Bab 5 Permintaan Maaf

Kejadian kemarin, memang benar-benar membuat Nadia marah. Karena sudah menunggu dengan tanpa hasil adalah hal yang sangat menjengkelkan baginya. Merasa telah tertipu dan dipermainkan.

Pagi ini Tidak seperti biasanya, Nadia berangkat pagi-pagi sekali, setibanya Nadia disekolah, Nadia langsung masuk keruang kelas dan langsung duduk di kursinya.

Diruang kelas, masih terlihat lengang, belum ada murid yang datang satu orang pun, kecuali dirinya.

Karena dikelas tidak ada satu orangpun, akhirnya Nadia memutuskan untuk bersih-bersih ruang kelas, papan tulis yang masih penuh dengan oret-oretan spidol, ia hapus sampai bersih.

Kemudian setelah itu ia merapikan meja guru yang berantakan, supaya rapi dan bersih.

Tanpa ia sadari, dari arah pintu, terlihat Ricky yang berdiri didepan pintu, kemudian Ricky bergegas masuk kedalam kelas langsung menghampiri Nadia, tanpa meletakkan tas nya terlebih dahulu.

"Sorry Nad, i'm so sorry," kata Ricky tanpa basa-basi.

Nadia pun terkejut. Karena tadi ia terlalu sibuk merapikan meja guru, sehingga tidak memperhatikan ada seseorang dibelakang nya.

Kemudian ia segera berbalik untuk melihat siapa yang berbicara tadi, yang ternyata orang itu adalah Ricky.

"Maafin aku Nad, kemarin aku tidak bisa menepati janjiku lagi," kata Ricky tanpa sempat memberikan kesempatan Nadia untuk berbicara.

Setelah mendengar perkataan itu, kemudian Nadia berkata, "eh kamu, nggak apa-apa kok, aku sudah mulai terbiasa dengan janji-janjimu. Jadi gak ada yang perlu dibicarakan lagi."

"Bener Nad, untuk yang kemarin aku benar-benar gak sengaja Nad, sebenarnya kemarin itu akuuuuu ..." belum sempat meneruskan perkataannya, Nadia langsung memotong perkataan Ricky.

Dan berkata, "ah sudahlah Rick, aku tidak perlu mendengarkan penjelasan darimu, yang aku perlukan sekarang, hanya buku itu."

"Okey ... okey ... akan aku berikan buku itu," kata Ricky sambil mengambil satu buku novel yang tersimpan di dalam tasnya.

"Ini dia buku itu, aku belum sempat membaca semua nya, hanya beberapa halaman saja yang baru aku baca. Ini Nad, bukunya," kata Ricky sambil menyerahkan buku novel itu kepada Nadia.

"Thanks," balas Nadia ke Ricky.

"Oh ya, ini uang untuk membayar buku yang udah kamu bayar kemarin," sambung Nadia sambil menyerahkan sejumlah lembar uang kertas kepada Ricky.

"Dan satu hal lagi, anggap saja kejadian-kejadian kemarin itu tidak pernah ada yang terjadi diantara kita. Semua itu, kan hanya kebetulan saja, okey!" kata Nadia dengan tegas.

Ricky terdiam tanpa mengucapkan satu patah katapun, sambil tangannya menggenggam erat sejumlah uang yang diberikan Nadia.

Beberapa saat setelah Nadia memberikan uang itu kepada Ricky, teman-teman Nadia pun sudah mulai berdatangan.

Ricky yang semula masih berdiri termangu, akhirnya segera berjalan menuju tempat duduknya, sambil matanya tertuju kearah Nadia.

Tatapan yang syarat penuh makna itu seperti ingin mengatakan sesuatu kepada Nadia.

Hari berganti hari, suasana di kelas 2B masih tetap sama, masih saja banyak anak-anak cewek yang berdatangan ke kelas itu untuk bertemu dengan Ricky, walaupun ada beberapa yang hanya melihatnya dari arah pintu kelas.

Seakan-akan mereka tak pernah bosan untuk mendekati Ricky, atau mungkin mereka memang sedang mencoba untuk menarik perhatian Ricky agar bisa menjadi kekasih nya.

Karena sampai detik ini, yang mereka tahu, Ricky memang masih jomblo, belum memiliki seorang kekasih.

Kebetulan hari ini adalah hari Sabtu, dan jadwal mata pelajaran hari ini tidak sesibuk seperti biasanya.

Dikarenakan hari ini, ada dua guru yang absen tidak mengajar karena sedang sakit, dan adapula yang ijin karena ada rapat ke dinas pendidikan.

Jadi untuk pembelajaran hari ini hanya mengerjakan tugas-tugas yang telah dititipkan kepada wali kelas.

Nadia sudah tidak sabar untuk menikmati hari libur akhir pekan besok. Karena Nadia sangat ingin sekali menikmati libur akhir pekannya besuk, dengan pergi ke perpustakaan umum yang baru saja dibuka.

Tepatnya baru dibuka 1 bulan lalu. Perpustakaan ini sebelumnya direvitalisasi sejak 3 tahun yang lalu dan akhirnya kembali dibuka untuk umum.

Mungkin karena perpustakaan ini memiliki wajah baru, dengan interior yang sangat nyaman dan kekinian, sehingga perpustakaan ini menjadi viral di media sosial.

Maka dari itu, Nadia sangat antusias sekali untuk bisa pergi kesana.

Nadia pun mengajak Mirna untuk ikut pergi kesana, tapi sayang pada hari Minggu besuk mendadak Mirna ada acara dengan keluarga besarnya. Jadi terpaksa Nadia besuk akan pergi sendiri.

*

Keesokkan harinya, Nadia sudah bersiap-siap untuk pergi ke perpustakaan Jakarta. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan pagi, karena jadwal jam operasional perpustakaan tersebut adalah : Senin - Minggu, pukul 09.00 - 17.00 wib.

Nadia pun bergegas berpamitan dengan ibu dan ayahnya. Nadia berkata mungkin ia akan pergi ke perpustakaan sampai sore.

Karena disana, selain ia ingin membaca novel-novel, dia juga ingin membaca beberapa literatur referensi-referensi tambahan untuk menambah wawasan tentang mata pelajaran di kelas 2 ini.

Kali ini Nadia pergi Perpustakaan dengan mengendarai bus.

Untuk sekedar info saja, sebelumnya Nadia dan Mirna sudah melakukan pendaftaran menjadi anggota dan sudah melakukan reservasi di perpustakaan ini terlebih dahulu melalui web akun resmi perpustakaanan.

Namun karena Mirna tidak bisa ikut, jadi hanya Nadia yang berangkat sendiri.

Akhirnya Nadia pun sampai di perpustakaan itu. Di sana dia langsung menuju ke lantai 2 Gedung Panjang, lalu naik eskalator ke lantai 3, kemudian langsung ke area perpustakaan di lantai 4. 

Disana Nadia sangat terkagum-kagum, dengan desain perpustakaan ini, yang tampak sangat modern dan minimalis dengan sentuhan gaya industrialis.

Terlihat dari dominasi warna abu-abu dan dinding acian semen. Terdapat juga rak-rak kayu warna cokelat muda yang serasi berpadu dengan warna abu-abu di tembok dan lantai.

Selain itu disini juga menyediakan beragam jenis buku yang banyak dan menarik. Sudut-sudut di perpustakaan ini juga begitu instagramable.

Tak heran jika banyak para pengunjung yang datang sengaja kesini untuk mencari spot-spot aesthetic. Yaah, untuk memenuhi kebutuhan konten sosial media mereka.

Pengunjung disini memang tak dilarang bersua foto, asalkan selama mereka berfoto ataupun membuat konten, mereka tidak berisik atau mengganggu para pengunjung lainnya.

Nadia kemudian memilih-milih beberapa buku untuk dibaca, kemudian setelah mendapatkan buku itu, dia pergi untuk memilih tempat duduknya.

Dia memilih untuk duduk diruang baca privasi, yang terdapat bilik yang disekat, dan bilik ini bisa ditempati 2 orang.

Begitu asyiknya dia membaca, sampai-sampai waktu telah menunjukkan pukul 12.30 wib.

Perutnya mulai terasa lapar dan dia pun akhirnya pergi keluar sebentar untuk pergi sholat Dzuhur terlebih dahulu, kemudian baru pergi membeli makanan dan minuman untuk ia makan.

Setelah ia selesai makan, Nadia refreshing sebentar, untuk menyegarkan matanya yang telah lama membaca tadi, dengan sekedar melihat-lihat sekeliling gedung perpustakaan yang Instagramable itu.

Tiba-tiba dari belakang ada seseorang yang menepuk pundaknya. Nadia pun menoleh dan terkaget-kaget. Ternyata yang barusan menepuk pundaknya adalah Ricky.

"Aaahhh, lagi-lagi Ricky! kenapa kamu selalu ada, ketika aku sedang pergi sendirian?hei, kamu Ricky, lagi ngapain sih, kamu disini?" tanya Nadia.

"Aku- aku ... tadi cuma sedang jalan-jalan aja," jawab Ricky sambil terbata-bata.

"Kalau kamu sendiri, lagi ngapain Nad?" Ricky balik bertanya.

"Aku, ya sedang keperpustakaan lah Rick, mau baca buku,"

"Kalau gitu, aku juga sama Nad," jawab Ricky asal-asalan.

"Yuk, kita pergi keatas untuk membaca disana," ajak Ricky.

"Hmmmmm ..." Nadia pun berjalan mendahului Ricky.

Setibanya di ruang baca, Nadia langsung duduk di tempatnya tadi, sambil diikuti Ricky yang langsung duduk disebelahnya.

"Eh, ngapain ikut-ikutan duduk disini?" tanya Nadia.

"Kan, disini masih kosong, jadi boleh dong aku duduk disini?" jawab Ricky.

"Ya ... ya ... terserah kamu deh."

Sebenarnya Nadia merasa malu dan canggung ketika duduk berdua saja bersama Ricky.

"Ehmmmmm ... Nad, sebenarnya ada yang mau aku omongin ke kamu," ujar Ricky serius.

"Memang kamu mau ngomong apaan sih? kalau mau ngomong, ya ngomong aja," jawab Nadia yang salah tingkah mendengar pernyataan Ricky tadi.

"Nad, aku serius ingin minta maaf ke kamu, mengenai masalah beberapa hari yang lalu. Tentang, kenapa aku tidak bisa datang waktu itu," Ricky menatap mata Nadia dalam-dalam.

Kemudian dia meneruskan kembali perkataannya, "waktu itu, sebenarnya aku sudah berjalan menuju ke taman Nad, namun sebelum aku sampai disana, tiba-tiba aku menerima telepon dari rumah, my grandma ... emmm, oma aku sedang ada dirumah sakit Nad. jadi aku langsung buru-buru pergi kerumah sakit untuk melihat keadaan oma."

"Asal kamu tahu Nad, oma segalanya bagiku, aku menyayangi oma melebihi rasa sayangku kepada kedua orang tua ku."

Tampak raut kesedihan yang mendalam di wajah Ricky. Baru kali ini, Nadia melihat Ricky yang seperti itu. Hati Nadia pun trenyuh dengan kondisi yang dialami Ricky.

Rasa kesal yang semula ia rasakan kepada Ricky pun sirna, berubah menjadi rasa iba. Nadia memang tidak tahu, seberapa dekat dan sayangnya Ricky kepada oma nya.

Namun yang Nadia ketahui, bahwa Ricky benar-benar tulus mengungkapkan perasaan sayangnya itu kepada oma nya.

"Ricky, aku udah maafin kamu koq, jadi gak usah memikirkan kejadian kemarin itu. Bener koq, aku gak apa-apa. Justru aku yang harus minta maaf ke kamu, karena sudah berpikir negatif terhadapmu."

"Anggap saja semuanya tidak pernah terjadi apa-apa, kita mulai lagi lembaran baru kedepannya, oke!" kata Nadia yang berusaha menenangkan Ricky.

"Makasih ya Nad, kamu sudah mau mendengar penjelasanku, dan kamu sudah mau berbesar hati untuk memaafkan kesalahan ku," Ricky tersenyum, wajahnya kembali berseri-seri. Lesung pipinya tampak terlihat jelas, menambah manis senyumannya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

sukacoklat

sukacoklat

semangatt

2023-09-13

0

Putra Jaya Rooster

Putra Jaya Rooster

kerenn min

2023-04-10

0

Ade Maulana

Ade Maulana

baguss bagusss mantap

2023-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Murid Pindahan Baru
2 Bab 2 Berkenalan Dengannya
3 Bab 3 Bertemu Tanpa Sengaja
4 Bab 4 Hari Yang Menyebalkan
5 Bab 5 Permintaan Maaf
6 Bab 6 Bertemu Oma
7 Bab 7 Kedatangan Pertama
8 Bab 8 Kesalahpahaman
9 Bab 9 Membuat iri
10 Bab 10 Semakin Memanas
11 Bab 11 Menjaga Jarak
12 Bab 12 Tamu Yang Tidak Diundang
13 13. Kembali Seperti Semula
14 Bab 14 Undangan Ulang Tahun
15 15. Persiapan 1
16 16. Persiapan 2
17 17. Semakin Dekat
18 18. Penghinaan Yang Tidak Berarti
19 19. Dipermalukan
20 20. Menenangkan diri
21 Bab 21 Derita dan Berkah
22 Bab 22 Arti dari Perhatianmu
23 Bab 23 Bertanya-tanya
24 Bab 24 Katakan Cinta
25 Bab 25 Hari Istimewa
26 Bab 26 Kencan Pertama
27 Bab 27 Suksesnya Kencan Pertama
28 Bab 28 Renggangnya Persahabatan
29 Bab 29 Mencari informasi
30 Bab 30 Solusi Ancaman Untuk Mirna
31 Bab 31 Menenangkan Hati Sahabatnya
32 Bab 32 Penampilan Baru
33 Bab 33 Datangnya Siswa Baru
34 Bab 34 Bingung Harus Berbuat Apa
35 Bab 35 Sok akrab
36 Bab 36 Salah Paham
37 Bab 37 Cemburu
38 Bab 38 Berbaikan
39 Bab 39 Quality Time
40 Bab 40 Ciuman Pertama
41 Bab 41 Gagal Fokus
42 Bab 42 Mimpi atau Nyata
43 Bab 43 Nomer Tak Dikenal
44 Bab 44 Musuh Bebuyutan
45 Bab 45 Diam-diam
46 Bab 46 Strategi Baru
47 Bab 47 Tak Sengaja
48 Bab 48 Emosi Lagi
49 Bab 49 Perhatian
50 Bab 50 Punya Kelebihan
51 Bab 51 Ke Rumah Farrel
52 Bab 52 Dikamar nya
53 Bab 53 Bertemu Nyonya Rumah
54 Bab 54 Diluar Dugaan
55 Bab 55 Mendapat Kepercayaan
56 Bab 56 Badmood
57 Bab 57 Putus Asa
58 Bab 58 Masih Ada Harapan
59 Bab 59 Selalu Merendah
60 Bab 60 Permainan yang Indah
61 Bab 61 Satu Kelompok
62 Bab 62 Belajar Bersama
63 Bab 63 Di traktir Dia
64 Bab 64 Diantar Dia
65 Bab 65 Tidak Punya Nomer HP Dia
66 Bab 66 Minta Nomor Handphone
67 Bab 67 Jam Istirahat
68 Bab 68 Ke Perpustakaan
69 Bab 69 Deg-deg-an
70 Bab 70 Canggung Lagi
71 Bab 71 Makan Berdua
72 bab 72 Belum Mendapatkan Hasil
73 Bab 73 Mampir Sebentar
74 Bab 74 Berbincang-bincang
75 Bab 75 Menunggu Kabarmu
76 Bab 76 Keraguan Adikku
77 Bab 77 Curhat
78 Bab 78 Tidak bilang-bilang
79 Bab 79 Makan Atau Ngerjain Tugas
80 Bab 80 Kotak Bekal
81 Bab 81 Dia Merasa Bangga
82 Bab 82 Di belikan Barang
83 Bab 83 begitu perhatian
84 Bab 84 Penghasilan Pribadi
85 Bab 85 Berjiwa Bisnis
86 Bab 86 Kabar Kepulangan Ricky
87 Bab 87 Senang dan Cemas
88 Bab 88 Salah Informasi
89 Bab 89 Bertemu di Sekolah
90 Bab 90 Butuh Penjelasan
91 Bab 91 Kesepakatan Bersama
92 Bab 92 Berlomba-lomba Mencari Perhatian
93 Bab 93 Saling Cuek
94 Bab 94 Semakin Bersaing
95 Bab 95 Kegiatan Penelitian
96 Bab 96 Sudah Akur
97 Bab 97 Membuat Cemilan
98 Bab 98 Berada di Rumah Mewah
99 Bab 99 Berkenalan dengan Kakak
100 Bab 100 Mendapat Pujian
101 Bab 101 Selangkah lebih Dekat
102 Bab 102 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Bab 1 Murid Pindahan Baru
2
Bab 2 Berkenalan Dengannya
3
Bab 3 Bertemu Tanpa Sengaja
4
Bab 4 Hari Yang Menyebalkan
5
Bab 5 Permintaan Maaf
6
Bab 6 Bertemu Oma
7
Bab 7 Kedatangan Pertama
8
Bab 8 Kesalahpahaman
9
Bab 9 Membuat iri
10
Bab 10 Semakin Memanas
11
Bab 11 Menjaga Jarak
12
Bab 12 Tamu Yang Tidak Diundang
13
13. Kembali Seperti Semula
14
Bab 14 Undangan Ulang Tahun
15
15. Persiapan 1
16
16. Persiapan 2
17
17. Semakin Dekat
18
18. Penghinaan Yang Tidak Berarti
19
19. Dipermalukan
20
20. Menenangkan diri
21
Bab 21 Derita dan Berkah
22
Bab 22 Arti dari Perhatianmu
23
Bab 23 Bertanya-tanya
24
Bab 24 Katakan Cinta
25
Bab 25 Hari Istimewa
26
Bab 26 Kencan Pertama
27
Bab 27 Suksesnya Kencan Pertama
28
Bab 28 Renggangnya Persahabatan
29
Bab 29 Mencari informasi
30
Bab 30 Solusi Ancaman Untuk Mirna
31
Bab 31 Menenangkan Hati Sahabatnya
32
Bab 32 Penampilan Baru
33
Bab 33 Datangnya Siswa Baru
34
Bab 34 Bingung Harus Berbuat Apa
35
Bab 35 Sok akrab
36
Bab 36 Salah Paham
37
Bab 37 Cemburu
38
Bab 38 Berbaikan
39
Bab 39 Quality Time
40
Bab 40 Ciuman Pertama
41
Bab 41 Gagal Fokus
42
Bab 42 Mimpi atau Nyata
43
Bab 43 Nomer Tak Dikenal
44
Bab 44 Musuh Bebuyutan
45
Bab 45 Diam-diam
46
Bab 46 Strategi Baru
47
Bab 47 Tak Sengaja
48
Bab 48 Emosi Lagi
49
Bab 49 Perhatian
50
Bab 50 Punya Kelebihan
51
Bab 51 Ke Rumah Farrel
52
Bab 52 Dikamar nya
53
Bab 53 Bertemu Nyonya Rumah
54
Bab 54 Diluar Dugaan
55
Bab 55 Mendapat Kepercayaan
56
Bab 56 Badmood
57
Bab 57 Putus Asa
58
Bab 58 Masih Ada Harapan
59
Bab 59 Selalu Merendah
60
Bab 60 Permainan yang Indah
61
Bab 61 Satu Kelompok
62
Bab 62 Belajar Bersama
63
Bab 63 Di traktir Dia
64
Bab 64 Diantar Dia
65
Bab 65 Tidak Punya Nomer HP Dia
66
Bab 66 Minta Nomor Handphone
67
Bab 67 Jam Istirahat
68
Bab 68 Ke Perpustakaan
69
Bab 69 Deg-deg-an
70
Bab 70 Canggung Lagi
71
Bab 71 Makan Berdua
72
bab 72 Belum Mendapatkan Hasil
73
Bab 73 Mampir Sebentar
74
Bab 74 Berbincang-bincang
75
Bab 75 Menunggu Kabarmu
76
Bab 76 Keraguan Adikku
77
Bab 77 Curhat
78
Bab 78 Tidak bilang-bilang
79
Bab 79 Makan Atau Ngerjain Tugas
80
Bab 80 Kotak Bekal
81
Bab 81 Dia Merasa Bangga
82
Bab 82 Di belikan Barang
83
Bab 83 begitu perhatian
84
Bab 84 Penghasilan Pribadi
85
Bab 85 Berjiwa Bisnis
86
Bab 86 Kabar Kepulangan Ricky
87
Bab 87 Senang dan Cemas
88
Bab 88 Salah Informasi
89
Bab 89 Bertemu di Sekolah
90
Bab 90 Butuh Penjelasan
91
Bab 91 Kesepakatan Bersama
92
Bab 92 Berlomba-lomba Mencari Perhatian
93
Bab 93 Saling Cuek
94
Bab 94 Semakin Bersaing
95
Bab 95 Kegiatan Penelitian
96
Bab 96 Sudah Akur
97
Bab 97 Membuat Cemilan
98
Bab 98 Berada di Rumah Mewah
99
Bab 99 Berkenalan dengan Kakak
100
Bab 100 Mendapat Pujian
101
Bab 101 Selangkah lebih Dekat
102
Bab 102 Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!