"Kak Erik, sebenci itukah kamu dengan ku? Jujur aku masih mencintaimu sampai saat ini" ucap Micel, matanya sudah berkaca-kaca, yang di ucapkannya memang adanya.
Jangankan untuk menjawab, menoleh saja pun tak mau! Micel hanya meremas roknya saja menahan rasa kesal dan kecewa pada orang di depannya.
"Jujur! jika kakak bersikap seperti ini, boleh aku minta? Pindahkan saja aku keperusahan lain! aku tidak tahan melihat sekapmu yang dingin" ucap Micel lagi.
Masih saja tidak ada jawaban, dipikirannya masih terniang kejadian 8bulan yang lalu, membuat dia membenci Micel, sebenarnya Erik masih mencintainya , tapi rasa kebencian itu bisa mengalahkan segalanya.
Pintu lip terbuka, Erik pergi berlalu meninggalkan Micel yang masih berdiri dalam lip, di pikirannya Sampai kapanpun dia tidak akan pernah lagi kembali.
Erik masuk ke dalam ruangan Viona dengan wajah serius, dia menjelaskan jika Viona harus mempelajari berkas-berkas yang berada dalam map, dan juga laptop yang sudah ada seluruh file-file penting perusahaan.
Cikoza dapat kabar langsung jika klien mereka dari Korea datang jam 5 sore ini, mendadak pertemuan mereka di percepat 2jam lebih awal.
Menghubungi Erik jika tuan Lee akan datang jam 5 sore.
"Kamu pelajari dulu, persentasi di percepat! dua jam lebih awal, jika kamu tidak sanggup bilang sebelum dimulai! Paham?" Ucap Erik, Tampa ada raut senyum di wajahnya.
Viona mulai mempelajari semuanya, ada beberapa bagian yang kurang cocok, dia tidak merubah hanya membuat garis bawah.
Cikoza membahas anak magang yang akan mempresentasikan, dia meragukannya! Mereka berdebat, Erik meyakinkannya jika dia hanya membantu! Bukan seutuhnya yang bicara langsung seluruhnya.
"Ada apa hari ini? Loh berubah jolot banget, ingat! Ini klien penting, kalo Sampek ini gagal, maaf berati loh anggap remeh tugas ini" ucap Cikoza dengan nada tinggi.
"Baik, tapi jangan kaget saja nanti!" Ucap Erik yang pergi meninggalkan ruangan Cikoza.
Waktu yang di tunggu telah tiba, tuan Lee sudah datang, dia di jaga ketat dia membawa 20 bodyguard untuk ikut dengannya.
Erik mengatakan padan tuan Lee hanya dia saja yang masuk! yang lainnya tunggu depan pintu.
Tuan Lee menyetujuinya, mereka masuk ruangan itu bersama Cikoza juga, Viona juga masuk beriringan di belakang, saat semua sudah duduk, Cikoza sangat kaget melihat Viona ada didepannya, di merasa ada bayangannya terasa nyata didepannya.
Saat Viona berbicara berbahasa Inggris, membuat Cikoza menyadari jika memang benar ada orangnya di hadapannya.
Tuan Lee menyukai penyambutan dari Viona.
"Mr. Lee, I will explain about this collaboration! To make it easier to discuss, I will speak in Korean" ucap Viona berbahasa Inggris.
"tuan Lee, saya yang akan menjelaskan tentang kerja sama ini! agar lebih mudah dibahas, saya akan bicara pakai bahasa korea"
Tuan Lee tersenyum mendengar ucapan Viona, dia mempersilakan Viona persentasi.
Viona menjelaskan jika membuat taman wisata di lokasi yang mereka sepakati itu, memang sangat cocok antara perbatasan kota dan tidak jauh dari desa, membuat tempat yang masih alami jauh dari polusi, di tepi taman ada danau asli bukan buatan! Di tambah lagi ada background bukit untuk orang mengabadikan momen mereka di taman wisata.
Bukan itu saja! Di taman juga akan di adakan tempat olahraga, cafe, permainan, kebun binatang, taman bunga yang kita taman dari berbagai bunga yang ada di dunia ini satu lagi, semua adat dan budaya kita buat agar yang berkunjung bisa lihat keragaman adat budaya daerah.
Tapi yang jadi masalahnya di sinikan? Warga yang menepati lokasi itu, masih tidak setuju karena mereka tidak mempunyai pekerjaan lagi! jadi... menurut saran saya, Bagaimana jika mereka kita pekerjakan saja! Agar mereka tidak putus mata pencarian mereka.
"Kamu yakin! Tidak ada masalah memperkerjakan mereka? Ucap tuan Lee.
Cikoza tidak habis pikir ternyata Viona memang pintar, cara dia berbicara bahasa Korea sangatlah lancar, tidak ada kata yang salah.
"Saya sangat meyakini, jika yang di ucapkan dia sangatlah ide yang cemerlang" ucap Erik.
"Saya ingin dia memegang proyek ini! Jika bukan dia, saya urungkan saja ingin kerja sama kita!!" Ucap tuan Lee.
Cikoza Menyetujui yang di katakan oleh tuan Lee, dia memberikan map berisi karja sama pada tuan Lee.
Membaca isi surat kerja sama mereka dengan teliti bahkan sangatlah teliti.
"Bahasa apa saja yang kamu kuasai, saat ini!" Tanya tuan Lee pada Viona.
"Inggris, Korean, Jepang, Belanda dan Prancis tuan" ucapnya.
"bagus, jika kamu sudah bosan kerja disini datanglah padaku! aku akan berikan posisi yang bagus untukmu?!" ucap tuan Lee.
tanda tangan sudah selesai, namun Cikoza seakan tidak percaya dengan yang terjadi, masih terasa mimpi! seorang anak magang bisa meluluhkan hati tuan Lee.
tuan Lee memberikan kartu namanya pada Viona, dan berjabatan tangan Cikoza dan Erik, dia mengundang mereka untuk datang ke Korea! merayakan hari kerja sama dan hari ulang tahun putra semata wayangnya yang kini telah kembali.
mereka setuju untuk pergi ke Korea! tuan Lee menyuruh Viona juga untuk ikut, walaupun dia hanya anak magang, nanti akan ada kejutan untukmu.
Viona diam dia tidak berani menjawab, takut salah jawab! Cikoza menerima ajakan untuk Viona, Tuan Lee pegi meninggalkan ruangan bersama bodyguardnya.
Erik berbisik pada bos-nya, "bagaimana! apakah ceritanya akan menarik?" senyum merekah penuh arti.
Cikoza biasa saja yang di ucapkan Erik, dia tidak suka Viona terlalu dekat dengan tuan Lee. "Dia orang yang licik, harus hati-hati!"
Erik berjalan barang dengan Viona, berkata "apa kamu merasa gugup depan tuan Lee dan tuan Cikoza?" ucap Erik memancing reaksi Viona.
"cukup gugup, rumayan lah pengalaman pertama persentasi" ucap Viona pura-pura lugu.
mereka sama-sama berjalan arah parkiran untuk pulang, ada tawa dari mereka saling ledek, Cikoza merasa tidak rela Viona tertawa bersama Erik.
Micel muncul, dia juga baru selesai dari kerjanya! menghampiri Viona "bestie loh kok, barang pak Erik? ucap Micel.
"iya, kami satu tim sekarang! gue asistennya, jadi kami sering bersama" jalas Viona.
oh... kata itu yang muncul beriringan angguk angguk, dari Micel, Viona yang duluan masuk mobil pergi meninggalkan tempat kerjanya.
Micel masih menatap dengan lekat, ada ketulusan di matanya untuk Erik.
"loh salah paham tentang gue! loh selalu tidak pernah beri gue untuk menjelaskan yang sebenarnya!! kenapa? pria yang bersama gue malam itu..." ucap Micel yang terputus.
Erik pergi, tidak ingin mendengar yang di ucapkan Micel, Cikoza mendengar semuanya, ada ide nakal di otaknya! ingin menguji iman sahabatnya.
lihatlah tanggal mainnya! loh pikir cuman loh yang bisa nguji gue. batin Cikoza.
Dalam kamar Viona rebahan, selalu terngiang ekspresi wajah Cikoza, saat dia senyum sumpah ganteng banget! sekarang jantungnya berdebar ingat senyum Cikoza.
tidak tidak! gue nggak boleh suka sama dia, sadar Viona, dia sudah punya pacar. batin viona.
senyum yang manis, stop dunia hayal, dia tidak akan pernah suka sama gue, sebelum terlanjur dia harus buang jauh-jauh perasaan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments