"oh... Tentu saja! Saya pasti sangat senang sekali menjadi tamu spesial kak Rahel model terkenal dan tuan Cikoza pengusaha hebat!! Tapi, kira-kira kapan yah?" Ucap Viona dengan santai bicara seolah tidak terjadi apa-apa dia dengan Cikoza.
"Doakan saja secepatnya! Aku juga ingin mengakhiri karirku jadi model ingin menjadi istrinya seutuhnya" ucap Rahel yang membuat Viona menanggapinya dengan senyum getir.
Panitia berteriak lagi untuk pengantin melemparkan bunga, jadi seluruh tamu undangan yang masih lajang dia ajak berkumpul ke depan untuk memperebutkan bunga pengantin.
Banyak orang berharap untuk mendapatkan bunga itu! Sampai Rahel pun ikut berdiri bersama Cikoza, Viona masih duduk di kursinya namun panitia memanggil nama Viona juga ikut berdiri untuk menghargai pengantin.
Viona berdiri di samping Alex dan juga Cikoza, panitia sudah beri aba-aba pada pengantin untuk melemparkan bunga, namun Dion masih menatap lekat Viona dari atas panggung dengan mata yang berkaca-kaca.
Viona, semoga kamu bahagia! Sampai saat ini hati ini masih sepenuhnya milikmu. batin Dion.
Panitia sudah menghitung mundur tiga... Dua... Satu... Lempar... Dion dan istrinya melemparkan bunga pengantin dengan setetes air mata yang keluar dari matanya.
Bunga melayang di udara berlalu di tangan Viona dan Cikoza, mereka saling tatap dan detak jantung Viona tak karuan seperti dari lari meraton, pipinya pun sudah merah, Cikoza melepaskan bunga itu.
Panitia berteriak " wah... Nona Viona Alied mendapatkannya!" Seru tepuk tangan yang di berikan untuk Viona! dia sungguh tidak menginginkan bunga pengantin dari Dion, hanya luka yang dia dapatkan! bunga itu diberikan pada Rahel dan Cikoza.
"Kak yang pantas mendapatkannya kalian! Aku belum ada rencana untuk menikah!! Ini ambillah" ucap Viona.
"Kata siapa? Siapa tau kita menikah dalam waktu singkat ini" Ucap Alex membuat orang di sekitar mereka terkejut.
Viona terdiam, tampa menjawab apa pun dan menatap ke arah Alex yang lancang bicara, memberikan isyarat akan memberikan pelajaran padanya.
Viona yang sudah berusaha tegar agar tidak ingin mengeluarkan mutiara putihnya, kini sudah berkaca-kaca dia pun pergi keluar dari ruangan itu masuk lip berjalan cepat masuk Mobil.
Dalam mobil viona menangis yang sudah tak tertahan lagi, sebenarnya dia tak sanggup melihat Dion bersama istrinya apa lagi bunga jatuh tepat di tangannya bersama Cikoza, pria yang jelas-jelas sudah mempermainkan dalam bukan ini.
Untung saja dia tidak termasuk perangkapnya, baru saja kemarin dia bilang mau tanggung jawab dengan perbuatannya! Tapi malam ini dia berkata akan menikah bersama Rahel.
Viona mengendarai mobil sportnya dengan kecepatan tinggi dengan air mata yang masih terus mengalir, seakan dunia sangat kejam dengannya. Beradu dengan pikirannya sendiri mengapa kebahagiaan tidak pernah berpihak padanya dari dulu!!
Viona sudah sampai di rumahnya, pembantunya melihat mengapa nona mudanya menangis, siapa yang telah menyakitinya. Viona tidak pernah menangis, dengan keadaan apapun dirumahnya.
Masuk kamar menutup pintu dengan kuat, hingga orang dibawah kedengaran suara Viona banting pintu. Dia menangis sejadi-jadinya, mengambil kalung di laci melihat Poto seseorang yang paling berharga dalam hidupnya, rasanya keadilan tidak pernah berpihak padanya.
Cikoza pulang, melihat tidak ada bayangan mamanya, mungkin sudah tidur berjalan keatas menuju kamar utama membuka pintu, ibunya sudah tertidur di kasurnya.
Dia tidak membangunkannya hanya menyelimuti, tapi mamanya bangun terasa anaknya sudah pulang.
Mamanya menangis, di pelukan Cikoza dan menatap lekat anaknya dan kembali lagi menangis.
"Ma, kenapa menangis? Beri tahu apa yang terjadi" ucap Cikoza dengan kawah yang cemas.
"Kamu benar-benar menepati janjimu akan menikah cepat, tapi kenapa harus Rahel? Bagaimana dengan Viona! Dia pasti kecewa setelah apa yang telah kau perbuat padanya, dia masih kecil tapi kamu telah memperlakukan nya seperti wanita dewasa" ucap mamanya.
Cikoza diam dia tidak mengerti maksud mamanya, apa yang mamanya tahu tentang viona?
"Ya! kami akan menikah dalam beberapa bulan Lagi! Mungkin mama juga sudah tahu berita sudah tersebar luas! soal anak itu tidak ada masalah karena kami bertemu tidak sengaja, kami juga nggak pernah melakukan hubungan terlarang! Tidak ada yang harus di pertanggung jawabkan" jelas Cikoza pada mamanya.
Mamanya mengeluarkan ponselnya, di perlihatkan sebuah Vidio jika anaknya lah yang salah! memaksa Viona berciuman, jelas-jelas Viona tidak mau dan mohon agar dilepaskan. Yang bikin mamanya marah diujung video Viona menangis, dengan wajah pasrah dengan keadaan.
Cikoza terkejut soal video itu, bagaimana mamanya bisa ada, pemikirannya pasti selama orang suruhan mamanya mengikuti Viona.
" Ingat! Mama tidak pernah mengajarkanmu seperti itu memperlakukan wanita, dari kecil mama selalu mengajarkanmu cara menghargai orang! Terutama wanita!! Perbuatan kamu ini sangat menjijikkan, sama saja seperti binatang liar" ucap mamanya dengan suara kuat.
"Mama kira dia gadis baik-baik! Tidak, dia gadis liar sudah biasa keluar masuk tempat hiburan malam, dia pasti juga sering melakukan itu pada lelaki lain!! Jadi tidak perlu terlalu membelahnya!" Ucap Cikoza.
"Iya, mungkin yang kamu bilang benar! Tapi mereka melakukannya suka sama suka, bukan seperti mu" pekik mamanya.
Plak... Suara tamparan yang sudah melayang di pipi Cikoza, dia seperti Patung membeku tidak bisa berkata apa-apa.
Mamanya sudah keluar dari kamar dengan tangis yang mendalam, pastinya dengan kecewa yang amat besar pada anaknya! Bagaimana tidak, anak yang selama ini yang dia banggakan dan di manja mampu membuat gores di hatinya.
Cikoza masih tidak percaya, mama menamparya! Hanya karena membelah Viona, rasa bencinya pada Viona kembali lagi, baginya semenjak kehadirannya hidup dia sudah tidak damai lagi.
Alex menyuruh anak buah kepercayaan mencari tahu siapa Viona sebenarnya! pasti dia bukan orang biasa, bagaimana mungkin sahabatnya Dion bisa berhenti gaya hidupnya liar semenjak kenal dia, begitu pun dengan seorang Cikoza pria dingin dengan wanita bisa memberikan dirinya tameng untuk menolongnya.
semenjak pertama kali bertemu Alex memang melihat daya tarik dengan Viona, cara dia membela diri, sampai-sampai badannya tersungkur dengan satu kali hantaman darinya. sekarang dalam pikirannya hanya ada Viona dan Viona.
gadis cantik itu selalu menari di kepalanya semenjak melihat senyumnya, apa mungkin Dion dan Cikoza merasakan sama seperti aku rasakan saat ini. cepat atau lambat dia pasti bisa memilikinya.
hari sudah berganti siang, namun Viona blum juga keluar dari kamarnya, pembantu dirumahnya terpaksa memberi tahu orangnya yang berada di Belanda, mendapat kabar itu mama Sandra langsung menelpon anaknya.
krinnggg... krinnggg... krinnggg... suar ponselnya berbunyi, dilihatnya panggilan dari mamanya, tidak ada niat untuk angkat telpon dibiarkannya saja sampai berbunyi terus.
Ting... tanda pesan masuk "Viona saya kenapa kamu tidak angkat telpon mama? apa yang terjadi denganmu sekarang? please... angkat telponnya" pesan dari mamanya.
Viona hanya melihat sekilas dan mematikan ponselnya, air matanya jatuh lagi orang tuanya tidak ada didekatnya, dia tidak perlu bercerita Kelu kesannya! yang dia butuhkan orang tuanya ada di sampingnya dan memeluknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Adit Loris
aku suka banget mama Cikoza.... semoga bisa update terus
2023-04-25
0