kini bisa meyakinkan dirinya,

"Baiklah..... " kalimat Dika terpotong.

"Tunggu... " Yesha memotong kalimat Dika

"Apa lagi, katanya kau sudah siap mendengarkan ikrar talak dari Dika. " kata bu Ayu kesal.

Namun Yesha tidak menghiraukan, dia segera keluar dari rumahnya dan membawa masuk seorang pria tetangganya yang diikuti istrinya.

"Kalian punya saksi, aku juga ingin punya saksi. Pak Imron ini yang akan jadi saksiku bersama istrinya.

" Terserah, cepat lakukan Dika." teriak bu Ayu tak sabaran.

"Ayesha Prambudi aku talak kau dengan talak satu mulai hari ini. "

"Terimakasih mas," kata Yesha dengan meneteskan airmata nya yang tanpa sengaja keluar. Membuat tetangga yang dibawanya tercengang, tak disangka mereka akan menjadi saksi perceraian tetangganya itu.

"Kok talak satu sih, Dik. ga talak tiga sekalian. " Bu Ayu sepertinya tidak puas dengan talak yang diberikan Dika kepada Yesha.

"Sudahlah bu, yang penting sekarang Yesha sudah aku talak. Ayo sekarang kita pergi dari sini. "

Mereka bertiga akhirnya pergi meninggalkan Yesha bersama tetangganya.

" Terimakasih ya, Pak Imron dan bu Imron, sudah mau menjadi saksi untuk saya. " kata Yesha kepada tetangganya itu.

"Sama-sama mbak Yesha, kami yang bingung. Kenapa kalian harus bercerai." tanya bu Imron yang mulai julid dengan masalah rumah tangga Yesha.

"Sudahlah bu, ini masalah rumah tangga mereka, kita tidak perlu tau. Ayo kita pulang. Mbak Yesha yang sabar ya? " kata Pak Imron lalu mengajak istrinya itu pergi.

Setelah kepergian tetangganya, Yesha menangis sejadi-jadinya. Sesak rasanya, walau ada sedikit kelegaan di hatinya. Ternyata dia tak sekuat itu untuk menghadapi perceraian. Dia hanya kuat di luar namun juga rapuh di dalam.

Aksa keluar dari kamarnya, dan langsung memeluk ibunya. si kecil yang berfikir dewasa diusianya yang masih anakhanak itu sudah tau apa yang terjadi pada ayah dan ibunya.

"Maafkan ibu Aksa... "

to be continued

Terpopuler

Comments

Kiki Rizkia Apriliani

Kiki Rizkia Apriliani

lha pie tho kok mengsed alias nangis bkne bhgia lepas dr mnsia lucknut..udh punya jalan bagus gt.mndg janda drpd jd budak

2024-03-30

0

Inaherlinasofia

Inaherlinasofia

laki gitu jangan di tangisi mudah2an dapat yg lebih sayang dan kaya😁

2024-03-25

0

Totoy Suhaya

Totoy Suhaya

jngn sedih yessa smngt💪 tunggu kehancuran mu dika..

2024-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 Tajamnya Lidah Mertua
2 Mencoba Melawan
3 Alasan Bekerja
4 Hari Pertama Bekerja
5 Telpon Dari Ibu
6 Pulang Kampung
7 Warisan
8 Langkah Pertama
9 Mulai Terkuak
10 Mulai Terkuak ( 2 )
11 Alasan Menikahi Yesha
12 Talak
13 Pergi Dari Rumah
14 Mengunjungi Bu Dian.
15 Penyesalan Dika
16 Kedatangan Bu Erina
17 Bekal Makan Siang
18 Surat Cerai
19 Bertemu Calon Mantan
20 Ayah Sementara
21 Desakan Dari Ibu Ayu
22 Janda Terhormat
23 Ketok Palu
24 Penyesalan dan Rasa Syukur
25 Toko Perhiasan
26 Penasaran
27 Perasaan Abhi
28 Masa Lalu Abhi
29 Hasutan Bu Ayu
30 Pertemuan Tak Disengaja
31 Pertemuan Tak Disengaja ( 2 )
32 Pertemuan Tak Di Sengaja ( 3 )
33 Keputusan Dika
34 Perjuangan dan Obsesi
35 Pernikahan Dika
36 Permintaan Papa
37 Keinginan Aksa
38 Rencana Papa Abhi
39 Harus Meyakinkan Diri
40 Bertemu Sahabat Lama
41 Alasan Abhi Menghilang
42 Keadaan Vio
43 Shock Therapy
44 Lamaran Tidak Langsung
45 Dewasa dan Kekanakan
46 Remaja Tua
47 Toko Perhiasan ( 2 )
48 Manipulasi Keadaan
49 Abhi dan Yesha
50 Tidak Tau Malu
51 CEO Baru
52 Ancaman Abhi
53 Istri Idaman
54 Menyusul Keputusan Yesha
55 Bertemu Yesha
56 Bukan Seorang Malaikat
57 Kekhawatiran Abhi
58 Obrolan Dua Pria
59 Sah
60 Resepsi
61 Hadiah Dari Jihan
62 Malam Pertama
63 Permintaan Vio
64 Pesan Terakhir
65 Karma Yang Bekerja
66 Mencari Suami Untuk Dila
67 Dila Pergi
68 Boomerang
69 Pembantu Ngelunjak
70 Hamil
71 Kabar Bahagia
72 Ketahuan
73 Dila Kabur
74 Memohon Maaf
75 Bertemu Dika
76 Bertemu Dika (2)
77 Hasil Tes DNA
78 Karma
79 Dika Mau Menikah Lagi?
80 Sadar
81 Keinginan Dua Bocah
82 Rencana Dika
83 Mempermalukan
84 Bertemu Agus
85 Ungkapan Rasa
86 Dika Dan Maya
87 Erhan dan Nisa Menyapa
88 Mario
89 Masa Lalu
90 Fakta
91 Ulang Tahun Abhi
92 Drama Suami Istri
93 Fakta Tentang Arum
94 Keputusan Arum
95 Drama Tiga Wanita
96 Pernikahan Dila dan Agus
97 Kedatangam Bu Ayu
98 Pemintaan Maaf
99 Dila Melahirkan
100 Pernikahan Maya dan Mario
101 Cerita Arum
102 Arion Menyapa
103 Akhir Dari Semua Kisah Bahagia
104 Author Menyapa
105 #S2 Dika 1
106 #S2 Dika 2
107 #S2 Dika 3
108 #S2 Dika 4
109 #S2 Dika 5
110 #S2 Dika 6
111 #S2 Dika 7
112 #S2 Dika 8
113 #S2 Dika 9
114 #S2 Dika 10
115 #S2 Dika 11
116 #S2 Dika 12
117 #S2 Dika 13
118 #S2 Dika 14
119 #S2 Dika 15
120 #S2 Dika 16
121 #S2 Dika 17
122 #S2 Dika 18
123 #S2 Dika 19
124 #S2 Dika 20
125 #S2 Dika 21
126 #S2 Dika 22
127 #S2 Dika 23
128 #S2 Dika 24
129 #S2 Dika 25
130 #S2 Dika 26
131 #S2 Dika 27 (Dika Dan Aksa)
132 #S2 Dika 28
133 #S2 Dika 29
134 #S2 Dika 30
135 #S2 Dika 31
136 #S2 Dika 32
137 #S2 Dika 33
138 #S2 Dika 34
139 #S2 Dika 35
140 #S2 Dika 36
141 #S2 Dika 37
142 #S2 Dika 38
143 #S2 Dika 39
144 #S2 Dika 40
145 Promosi Novel
146 #S2 Dika 41 (End)
147 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Tajamnya Lidah Mertua
2
Mencoba Melawan
3
Alasan Bekerja
4
Hari Pertama Bekerja
5
Telpon Dari Ibu
6
Pulang Kampung
7
Warisan
8
Langkah Pertama
9
Mulai Terkuak
10
Mulai Terkuak ( 2 )
11
Alasan Menikahi Yesha
12
Talak
13
Pergi Dari Rumah
14
Mengunjungi Bu Dian.
15
Penyesalan Dika
16
Kedatangan Bu Erina
17
Bekal Makan Siang
18
Surat Cerai
19
Bertemu Calon Mantan
20
Ayah Sementara
21
Desakan Dari Ibu Ayu
22
Janda Terhormat
23
Ketok Palu
24
Penyesalan dan Rasa Syukur
25
Toko Perhiasan
26
Penasaran
27
Perasaan Abhi
28
Masa Lalu Abhi
29
Hasutan Bu Ayu
30
Pertemuan Tak Disengaja
31
Pertemuan Tak Disengaja ( 2 )
32
Pertemuan Tak Di Sengaja ( 3 )
33
Keputusan Dika
34
Perjuangan dan Obsesi
35
Pernikahan Dika
36
Permintaan Papa
37
Keinginan Aksa
38
Rencana Papa Abhi
39
Harus Meyakinkan Diri
40
Bertemu Sahabat Lama
41
Alasan Abhi Menghilang
42
Keadaan Vio
43
Shock Therapy
44
Lamaran Tidak Langsung
45
Dewasa dan Kekanakan
46
Remaja Tua
47
Toko Perhiasan ( 2 )
48
Manipulasi Keadaan
49
Abhi dan Yesha
50
Tidak Tau Malu
51
CEO Baru
52
Ancaman Abhi
53
Istri Idaman
54
Menyusul Keputusan Yesha
55
Bertemu Yesha
56
Bukan Seorang Malaikat
57
Kekhawatiran Abhi
58
Obrolan Dua Pria
59
Sah
60
Resepsi
61
Hadiah Dari Jihan
62
Malam Pertama
63
Permintaan Vio
64
Pesan Terakhir
65
Karma Yang Bekerja
66
Mencari Suami Untuk Dila
67
Dila Pergi
68
Boomerang
69
Pembantu Ngelunjak
70
Hamil
71
Kabar Bahagia
72
Ketahuan
73
Dila Kabur
74
Memohon Maaf
75
Bertemu Dika
76
Bertemu Dika (2)
77
Hasil Tes DNA
78
Karma
79
Dika Mau Menikah Lagi?
80
Sadar
81
Keinginan Dua Bocah
82
Rencana Dika
83
Mempermalukan
84
Bertemu Agus
85
Ungkapan Rasa
86
Dika Dan Maya
87
Erhan dan Nisa Menyapa
88
Mario
89
Masa Lalu
90
Fakta
91
Ulang Tahun Abhi
92
Drama Suami Istri
93
Fakta Tentang Arum
94
Keputusan Arum
95
Drama Tiga Wanita
96
Pernikahan Dila dan Agus
97
Kedatangam Bu Ayu
98
Pemintaan Maaf
99
Dila Melahirkan
100
Pernikahan Maya dan Mario
101
Cerita Arum
102
Arion Menyapa
103
Akhir Dari Semua Kisah Bahagia
104
Author Menyapa
105
#S2 Dika 1
106
#S2 Dika 2
107
#S2 Dika 3
108
#S2 Dika 4
109
#S2 Dika 5
110
#S2 Dika 6
111
#S2 Dika 7
112
#S2 Dika 8
113
#S2 Dika 9
114
#S2 Dika 10
115
#S2 Dika 11
116
#S2 Dika 12
117
#S2 Dika 13
118
#S2 Dika 14
119
#S2 Dika 15
120
#S2 Dika 16
121
#S2 Dika 17
122
#S2 Dika 18
123
#S2 Dika 19
124
#S2 Dika 20
125
#S2 Dika 21
126
#S2 Dika 22
127
#S2 Dika 23
128
#S2 Dika 24
129
#S2 Dika 25
130
#S2 Dika 26
131
#S2 Dika 27 (Dika Dan Aksa)
132
#S2 Dika 28
133
#S2 Dika 29
134
#S2 Dika 30
135
#S2 Dika 31
136
#S2 Dika 32
137
#S2 Dika 33
138
#S2 Dika 34
139
#S2 Dika 35
140
#S2 Dika 36
141
#S2 Dika 37
142
#S2 Dika 38
143
#S2 Dika 39
144
#S2 Dika 40
145
Promosi Novel
146
#S2 Dika 41 (End)
147
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!