BAB 03

03 🌹

Sesampainya Angga di rumahnya dia pun kemudian masuk ke dalam karena pintu rumahnya sudah terbuka.

" Dari mana kamu Angga, Ibu lihat tadi cuma ada motor kamu aja tapi kamunya tidak ada."

" Angga tadi ke tempat Bibi Mira."

" Ada perlu apa kamu ke tempat Bibi Mu ?"

" Angga mengambil baju untuk kerja besok Bu."

" Baju apa nak?"

" Baju security-nya paman, karena Angga sudah diterima bekerja di kantor Paman Wawan sebagai security."

Mendengar ucapan anak itu dia pun terkejut.

" Kapan kamu melamar pekerjaan sebagai security, kok Ibu tidak tahu."

" Maafkan Angga Bu, karena Angga tidak berbicara sama ibu, tapi Ibu tidak marah kan kalau Angga bekerja sebagai security, Angga janji tidak akan terganggu kuliah Angga, karena kuliah Angga yang utama, itu adalah permintaan almarhum Ayah, Angga tetap menjalankan kuliah."

Ibu Ningsih tersenyum dia menganggukkan kepalanya dan mengusap pundak anaknya tersebut.

" Ibu tidak marah, Ibu malah bangga padamu, Ibu pinta pada mu, kamu benar-benar bekerja dan tidak mengecewakan pamanmu nantinya."

Angga menyentuh tangan Ibunya dan menggenggamnya sembari berkata pada sang ibu.

" Angga tidak akan mengecewakan Ibu,tidak akan mengecewakan paman juga dan Angga tidak akan mengecewakan kantor di mana Angga bekerja nantinya yang terpenting Restu Ibu untuk Angga sudah Angga dapatkan dan Angga merasa bahagia sekali karena Ibu mau menyetujui Angga bekerja."

Ibu Ningsih hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum bahagia.

" Baiklah Bu Angga permisi dulu Angga mau ke kamar sebentar ingin merapikan pakaian kerja Angga."

Bu Ningsih lagi-lagi menganggukkan kepalanya sembari tersenyum, Angga pun berdiri dari duduknya dan meninggalkan ibunya yang sedang berada di dapur itu, Bu Ningsih menatap lekat ke arah Angga sembari bergumam dalam hatinya.

" Inu tidak bisa membayangkan kalau suatu saat nanti kamu mengetahui orang tua kandung kamu yang sebenarnya, Ibu tidak sanggup kalau kamu meninggalkan ibu nak." Ucapnya sembari menghapus Air matanya yang begitu saja mengalir.

Di kantor Phim group.

Mobil yang dikendarai Arumi sudah terparkir ditempatnya, dengan langkah tergese-gesa dia memasuki kantor itu, pegawai kantor dan yang lainnya sudah tahu kalau Arumi adalah kekasih sang bos, dan mereka juga tahu siapa pak Bosnya sebenarnya.

Arumi melangkah menuju arah lift tanpa menyapa dan tanpa tersenyum, dengan muka jutek dan sombongnya itu dia memarahi salah satu pegawai dikantor itu karena saat dia hendak masuk lift dia menabrak salah satu pegawai yang ingin masuk lift dan tidak terelakkan lagi berkas yang ada ditangan pegawai itu pun terjatuh..

" Buuk!" Beberapa berkas terjatuh dari tangan pegawai itu, Arumi bukannya minta maaf melainkan dia memarahi pegawai tersebut seperti yang dilakukannya pada Angga tadi dijalan.

" Heh! Kerja itu pakai mata, lagian ngapain kamu masuk lift ini, inikan bukan lift khusus pegawai, ini khusus tamu penting! Ngerti nggak!" Ucapnya sembari menatap kearah pegawai itu.

" lho...inikan lift khusus pegawai Bu...lihat aja sendiri, disana itu Bu, khusus para tamu penting." Ucap pegawai itu karena dia tidak tahu kalau Arumi adalah kekasih pak Bosnya karena dia adalah pegawai baru.

" Heh! Sudah tahu salah menyangkal lagi! Menyebalkan!" Ucapnya menatap kearah tulisan di atas pintu lift dan langsung berlalu dari hadapan pegawai itu.

" Ish! Dasar! Cantik-cantik nggak bisa baca apa, sudah tahu salah, nggak minta maaf, okelah kalau nggak mau minta maaf, setidaknya bantuin kek! Ini malah marah, egois baget sih!" Ucapnya mengedumel sembari merapikan berkas yang jatuh tersebut.

Kemudian salah satu pegawai lain membantunya.

" Kenapa ini bisa jatuh sih?"

" Tadi ada seorang wanita menabrak aku, tapi dia tidak mau meminta maaf, malahan dia marah-marah nggak karuan denganku, sudah tahu salah masuk lift malah menyalahkan aku."

" Perempuan yang pakai baju warna pink putih itu.?"

" Iya, memang kamu kenal.?"

" Astaga! itu kan kekasihnya Pak Bos, aku tidak tahu nanti apa yang terjadi denganmu kalau dia mengadukan ini semua pada Bos."

" Apa? itu kekasihnya Pak Bos?! yang benar? Masa iya sih Pak Bos mau sama dia yang orangnya jutek, sombong, angkuh, maunya menang sendiri itu, kalau aku aja jadi laki-laki ogah ah, menjadi kekasihnya, kok betah ya Pak Bos pacaran sama dia, pacaran aja kayak gitu gimana mau jadi istrinya nantinya." Ucap.

" Udah, nggak usah ngomel di sini, nanti ada yang dengar terus jadi rame, aku rasa juga Pak Bos tuh nggak betah dengan dia, buktinya semenjak dia nggak pernah ke kantor ini, Pak Bos kan ganti-ganti cewek, tapi udahlah nggak usah ikut campur ya urusan mereka, biarkan aja mereka berperilaku seperti itu, yang penting kita tetap bekerja, karena niat kita masuk sini kan untuk bekerja bukan untuk mengurusi mereka." Ucapnya, Dianggukan oleh pegawai tersebut, Kemudian mereka pun berdiri setelah merapikan berkas yang terjatuh tersebut dan mereka berdua memasuki lift untuk membawa mereka ke lantai atas.

Arumi yang sampai di lantai atas di mana ruangan sang kekasih berada dia pun kemudian tergesa-gesa melangkah menuju ke ruangan itu tanpa mengetuk pintu lagi, dia pun langsung membuka pintu tersebut, Brandon yang berada di dalam ruangan itu pun menoleh ke arah pintu terlihat wajah cantik sang kekasih, Brandan menghentikan aktivitasnya.

" Sayang.... Aku kangen banget sama kamu..." ucap Arumi sembari memeluk sang kekasih dan mencium pipi kanan dan kiri kekasihnya tersebut, Brandon pun mencium kening sang kekasih sembari merangkulkan tangannya di pinggang Arumi.

" Selama aku ada di luar negeri kamu tidak selingkuh kan?" tanya Arumi, Brandon terkejut dengan pertanyaan Arumi dia pun berdalih dengan tersenyum lebar.

" Kamu ini apa-apaan sih Sayang, baru aja bertemu sudah menanyakan seperti itu, mana bisa aku menduakan cinta kamu itu, aku tuh sayang banget sama kamu, bahkan aku rela menunggu kamu walaupun kamu berada di luar negeri sana, Aku ini sudah kangen luar biasa sekali sama kamu."

" Awas yah! kalau ketahuan aku, kamu menyelingkuhi aku ataupun Kamu bermain cinta di belakangku, Aku tidak akan memaafkan kamu seumur hidup."

" Iya tuan putri..." ucapnya sembari memegang tangan Arumi dan mencium punggung tangan Arumi.

Arumi tersenyum bahagia, karena diperlakukan sangat romantis oleh Brandon. Brandon kemudian menarik tangan Arumi pelan menuju ke arah sofa mereka duduk berdampingan.

" Gimana sekarang keadaan kamu saat di luar negeri.?"

" Aku sudah menyelesaikan kuliahku dan aku sudah kembali menetap di tanah air."

" Oh ya, tapi kenapa wajah kamu sepertinya menyimpan sesuatu memang ada apa.?"

" Oh ya, aku kesel banget tadi saat di jalan, mau menuju ke sini ada insiden kecil yang terjadi."

" Maksud kamu.?"

" Mobil aku bersenggolan dengan seorang pengendara motor, tapi sudah aku selesaikan karena dia yang salah, habisnya nggak lihat-lihat sih, dia bilang malah aku yang salah, jelas dia mengambil jalur aku." ucapnya.

Brandan tersenyum dan mencubit dagu sang kekasih sembari berucap.

" Gak usah sewot seperti itu dong, Nggak usah dipikirin, biarkan aja, kan kamunya tidak apa-apa sayang..."

" Iya memang akunya tidak apa-apa, tapi aku kesel aja ditambah lagi saat mau menuju ke lantai atas ini, tuh pegawai kamu sudah tahu salah malah melawan lagi."

" Pegawai aku?" ucap Brandon sembari menatap ke arah sang kekasih.

" Ya, pegawai kamu,sepertinya tuh orang baru deh, masa dia nggak mengenali aku, kalau aku kekasih kamu semua orang di kantor kamu ini kan tahu kalau aku ini satu-satunya kekasih kamu."

" Pegawai baru? aku tidak tahu ada pegawai baru mungkin itu pihak HRD yang menerimanya, Ya udahlah Sayang nggak usah dipikirin, dia kan mungkin masih baru maklumi aja dia tidak tahu kamu, tapi pasti mereka sudah memberitahu pada pegawai baru itu kalau kamu adalah kekasihku, Ya udah deh ayo kita keluar aja daripada kamu merasa kesal." Ujarnya sembari berdiri dan meraih tangan kekasihnya itu, Arumi pun tersenyum Dia kemudian melangkah menuju ke arah pintu saling bergandengan tangan, saat Brandon hendak membuka handle pintu dia pun langsung terdiam membuat Arumi heran.

" Kok kamu diam Sayang, ada apa katanya tadi mau ngajak aku keluar."

" Aku terlupa sesuatu sayang, sebentar ya." ucapnya sembari menyentuh pipi sang kekasih dia pun kemudian melangkah menuju ke arah meja kerjanya, dan membuka laci kecil yang ada di meja kerjanya tersebut, Brandan mengambil sesuatu dari dalam laci itu dan dia tersenyum menatap ke arah sang kekasih membuat Arumi menjadi heran dengan sikap Brandon sang kekasih tersebut.

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

siap² kamu arumi di hianaytn si broden

2023-04-01

0

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

nah loh Brandon ngambil apa itu

2023-03-30

0

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

dah situ yg salah Arumi malah nyalahin orang

2023-03-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!