Bab 2 Belanja pertama di Mall.

Nata memutar badannya diarahkan pandangannya ke sekeliling Mall itu, ternyata dilihatnya mall lantai dasar banyak pedagang yang menjual pakaian, ponsel serta perlatan assesoris dan perlengkapan rumah tangga, sedangkan di basement adalah pasar kebutuhan sehari-hari. Kemudian Nata dengan menggunakan eskalator menuju ke lantai dua. Disana di lantai dua tersebut terlihat lebih banyak yang menjual komputer serta semua

perlengkapannya.

Nata lalu membuka ponselnya, membaca petunjuk sesuai dengan araha dari Sabrina, dibacanya toko komputer itu juga nama pemiliknya yang bernama Jessy. Kemudian Nata mencari toko komputer itu, setelah beberapam kali menyusuri jejeran toko komputer itu, dia lalu berhenti di depan toko komputer yang ditunjuk oleh Sabrina.

“Selamat siang.”

“Selamat siang kang, ada yang bisa saya bantu ? mau cari komputer atau laptop ? Printer juga ada disini.” Jawab seorang gadis cantik berwajah kontinental yang terlihat sangat seksi itu.

“Eeemmhh kalau Teh Jessy nya ada ?”

“Saya sendiri, ini dengan kang Nata yaa ?” Tanya gadis keturunan Jepang itu.

“Lho kok tau nama saya ?”

“Hehehe, tau dari teman saya Sabrina, katanya dia memberi rekomendasi toko komputer saya kepada kang Nata.” Ucap Jessy sambil menyodorkan tangan untuk menyalami Nata.

“Ohh iya, saya lagi nyari laptop dengan speksifikasi Ram 256 Gb, Layar 17 inch, HDD 1 Tb dan grafiknya yang mendukung untuk desain grafis.” Ucap Nata.

“Ohhh ada nih, kebetulan sedang promosi di awal tahun ini.” Jessy lalu memberikan katalog yang berisi beberapa laptop, diantaranya laptop yang sesuai dengan spesifikasi yang Nata inginkan.

“Harganya sesuai dengan yang tertera di katalog ini ?” tanya Nata.

“Iya nanti dapat satu set printer sebagai promosinya.”

“Ohhh begitu, jadi murah dong.” Ucap Nata dengan tersenyum lebar.

“Iya tuh, Kang Nata berminat ?” tanya Jessy sambil memandang tajam, seolah menyelidiki sampai tembus ke dompetnya, ehhh ke hatinya Nata.

“OK saya ambil deh, bisa bayar dengan Mobile Banking kan ?”

“Ohh bisa, scan saja QR codenya disini.” Ucap Jessy sambil menunjukkan barkode toko miliknya.

“Nanti dulu, dapat bonus apa lagi ?”

“Dapat bonus makan berdua bersama saya, hehehe.” Kekeh Jessy mencoba menggoda Nata yang menurutnya berwajah tampan dan ganteng itu.

“Hahaha, bisa saja teh Jessy mah.”

“Ehhh akang asal dari mana ?”

“Titasik.” Jawab Nata dengan singkat.

“Hmmm, lalu mau diinstall apa saja ?”

“Cukup Windows terbaru saja deh, selanjutnya saya install sendiri programnya.”

“OK kalau begitu tidak begitu lama, sudah punya akun microsoft ?”

“Sudah atuh, nanti saja registrasinya saya yang input, sesudah diinstall.”

“Wahh Kang Nata orang IT yaa ?”

“Ohh bukan, saya orang Tasik, hehehe.”

“Ihhh Kang Nata mah ditanya benar-benar, malah bercanda.” Jessy pun  mencubit dengan gemas. Wajahnya tersipu malu kedua pipinya merah merona dengan alami, tidak seperti dipoles dengan blose on. Menambah semakin cantik dan menarik.

“Aduh, sakit dong, ini bonus juga ? kok sakit sih ? hehehe.”

“OK kita install sekarang yaa.”

“Boleh, berapa lama lama nginstallnya ?”

“Hanya lima belas menit saja lah, sabar saja.”

“OK deh sambil menunggu, saya mau kebawah dulu belanja sesuatu.”

“Tidak usah repot-repot kang.”

“Idihh ge’er, memangnya mau dibelikan apa ?”

“Hmmm batagor juga boleh lah. Hahaha.”

“OK deh, pamit dulu yaa sebentar.” Ucap Nata tanpa menunggu jawaban lagi dari Jessy yang sedang unboxing laptop baru itu. Nata lalu turun ke lantai dasar, membeli beberapa baju, celana juga pakaian dalam dan singlet. Setelah dirasa cukup, dia juga membeli ransel di toko tas yang tadi dilewatinya. Sebelum naik kembali ke lantai dua, dia membeli batagor yang berada di food court mall itu. dua bungkus batagor dengan kemasan mangkuk sterofoam itu lalu dibawanya ke toko komputer milik Jessy. Jessy nampak sudah selesai menginstall base program di laptop baru miliknya itu, Jessy juga sudah selesai menginstall printer yang menjadi bonus pembelian laptop itu.

“Ini batagornya.” Ucap Nata sambil menyerahkan satu bungkus batagor kepada Jessy.

“Ehhh terima kasih Kang Nata, tadi aku hanya bercanda kok, pengen batagornya.”

“Sudahlah. kita  makan dulu.”

“Hmmm aku tambah deh bonusnya dengan speaker aktif dan mouse wireless.”

“Wow keren, lebih mahal dari harga batagor, hahaha.” Mereka pun berdua makan batagor bersama. Setelah selesai makan dan minum air mineral yang diberikan oleh Jessy dari dispenser yang berada di dalam tokonya, Jessy lalu menyerahkan nota pembelian dengan sudah di cap lunas.

“Garansi tiga tahun yaa, kalau ada kendala datang saja kemari deh, ini nomor  ponselku ada di dalam nota bon ini.” Ucap Jessy.

“OK Kalau begitu saya mohon pamit, mampir dong ke apartemen, satu lantai sama Sabrina kok.”

“Iya nanti aku kabari deh kalau mau datang, semoga barangnya awet yaa.”

“Iya semoga barokah juga, toko mu laris terus.”

“Aamiin.” Ucap Jessy mengantar kepergian Nata.

Dua puluh menit kemudian, Nata sudah kembali berada di dalam kamar apartemennya. Dia lalu menyimpan semua pakaian yang baru saja dibelinya di dalam lemari pakaian. Setelah itu Nata lalu membuka dus printer, menyimpannya di meja kerja di dalam kamar apartemen itu, lalu mengeluarkan laptop dari tas laptop yang masih baru itu. Nata lalu tersenyum dengan sangat puas.

Setelah itu dia lalu turun ke lantai dasar, nongkrong sambil merokok dan minum kopi di cafe yang terletak di lantai dasar itu. Karena jika merokok di dalam kamar apartemen pasti akan tercium oleh Sabrina, lalu dia akan didenda hehehe. Setelah puas ngopi dan merokok, Nata lalu membeli cemilan dan beberapa botol minuman di toko sebelah cafe itu. Sore harinya baru Nata masuk kembali kedalam unit apartemen sewaannya itu.

Laptop yanb baru dibelinya itu mulai dinyalakannya, lalu dia mulai mencari koneksi internet dengan WiFi di apartemennya itu. Namun dia kesulitan saat mencari password WiFi, dia pun lalu mengingat sesuatu, diraihnya

kartu akses yang diberikan oleh Sabrina kemarin, nah disitu ternyata tertulis password dalam sebuah barcode. Nata lalu mengeluarkan ponsel dari kantong celananya lalu memindai barcode itu. Dengan sangat girang lalu Nata mulai mengetik password itu di laptop barunya. Berhasil, dia mulai menginstall program tambahan dari google drive miliknya. Sambil menunggu proses installasi selesai dia lalu dengan iseng menghubungi Jessy melalui ponselnya.

“Selamat siang dengan toko komputer Jessy, ada yang bisa dibantu ?

“Ada teh Jes, anda berhutang makan malam bersama saya, hehehe.”

“Ehhh Kang Nata yaa ? bagaimana sudah mulai ditambah program di laptonya ?”

“Alhamdulillah sedang dalam proses, simpan yaa nomor saya.”

“Iya dong, apa sih yang tidak untuk Kang Nata, hehehe.”

“Sebentar lagi tokonya tutup yaa ?”

“Kok tahu ?”

“Tahu dong, kan ga akan nginap juga di toko ?”

“Hahaha, bisa saja kang Nata mah, ehhh Sabrina sudah pulang ? Aku mau kesana sekarang nih setelah selesai nutup toko.”

“Aku belum lihat, kamu telpon saja.”

Tok Tok Tok.

“Ehhh ada yang mengetuk pintu, sebentar  yaa aku buka pintu dulu, ada yang mengetuk pintu nih.”

“Mungkin Sabrina tuh, baru pulang dari kantornya.” Ucap Jessy.

Nata lalu membuka pintu apartemennya, benar saja Sabrina sudah berada di depan pintu apartemennya sambil membawa makanan.

“Hai. Bagaimana belanjanya sudah ketemu dengan Jessy ?”

“Ini Jessy masih bicara dengan ku di telepon.” Ucap Nata

“Mana-mana biar aku bicara.” Ucap Sabrina sambil meminta pinjam ponsel Nata, lalu meletakan makanan di atas meja makan kamar apartemen Nana. Kemudian membawa ponsel milik Nata ke luar. Entah apa yang dibicarakannya. Namun sesekali terdengar suara tertawa dari Sabrina. Nata menggaruk-garuk kepalanya dengan bingung. Namun dia lalu menghampiri meja makan, mengeluarkan makanan dari dalam kantong plastik yang tadi dibawa oleh Sabrina itu.

“Wah ternyata isinya juice ada lima cup besar, banyak amat, ahhh aku masukkan lagi saja, takutnya salah, bukan untukku.”guman Nata lalu kembali memasukkan beberapa cup yang berisi aneka juice itu kedalam

kantong plastik.

“Iya cepetan kalau mau kesini, nanti keduluan sama aku.” Ucap Sabrina lalu menyerahkan ponsel milik Nata yang terasa sudah mulai hangat dan wangi dengan parfume milik Sabrina yang menempel ke ponselnya itu saat Nata akan mulai berbicara, ternyata sambungan telepon sudah berakhir.

“Dia mmmhh maksudku Jessy jadi mau kesini ?”

“Iya katanya, salam untuk Kang Nata. Cie cie ditaksir sama Jessy.” Ucap Sabrina sambil mendekat.

“Apaan sih ?” Tanya Nata sambil berusaha mundur namun tertahan dengan dinding kamarnya. Wangi tubuh Sabrina semakin tercium, membuat siapa saja yang berada di dekatnya pasti sangat terpesona,

Sabrina yang lebih agresif daripada Jessy itu kini tubuhnya menempel dengan Nata. Lalu, Cuuuupp. Pipinya Nata dikecup oleh Sabrina, dengan spontan lalu Nata mengusap pipi yang diciumnya, ternyata tidak lengket. Semoga saja tidak ada jejak di kulit pipinya pikir Nata.

“Idiih pakai dihapus segala. Ehhh itu juice buka saja kita minum bareng, ada juice mangga dan alpukat, kang Nata suka kan ?”

“eemmhh iii iya suka banget.” Ucap Nata yang masih gugup, saat tadi sudah dikecup pipinya oleh Sabrina.

“Tapi kamu lebih suka sama Jessy kan ?” tanya Sabrina dengan pandangan menggoda dan penuh selidik.

”Egghhh eng enggak juga tuh.”

“Kok jadi salah tingkah ditanya begitu ? kayak baru pertama dicium saja.”

“Uhuukk uuhukk.” Nata pun tersedak saat mulai menyedot juice miliknya itu.

“Pelan-pelan dong, santai saja, awas yaa kalau kang Nata mempermainkan Jessy ! nanti bakal keeekkk.” Ucap Sabrina sambil sebelah tangannya melintang di leher yang jenjang putih dan mulus itu. Nata hanya menelan juice itu sambil menahan rasa terkejutnya.

“Aku datang. !” Ucap Jessy yang sudah diberi tahu nomor apartemenku oleh Sabrina itu, dia ternyata sudah berada di depan pintu apartemen yang terbuka.

“Hai bestie, capek yaa ? ada customer yang nakal ga hari ini ?” tanya Sabrina namun tatapannya dengan tajam mengarah kepada Nata.

“Eehhh enggak tuh, kang Nata baik kok, belikan aku batagor.”

“Wow kamu disogok sama makanan kesukaanmu, supaya murah yaa ?”

“Enggak juga dong bestie, memang ada promo kok untuk awal tahun ini. Ehhh sudah selesai yaa kang installnya ? tuh layar laptopnya sudah padam.”

“Ehhh iii iya tuh.” ucap Nata yang masih gugup, lalu pindah duduk di kursi kerjanya. Kemudian mematikan laptop yang sudah selesai diinstal lengkap, sesuai dengan program pilihannya.

Episodes
1 Bab 1 Hari pertama di Kota Bandung.
2 Bab 2 Belanja pertama di Mall.
3 Bab 3 Makan malam.
4 Bab 4 Keterbukaan.
5 Bab 5 Saling membuka tabir pribadi.
6 Bab 6 Bersatunya tiga serangkai.
7 Bab 7 Transaksi beli Ruko.
8 Bab 8 Mulai tinggal di Ruko.
9 Bab 9 Pengucapan ikrar tiga serangkai.
10 Bab 10 Menghadap kantor Notaris.
11 Bab 11 Sama-sama terkejut.
12 Bab 12 Serunya belanja di Mall.
13 Bab 13 Rehab kilat interior Ruko.
14 Bab 14 Sultan Titasik mah bebas.
15 Bab 15 Beli mobil seperti beli combro.
16 Bab 16 Jessy dan Sabrina mulai cemburu.
17 Bab 17 Api cemburu kini telah adem lagi.
18 Bab 18 Persiapan meeting.
19 Bab 19 Transaksi pertama yang spektakuler.
20 Bab 20 Petunjuk dari mimpi.
21 Bab 21 Meeting hari kedua.
22 Bab 22 Kerja cepat hasil akurat.
23 Bab 23 Meninjau lahan dan gedung.
24 Bab 24 Fitting dan persiapan akad nikah.
25 Bab 25 Seorang gadis Salting.
26 Bab 26 Huhuy Amanda.
27 Bab 27 Duo Chief Cantik.
28 Bab 28 Jessy dan Sabrina bertemu sobat lama.
29 Bab 29 Hangatnya kebersamaan.
30 Bab 30 Nata ingin punya anak Selusin.
31 Bab 31 Karyawati baru dan Dua Bidadari.
32 Bab 32 SURABI KATSU dan SURABI BURGER.
33 Bab 33 Rencana dadakan.
34 Bab 34 Menikah di tanah Suci.
35 Bab 35 Pengantin Baru.
36 Bab 36 Romantisnya pengantin baru.
37 Bab 37 Senam Whirpool.
38 Bab 38 Gara-gara sate kambing.
39 Bab 39 Justin Bibir.
40 Bab 40 Mendadak ke Tasikmalaya.
41 Bab 41 Pijat Shiatsu.
42 Bab 42 Ikan bakar di Pantai Cipatujah Tasikmalaya.
43 Bab 43 Indahnya kebersamaan di tepi pantai.
44 Bab 44 Jessy dan Sabrina, Turis Gokil.
45 Bab 45 Tiga puluh lima derajat celcius.
46 Bab 46 Kolaborasi dua pengusaha.
47 Bab 47 Rapat Umum di Kantor Pusat Bank.
48 Bab 48 H-1
49 Bab 49 Acara yang dinantikan.
50 Bab 50 Perundingan atas kesalah pahaman.
51 Bab 51 Sukses menggambar jejak bibir.
52 Bab 52 Roti Jepang.
53 Bab 53 Ke Dokter Ahli Kandungan.
54 Bab 54 Leunca.
55 Bab 55 Satu persatu jalan menuju kesuksesan mulai terbentang.
56 Bab 56 Meninjau lahan pembangunan kampus.
57 Bab 57 Sabrina mengusulkan agar Nata dan Jessy pergi ke Tasikmalaya.
58 Bab 58 Bertemu manusia langka.
59 Bab 59 Excavator Pink mulai beraksi.
60 Bab 60 Menuju Tasikmalaya.
61 Bab 61 Berziarah ke makam.
62 Bab 62 Di Kebun Teh.
63 Bab 63 Sabrina Kangen.
64 Bab 64 Survei tahap pertama di Pantai Cipatujah.
65 Bab 65 Memaparkan rencana pembangunan kepada Kades.
66 Bab 66 Kelom Geulis.
67 Bab 67 Impian Jessy dan Sabrina ingin punya Album Foto.
68 Bab 68 Meeting di Kantor Pusat.
69 Bab 69 Rujak Serut menguak tabir.
70 Bab 70 Para Bumil yang sensitif.
71 Bab 71 Membeli rumah baru.
72 Bab 72 Meninjau rumah baru.
73 Bab 73 Hari pertama di rumah baru.
74 Bab 74 Berenang malam hari di rumah baru.
75 Bab 75 Membahas rencana pekerjaan.
76 Bab 76 Amanda ingin menjadi Dosen.
77 Bab 77 Team Ceriwis Rempong.
78 Bab 78 Bebenah di Ruko.
79 Bab 79 Pool Water Heater.
80 Bab 80 Berenang malam hari di rumah baru.
81 Bab 81 Amanda numpang menginap di rumah baru.
82 Bab 82 Amanda demen Opa Korea.
83 Bab 83 Saat Sangkuriang bertemu dengan Bandung Bondowoso.
84 Bab 84 Ikrar dari Amanda dengan Sabrina dan Jessy.
85 Bab 85 Tutug Oncom.
86 Bab 86 Rujak Beubek.
87 Bab 87 Omelet Strowberry.
88 Bab 88-A. Pertemuan perdana Amanda dengan Opa Korea.
89 Bab 88-B. Pertemuan perdana Amanda dengan Opa Korea.
90 Bab 89 HBD Nata.
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1 Hari pertama di Kota Bandung.
2
Bab 2 Belanja pertama di Mall.
3
Bab 3 Makan malam.
4
Bab 4 Keterbukaan.
5
Bab 5 Saling membuka tabir pribadi.
6
Bab 6 Bersatunya tiga serangkai.
7
Bab 7 Transaksi beli Ruko.
8
Bab 8 Mulai tinggal di Ruko.
9
Bab 9 Pengucapan ikrar tiga serangkai.
10
Bab 10 Menghadap kantor Notaris.
11
Bab 11 Sama-sama terkejut.
12
Bab 12 Serunya belanja di Mall.
13
Bab 13 Rehab kilat interior Ruko.
14
Bab 14 Sultan Titasik mah bebas.
15
Bab 15 Beli mobil seperti beli combro.
16
Bab 16 Jessy dan Sabrina mulai cemburu.
17
Bab 17 Api cemburu kini telah adem lagi.
18
Bab 18 Persiapan meeting.
19
Bab 19 Transaksi pertama yang spektakuler.
20
Bab 20 Petunjuk dari mimpi.
21
Bab 21 Meeting hari kedua.
22
Bab 22 Kerja cepat hasil akurat.
23
Bab 23 Meninjau lahan dan gedung.
24
Bab 24 Fitting dan persiapan akad nikah.
25
Bab 25 Seorang gadis Salting.
26
Bab 26 Huhuy Amanda.
27
Bab 27 Duo Chief Cantik.
28
Bab 28 Jessy dan Sabrina bertemu sobat lama.
29
Bab 29 Hangatnya kebersamaan.
30
Bab 30 Nata ingin punya anak Selusin.
31
Bab 31 Karyawati baru dan Dua Bidadari.
32
Bab 32 SURABI KATSU dan SURABI BURGER.
33
Bab 33 Rencana dadakan.
34
Bab 34 Menikah di tanah Suci.
35
Bab 35 Pengantin Baru.
36
Bab 36 Romantisnya pengantin baru.
37
Bab 37 Senam Whirpool.
38
Bab 38 Gara-gara sate kambing.
39
Bab 39 Justin Bibir.
40
Bab 40 Mendadak ke Tasikmalaya.
41
Bab 41 Pijat Shiatsu.
42
Bab 42 Ikan bakar di Pantai Cipatujah Tasikmalaya.
43
Bab 43 Indahnya kebersamaan di tepi pantai.
44
Bab 44 Jessy dan Sabrina, Turis Gokil.
45
Bab 45 Tiga puluh lima derajat celcius.
46
Bab 46 Kolaborasi dua pengusaha.
47
Bab 47 Rapat Umum di Kantor Pusat Bank.
48
Bab 48 H-1
49
Bab 49 Acara yang dinantikan.
50
Bab 50 Perundingan atas kesalah pahaman.
51
Bab 51 Sukses menggambar jejak bibir.
52
Bab 52 Roti Jepang.
53
Bab 53 Ke Dokter Ahli Kandungan.
54
Bab 54 Leunca.
55
Bab 55 Satu persatu jalan menuju kesuksesan mulai terbentang.
56
Bab 56 Meninjau lahan pembangunan kampus.
57
Bab 57 Sabrina mengusulkan agar Nata dan Jessy pergi ke Tasikmalaya.
58
Bab 58 Bertemu manusia langka.
59
Bab 59 Excavator Pink mulai beraksi.
60
Bab 60 Menuju Tasikmalaya.
61
Bab 61 Berziarah ke makam.
62
Bab 62 Di Kebun Teh.
63
Bab 63 Sabrina Kangen.
64
Bab 64 Survei tahap pertama di Pantai Cipatujah.
65
Bab 65 Memaparkan rencana pembangunan kepada Kades.
66
Bab 66 Kelom Geulis.
67
Bab 67 Impian Jessy dan Sabrina ingin punya Album Foto.
68
Bab 68 Meeting di Kantor Pusat.
69
Bab 69 Rujak Serut menguak tabir.
70
Bab 70 Para Bumil yang sensitif.
71
Bab 71 Membeli rumah baru.
72
Bab 72 Meninjau rumah baru.
73
Bab 73 Hari pertama di rumah baru.
74
Bab 74 Berenang malam hari di rumah baru.
75
Bab 75 Membahas rencana pekerjaan.
76
Bab 76 Amanda ingin menjadi Dosen.
77
Bab 77 Team Ceriwis Rempong.
78
Bab 78 Bebenah di Ruko.
79
Bab 79 Pool Water Heater.
80
Bab 80 Berenang malam hari di rumah baru.
81
Bab 81 Amanda numpang menginap di rumah baru.
82
Bab 82 Amanda demen Opa Korea.
83
Bab 83 Saat Sangkuriang bertemu dengan Bandung Bondowoso.
84
Bab 84 Ikrar dari Amanda dengan Sabrina dan Jessy.
85
Bab 85 Tutug Oncom.
86
Bab 86 Rujak Beubek.
87
Bab 87 Omelet Strowberry.
88
Bab 88-A. Pertemuan perdana Amanda dengan Opa Korea.
89
Bab 88-B. Pertemuan perdana Amanda dengan Opa Korea.
90
Bab 89 HBD Nata.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!