05. VIONA DI HUKUM

Caca dan vino sudah sampai duluan, mereka masuk ke rumah Viona.

"Caca, kok kalian cuman berdua yang datang?" tanya Viona.

"memangnya kenapa? nih vino kwartir dengan keadaan loh!" ucap Caca.

"iya Viona kata Caca kamu sakit, tadi ada rapat OSIS." ucap vino.

"gue baik-baik saja sekarang, sudah minum obat." jawab Viona.

micel dan Rika datang dengan wajah penuh tanda tanya, mereka berlarian berhamburan memeluk sahabatnya.

"gue lihat loh nggak sakit deh, apa jangan-jangan semalam...." ucap Micel pada Viona dengan curiga.

"jangan-jangan apa?" jawab Viona.

micel tidak ingin melanjutkan ucapannya harus menjaga perasaan orang agar tidak tersakiti.

"nggak hanya ingin buat kalian semua pada penasaran aja" jawab Micel membuat semua orang berkata huu... padanya.

mereka makan bersama di rumah Viona dengan penuh canda tawa membuat isi rumah menjadi ramai, hari sudah pukul 5 sore mereka sudah mulai beranjak ingin pulang ke rumah.

"Ca loh pulang ikut gue aja, arah rumah kita searah satu kompleks" ucapan vino.

Caca bingung mau jawab apa sebenarnya dia mau banget, tapi takut rasa cintanya nanti bertambah besar sia-sia, usaha untuk menjauhi vino.

"ca cepat naik, vino nunggu loh." ucap Viona, dia sudah tahu vino menaruh hati padanya, dia juga tahu jika sahabatnya sangat mencintai vino.

Caca menaiki motor vino berlalu di jalan raya yang ramai melihat jalan yang sudah padat aktivitas orang pulang kerja.

vino bercerita tentang mereka yang sering menghabiskan waktu bermain, Caca pun sudah terbawa cerita masa lalu mereka tertawa terbahak-bahak di atas motor. Tak terasa sudah sampai depan rumah Caca.

Caca sudah turun tapi entah kenapa kini dia tidak bisa melepaskan helm yang dipakai. vino turun dari motor untuk membatu melepaskan helm yang di pakai Caca.

"terima kasih, ini helmnya." ucap Caca.

vino tersenyum dengan memamerkan gigi putih Pepsodent membuat jantung Caca terpompa menggebu-gebu rasa ingin meledak.

Vino Mengagumimu dalam diam adalah cara terbaik menghindari bertepuk sebelah tangan, Begitupun cara aku mencintaimu yang tidak dapat aku miliki batin Caca senyum dengan hati yang senang.

Cikoza yang beradu hati dan pikirannya membuat dirinya bingung, pikirannya bahagia atas Rahel pulang, namun hatinya mengatakan tidak lagi seperti dulu.

"sial, gara-gara kemarin wajah Viona gadis kecil itu, sering menari-nari di kepalaku membuat ku pusing" ucapnya yang seolah tidak percaya dalam waktu semalam bisa merubah keadaan yang rumit.

ingin melepaskan penat di kepala, pergi lagi ketempat yang membuat semua orang happy, bisa menghilangkan penat yang ada.

Viona berbaring membuka IG gambar yang muncul Poto Dion dan calon istrinya mengunakan hijab yang anggun begitu serasi, caption  "Jodoh itu kayak 'Alif Lam Mim' ayat pertama surat Al-Baqarah, artinya yaitu hanya Allah yang tahu"

Butiran mutiara bening pun jatuh dari pelupuk matanya yang indah. teringat janji untuk hidup bersama seakan tidak ada lagi untuk luang orang lain masuk.

wajar saja ibumu sangat ingin menikahkan kamu dengan wanita pilihannya, ternyata dia wanita yang sempurna untuk di jadikan istri. batin Viona.

Dulu Dion pernah bilang kalo dia pakai hijab pasti cantik. sekarang dia telah dipertemukan dengan orang yang dia inginkan, bila waktunya sudah tiba Viona juga akan bertemu dengan yang cocok dengannya.

Tinggg...

ada sebuah pesan WhatsApp masuk.

"yang sabar bestie, loh pasti dah lihat trending Poto sekarang" pesan Micel.

melihat pesan dari Micel membuat tangisan menjadi-jadi.

"gara-gara baca chat dari loh gue jadi sedih. yuk ajari gue mabok malam ini" balas Viona.

"jangan itu loh hanya terbawa emosi, tapi loh nggak boleh mabok oke" balas Micel.

"persetan, aku sekarang sudah siap pergi." balas Viona, siap-siap pergi membawa mobil sendiri ke tempat hiburan dimana kebanyakan orang mencari kesenangan sesaat.

butuh waktu 20menit Viona sudah sampai memarkan mobilnya. masuk dengan percaya diri seperti wanita pada umumnya.

duduk santai memanggil pelayan meminta wiski dan jus, micel datang duduk di samping dia.

"anjir, bilang mau minum wiski ternyata jus lemon." ucapan Micel, tertawa terbahak-bahak.

Micel yang sudah terbiasa dengan minum, tidak pernah mabok, walaupun seberapa banyaknya dia Minum tidak pernah hilang akal sebayanya.

"gue takut mabok, entar cinta satu malam sama pria seperti cerita novel yang gue baca." jawab Viona.

"kalo hanya minum jus dan mencari hiburan neng Viona salah tempat, mestinya ke cafe aja." ledek Micel pada sahabatnya.

"ya memang tapi Aluna musiknya nggak sekeren disini!" jawab Viona.

"ya uda, yuk ikut gue turun biar rasa galau hilang besokkan libur bestie" ajak Micel.

Viona tidak ingin turun dia menyuruh micel saja yang turun, dia hanya ingin memejamkan mata dan mendengarkan alunan musik di sofa saja.

micel turun, tangan Viona ditarik oleh Cikoza seakan ingin marah melihat pacarnya ada di tempat seperti ini.

"kamu memang gadis liar, apa kurang yang berikan kemarin?" ucap Cikoza.

Dia menarik tangan Viona dan di masukin kedalam mobil Lamborghini tancap gas dengan kecepatan tinggi, membuat viona ketakutan.

"Om, plisss... kurangi kecepatannya" teriak Viona.

namun Cikoza tidak memperdulikan teriakan kekasihnya sekarang dia merasa sangat marah sekali dengan Viona, berada di tempat haram itu.

Mobil sudah masuk ke halaman gerbang utama, membuka pintu mobil, Manarik tangan Viona berjalan tergesa-gesa saat naik tangga Cikoza mengendong Viona.

membuat jantung Viona berdetak saat merasakan sensasi di gendong oleh pria yang menjadi pacar pura-puran, sampai dalam kamar dia meletakan Viona dengan lembut.

"honey untuk apa kamu ketempat itu lagi?" tanya Cikoza dengan lembut menatap Viona dengan penuh makna.

Viona tidak ingin menatap pria didepannya, di menundukkan mukanya.

"aku hanya ingin menenangkan pikiran saja Om."ucapnya dengan lirih.

"kamu harus saya hukum honey." ucap Cikoza padanya.

Cikoza meraih wajah cantik gadis liar yang menjadi candu, berlahan menempel ke bibir basah miliknya silat dan sikat menjadi jurusnya membuat gadis liarnya diam tidak memberontak lagi, semakin dalam ciuman itu entah sudah berapa kali lagi mereka mengulanginya.

Sekarang bibir basah beralih ke lehernya, yang jenjang mulus putih ada sensasi wangi yang tidak pernah dia temui dari wanita manapun.

dia meniggalkan banyak tanda kepemilikan di leher Viona sekarang tangan Cikoza berkelana dalam merayap dalam dress, dia tarik keatas hanya menyisakan kacamata dan segitiga dia membenamkan wajahnya di Gunung kembar milik Viona yang sungguh kenyal dan besar.

"Om kamu mesum sekali, jangan aku masih perawan." ucap Viona dengan Napas terengah-engah, merasakan sensasi nikmat luar biasa panas dingin ada rasa ingin pipis.

sekarang sekarang Cikoza menyadap dua gunung Viona yang rakusnya sehingga des*han Pun lolos dari dari mulut Viona.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

5 paragraf dari belakang adegannya terlalu liar 😳😳
Wow sekali kau thorthor

Jantung baek baek kagak pas bikin adegan dag dig dug kek gini 😳😳

2023-05-06

0

Ayano

Ayano

Nah.... lebih sakit lagi itu woi

2023-05-06

0

Ayano

Ayano

Sesat jan ngajak-ngajak. Tobat yang harus ngajak-ngajak orang

2023-05-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!