02. BERTEMU

"Sudahlah sayang hanya sebentar, di rumah juga ada bibi yang temani, tolong Jangan sedih!!" Papa Adam menenangkan hati putrinya.

"Ok. Jadi kapan mama dan papa mau ke sana?" Tanya Viona pada orang kedua tuanya.

"Sekarang!" Ucapan mama dan papanya menjawab serentak, mereka lalu memeluk putri semata wayangnya.

"Apa?" Viona pura-pura terkejut.

"Ya sayangku, ini sudah siap kopernya."ucap mama Sandra.

Mama dan papa berdiri dan memeluk Viona "sayang kamu jaga diri baik-baik jangan pernah kelayapan oke?" Ucap mamanya memberikan nasehat.

"Baik my bos, Ingat hanya 1 bulan!" Tapi kalo nggak pulang selama 1tahun juga tidak apa kata hati Viona.

Orang tuanya berangkat dia sungguh kegirangan, Pembantu rumah heran melihat tingkah majikannya.

"Bik Ina, bik Lala" Viona memanggil kedua pem membuatbantu yang setia melayani dia selama ini.

"Iya non ada apa?" Ucap bik ina dan Lala.

"Seperti biasa bik kalo mama dan papa nanya! Bilang aja yang baik-baik" Tegas Viona pada ke dua pembantunya.

"Baik, nona" Jawab kedua pembantunya.

Viona dengan wajah penuh gembira menaiki anak tangga, masuki kamarnya. Dia langsung ngabarin teman-temannya jika orang tuanya pergi selama 1 tahun.

Mereka membalas dengan berbagai rencana dan yang pastinya ke tepat haram itu, Viona yang asik dengan ponselnya membuka sosmed tak terasa sudah mau magrib aja.

Erik datang menghampiri bos sekaligus sahabatnya.

"Ciko kita minum malam ini! Siapa tau ada yang cocok, tidak lagi tampil wajah yang sadis dan selalu ingin menerkam" Ucap Erik.

Cikoza melihat Erik, rasa ingin di gorengnya lalu diberikan kepada anjing gila.

"Muka itu biasa aja ekspresinya, entar loh tua tambah tua" Erik tertawa terbahak-bahak melihat Ciko yang sudah memanas.

"Tuan Erik Metro yang terhormat, bisakah kamu keluar dari ruangan saya, jalan keluar ada di sana" ucap Cikoza pada Erik.

Cikoza yang sudah menahan diri tidak ingin berdebat dengan Erik sehingga dia menyuruh Erik untuk keluar.

"Baik, Tuan Cikoza Sadewa pewaris tunggal Sadewa pria tampan berhati malaikat tapi bermuka es batu. Tapi ingat, entar malam jam 11 gue tunggu, harus datang!" Jawaban Erik, saat dia ingin menutup pintu dia tetap saja menggoda Ciko.

Viona sudah dua kali mengirim pesan, menelpon pria yang membuat dia penasaran, masih tidak ada respon Dia tidak ambil pusing mungkin tadi hanyalah kebetulan.

Kini Viona masuk ke kamar mandi berendam di Bathtub ingin sekali melupakan Dion, Terlintas di ingatannya saat-saat bersamanya membuat dia sangat bahagia, apa lagi Dion orang yang romantis, pengertian dan sering bikin kejutan.

"Dion... Sumpah aku masih mencintaimu" Viona berteriak Ada rasa tak rela melepaskan Dion bersama wanita lain.

Kini ada rasa penyesalan menyelimuti pikirannya.

Berpikir mendapatkan pengganti sepertimu my Dion, sungguh beruntung wanita yang mendapatkanmu.

Pukul 9 malam Ciko baru pulang dari kantornya yang sangat melelehkan, Dia memang suka pulang malam karena tidak ada hari yang spesial kecuali kerja yang menemani dia.

Membuka ponselnya, melihat dua pesan dan satu panggilan tak terjawab dari gadis nakal. Ciko sudah menyimpan nomor telpon yang buat nama gadis nakal.

Gerbang rumah Viona sudah terbuka ternyata, tiga sahabatnya sudah datang, kebetulan micel membawa mobil.

Mereka seperti biasa langsung nyelonong masuk ke kamar Viona, tapi saat sahabatnya mau naik, Viona sudah siap menuruni tangga.

"Buset cantik banget, uda lama kamu nggak dandan secantik ini?" Tanya Micel, terheran dengan gaya berpakaian sahabatnya.

"Ya bener banget, bisa-bisa tumbuh rumput hijau di Padang pasir?" Goda Caca.

"Lagi pengen aja, sudah aku tahu penampilan gue yang cantik sempurna ini" Ucap Viona pada sahabatnya dengan rasa pede yang luar biasa.

Mereka berempat pergi ke tempat yang bisa bikin mereka happy. mereka bisa bebas keluar masuk karena yang punya sepupunya Caca.

Sudah sampai di tempat haram itu, mereka tinggal masuk aja dan duduk di sofa memesan minuman. Tidak untuk Viona, dia hanya memesan jus kalo sahabatnya sudah biasa dengan minuman haram.

Viona masih tatap duduk santai, sudah satu jam minum sahabatnya sudah turun untuk terbawa alam minuman itu yang harus mengikuti alunan musik yang membuat mereka happy.

"Hai gadis cantik, boleh aku menemanimu minum?" Ucap seorang pria dewasa yang sudah terbawa suasana alam minum.

"Terima kasih Om, tapi saya lagi nunggu pacar saya" Jawab Viona dengan senyum rama, sopan membuat pria itu tidak mampu merayunya lagi.

Dari kejauhan sudah ada sepasang mata memperhatikannya. Pria yang seperti apa yang dia cari, tadi sudah banyak pria yang dia tolak. Ucap Cikoza dalam hatinya.

Erik yang sudah tau dari tadi Ciko memperhatikan viona, berjalan gontai mendekati Viona. "Hai nona cantik, boleh aku duduk disini?" Tanya Erik pada Viona.

"Boleh, silakan duduk"jawab viona.

"Sendiri aja, boleh aku menemanimu disini?" Tanya erik.

"aku nggak sendiri di bawah ada teman-temanku" jawab Viona, dia melihat jika Erik bukanlah pria suka main wanita.

"Maukah turun denganku?" Erik yang menggoda Viona.

"Sepertinya tidak tuan yang tampan, saya lagi menunggu seseorang" Jawab Viona dengan tawa renyahnya.

Erik pergi, tak bisa merayunya lagi! Pandai sekali kamu nona muda Adam, batin Erik.

Viona sudah tahu jika dari tadi Om yang pernah dia tabrak di cafe memperhatikan dia. Dia berdiri berjalan membawa segelas wiski, yang seolah tersandung menumpahkannya dengan pria yang dia panggil sebutan Om.

"Om, maaf tidak sengaja" Ucapnya pada pria yang dia panggil Om sambil mengelap baju yang terkena wiski.

"Dasar gadis liar yang nakal sini ikut saya, kamu harus bersihkan baju ini" ucap Cikoza dengan nada tinggi dan penuh penekanan kepada Viona.

Cikoza menyeret tangan Viona, lalu di bawanya ke sebuah ruangan dan terdapat sebuah tempat tidur. Cikoza menghempaskan gadis nakalnya di atas kasur king size.

Dia membuka kancing satu persatu baju, lalu melepaskan celana, terus berjalan mendekati Viona di atas tempat tidur, Viona kaget sekali! melihat pria dewasa yang tampan didepannya sudah melepaskan pakaiannya.

"Om, Om mau apa? Jangan mendekat! Dasar Om mesum" pekik Viona merasa takut tidak sesuai rencananya, ini diluar ekspektasi yang ada di otaknya.

Cikoza berhenti tepat depan gadis nakalnya, lalu melemparkan pakaiannya, dia memegang pipi Viona dengan lembut mendekatkan wajahnya. Maju sedikit saja bibir mereka bersentuhan, hembusan napas mereka sama-sama bisa dirasa, Cikoza beralih ke telinga berbisik.

"Cepat bersihkan pakaianku, gadis nakal" Perintah Cikoza pada gadis nakal dan liarnya.

Viona sungguh kaget kata yang keluar dari mulut pria yang dia panggil sebutan Om.

Viona turun dari tempat tidur ingin mencuci pakaian. "Ingat, di cuci pakai tangan tidak boleh pakai mesen cuci" Teriak Cikoza dengan suara yang tinggi.

Tidak sesuai ekspektasi uda cantik begini di suruh nyuci! dasar Om mesum cari kesempatan dalam kesempitan, batin Viona.

Sudah hampir satu jam membersihkan pakaian akhirnya bersih juga.

Terpopuler

Comments

Nuhume

Nuhume

Aduh, dia cuma ektinggg

2023-05-01

0

Rindu wiijaya

Rindu wiijaya

lucu juga bos dg asisten haaaa

2023-03-29

1

Cinta Azhara

Cinta Azhara

lanjut ... juga

2023-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!