Mela pasrah harus mengiyakan keputusan agung... karna kalau tidak entah apa yg akan lakukan ...
malam semakin larut., agung juga sudah pulang Mela sedang melamun di kamar nya hingga Bu nur menghampiri nya..
"kenapa anak gadis Mak kok melamun..." tanya Bu nur..
"eh.. Mak.. Mela tak melamun kok.." elak Mela..
"Mela jika kau memang sangat mencintai agung... kamu harus siap menerima semua hinaan dari keluarganya.. karna kita berbeda status..." kata Bu nur
Mela hanya diam.. karna yg di katakan Bu nur adl kebenaran.. tapi dia belum tau bagaimana harus berpisah dengan agung.. Mela butuh alasan kuat untuk memutuskan agung...
" baiklah nduk... kamu tidur besok kan kerja kan.." kata Bu nur..
"iya Mak.." kata Mela melihat sang ibu keluar dari kamarnya..
Mela tidur.. mengistirahatkan tubuhnya.. karna besok akan kembali berjuang mengais rupiah...
pagi pun datang... semangat yg Mela miliki untuk membahagiakan orang tuanya tak pernah padam...
Mela mengayuh sepedanya sedikit kencang karna tadi harus mengantar cucian yg ini dulu..
saat di tikungan sepeda Mela terlalu kencang dan rem tak berfungsi.. dan akhirnya Mela menabrak..
BRAK...
Mela menabrak seorang pria yg tengah lari santai.. Mela panik dan langsung membantu pria itu berdiri meski dia sendiri juga merasa sakit..
"maaf tuan.. sepeda saya rem nya blong..." kata Mela takut..
" makanya kalau gak bisa bawa sepeda jangan naik sepeda.. cih... gadis urakan.." sinis pria itu..
pria itu pun meninggalkan Mela yg masih mematung mendengar perkataan dari pria tersebut..
" ahh.. sial banget sih..." gerutu Mela
Mela pun melanjutkan perjalanan nya ke toko dan ternyata Bu Siska belum datang hanya ada Yati... Yati yg melihat Mela sedikit berantakan binggung..
" eh.. neng kamu habis kena badai dimana hingga acak acakan gitu.." tanya Yati..
"ahh.. aku sial banget Yat.. aku tadi nabrak orang Terus tu orang ngatain aku gadis urakan.. padahal sudah minta maaf.. aku kan buru-buru takut telat..." jelas mela..
"buahahahaha...." Yati menertawakan Mela..sedang Mela hanya cemberut..
di lain tempat Bu Siska yg akan berangkat ke pasar bertemu kakak nya yg baru pulang joging..
"loh kak.. kenapa tu bajunya kok kotor..." tanya Bu Siska..
"tadi kakak di tabrak gadis urakan entah dari mana.." kata herdi
"hahaha itu mungkin jodoh kakak yg di kirim tuhan" goda Bu Siska..
" au ah... aku mau masuk... anak anak kemana kok sepi sis.." tanya herdi
"em.. itu si Mia lagi di kamar.. Rio sedang ikut ke kebun bareng mang Ujang... dan si kecil sama ibu ..." jelas Siska..
"baiklah.. sana pergi... jgn lupa cari suami.." kata herdi meninggalkan Siska..
"kakak dulu baru aku.." teriak Siska..
Herdiansyah Sanjaya adl duda yang di tinggal mati oleh istrinya setelah melahirkan putra ketiga mereka... herdi adl seorang pengusaha sukses di Asia... bahkan sangat di segani oleh semua orang yg mengenalnya...pria yg tertutup dan pendiam.. tapi begitu hangat dengan keluarganya...
tak lama Bu Siska sampai di pasar yg sudah di tunggu kedua karyawannya sambil tertawa..
"pagi semua.. "sapa Bu Siska..
"pagi Bu...". jawab Mela dan Yati..
"lagi bicara apa nih kok kayaknya seru banget..." tanya Bu Siska..
" ini Bu.. tadi Mela nabrak orang.. Mela udah minta maaf eh malah di katain gadis urakan.." kata Yati masih tertawa..
Bu Siska ingat sang kakak juga mengalami hal sama.. Bu Siska menebak jika Mela yg menabrak sang kakak...
Bu Siska pun ikut tertawa bersama Yati..sedang Mela cemberut karna terus di goda oleh Yati dan Bu Siska...
istirahat siang pun datang mereka sedang makan siang dan tak lama hp Bu Siska bergetar
Bu Siska membuka pesan yg berasal dari sang ibu yang minta di antar makan siang.. sedang Siska tak mungkin meninggalkan tokonya..
" Mela kamu tolong belikan nasi campur 4 yg dan antar ke rumah saya..." perintah Bu Siska..
" nasi campur ya isu apa aja Bu ." tanya Mela..
" nasi rames aja pakek semur daging dan pindang telur.. semua..." kata Bu Siska..
" oke Bu.." jawab Mela..
Mela sudah melesat membelikan pesanan Bu Siska dan setelah itu mengantar ke rumah Bu Siska..
Mela sampai dan bertemu mang Ujang
" siang mang.. ini dari Bu Siska.." kata Mela..
" iya neng bawa masuk saja kasih ke Bu Siti.." kata mang Ujang
Mela masuk lewat dapur karna sudah biasa dan mengenal semua orang.. Mela menyerahkan nasi pada Bu Siti..
saat Mela akan pulang.. Mela mendengar ada suara tangisan bayi yg begitu nyaring Mela pun bertanya pada Bu Siti..
" Bu itu suara tangisan bayi.." tanya Mela .
" owh itu anak dari kakak Bu Siska Mel.. sudah dari tadi kasian nyonya sepuh ..." kata Bu Siti
Mela yg merasa penasaran pun mendatangi suara tangisan dari bayi itu.... mela merasa ada sesuatu yg menarik nya ke bayi itu....
"nyonya apa boleh saya mengendong nya..." tanya Mela
nyonya umi pun mengangguk dan Mela mengambil bayi itu dari gendongan nyonya umi...
Mela menimang nya begitu penuh kasih sayang... seperti ada ikatan tersendiri... tak lama bayi itu tertidur dengan pulas dalam dekapan Mela...
nyonya umi tersenyum melihat Mela yg menimang cucu kecilnya itu.. Mela memberikan bayi itu ke nyonya umi setelah terlelap...
Mela kembali ke toko membantu Yati.. tak terasa sore pun datang.. itu artinya jam kerja mereka telah selesai...
Mela tak langsung pulang karna dia harus mengajar di padepokan pencak silat..
pukul 8 malam Mela pulang karena sudah selesai.. dalam perjalanan gerimis turun tapi Mela terus mengayuh pedal sepedanya menebus gerimis yg sudah beranjak jadi hujan..
tak lama Mela sampai dengan keadaan basah.. Bu nur menyuruh Mela mandi kemudian membuatkan teh hangat untuk Mela..
pak Salim belum pulang dan itu membuat Mela khawatir.. tak lama pak Salim datang dengan keadaan basah kuyup..
mereka tengah berbincang menikmati singkong goreng dan teh hangat... bagi Mela berkumpul seperti ini adl kebahagiaan tersendiri...
.
.
.
.
Mohon dukungannya ya dengan like komen dan vote 😍😘😍😍😍😘😍
terima kasih atas dukungan ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trussehat
2022-10-07
0
SariRenmaur SariRenmaur
bahagianya kumpul sama keluarga
2021-05-23
0
Rusma Yulida
g pa2 duda haaa
2020-12-28
0