"kenapa lagi?" tanya tama membentak seorang wanita
"perutku sakit sekali mas" jawab wanita itu
"kenapa tidak langsung periksa ke dokter? kenapa masalah kecil seperti ini harus selalu aku yang turun tangan" tanya tama lagi dengan nada kesal
"aku tidak bisa berjalan sendiri mas perutku terlalu sakit dan ini bukan masalah kecil kalau terjadi sesuatu dengan kandunganku bagaimana?" sahut wanita
"sudah sering kamu mengeluhkan seperti ini tapi disaat aku datang sakit di perutmu tiba-tiba menghilang, apa kamu sengaja mengganggu waktuku bersama jingga hah?"
"mungkin bayi kita rindu kepada papi nya mas"
"astaga laras... kamu lupa aku mempunyai istri di rumah? bahkan sejak kehamilan kamu ini aku sudah sering mengabaikan jingga dan sabia hanya karena ngidam kamu yang tidak masuk akal itu"
"kamu juga tidak lupa kan kalau aku juga berstatus istri kamu mas? jangan mentang-mentang status kita hanya menikah siri kamu tidak menganggap keberadaanku sebagai istrimu juga"
"kalau aku tidak menganggapmu aku tidak akan mengabaikan jingga sampai tiga bulan terakhir ini, kamu sadar tidak selama ini kamu memaksa aku untuk tidak berlaku pada kalian berdua"
"kamu berubah mas, kamu tidak seperti mas tama yang dulu"
"dan aku berubah karena sikapmu ras jangan lupakan itu"
"kamu sudah mulai mencintai jingga?"
"tidak mungkin aku bisa bertahan dengannya selama tujuh tahun kalau aku tidak mencintainya, jangan naif kamu ras dari awal kamu setuju dengan kesepakatan ini dan jangan terus di bahas lagi jika kamu ingin hubungan kita terus berlanjut"
wanita bernama laras itu tertunduk lesu mendengar ucapan tama yang tak lain adalah suaminya sendiri, ya selama tujuh tahun menikah dengan jingga, pratama juga sudah lebih dulu menikah siri dengan laras yang tak lain adalah tunangannya sebelum tama di jodohkan dengan jingga oleh pak salim prakoso yaitu ayah jingga
tama tentu saja kaget kenapa pak salim tiba-tiba ingin menjodohkan putri bungsunya dengan dirinya, tama sempat berpikir jika putri dari pak salim mempunyai kekurangan dalam fisiknya sehingga sulit untuk mendapatkan jodoh awalnya tama menolak karena dia sudah memiliki calon istri namun lagi-lagi pak salim terus memohon agar tama mau menikahi putrinya
dengan beribu pertimbangan akhirnya tama menyetujui perjodohan itu dengan syarat dia ingin bertemu dulu dengan jingga, jika dia merasa cocok maka perjodohan itu akan di lanjutkan namun jika dirinya tidak mau maka pak salim tidak berhak untuk memaksanya
akhirnya tama bertemu dengan jingga di acara makan malam yang sidah di siapkan pak salim, tama sangat terkejut melihat jingga yang sangat cantik dan mempunyai postur tubuh bak gitar spanyol, ada rasa ketertarikan di dalam hati tama ketika melihat jingga untuk pertama kali meskipun jingga sedikit jutrk saat itu tapi tama berusaha untuk mengerti sikap jingga karena mereka memang baru pertama kali bertemu
setelah bertemu beberapa kali dengan jingga tama memutuskan untuk menerima perjodohan yang di tawarkan oleh pak salim, dan hari ini tama berencana untuk menemui laras dan akan membicarakan tentang perjodohannya dengan jingga, tama pun berniat untuk memutuskan hubungannya dengan laras secara baik-baik dengan alasan kedua orang tua tama masih belum memberi restu kepada mereka meskipun status mereka sekarang sudah bertunangan
namun sayang seribu sayang laras yang sudah berstatus sebagai tunangan tama saat itu mengaku telah hamil anak tama sebelum tama membicarakan niatnya menemui laras, tama terkejut dan tidak ingin percaya begitu saja dengan ucapan laras mengingat saat pertama kali berhubungan dengan laras, laras sudah tidak lagi perawan saat mereka melakukan hubungan suami istri namun laras nekad akan bunuhh dirii jika tama tidak ingin bertanggung jawab untuk menikahinya
tama yang saat itu masih sangat mencintai laras terpaksa untuk menikahi Laras secara siri tepat sehari sebelum pernikahannya dengan jingga
dan sudah tujuh tahun lamanya tama menyembunyikan semua ini dari jingga dan kedua orang tua tama sendiri karena memang kedua orang tua tama tidak terlalu setuju jika tama menjalin hubungan dengan laras yang mempunyai asal usul tidak jelas, jingga sempat beberapa kali curiga jika tama mempunyai wanita di belakangnya namun tama berhasil meyakinkan jingga jika hanya jingga satu-satunya wanita yang tama cintai
awalnya memang tama tidak mempunyai perasaan apapun terhadap jingga namun seiring berjalannya waktu jingga yang bisa meluluhkan hati tama dan keluarganya, selain memiliki paras yang sangat cantik jingga juga sosok wanita yang mandiri dan humble dan yang paling membuat tama mudah jatuh cinta kepada jingga adalah jingga terlihat sangat menyayangi kedua orang tua tama dan adik-adik tama dengan tulus meskipun jingga terlahir dari keluarga konglomerat tapi jingga tidak pernah bersikap sombong ataupun angkuh, jingga selalu bersikap ramah dan sopan pada siapapun itu apalagi terjadap orang yang lebih tua darinya
"kenapa kamu jadi kasar begini mas? dulu kamu janji kan akan menceraikan jingga setelah anak kalian lahir dan akan meresmikan pernikahan kita secara negara tapi buktinya mana sampai sekarang kamu masih mempertahankan istri kedua kamu itu" ucap laras dengan nada bicara yang meninggi
"aku tidak pernah berjanji apapun apa kamu lupa kamu yang meminta itu semua dariku bukan aku yang mau, jangan salahkan aku jika sekarang aku sudah mulai mencintai jingga dan tidak ingin kehilangan jingga dan sabia putriku" sahut tama tak ingin mengalah
"kamu lupa dengan janji kamu sama aku dulu mas? kamu berjanji akan menikahi jingga hanya sementara dan tidak akan melibatkan perasaan dalam pernikahan kalian, kamu bohong mas bohong"
"karena sikapmu aku bisa berpaling kepada jingga, aku muak karena sikapmu yang over posesif jika saja kamu masih bersikap seperti laras yang dulu aku tidak akan semudah berpaling kepada jingga"
"tega kamu bicara seperti itu tanpa memikirkan perasaanku mas? aku yang lebih dulu hadir dalam kehidupan kamu dan aku wanita pertama yang kamu cintai tapi kenapa sekarang seolah-olah semuanya hilang begitu sejak kehadiran jingga di hidup kamu mas, gak adil ini gak adil buat aku"
"terserah aku sudah malas berdebat denganmu"
"kamu mau kemana? pembicaraan kita belum selesai"
"ke kantor, mau apa lagi? sakit di perutmu sudah hilang kan? untuk apa aku lama-lama disini kalau hanya untuk berdebat"
tama melepaskan cekalan tangan laras dengan kasar dan hampir membuat laras terjatuh, tama segera pergi meninggalkan apartemen laras yang sengaja dia belikan untuk laras semenjak mereka menikah
jujur saja tama sudah jengah dengan kondisi rumah tangganya dengan laras jika tidak mengingat saat ini laras sedang mengandung anak kedua mereka mungkin tama sudah menceraikan laras karena sudah tidak tahan dengan semua sikap posesif laras dan semua aturan tidak masuk akal yang membuat tama malas untuk meladeni semua drama yang laras lakukan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Nur Ain
uih ada anak jugak tu
2024-03-01
0
Ani Kurniasari
kaya nya anak pertama ny jg bukan anak dr tama
2023-05-24
2