BAB 16

"waw... Cantik lihat itu! Mereka serasi sekali" ucap Alex.

Viona masih diam, tidak ingin terpancing omongan Alex. Dia masih tenang seolah tidak terjadi apa-apa! Sebenarnya hatinya terasa panas, bukan karena cemburu tapi karena pembuatan Cikoza padanya.

Mereka tepat depan Viona berhadapan meja, wartawan terus masih mengabadikan mereka, karena ini adalah berita yang bagus untuk di jadikan berita utama.

Wartawan bertanya, "Tuan Cikoza, apa benar anda dan nona Rahel resmi pacaran? Kalian sungguh serasi!"

"Iya benar sekali, terima kasih atas pujiannya" jawab Cikoza dengan senyum ramahnya, dia pun meraih tangan Rahel depan wartawan.

Wartawan sungguh kagum yang dilakukan Cikoza, dia memang pria idaman semua wanita! Sudah tampan romantis pada pasangan yang pastinya sudah mapan.

"Apakah tuan dan nona akan rencana untuk menikah?" Tanya wartawan.

"Tentu! Doakan saja, kami hanya bisa menjalani tidak tahu kedepannya! Semoga saja kami berjodoh" ucap Cikoza dengan mencium pipi Rahel depan wartawan, sehingga mereka dengan sigap memotret momen langkah itu.

Mata Cikoza menatap ke arah Viona, bersama Alex dengan satu meja. Mereka yang duduk berdekat membuat hati Cikoza panas, jelas-jelas di sampingnya ada Rahel wanita ya g sangat dia cintai.

"Kamu cantik! Sayang hanya simpanan Cikoza, Marilah bersamaku! Aku tidak akan menjadikanmu simpanan" ucap Alek berbicara mendekat Viona, dilihat dari samping Alex mencium pipinya.

Sepasang mata melihat adegan itu, mengepalkan tangan marah dengan kelakuan mereka. Rahel meraih tangan Cikoza "sayang, mengapa kamu tegang? Apa kamu menyesal bicara pada wartawan?" Tanya Rahel.

"Tidak! Mana mungkin aku menyesalinya, bagaimana dengan mu sayang?" Tanya Cikoza pada Rahel, lalu menyuapi makanan pada wanitanya.

Viona pergi meninggalkan Alex sendiri, Alex terus memanggil, Viona tidak memperdulikan ucapan Alex.

Melihat viona pergi menuju arah belakang, Cikoza beralas ingin ke toilet pada Rahel.

Menuju arah toilet tangan Viona ditarik oleh seseorang, dia tidak bisa mengenali siapa pria itu. Tibalah dia sebuah ruangan, Cikoza membuka maskernya! Membuat viona terkejut ternyata pria mesum didepannya.

"Untuk apa loh bawa gue ke sini? Pacar loh mana?" Tanya Viona.

"Rindu dengan bibir ini!" Ucapnya menyentuh bibir Viona lembut dengan jarinya.

Viona menyingkirkan tangan Cikoza, dengan tepisan! Dia sudah merasa jijik lihat pria di depanya, ingin rasanya dia bunuh Cikoza saat ini juga.

Cikoza terus jalan mendekat, Viona mundur terus langkah demi langkah dengan mata yang saling tatap! Terus maju hingga Viona sudah mentok di tembok tidak bisa lagi untuk mundur.

Tangan Cikoza mengunci tangan Viona, hingga tidak bisa lagi bergerak tubuhnya pun sudah menempel Seperti sepasang kekasih.

"Lepaskan! Tuan Cikoza Sadewa, aku sudah sangat membencimu!! Kata-kata mu itu sungguh manis tapi aslinya busuk!" Pekik Viona.

"Maksudnya busuk apa! Aku tidak pernah mempermainkan mu, kamu sendiri yang memutuskan hubungan kita" jawab Cikoza dengan wajah yang sangat dekat hingga hembusan nafas pun terasa.

Penyatuan bibir pun terjadi, Viona dengan sekuat tenaga ingin lepas, namun tenaga Cikoza menghimpitnya lebih kuat hingga ciuman yang tidak di inginkan terjadi begitu lama, entah sudah berapa kali Cikoza melakukannya hingga dia sudah merasa cukup.

"Jangan lagi dekat Alex dia berbahaya! Carilah pria yang lebih baik!!" Ucap Cikoza.

Alex menghampiri Rahel, lalu menggodanya namun Rahel tidak memperdulikannya.

"Bagaimana Cikoza sudah bisa kau taklukkan di ranjang?" Tanya Alex.

"Bukan urusanmu! Pergilah aku tidak ingin dia melihatmu disini, aku sudah bilang sampai kapan pun aku tidak akan pernah tergoda padamu!!" Ucap Rahel pelan pada Alex.

Alex tertawa dengan penuh tanda tanya untuk Rahel, "ingat! Cikoza mu bukan dia yang dulu, sedikit saja kamu lengah! Maka akan kehilangan dia selamanya" Ucap Alex membuat Rahel bingung.

Alex berlalu kembali ke tempat duduknya Semula, menunggu kedatangan viona di Sampingnya, dia tahu pasti dua insan itu lagi berdua, entah memadu kasih atau bertengkar.

Cikoza datang menghampiri Rahel kekasihnya, mereka menikmati hidangan yang adi meja dengan romantis.

"Bang Alex! Kok sendiri disini?" Pekik Micel pada Alex sepupunya.

"Iya, lagi nunggu seseorang! Lama sekali ke toiletnya, menurutmu Viona suka pria seperti apa?" Tanya pada Micel.

Micel menjelaskan pada Alex "pria idaman Viona itu intinya seperti Dion yang romantis, dewasa, pengertian dan selalu menghargai wanita! Yang pastinya selalu ada untuk dia saat dibutuhkan. Viona itu wanita yang berbahaya untuk di taklukkan intinya masih perawan."

Alex tau wanita seperti apa yang dia hadapi, namun dia bertekat akan menjinakkan dengan caranya sendiri.

Orang yang mereka bicarakan datang, " Micel! Kamu kok nggak bilang akan pergi ke acaranya Dion" ucap viona.

"Gue mendadak di ajakin nyokap, jadi gue ikut aja, Vio kenalin ini Alex sepupu gue! Tampankan?" Ucap Micel.

Mereka pura-pura berkenalan, Alex merasakan lembut tangan Viona, apalagi ini pertamamya dia melihat senyum Viona.

Rahel ajak Cikoza gabung dengan Viona wanita yang dia temui di toko jam.

Cikoza yang duduk samping Viona membuat dia tidak suka dengan keadaan ini.

"Sayang ini Viona, dia yang bantu aku pilihkan jam tangan untuk kamu? Viona terima kasih, pacar saya suka sekali dengan jamnya buktinya dia memakainya" ucap Rahel.

Viona hanya memberikan senyuman pada pria mesum di sampingnya.

"Saya sudah kenal Viona anak paling berprestasi di SMK Tunas Bangsa." Ucap Cikoza.

Rahel terkagum-kagum saat mengetahui Rahel anak yang berprestasi, pantas saja dengan mudah dia memilihkan jam untuk kado.

Suara pembawa acara Sudah bergema di rungan itu, kata demi kata yang telah dia lontarkan, sampailah yang di ucapkan tamu spesial Dion Anggara adalah Viona Alied.

Suara tepukkan tangan yang di berikan untuk Viona, namun dia masih terkejut Dion masih mengistimewakan dirinya.

Viona berdiri berjalan menuju kearah piano, Dia duduk "lagu ini untuk pengantin sekali seumur hidup."

Semua tamu tertujuh melihat arahnya, banyak sebagian dari mereka bertanya siapa gadis cantik yang memainkan Piona, bahkan menjadi tamu spesial pengantin pria.

Alunan musik piano membuat semua orang fokus untuk mendengarkan dan melihat kecantikanya seperti seorang putri.

Kau hadir bagai dalam mimpi

Dan aku tak ingin terjaga lagi

Merangkai kisah seorang putri

Yang jatuh cinta pada sang pangeran

Andai engkau seorang raja

Aku ingin menjadi ratunya

bersama hadapi dunia

Di kerajaan cinta kita berdua

Sekali seumur hidup

Cukup satu kali jangan berubah

Untuk selamanya

Seia sekata, cinta...

Untuk apa harta dunia

Bila tak ada cinta yang menyerta

Mahsyur dan semua kejayaan

Tak cukup membuat kita bahagia

Tulus kasih dan sehaluan

Berlabuh Kita di dermaga impian

Jalani hidup tanpa dusta

Bercinta dan kasih sayang

(Ini lagu milik Lesti kejora, author hanya pinjam bentar.)

Tepuk tangan yang sangat meriah yang di tunjukan pada Viona, sehingga banyak pengusaha ingin tahu siapa gadis cantik itu, sehingga menjadi tahu spesial tuan Dion Anggara.

"kamu hebat! Kamu nyanyinya dengan penuh penghayatan, sampai aku nangis mendengarnya, ini pertama kalinya saya nangis lihat orang nyanyi langsung" ucap Rahel padanya.

"Ya terima kasih kak Rahel, kamu sudah suka mendengar saya nyanyi! Suatu kebanggaan bagi saya" ucap Viona.

Ya pastinya aku sangat mendalami lagu itu, karena cinta ku dan Dion hanya hadir dalam mimpi dan berlalu di Darmaga impian bukan kenyataan. Batin viona.

"sayang jika kita menikah nanti kita undangan saja dia! untuk tamu spesial kamu, bukankah suatu kehormatan baginya?" ucap Cikoza pada Rahel, dia ingin melihat reaksi wanita di sampingnya.

Terpopuler

Comments

Upin Susanti

Upin Susanti

kasihan banget percintaan loh, semoga cepat mulus ceritanya

2023-04-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!