Entah mengapa setiap melihatnya tersenyum, aku merasakan tenang, damai, dan bahagia. setelah sekian lama aku tidak merasakan semua ini, setelah sakit yang aku alami dahulu.
Amberly Kirana Putri Dhwizis nama yang sangat cantik, secantik orangnya. kulit hitam manis, hidung mancung, tungkai semampai kedua pipinya memiliki lesung yang begitu manis ketika tersenyum, betapa manisnya dia.
"selamat siang, selamat datang di cafe pelangi. mari saya antarkan ke meja pak." ucapnya sambil tersenyum manis.
karena begitu ramai cafe siang itu akhirnya aku hanya mengikutinya untuk mencari meja kosong sambil memperhatikannya. setelah mendapatkan meja kosong segera mempersilahkan aku untuk menempatinya. lagi dan lagi senyuman itu terukir di wajahnya.
"silahkan pak buku menunya, ingin langsung memesan atau ingin lihat menunya dahulu." ucapnya dengan suara yang begitu lembut.
"Espresso dan brownies." ucapku tanpa aku melihat menunya karena aku sering menghabiskan siang hari di cafe ini jadi aku hafal menu-menu favoritku, dan sekedar menghilangkan jenuh setelah bekerja seharian di kantor. selain suasananya yang begitu indah dan menu makanan yang begitu nikmat jadi meningkatkan moodku untuk kembali bekerja yang begitu melelahkan.
kulirik dengan ekor mataku terlihat dia menulis pesananku dengan cermat, padahal pesananku mudah dihafal. dia mencatat pesananku lalu berbalik dan menanyakan pesanan Sony.
"baik pak silahkan tunggu sebentar." ucapnya lalu berbalik meninggalkan mejaku dan Sony.
"ada apa Ndra, aku perhatikan kamu melihat Emma tanpa berkedip." ucap Sony yang ternyata dia memperhatikan sikapku juga.
aku pun tersenyum tipis.
"dari mana kamu tahu kalau namanya Emma? apa kamu mengenalnya?" tanyaku kemudian. baru kali ini aku tertangkap basah oleh Sony sedang melihat wanita begitu intens.
"kamu mau tahu atau kamu cemburu merasa tersaingi oleh aku Ndra." ucap Sony sambil terkekeh.
"tidak dua-duanya." hanya itu jawaban yang aku berikan.
sejujurnya aku penasaran dari mana dia tahu kalau gadis itu bernama Emma. tapi aku gengsi menanyakannya kepada Sony.
"silahkan pak, pesanannya." ucap waitress lainnya dan meletakkan pesanannya yang kami pesan.
seketika aku bingung kemana perginya Emma? mengapa bukan dia yang mengantarkan pesananku.
"kenapa bukan Emma lagi yang mengantarkan pesananku? kemana dia?" ucapku dalam hati karena kalau aku tanyakan pasti Sony akan menertawakan aku.
setelahku cari-cari ternyata dia sedang bersendau gurau dan tertawa dengan seorang lelaki entah siapa dan ada hubungan apa mereka, seperti dekat sekali. melihat itu entah kenapa hatiku terasa panas seketika moodku hancur, walau baru pertama kali bertemu entah mengapa aku terpesona dengannya. mana mungkin aku jatuh cinta dengannya.
"kamu cemburu melihat Emma dekat dengan Farhan pemilik cafe ini?" tanya Sony sahabat sekaligus asisten kepercayaan aku.
"tidak aku tidak melihatnya, aku sedang melihat suasana cafe ini saja." elakku kepada Sony.
"kamu tidak bisa berbohong dengan aku, Andra. aku tahu kamu dan paham akan sifatmu. ingat kamu itu sahabat sekaligus saudaraku, Andra. dari kecil kita sudah bersama, jangan harap aku tidak hafal dengan semua sifatmu Andra." ucap Sony sambil tersenyum melihatku kemudian dia memperhatikan Emma di kasir depan.
"entahlah." jawabku acuh tak acuh sambil menikmati kopiku walau sekarang aku tidak lagi mood untuk menikmati kopi dan brownies pesananku.
tapi tetap harusku habiskan, sayang kalau tidakku habiskan mubadzir, banyak orang di luar sana yang susah mencari makan. jadi tidak ada alasannya mengapa aku harus menghambur-hamburkan makanan.
dari kecil aku dan Sony bersama. Sony menyelamatkanku dari kecelakaan waktu aku sekolah TK dahulu, dan semenjak itu aku meminta kepada Mami dan Papi untuk mencari Sony dan memintanya untuk tinggal denganku disini. aku memang anak tunggal jadi aku ingin mempunyai saudara, untung Mami dan Papi menyetujui itu dan segera mencari keberadaan Sony. pencarian selama 3 hari akhirnya Sony berhasil ditemukan.
Sony akhirnya di adopsi dan sudah dianggap anak oleh orangtuaku. aku sendiri menganggap Sony sebagai kakak, sahabat sekaligus saudara karena usia aku dan Sony hanya selisih 2 tahun. kami selalu bersama-sama saling menjaga dan melindungi satu sama lain.
hingga saat ini Sony memilih menjadi asistenku di kantor, aku sudah cocok dengan kerjaannya. sebenarnya Sony sudah pernah ditawarkan menjadi pemimpin di salah satu cabang perusahaan yang aku pimpin tapi dia enggan. katanya dia ingin menjadi asistenku saja, memang sebelum menjadi asistenku, dia menjadi asisten Papiku terlebih dahulu karena waktu itu aku masih menyelesaikan kuliah di luar negeri sebelum menjabat CEO di PW Crop.
"mau balik kantor atau masih mau di sini memandang si cantik?" ucap Sony mengembalikanku dari lamunanku.
"balik saja, kita ada meeting hari ini bukan? aku tunggu di mobil." ucapku sambil berdiri dan bergegas keluar dari cafe tersebut.
"dasar kamu ini, kamu sedang patah hati?" ucap Sony menggoda tapi tidak aku hiraukan.
hari ini begitu melelahkan setelah meeting dengan klien hingga sore hari, harus di lanjut mengerjakan pekerjaan yang begitu banyak. untung ada Sony, dia selalu membantuku mengerjakan pekerjaanku walau kami terkadang harus lembur.
sudah malam pasti Emma sudah pulang dari pekerjaannya, entah mengapa aku memikirkannya dan merasa rindu ingin melihat senyum manisnya.
Aku memandangi langit malam dari jendela kantorku, entah mengapa selalu ada bayang-bayang Emma dipikiranku.
"apa yang kamu pikirkan Andra? kamu memikirkan Emma?" tanya Sony penuh selidik.
"tidak aku hanya memandangi langit malam yang dipenuhi bintang, betapa indahnya bukan malam ini, Son?" ucapku berbohong.
"hahahaa... memang indah, Ndra. tapi tidak seindah kamu yang membayangkan Emma. kamu tidak usah berbohong padaku Ndra, aku senang kalau kamu mau membuka hatimu kembali, melupakan masa lalumu yang tidak berguna itu. jangan kamu habiskan waktumu untuk memikirkan wanita murahan itu, bangkitlah Ndra kamu pasti bisa mendapatkan yang lebih baik darinya.
hmm... entahlah Son, aku tidak tahu. Aku masih ingin fokus pada pekerjaan ini, membesarkan lagi perusahaan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments