13. penyelamat viona

Dengan satu pukulan di wajah Mapia itu, sudah tersungkur dan mengeluarkan darah di bibirnya.

Pria itu marah, semua anak buahnya datang untuk menghajar Viona, dia masih berdiri dengan santainya.

"Hanya pria pengecut! beraninya sama wanita" ucap Viona.

Pria itu mendekati Viona, dengan senyum mesumnya. "Coba, saya mau lihat seberapa hebat kamu!" Ucapnya pada Viona.

Diapun memberikan kata isyarat kepada anak buahnya, untuk membawa Viona keluar dari tempat ini.

Cikoza datang untuk hampiri Alex bos Mapia, Alex dan Cikoza sudah kenal cukup lama, dia tahu betul siapa Alex, dikit saja salah langkah habis Viona malam ini.

"Alex, lepaskan wanitaku!"ucap Cikoza pada Alex dia pun berjalan mendekat.

"Oh... Cikoza, benarkah ini wanita mu?" Ucap Alex yang tidak percaya seorang Cikoza pengusaha hebat suka dengan gadis kecil ini.

"Tentu saja, berikanlah dia padaku! Kamu masih bisa mencari yang lain, dia milikku!! Ku harap kamu bisa menghargai wanitaku" ucap Cikoza pada Alex.

"Baiklah, jaga baik-baik milikmu! jika dia masih berada di tempat ini, aku meragukan pilihanmu" ucap Alex berbisik pada Cikoza lalu pergi meninggalkan mereka.

Cikoza membawa Viona keluar dari tempat haram itu. Dia ajak Viona masuk mobil miliknya, Viona masih memberontak tidak ingin semobil bersama Cikoza.

"Untuk apa Om tolong saya, Viona masih mampu melawan mereka" ucap Viona pada Cikoza yang sok jadi pahlawan kemalaman baginya.

"Oh... Benarkah!" Cikoza melajukan membawa Viona ke hotel.

"Om mau bawah Viona mana, pasti taman-taman cari saya Om? Tolong putar balik Om, kasihan pasti mereka kuatir mencari keberadaan mereka.

"Kita hanya jalan-jalan sebentar, kamu tenang saja tidak akan terjadi apa-apa! Ini belum terlalu larut" ucapnya pada Viona.

Viona diam, sebenarnya dia bingung menghadapi Cikoza, harus seperti apa? Semakin dia ingin menghindarinya, tapi pertemuan selalu menghampiri dengan sendirinya.

"Om, untuk apa jalan-jalan sama saya! Om kan sudah punya pacar, yang sudah pulang dari luar negeri" ucapnya pada Cikoza.

Cikoza diam, yang di katakan Viona benar! Sejak Rahel pulang dia belum pernah jalan bersamanya seperti dulu.

Mobil sudah terparkir di hotel yang sungguh mewah, Viona bingung kenapa Cikoza bawa dia ke hotel.

"Apa maksud Om, ajak Viona ke hotel?" Tanyanya.

"Bikin anak denganmu!" Jawabnya.

Mata Viona terbelalak mendengar kata itu, pintu Lip sudah terbuka depan kamar hotel, mereka masuk kamar hotel. Cikoza mengunci pintu, Viona ketakutan akan terjadi sesuatu padanya.

"Om, saya mohon jangan sentuh! Kasihan dengan suami saya nanti, mendapatkan saya yang tidak perawan lagi" ucapnya pada Cikoza.

"Tenang saja, jika kamu mengandung anakku, saya akan menikahi kamu Viona, aku lelaki yang bertanggung jawab, jadi bagaimana apa kamu sudah siap melakukannya malam ini?" Ucapnya pada Viona yang sudah ketakutan.

Cikoza membuka kancing bajunya perlahan mendekati Viona, di sentuhnya bibir Viona, berlahan dalam dan dalam ci*man itu beralih ke leher, tangannya tidak bisa berdiam merayap menjalar ke dalam latolato kembar.

"Om, henti saya tidak melakukan hubungan haram itu" pekik Viona.

Belum selesai dia bicara mulut Sudah di bulam pakai bibir Cikoza. Tangannya menari di ****** milik Viona, tangan satunya melepaskan kancing celana, tangan pun lolos masuk kehangatan berbentuk segitiga.

Tubuh Viona menggeliat tidak bisa diam, saat jari Cikoza menari di ****** segitiga, Cikoza berbisik pada Viona "bagaimana sayang, apa kau menikmatinya? Bilang saja jika kamu menginginkan milikku yang kualitas premium super unggul ini, aku siap dengan senang hati menanamnya di milikmu!"

Irama di percepat menari di celananya, sebenarnya Viona sangat menikmati permainan Cikoza, tapi dia takut akan sesuatu padanya.

Ada cairan yang keluar membuat tangan Cikoza ingin masuk ke lubang sarang buaya, dua jari dia masukan, ternyata masih sempit benar dia masih perawan.

Dimainkan terus sampai dia puas dengar alunan suara viona yang bergema di kamar itu.

"Om, sudah cukup! aku tidak tahu ada rasa apa ini rasa ingin pipis" pekik Viona.

"Oh benarkah! Ayolah Viona, kita lakukan saja malam ini, milik saya sudah sesak dalam celana, dia ingin keluar bertemu milikmu!" bisik pada Viona.

Viona nangis, sudah tidak ada lagi yang dia perjuangkan semua sudah kotor, semua sudah di Sentuh, oleh pria yang bukan siapa-siapanya.

Entah kesalahan apa yang dia buat di masa lalu hingga saat ini dia di perlakukan seperti ini.

Ciko menyudahi aksi melihat viona menangis, dia tidak bisa melihat wanita yang berati baginya.

"Maaf, saya telah mem buatmu menangis" ucapnya pada Viona.

"Apa salah Viona Om? Sehingga Om berbuat itu pada Viona??" Ucapnya yang masih menangis.

"Maaf, saya juga tidak tahu jika saya melihatmu ada rasa ingin memilikimu, akal sehatku hilang tidak bisa mengontrol nafsu ku" jawabnya yang sejujurnya.

"Bohong, aku nggak percaya" pekik Viona.

"Aku bicara apa adanya, Viona menikahlah denganku, jujur aku lebih menikmati bersamamu pada pacarku" ucapnya seru pada Viona.

"Tidak, Om hanya membuat Viona tempat pelampiasan bukan kerena kenyamanan" ungkap Viona.

"Yuk, saya antar kamu ke tempat temanmu, sekali lagi saya minta maaf, semoga saja keadaaan berpihak pada kita untuk jodoh." Ucap Cikoza pada Viona, dia merapikan rambut Viona.

mereka berjalan keluar hotel untuk mengantarkan Viona pada teman-teman, agar tidak ada yang kuatir.

"Viona, saya minta padamu! tolong, kamu jangan lagi datang ketempat haram itu!! tidak baik untuk kehidupanmu, karena tempat itulah membuatku candu padamu, saya juga tidak lagi datang ketempat itu lagi jika kamu tidak, asalkan kamu tahu, saya kesana karena kamu di sana, ingat anak buah saya selalu mengawasi mu!" ucapnya pada Viona.

Mereka sudah sampai di tepat tujuan mereka, Viona langsung keluar begitu saja dari mobil Cikoza, dia pun membanting pintu mobil dengan sangat kuat.

Waktu yang tepat saat Viona datang di mobil Micel, sahabatnya juga keluar dari bar.

Cikoza yang mengawasi Viona dari kejauhan, dia melihat Micel berteman baik dengan Viona, andaikan dia tahu Alex dan Micel, itu saudara tiri, apa bisa Micel sahabatmu mampu menghentikan aksi kak sepupunya itu.

mama Cikoza menerima telpon dari orang suruhannya, jika anaknya baru saja keluar dari hotel bersama Viona.

Itu Kabar bagus, membuat mamanya puas, akan kah sebentar lagi dia miliki cucu.

Cikoza pulang mamanya sengaja menunggunya duduk di sofa.

"apa yang telah kalian lakukan di hotel, bersama daun muda Cikoza?" tanya mamanya.

"nggak ngapa-ngapain, kami hanya kebetulan ingin menuju tempat yang sama, ingat ma anakmu masih suci, belum pernah masuk lubang buaya manapun, jadi untuk apa bertanggung jawab?.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!