JODOH ATAU TIDAK

JODOH ATAU TIDAK

01. hati yang hampa

"Viona? Ayo menikahlah denganku" ucapan Dion pria yang sangat Viona cintai.

Viona terdiam saat mendengar kata menikah lagi.

Kata itu sudah sekian kalinya, sebenarnya dia bisa saja menerima tapi di hatinya masih ada kata ragu untuk menikah.

"Ma... maaf, Dion aku nggak bisa! kamu tahu aku masih sekolah, Apakah kamu tidak bisa menunggu sebentar lagi?" Jawab Viona dengan lirih gemetar.

Dion meraih tangan Viona, memeluknya hingga dia meneteskan air mata.

"Viona, aku sangat mencintaimu! tapi aku tidak bisa menunggu terlalu lama, mamaku sudah terbaring di rumah sakit, aku tidak bisa sayang, melawan kehendak orang tuaku, dia ingin sekali melihatku menikah dan memberikan mereka cucu" ucap Dion pada Viona.

"Iya, Pergilah! dengan sering waktu aku..." mata yang berkaca-kaca dan tatapan kosong Viona berlahan melepaskan pelukan Dion.

"Seiring waktu? Maksudmu apa?" Dion pura-pura tidak mengerti.

Maafkan aku Viona, sampai kapanpun cinta ini untukmu, Dion sangat lekat memandangi wanita yang masih status pacarnya dengan lekat dan penuh arti.

"Maksudnya, jika kamu siap menikah dengan wanita pilihan mamamu, cintailah! Jangan buat dia kecewa, buka hatimu!! aku yakin berlahan kalian akan saling mencintai dan begitu pun dengan aku akan membuka hatiku untuk orang lain" Ucap Viona seolah di bisa melepaskan Dion.

Viona berdiri dan melepas perlahan tangan pria yang sangat ia cintai.

Mutiara yang dia tahan - tahan pun jatuh dengan sendirinya. mulai berjalan pergi, Dion menarik tangan Viona. "Viona boleh aku mencium mu untuk perpisahan kita?"

Hanya anggukan yang diberikan oleh viona, Dion langsung mencium kening Viona dengan begitu penuh cinta.

"Ciko kita sampai di cafe" ucap asisten pribadinya.

"baiklah, kamu sudah memeriksa dokumen yang ku inginkan" ucap Cikoza pada Erik, asistennya.

"pastinya, loh meragukan kemampuan Gue? ucap Erik dengan menyerahkan dokumennya.

Cikoza memasuki cafe saat baru masuk cafe dia melihat adegan anak SMA dicium kening, dia hanya melirik sekilas.

Anak nakal ia berkata dalam hati.

Viona berjalan dengan terburu-buru, karena hati yang sudah hancur. Brukk, dia nabrak seorang pria dewasa, pas di dada bidangnya.

"Maaf Om, saya tidak sengaja menabrak Om" ucap Viona pada pria yang ia tabrak.

"jalan pakai mata! apa matamu buta karena cinta?" Ucap Cikoza karena dia kesal saat anak SMA itu panggil dia dengan sebutan Om.

Dorr... Suara Caca dan rika mengejutkan Viona.

"Dasar kalian Teman biad*b, nggak ada akhlak." Ucap Viona merasa kesal menganggu saat ingat momen Kamarin.

"Vio kita ke bar yuk malam ini." Ucap Rika.

"Oga, males gua melihat kalian mabok, apa lagi pria nakal' kalian" jawab Viona.

"bilang aja kehidupan cintamu sedang gersang, segersang pasir tanpa rumput hijau." Timpal Caca.

"Gimana nggak gersang kalo nggak ada air hujan, Gitulah kalo orang belum pernah ahhhh, hidup cuman sebentar, nikmati aja dulu!"ucap Micel pada Viona.

Mereka bertiga terbahak-bahak menertawakan Vio sahabatnya.

"Uda sana aku mau chatting sama ayang beb" Ucap Viona walaupun dalam hatinya mau chat siapa gua.

Viona menekan nomor cantik asalan terus berulang dan udah yang kesekian kalinya, Ini yang terakhir! semoga berhasil terhubung. batinnya

"Ciko ada nomor tidak di kenal menelpon, biarkan saja atau angkat?" ucap Erik.

"coba angkat siapa tau penting." Dengan isyarat dia ingin ponselnya.

"Hallo." ucap Cikoza engan Suara datar.

Viona terkejut bukan main, saat yang dia telpon suara pria, dengan suara datar tapi dia bisa merasakan kalo itu pria tampan.

"Loh kenapa!" Ucap Caca yang sebelahan dengan Viona.

"Ini pacar gue nelpon, Hallo sayang, kenapa kamu nelpon! Apa...? Kamu sudah kangen banget sama aku sayang! Kamukan tahu sayang, aku lagi di kelas bentar lagi aku pulang, uda dulu ya sayang muacchh." Viona sengaja agak di besarin suara dekat temannya untuk memperjelas statusnya pacaran.

Entah apa yang telah aku ucap nyatanya hati ini masih milikmu Dion anggara, kamu enaknya aku merananya. Ucapnya dalam hati.

"Erik cari tahu dari mana asal nomor ini! Aku ingin sekali tahu siapa dia" Ucap Cikoza yang penuh penekanan, seakan ada yang ane saat mendengar suara wanita yang menelpon dia, apalagi pakai cium yang panjang dan lekat.

"Baik Ciko, gue akan membantu loh! gue

juga penasaran, dengan no yang menelpon, memuat mukamu memerah padam, apakah dia perempuan?" Goda Erik untuk Ciko yang sudah menahan emosi.

Begitu sifat Erik dia berani sekali pada Ciko, karena mereka bersahabat sejak kecil.

Lihat saja aku akan cepat menemukanmu, beraninya bermain-main dengan saya. batinnya

Erik yang sudah bergerak cepat menyuruh orang kepercayaannya.Cuman butuh waktu satu jam saja, Erik sudah bisa mengumpulkan identitas orang yang menelpon Ciko.

Erik segera memberikan bukti-bukti kepada Ciko.

"Ini identitas orang yang loh cari! ternyata daun muda cantik" ucap Erik pada Cikoza.

Cikoza segera membuka, matanya terbelalak saat mengetahui siapa wanita yang menelponnya.

"Erik, kamu tidak salah? gue rasa tidak percaya, seorang Adam Senjaya, mempunyai Anak yang tidak berkelas" ucap Cikoza pada Erik, dia ingat dengan Poto yang dia lihat anak SMA yang berpelukan dan cium di tempat umum.

"Sangat benar! penyelidikan Erik Metro tidak pernah salah" Erik menjawab dengan penuh kejelasan dan penekanan percaya diri.

"Oke jika itu benar biarkan saja, tidak ada untungnya bagiku meladeni anak seperti dia" tegas Cikoza.

Waktunya pulang sekolah, empat serangkai sudah mau siap-siap mau pulang.

"Viona kita ke mall yuk?" ucap Micel ajak Viona, dia ingin Viona bisa ceria lagi, dia tau tentang hubungan dia dengan Dion, anya Micel yang tahu.

"Males, sekarang gua lagi tidak ingin belanja. gua lagi ingin mencari yang bisa mengobati hati ini" Bisik Viona ke Micel.

"Benaran tidak mau? Biasanya paling suka shopping" Kata yang dilontarkan Caca.

"Kalo gitu mending kita aja ke mall, kali aja yang ada yang bening bening" Saut rika, dia memang Suka sekali melihat cogan cowok ganteng.

Micel Rika dan Caca pergi ke mobil mereka masing masing. Viona juga masuk ke mobilnya, dalam mobil dia masih teringat dengan suara pria yang dia telpon tadi. Penasaran seperti apa pria yang dia telpon, rasa ingin sekali melihat wajahnya.

Viona mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan. "assalamualaikum, maaf tadi saya bicara tidak sopan pada anda." Pesan pun terkirim.

Tapi tidak ada balasan, Viona melajukan mobilnya pulang ke rumah. Viona sudah masuk gerbang rumahnya dia terkejut melihat mama dan papanya ada diruang tamu.

"Pa anak kita sudah pulang" kata mama Viona, dan melambaikan untuk duduk di sopa.

"Ya dong mamaku, ini memang waktu jam pulang sekolah, yang jadi pertanyaan mama sama papa kenapa jam segini sudah pulang?" Jawab Viona.

"Karena, mama dan papa mau pergi ke Belanda sayang mau melihat cabang perusahaan di sana. Jadi, kamu sendiri tidak apa-apa kan, kalau di tinggal sendiri Mama ngerti pasti kamu sedih, tapi ini hanya sebentar hanya 1bulan sayang" Ucap mama Sandara itu nama mamanya Viona, dia juga tidak tega meninggalkan putri semata wayangnya.

"Kenapa mendadak, ma? Aku pasti kesepian" Viona hanya pura-pura sedih, padahal ini memeng yang dia mau selama ini, tidak ada mama dan papa itu nyatanya dia bebas.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Dan susah move on
Gambaran dunia nyata banget dah asli

2023-04-25

1

Ayano

Ayano

Cinta terhalang restu ortu 😢

2023-04-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!